Anda di halaman 1dari 2

Jalur KRL jadebotabek putus, 30 ribu penumpang terlantar

Bogor, Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, memutuskan jalur KRL Jabodetabek, Rabu
(21/11) sore. 30 ribu penumpang Jakarta-Bogor meminta pertanggungjawaban atas kajadian
tersebut kepada stasiun Cilebut dan Bojonggede. Karena, penumpang terlambat berkerja. PT KAI
sendiri menetapkan stasiun Bojonggede sebagai stasiun transit para penumpang Bogor ingin
menuju Jakarta. Sedangkan penumpang ingin menuju Bogor harus turun dan naik tranportasi lain
seperti angkot.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengestimasi perjalanan kereta Jabodetabek akan kembali
normal setelah 30 hari perbaikan. Langkah awal diambil BUMN adalah 7 hari pertama
menyelesaikan perbaikan kontur tanah. Dengan cara melakukan pengurukan sebanyak 35.000 meter
kubik tanah merah. Perseroan juga memberikan kompensasi gratis tiket bagi penumpang dari
Depok menuju Bojonggede dan Cilebut.
Putusnya KRL jadebotabek tidak hanya merugikan penumpang, puluhan rumah warga
Kampung Babakan Sirna, RT 03 RW 11, Cilebut Timur di bawah rel juga ikut rusak. Sembilan belas
rumah dihuni 22 KK tertimbun tanah longsor. Bahkan, sebagian hancur dan porak poranda.
Kerugian diperkirakan mencapai 600 juta, direktur PT KAI menyatakan siap memberikan ganti
rugi kepada warga hancur dan tertimbun longsoran tanah. Untuk mendapatkan ganti rugi, PT KAI
menetapkan persyaratan. Yakni, warga bisa menunjukkan bukti kepemilikan bangunan.
Baru pertama kali, terjadi longsor sangat hebat. PT KAI sebelum membangun jalur kereta
perlu meninjau lokasi cocok dan tepat untuk pembuatan jalur kereta api. Sehingga tidak membuat
keresahan masyarakat sekitar yang menjadi korban bencana longsor akibat jalur KRL putus. Korban
bencana longsor menggungsi di masjid dan tetangga terdekat.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Makmur
Razak memberikan bantuan berupa sembako dan tenda-tenda darurat. Para korban bencana
sekarang menggungsi ke tenda-tenda darurat yang sudah di sediakan.
Perbaikan jalan kereta api akan terus dilakukan agar cepat selesai dan aktivitas transportasi
kereta api Jakarta- Bogor dapat berjalan normal. Peristiwa jalur KRL putus mengingatkan kita agar
lebih berhati-hati dalam beraktivitas dan menjaga lingkungan disekitar kita.

Anda mungkin juga menyukai