(2),(3)
ABSTRAK
Kapal dengan desain katamaran (multi hull) merupakan inovasi untuk kemajuan sarana transportasi laut dalam
rangka memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kapal patroli katamaran memiliki dua kapal patroli kecil di
deck. Tujuan tugas akhir ini membuktikan bahwa tegangan yang dihasilkan oleh kapal ini saat terkena beban
gelombang dengan variasi arah gelombang 0O, 90 O, dan 180 O, serta kondisi beban penuh dan kosong,
memenuhi tegangan ijin standar ABS dan BKI. Kapal katamaran mempunyai kombinasi beban gaya hidrostatis,
hidrodinamis (gelombang), beban penuh, dan beban kosong menyebabkan momen dan gaya geser. Selanjutnya
untuk mengetahui tegangan Von Mises maksimum yang terjadi dilakukan analisa dengan menggunakan Metode
Elemen Hingga (MEH). Didapatkan untuk kondisi sarat muat penuh, kapal mengalami gerakan Heave Pitch
couple dengan sudut arah gelombang 0O (Head Seas), diperoleh Momen terbesar sebesar -245657,07 ton.m (2409895,66 N.m) pada station 2 dengan gaya geser sebesar -43530,34 ton (-427032.64 N). Pada station 2
dianalisa dan mendapatkan tegangan maksimum untuk kekuatan melintang sebesar 79,8 MPa dan untuk
kekuatan memanjang sebesar 253 MPa. Dari hasil analisa tegangan untuk kekuatan melintang dan memanjang
memenuhi standar ABS dan BKI.
Kata kunci : Kekuatan Struktur, Katamaran, MEH, Von Mises.
menghadapi gelombang besar, yang biasanya terdapat pada
perairan antar pulau.
Pembebanan gelombang yang digunakan merupakan
gelombang regular dengan mengambil moda gerak
kebebasan yang digabungkan.Dimana moda gerak
kebebasan yang dibahas adalah gerakan yang paling
dominan untuk studi kasus ini, yaitu heaving dan pitching.
Untuk gerakan heaving dan pitching dapat digabungkan
menjadi satu gerakan couple, biasa disebut couple heavepitch.
Dalam Bhattacharyya (1978), disebutkan bahwa khusus
untuk katamaran atau kapal tipe multi hull, kombinasi antar
gaya hidrostatis dan hidrodinamis akan menyebabkan
bending moment yang signifikan pada penampang
transversal. Dalam tugas akhir ini kajian yang akan
dilakukan adalah pengaruh gerakan katamaran yang
ditimbulkan gelombang terhadap struktur pada daerah
pembebanan tertentu khususnya konstruksi hubungan antara
deck dan lambung bagian dalam secara melintang. Struktur
daerah center line yang khususnya konstruksi yang
menghubungkan antara deck dengan struktur dalam lambung
merupakan bagian struktur yang sangat rentan terhadap
terjangan gelombang.
Studi kasus pada tugas akhir ini mengambil kapal
patroli katamaran ini dalam perencanaan dengan data-data
principal dimension dan General Arrangement yang
1. PENDAHULUAN
Kemajuan perkembangan sarana transportasi laut
memberikan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sehingga muncul beberapa inovasi inovasi. Salah satu
antara lain mendesain kapal dengan multi hull, misalnya
kapal berlambung dua (katamaran). Secara prinsip kapal
dibangun dengan tujuan mengangkut manusia dan barang
untuk melakukan suatu operasi di tengah laut. Agar
memenuhi tujuan tersebut suatu kapal harus memenuhi
beberapa katakteristik dasar, yaitu mengapung dalam posisi
tegak lurus, bergerak dengan kecepatan sesuai rancangan
awal, cukup kuat untuk menahan beban yang dialami akibat
cuaca yang buruk, dan mampu berjalan pada suatu lintasan
lurus serta manoeuver di laut lepas seperti halnya dalam
perairan terbatas.
Kapal dengan jenis katamaran yang dibahas pada tugas
akhir ini adalah kapal patroli katamaran. Fungsi yang ada
pada kapal patrol katamaran ini selain sebagai kapal patrol
juga berfungsi untuk mobilisasi kapal patroli kecil. Di atas
kapal patroli katamaran, terdapat dua kapal patroli kecil.
Kapal patroli katamaran dengan kapal patrol kecil memiliki
hubungan yang saling menguntungkan. Kapal patroli
katamaran tidak dapat melewati sungai kecil yang memiliki
lebar sempit. Sedangkan kapal patroli kecil memerlukan alat
transportasi untuk dapat melewati seluruh perairan
Indonesia. Kapal patroli kecil memang tidak didesain untuk
Dimana :
, maka
Jika
(dengan kata lain momen masa total
terhadap CG bernilai 0), maka:
Dengan
Dimana,
Gambar 1 General Arrangement of Patrol Boat Catamaran
(sumber: PT Citra Mas, 2009)
Dengan menggunakan kondisi perairan Indonesia,
perairan diambil yang adalah wilayah perairan timur, yaitu
selat Makassar. Kondisi perairan yang digunakan didapatkan
dari tiga arah datang gelombang, yaitu arah head seas (0O),
beam seas (90O) dan following seas (180O). Permodelannya
menggunakan konstruksi peraturan, atau
class yang
digunakan adalah Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan
variasi kecepatan, arah gelombang serta gerakan heaving
dan pitching.
2.
DASAR TEORI
dengan:
= amplitude gelombang, m
2.3. Distribusi Pembebanan Muatan dan Gaya
Keatas
Dalam perhitungan bending moment memanjang kapal
ialah menentukan penyebaran momen memanjang kapal dan
gaya berat sepanjang kapal. Distribusi berat ini merupakan
sebagian pembebanan yang akan menimbulkan bending
moment, adalah hasil penjumlahan dan penyebaran berat
kapal kosong dengan berat muatan, perbekalan, crew,
dengan:
= amplitude gelombang, m
2.5. Shear Force
Mu
ata
Me n
Kon
Gambar 2.sin
Ilustrasi Distribusi
gaya berat
stru
Penyebaran berat kapal dihitung
berdasarkan sistem
ksi
konstruksi dan tipe kapal yang akan dibangun. Secara grafis,
distribusi berat kapal beserta segala macam muatan yang
diangkut adalah w(x). Karena berat muatan merupakan
bagian terbesar dari kumpulan berat yang ada pada kapal,
maka penyusunan muatan sangat berpengaruh terhadap
sistem pembebanan pada kapal.
Gaya tekan keatas merupakan reaksi massa air terhadap
kapal, yaitu displacement. Dimana harga displacement
tersebut sama dengan massa total kapal, demikian juga
resultan gaya tekan keatas tersebut harus tepat satu garis
vertikal dengan resultan gaya berat.
Seperti diketahui bahwa displacement kapal dapat
diperoleh dari integrasi ke arah memanjang dari massamassa air sepanjang kapal.
Keterangan :
V(x) = gaya geser pada sumbu x dari haluan (atau buritan)
[ton]
w
= beban per satuan panjang [ton/m]
Total Bouyancy =
m(x)
= massa bagian air ( kg/m )
g
= grafitasi ( m/dt2 )
Keterangan:
M = Total Bending Moment
Ms = Bending moment pada still water
Mw = Bending Moment pada kondisi bergelombang
Dimana :
= bending moment yangdihasilkanoleh profil gelombang.
= bending moment yang dihasilkan oleh gerak heaving.
= bending moment yang dihasilkan oleh gerak pitching
Atau,
Dengan
0
x
y
z
xy
xz
yz
e
1
2
3
1.95
225.3
1.294
0.458
(2.30)
3.2. Pemodelan
3.2.1. Permodelan dengan Maxsurf
Permodelan kapal menggunakan software Maxsurf 9.6,
permodelan ini bertujuan untuk mengetahui titik poin yang
selanjutnya akan diubah ke software moses untuk
mendapatkan RAO dari kapal. Pembagian station pada kapal
sebanyak 10 station.
3. ANALISA
3.1. Data
3.1.1. Data Kapal
U
ROT
F
NFOR
NMOM
RFOR
RMOM
ACEL
Y
Z
1
ELEMENTS
OCT 24 2010
23:48:02
U
ROT
F
M
NFOR
NMOM
RFOR
RMOM
ACEL
Y
Z
1
ELEMENTS
OCT 24 2010
16:46:36
ACEL
Y
Z
X
1
NODAL SOLUTION
STEP=1
SUB =1
TIME=1
SEQV
(AVG)
DMX =.011494
SMX =.798E+08
OCT 24 2010
22:20:24
MN
MX
Y
X
.177E+08
.886E+07
.355E+08
.266E+08
.532E+08
.443E+08
.709E+08
.620E+08
.798E+08
1
NODAL SOLUTION
STEP=1
SUB =1
TIME=1
SEQV
(AVG)
DMX =.001374
SMN =4253
SMX =.253E+09
OCT 25 2010
00:06:24
MX
Y
Z
MN
.562E+08
.281E+08
.112E+09
.844E+08
.169E+09
.141E+09
.225E+09
.197E+09
.253E+09
1
NODAL SOLUTION
OCT 25 2010
00:06:47
STEP=1
SUB =1
TIME=1
SEQV
(AVG)
DMX =.001374
SMN =4253
SMX =.253E+09
MX
4253
.562E+08
.281E+08
.112E+09
.844E+08
.169E+09
.141E+09
.225E+09
.197E+09
.253E+09
Keterangan: = Memenuhi
X = Tidak Memenuhi
Untuk kekuatan struktur secara longitudinal belum
memenuhi. Sehingga perlu ditelaah lagi.
4.2. SARAN
Saran yang dapat diberikan pada kajian tugas akhir ini
adalah :
1.
2.
5. DAFTAR PUSTAKA
ABS. 2003. Dynamic Load Approach and Direct
Analysis for High Speed Craft. USA
ABS. 2006.material properties for ship structure.Rules
for Testing and Certification of Material, USA
ANSYS Inc.2007. Material Properties for shel89 and
beam 189. Help for Ansys 2011
Bathacarya Rameswar. 1978. Dynamic of Marine
Vehicles. Maryland.John Wiley&sons, Inc.
BKI. 2006. Rules for the Clasification and
Constructionof Seagoing Steel Ship Vol 2 Section 5 for
longitudinal strength.
Chakrabarti S. K. 2005. Handbook of Engineering
Volume I. Offshore Structure Analysis Inc. Planfield,
Illinois, USA
Citra Mas, PT. 2009. General Arrangement of Patrol
Boat Catamaran. PT. Citra Mas. Surabaya.
Citra Mas, PT. 2009. Construction Profile of Patrol
Boat Catamaran. PT. Citra Mas. Surabaya
Djatmiko, E. B. 2006. Analisis gelombang Acak.
Pembinaan Dasar Engineering dan Inspector bangunan
Lepas Pantai Terpancang. Bandung
Djatmiko, E. B., 2003b, Seakeeping: Perilaku
Bangunan Apung diatas Gelombang. Jurusan Teknik
Kelautan ITS. Surabaya