BPKM
BPKM
Latar Belakang
Metabolisme merupakan kumpulan reaksi enzimatik yang terintegrasi dalam sel,
bertujuan menghasilkan energi (katabolisme) dan unit-unit penyusun untuk membentuk
makromolekul atau senyawa lain yang diperlukan tubuh (anabolisme) dari nutrien.
Seluruh proses ini dikendalikan oleh beberapa faktor antara lain hormon yang diproduksi
oleh kelenjar endokrin.
Penyakit endokrin metabolik yang dibahas di dalam modul ini adalah penyakit endokrin
yang mempengaruhi metabolisme makronutrien (karbohidrat, lipid dan protein), yang
merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan
tingginya angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit tersebut.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, diabetes melitus (DM) merupakan
salah satu penyakit endokrin metabolik yang tingkat kekerapannya di Indonesia adalah
sekitar 5.7% dan toleransi glukosa terganggu (TGT) sebesar 10.2%. Angka tersebut
cenderung terus meningkat seiring dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan
transformasi budaya. Menurut laporan terakhir dari International Diabetes Federation
(IDF)/WHO, jumlah pasien DM di dunia telah meningkat secara global dan menjadi
pandemik di dunia dan epidemik di Asia. Biaya pengelolaannya menjadi tiga kali lipat dan
satu dari dua orang yang menderita DM masih belum terdiagnosis serta angka
kematiannya untuk semua umur di seluruh Indonesia diperkirakan 6% berdasarkan hasil
Riset Kesehatan Dasar 2007.
Selain itu data Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa prevalensi nasional obesitas
berdasarkan IMT pada dewasa 15 tahun ke atas adalah 10.3% (terbanyak pada
perempuan, pendidikan sarjana, perkotaan, dan sosial ekonomi tinggi). Prevalensi
nasional obesitas sentral (lingkar perut L>90, P > 80) pada dewasa 15 tahun ke atas
adalah 18.8% (terbanyak pada kelompok umur 45-54 tahun, perempuan, pekerjaan ibu
rumah tangga, perkotaan, dan sosial ekonomi tinggi). Prevalensi nasional status gizi
gemuk pada balita berdasarkan BB/TB sebesar 12.2% (terbanyak pada kelompok umur 05 bulan, laki-laki, pendidikan ortu sarjana, pekerjaan orangtua TNI/POLRI/PNS/BUMN dan
pegawai swasta, perkotaan, dan sosial ekonomi tinggi). Prevalensi nasional gizi lebih pada
balita berdasarkan BB/U adalah 4.3% (terbanyak pada kelompok umur 0-5 bulan; laki-laki;
pendidikan orangtua sarjana, TNI/POLRI/PNS/BUMN dan pegawai swasta; perkotaan, dan
sosial ekonomi tinggi).
Untuk menurunkan angka kejadian, mengenal secara dini, mengelola dan mencegah
terjadinya efek lebih lanjut (komplikasi) dari suatu penyakit metabolik endokrin
berdasarkan perjalanan penyakit, diperlukan pengetahuan dan ketrampilan dokter
tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan etiologi penyakit, patofisiologi dan
patogenesis, kelainan organ/sistem tubuh, gejala klinik yang timbul, dan menentukan
pemeriksaan penunjang yang diperlukan agar dapat melakukan usaha pencegahan
(promosi kesehatan), menegakkan diagnosis dan memilih terapi yang tepat.
Modul Metabolik Endokrin merupakan modul tahap II (Medical Sciences) nomor 11 yang
diselenggarakan pada semester 5 Kurikulum Fakultas (KURFAK) Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura. Modul ini akan dilaksanakan selama enam minggu, berupa
integrasi dari beberapa cabang ilmu IKDU, IKDK dan Klinik sebanyak 5 SKS. Kegiatan
dalam modul ini meliputi kuliah interaktif, diskusi kelompok, kerja laboratorium dan
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Persyaratan Mahasiswa
Mahasiswa yang dapat mengikuti Modul Metabolik Endokrin ini adalah mahasiswa yang
telah lulus tahap I Pendidikan Dasar Perguruan Tinggi (PDPT) dan telah mengikuti Modulmodul semester sebelumnya seperti Sel dan Genetika, Biologi Molekular, Neurosains,
Tumbuh Kembang, Kulit dan Jaringan Pengikat, Muskuloskeletal, Kardiovaskuler, Respirasi,
Gastrointestinal, serta Ginjal dan Cairan Tubuh.
SASARAN PEMBELAJARAN
LINGKUP BAHASAN
LINGKUP BAHASAN
Kelenjar Endokrin
Normal
POKOK BAHASAN
1.
1.3.
Vaskularisasi, getah
bening dan persarafan
organ-organ tersebut di
atas
1.4.
Hubungan topografis
(sintopi) berbagai organorgan tersebut di atas
DAFTAR RUJUKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
Pembentukan, 2.1.
sekresi, tempat
kerja dan
mekanisme
kerja hormon
yang berperan
pada
pengendalian
energi
2.2.
Pembentukan dan
sekresi: hormon hipofisis,
hormon pankreas,
hormon adrenal, dan
hormon tiroid, serta
faktor-faktor yang
mempengaruhinya
1.
Review of Medical
Physiology Ganong WF
23rd ed., 2010
2.
Textbook of Medical
Physiology Guyton & Hall,
11th ed., 2006
3.
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN
2.3.
DAFTAR RUJUKAN
Cells to Systems. L.
Sherwood 7th ed., 2010
4.
5.
6.
Harpers illustrated
Biochemistry 27th ed.
Murray RK, et al. Lange
Medical Books/McGraw-Hill
Medical Publishing Division
2006
7.
Basic medical
biochemistry. A clinical
approach. Marks DB, et al.
William & Wilkins. A
Waverly Company.2009
8.
9.
Metabolisme
1. Metabolisme
nutrien
1.1.Pengertian metabolisme
1.2. Makro dan mikronutrien
1.3. Fungsi metabolisme
1.
Harpers Illustrated
Biochemistry 27th ed.
Murray, R.K. et al. Lange
Medical Books/McGraw-Hill
Medical Publishing
Division, 2006
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN
2. Metabolisme
karbohidrat
2.1.
Fungsi karbohidrat
DAFTAR RUJUKAN
2.
(KH)
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
Oksidasi piruvat
Siklus asam
sitrat/SAS (lokasi, fungsi
SAS dan sumber asetilKoA)
4.
Kaitan glikolisis,
oksidasi piruvat dan SAS
dengan fosforilasi oksidatif
dalam
pembentukan
energi serta menghitung
jumlah ATP yang
5.
terbentuk.
2.6.
Glukoneogenesis
2.6.1.
2.6.2.
2.6.3.
2.7.
Fungsi dan
lokasi
Perubahan
prekursor non KH
menjadi glukosa
Siklus Cori dan
glukosa-alanin
Metabolisme
glikogen
2.7.1.
2.7.2.
2.8.
Fungsi glikogen
di hati dan otot
Glikogenesis
dan
glikogenolisis
HMP shunt
2.8.1.
2.8.2.
2.9.
3.
Lokasi dan
fungsi
Hubungan
dengan glikolisis
Metabolisme
galaktosa dan fruktosa
2.9.1.
2.9.2.
Perubahan
galaktosa dan
fruktosa menjadi
glukosa
Jalur poliol
6.
Basic Medical
Biochemistry. AClinical
Approach. Marks D B et al.
Williams & Wilkins. A
Waverly Company. 2009
.
Biochemistry with clinical
correlations. 6th ed. Devlin.
T.M. Wiley Liss, A John
Wiley & Sons, Inc,
publication, 2006.
Mahan LK, Escott-Stump S.
Krause Food. Nutrition &
Diet Therapy. 10th ed. WB
Saunders Company,
Philadelphia, 2000
Nelsons Textbook of
paediatrics. Behrman RE,
Kliegman RM, Jenson HS
(eds), 17th ed.
Philadepphia: WB
Saunders Company, 2004
Nelson Textbook of
Paediatrics, Behrman RE,
Kliegman RM, Jenson HB,
(eds) 17th Ed, Philadelphia:
WB. Saunders Company,
2004.
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN
DAFTAR RUJUKAN
2.11.
3.
Metabolisme
lipid
Gangguan
metabolisme
karbohidrat
Lokasi, prekursor
dan sumbernya
Sintesis asam lemak
dan triasilgliserol di
hati dan jaringan
adiposa
Lokasi
Transport asam
lemak dari jaringan
adipose
Peran karnitin
Oksidasi asam
lemak
Jumlah ATP yang
terbentuk
Gangguan oksidasi
asam lemak
Ketogenesis
3.4.1.
3.4.2.
3.4.3.
1. Harpers Illustrated
Biochemistry 27th ed.
Murray, R.K. et al. Lange
Medical Books/McGraw-Hill
Medical Publishing
Division, 2006
2. Basic Medical Biochemistry.
AClinical Approach. Marks
D B et al. Williams &
Wilkins. A Waverly
Company. 2009
3. Biochemistry with clinical
correlations. 6th ed. Devlin.
T.M. Wiley Liss, A John
Wiley & Sons, Inc,
publication, 2006
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN
3.5.
Metabolisme kolesterol
3.5.1.
3.5.2.
3.5.3.
3.5.4.
3.6.
3.7.
Esterifikasi asam
lemak di hati dan
jaringan adiposa
Metabolisme lipoprotein
3.7.1.
3.7.2.
3.7.3.
3.7.4.
4.
Metabolisme
asam amino
4.1. Peran dan sumber asam
amino dalam jaringan /
darah
4.2. Asam amino esensiel dan
nonesensiel
4.3. Keseimbangan nitrogen
dan gangguannya
4.4. Katabolisme N asam
amino, sintesis urea
4.4.1.
4.4.2.
Transaminasi dan
deaminasi oksidatif
Pembentukan dan
detoksikasi amonia
DAFTAR RUJUKAN
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN
Biosintesis urea
dan pengaturan,
serta gangguan
biosintesis dan
akibatnya
4.5.2.
4.5.3.
4.5.4.
5.
Pengendalian
hormonal pada
homeostasis
sumber energi
Asam amino
glikogenik,
ketogenik, glikoketogenik
Katabolisme
masing-masing
asam amino
Gangguan
metabolisme asam
amino (inborn error
of metabolism)
Kaitan rangka
karbon asam amino
dengan SAS dan
fosforilasi oksidatif
dalam
pembentukan
energi
DAFTAR RUJUKAN
1. Harpers Illustrated
Biochemistry 27th ed.
Murray, R.K. et al. Lange
Medical Books/McGraw-Hill
Medical Publishing
Division, 2006
2. Basic Medical
Biochemistry. AClinical
Approach. Marks D B et al.
Williams & Wilkins. A
Waverly Company. 2009
3. Biochemistry with clinical
correlations. 6th ed. Devlin.
T.M. Wiley Liss, A John
Wiley & Sons, Inc,
publication, 2006
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN
6.
Jalur
metabolisme
bersama
Hubungan jalur
metabolisme dan
interkonversi KH, lipid,
dan protein
Keseimbangan
energi dan suhu
tubuh
DAFTAR RUJUKAN
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN
Penyakit metabolik
endokrin
1.
Penyakit
pada hipofisis,
hipotalamus,
pankreas
(endokrin),
adrenal, tiroid,
dan paratiroid
DAFTAR RUJUKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Harrisons Principles of
Internal Medicine,
Braunwald E, Fauci AS,
Kasper DL, Hauser SL,
Longo PL, Jameson JL
(eds), 17th ed, New York:
Mc Graw Hill Inc, 2008.
8.
9.
Williams Textbook of
Endocrinology. Willson,
Foster, Kronenberg,
Larsen. 9th ed,
Farmakologik
Non farmakologik
1.11. Pencegahan
1.12. Prognosis
1.13. Peran keluarga dalam
penatalaksanaan pasien
1.14. Perilaku kesehatan
2. Kelainan
metabolisme
lipid
2.1.
Klasifikasi
2.2.
Faktor risiko
2.3.
Etiologi dan
epidemiologi
2.4.
Patogenesis
2.5.
Gejala klinik
2.6.
Diagnosis dan
diagnosis banding
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN
2.7.
2.8.
Pemeriksaan patologi
klinik
2.9.
Komplikasi
2.10.
Penatalaksanaan
2.11.
2.12
2.13
Farmakologik
Non-farmakologik
DAFTAR RUJUKAN
11. Nelson Textbook of
Pediatrics, 17th ed.
Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB.
Philadelphia: W.B.
Saunders Co., 2004.
12. Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia.
Konsesus Pengelolaan DM
di Indonesia, 2002.
Pencegahan
. Prognosis
. Peran keluarga dalam
penatalaksanaan pasien
3.
Perilaku
kesehatan
3.1. Definisi
3.2. Kategori perilaku
kesehatan
3.3. Memahami perilaku
kesehatan
3.4. Perubahan perilaku
3.5. HealthBeliefModel
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN
4. Promosi
kesehatan
4.1.
5.
Pendidikan
kesehatan
DAFTAR RUJUKAN
Singapore International
Foundation, 2004.
Definisi
4.2.
4.3.
Komunikasi dalam
pendidikan kesehatan
(motivasi, pemberian
informasi dan konseling)
5.1.
Sasaran pendidikan
kesehatan
5.2.
Kualifikasi health
educator
5.3.
Langkah
pendidikan kesehatan
5.4.
Pendidikan
kesehatan bagi individu
5.5.
Pendidikan
kesehatan bagi
kelompok/masyarakat
5.6.
5.7.
Poster (syarat,
penempatan, pretesting)
Terapi nutrisi
1.
Nutrien
1.1.
Makronutrien
1.2.
Mikronutrien
1.3.
Serat makanan
1.4.
2.
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN
1.5.
2.
Terapi nutrisi
padadiabetes
mellitus
(DM)
3.
DAFTAR RUJUKAN
Washington DC. 2001
Escott-Stump S. Nutrition
and diagnosis-related
care., 5th ed. WB Lippincott
Williams & Wilkins,
Baltimore 2002
2.1.TujuanTerapi nutrisi
2.2.Strategi terapi nutrisi
DM tipe 1
1.
2.3.Strategi terapi nutrisi
DM tipe 2
2.4.Faktor-faktor pasien,
keluarga dan lingkungan
dalam terapi nutrisi
2.
Terapi nutrisi
pada gondok
endemik
3.1.
Bahan makanan
sumber iodin
3.2.