Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
4.
5.
6.
7.
menyatakan
bahwa 76% dari 461 perawat sepakat bahwa pelaksanaan discharge planning
adalah tanggung jawab perawat.
2.1.5. Penerima Layanan Discharge Planning
Setiap klien yang dirawat di rumah sakit membutuhkan discharge planning.
Menurut Rice (1992) dalam Potter & Perry (2005), setiap pasien yang dirawat di
rumah sakit memerlukan discharge planning atau rencana pemulangan. Discharge
planning tidak hanya melibatkan pasien tapi juga keluarga, teman-teman, serta
pembeli layanan kesehatan dengan catatan bahwa pelayanan kesehatan dan sosial
bekerja sama (The Royal Marsden Hospital, 2004).
mempersiapkan
psikologis
klien
dan
keluarga
(psychologist
planning adalah tanggung jawab perawat dan 79% setuju bahwa pelaksanaan
discharge planning harus dimulai saat klien mulai masuk ke ruang perawatan.
2.1.9. Prosedur Pelaksanaan Discharge Planning
Proses dicharge planning mencakup kebutuhan fisik pasien, psikologis,
sosial, budaya, dan ekonomi. Discharge planning keperawatan merupakan
komponen yang terkait dengan rentang keperawatan. Rentang keperawatan sering
pula disebut dengan perawatan berkelanjutan yang artinya perawatan yang
dibutuhkan oleh klien di mana pun klien berada. Kegagalan untuk memberikan
dan mendokumentasikan perencanaan pulang
beresiko terhadap
beratnya
Perawat PP dibantu PA
Penyelesaian
administrasi
Keterangan :
Tugas Perawat Primer
a. Membuat
Perawat PP dibantu PA
Keadaan klien
1. Klinis dan pemeriksaan
penunjang lain
2. Tingkat
ketergantungan
klien
Program Health
Education
- Kontrol
dan
obat/perawatan.
- Nutrisi
- Aktivitas
dan
Monitor
(sebagai
program
istirahat
service
safety)
-Perawatan
dirioleh :
Keluarga dan petugas
Lain-lain
perencanaan
pulang
(discharge planning).
b. Membuat leaflet.
c. Memberikan konseling.
d. Memberikan pendidikan kesehatan.
Sumber : Nursalam dan Efendi (2011).
2.2 Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah metode penyelesaian masalah dengan cara
memilih strategi asuhan keperawatan yang dilakukan melalui penerapan
pengkajian, identifikasi masalah, perencanaan, implementasi dan evaluasi
(Basford & Slevin, 2006).
2.3.1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses keperawatan dan
merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai
sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien
2.3.3 Perencanaan
Perencanaan keperawatan merupakan kategori perilaku keperawatan
dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan
dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuab tersebut (Potter &
Perry, 2005).
Kelompok perawat berfokus kepada kebutuhan rencana pengajaran yang
baik untuk persiapan pulang klien, yang disingkat dengan METHOD yaitu :
a. Medication (obat). Klien sebaiknya mengetahui obat yang harus dilanjutkan
setelah pulang.
b. Environment (lingkungan). Lingkungan tempat klien akan pulang dari rumah
sakit sebaiknya aman. Klien juga sebaiknya memiliki fasilitas pelayanan
yang dibutuhkan untuk kelanjutan perawatannya.
c. Treatment (pengobatan). Perawat harus memastikan bahwa pengobatan dapat
terus berlanjut setelah klien pulang ke rumah.
d. Health Teaching (Pendidik Kesehatan). Klien yang akan pulang harus
diberikan pendidikan kesehatan tentang cara mempertahankan kesehatan,
termausk tanda dan gejala yang mengindikasikan kebutuhan perawatan
kesehatan tambahan.
e. Outpatient Referal. Klien seharusnya dapat mengenal pelayanan dari rumah
sakit atau agen komunitas lain yang dapat membantu meningkatkan
perawatan berkelanjutan.
f. Diet. Klien perlu tahu mengenai pembatasan pada dietnya dan klien
sebaiknya mampu memilih diet yang sesuai dengan dirinya.
2.3.4
Implementasi
Implementasi dalam discharge planning adalah pelaksanaan rencana
10. Sediakan alat pengangkut barang untuk memudahkan pengangkutan bendabenda milik klien ke pintu keluar.
11. Keluarkan setiap beda berharga dengan aman yang telah diperiksa dan
disimpen di ruang penyimpanan.
12. Periksa program dan instruksi pemulangan, program medikasi, dan jadwal
tindak lanjut dengan klien.
13. Jika klien meninggalkan fasilitas dengan membawa medikasi, berikan
informasi mengenai medikasi tersebut dan pastikan telah dimasukkan ke dalam
informasi pulang.
14. Minta klien untuk menandatangani format pulang dan pastikan klien mendapat
salinannya.
15. Beri tahu departemen yang terkait dan berwenang mengenai pemulangan klien.
16. Antarkan klien dari unit klinis ke pintu keluar. Gunakan kursi roda. Bantu klien
ke mobil atau kendaraan lainnya.
17. Tuliskan atau masukkan catatan pulang ke dalam catatan klien atau rekam
medik klien.
2.3.5
Evaluasi
Evaluasi sangat penting dalam proses discharge planning. Keberhasilan