Pengertian Delegasi
Delegasi yaitu penyelesaian suatu
pekaryaan melalui orang lain atau dapat
juga diartikan sebagai pelimpahan suatu
tugas kepada seseorang atau kelompok
dalam menyelesaikan tujuan organisasi
(Marquis dan Huston, 1998).
Ada empat kegiatan dalam delegasi
wewenang:
1) Manager perawat menetapkan dan
memberikan tugas dan tujuannya kepada
orang yang diberi pelimpahan.
2)Manajer melimpahkan wewenang yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.
3) Perawat yang menerima delegasi baik
eksplisit maupun implisit menimbulkan
kewajiban dan tanggung jawab.
4)Manajer perawat menerima
pertanggungjawaban (akontabilitas) atas
hasil yang telah dicapai.
Ada empat alasan mengapa
pendelegasian diperlukan :
1)Pendelegasian memungkinkan manajer
perawat mencapai hasil yang lebih baik
dari pada semua kegiatan ditangani
sendiri.
2)Agar organisasi berjalan lebih efisien.
3)Pendelegasian memungkinkan manajer
perawat dapat memusatkan perhatian
terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih
penting.
4)Dengan pendelegasian, memungkinkan
bawahan untuk tumbuh dan berkembang,
bahkan dapat dipergunakan sebagai
bahan informasi untuk belajar dari
kesalahan atau keberhasilan.
Prinsip utama pendelegasian
1)Tugas teknis, hampir semua tugas
teknis didelegasikan oleh supervisor
kepada stafnya.
2)Tugas manajerial, tidak dapat
didelegasikan semuanya karena tugas
tersebut memerlukan supervisi dan
pemberian wewenang. Misalnya, staf
dapat menyusun suatu perencanaan,
anggaran pembelian. Tetapi tugas untuk
membuat persetujuan, rekomendasi,
pelaksanaan masih merupakan hak dan
wewenang seorang supervisor.
Cara pendelegasian
1)Seleksi dan susun tugas
Sediakan waktu yang cukup untuk
menyusun daftar tugas-tugas yang harus
dilimpahkan secara rasional dan dapat
dilaksanakan oleh staf. Kemudian
menyiapkan laporan yang kontinyu,
menjawab setiap pertanyaan,
menyiapkan jadual berurutan dengan
kriteria waktu yang diperlukan dan
pentingnya bagi institusi.
2) Seleksi orang yang tepat
Pilih orang yang sesuai untuk
melaksanakan tugas limpah tersebut
berdasarkan kemampuan dan persyaratan
lainnya.
3)
Berikan arahan dan motivasi
kepada staf
Salah satu kesalahan dalam
pendelegasian adalah ketiadaan arahan
yang jelas.
4)
Lakukan supervisi yang tepat.
Anda harus bisa menentukan kapan
dan apa yang perlu dilakukan supervisi
dan bantuan. Sepanjang kontrol penting,
tergantung bagaimana staf melihatnya.
Kemempuan (accountability),
kemampuan seseorang dalam melakukan
tugas limpah.
Wewenang (authority), pemberian
hak dan kekuasaan penerima tugas
limpah untuk mengambil suatu keputusan
terhadap tugas yang dilimpahkan.
2. Lima konsep dasar efektifitas
dalam pendelegasian :
1)Delegasi bukan suatu sistem untuk
mengurangi tanggung jawab. Tetapi suatu
cara untuk membuat tanggung jawab
menjadi bermakna.
2)Tangung jawab dan otoritas harus
didelegasikan secara seimbang perawat
primer menyusun tujuan tindakan
keperawatan klien.
3)Proses pelimpahan membuat seseorang
melaksanakan tanggung jawabnya,
mengembangkan wewenang yang
dilimpahkan, dan mengembangkan
kemampuan dalam mencapai tujuan
organisasi.
4)Konsep tentang dukungan perlu
diberikan kepada semua anggota,
dukungan yang penting adalah
menciptakan suasana yang asertif.
5)Penerima tugas limpah harus aktif,
maka penerima tugas limpah harus dapat
menganalisis otonomi yang dilimpahkan.
Keterbukaan akan mempermudah
komunikasi antar Perawat Primer (PP) dan
Perawat Asosiat (PA).
Ketidakefektifan dalam
pendelegasian dibedakan dalam 3
hal :
1)
Under-delegasi/pelimpahan yang
terlalu sedikit.
Manajer keperawatan sering mempunyai
asumsi bahwa jika mereka melakukannya
sendiri, maka akan menjadi lebih baik dan
lebih cepat dari pada jika harus
dilimpahkan pada orang lain.
2)
Over-delegasi/pemberian delegasi
yang berlebihan.
Pemberian tugas limpah yang berlebihan
kepada staf, akan berdampak
penggunaan waktu yang sia-sia.
3)
Pelimpahan yan tidakefektif.
Kesalahan yang ditemuakan adalah
kesalahan pada waktu pemberian tugas
limpah, Orang yang tepat, dan alasan
delegasi karena faktor suka/tidak suka.
SUPERVISI
Pengertian supervisi
Supervisi adalah upaya yang dilakukan
dalam rangka pemantauan disertai
dengan pemberian bimbingan,
penggerakan atau motivasi dan
pengarahan (Depkes, 2008).
Supervisi adalah suatu proses yang
menunjang manajemen dimana sebagian
besar kegiatan merupakan bimbingan dan
sebagian kecil pengawasan.
Manfaat supervisi ada 2 macam :
1.
1.
1.
2.
3.
4.
5.
Tradisional
Konflik sesuatu yang tidak diinginkan dan
berbahaya bagi organisasi
Perilaku
Konflik merupakan sesuatu yang biasa
terjadi dalam organisasi, bisa bermanfaat
atau merugikan
3. Interaksi
Merupakan suatu peristiwa yang tidak
dapat dihindarkan dan sangat diperlukan
1.
dalam organisasi.
PROSES KONFLIK
Tahapan konflik:
Konflik laten tahapan konflik yg terjadi
secara terus-menerus (laten) dalam
organisasi. Mis., keterbatasan staf &
perubahan yg cepat yg memicu
2.
instabilitas organisasi & kualitas produksi
meski terkadang tidak nampak secara
nyata.
Felt Conflict or affective conflict (Konflik
yg dirasakan)
Konflik terjadi karena adanya rasa
terancam, takut, tidak percaya, dan
marah.
Konflik yg tampak/sengaja dimunculkan
untuk tujuan dicari solusi. Tindakan
yang dilakukan mungkin menghindar,
kempetisi, debat atau mencari
penyelesaian konflik. Agresivitas &
1.
kekuatan dapat digunakan individu dalam
menghadapi konflik. Penyelesaian konflik
memerlukan suatu upaya & strategi untuk
mencapai tujuan organisasi
Konflik aftermath
Konflik yg terjadi akibat tidak
terselesaikannya konflik yg pertama.
Konflik akan menjadi masalah besar jika
tidak segera diatasi atau dikurangi
penyebab konflik yang utama.
JENIS-JENIS KONFLIK
Konflik dalam diri individu
Konflik antara individu
Konflik antara individu dan kelompok
Konflik antar kelompok dalam organisasi
yang sama
Konflik antara organisasi
KONFLIK ORGANISASI
Perbedaan pendapat antara dua atau
lebih banyak anggota organisasi atau
kelompok, karena harus membagi sumber
daya yang langka, atau aktivitas kerja
dan/atau karena mereka mempunyai
status, tujuan, penilaian atau pendapat
yang berbeda.
SUMBER KONFLIK ORGANISASI
1. Pembagian sumber daya
2. Perbedaan tujuan
3. Ketergantungan aktivitas kerja
4. Perbedaan dalam penilaian
DINAMIKA KONFLIK
ANTAR PRIBADI
2. Strategi menang-kalah (win-lose
strategy)
- satu pihak menang, yang lain
kalah
3. Strategi menang-menang (win-win
strategy)
Penyelesaian ini dipandang manusiawi