Anda di halaman 1dari 9

Kastrat-PSDM IME FTUI 2016

Kenaikan Batas Atas Uang Kuliah Tunggal Universitas Indonesia


Kastrat PSDM IME FTUI

Mempunyai kesempatan menempuh pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi Negeri


(PTN) tentunya menjadi dambaan bagi banyak orang di Negara ini. Indonesia memiliki
banyak PTN berkualitas tinggi yang diharapkan mampu untuk mengembangkan insan bangsa
ini. Namun untuk memfasilitasi pendidikan sivitasnya, tentunya PTN membutuhkan dana
yang sangat besar, dan bisa menjadi lebih besar apabila PTN tersebut berniat untuk
mengembangkan kualitas dari sivitas dan struktur fisik dari PTN tersebut.
Isu yang akhir-akhir ini hangat diperbincangkan oleh kalangan sivitas Universitas
Indonesia, yaitu isu tentang kenaikan batas atas biaya kuliah, merupakan isu yang cukup
sensitif bagi mahasiswa di Universitas ini. Bagaimana tidak? Besaran biaya kuliah tentunya
menyangkut keberlangsungan mahasiswa untuk menempuh pendidikan di kampus ini.
Apabila batas atas biaya kuliah di kampus ini naik, diharapkan pendidikan di
Universitas Indonesia bukan bagi mereka yang berdompet tebal saja tetapi harus diimbangi
juga dengan keadilan biaya pendidikan berdasarkan kemampuan ekonomi serta dapat lebih
mensejahterakan sivitas akademika, karyawan, dan peningkatan kualitas fasilitas kampus.

Dari manakah pendapatan UI?


Universitas Indonesia sebagai Universitas terbaik di Indonesia[1] dengan stastusnya
sebagai PTN badan hukum (PTN-BH)[2] merupakan salah satu kampus rakyat di Indonesia
karena mendapatkan bantuan pendanaan dari pemerintah yang dialokasikan dari anggaran
pendapatan dan belanja Negara (APBN) yang disebut sebagai bantuan operasional PTN
(BOPTN) sebesar 20% alokasi anggaran fungsi pendidikan[3] di UI yakni bernilai 400 Milyar

[1] Top Universities, QS University Rankings: Asia 2015


[2] PP No 68 Pasal 4 Tahun 2013 [3] PP No 26 Pasal 4 Ayat 2 Tahun 2015
[3] PP No 26 Pasal 4 Ayat 2 Tahun 2015

Kastrat-PSDM IME FTUI 2016

rupiah[4]. Selain pendanaan dari APBN, sumber pendapatan UI yang lain adalah sebagai
berikut:
1. Masyarakat ;
2. Biaya pendidikan ;
3. Pengelolaan dana abadi ;
4. Pendapatan dari badan/satuan usaha UI ;
5. Kerjasama Tridharma
6. Pengelolaan kekayaan negara yang diberikan oleh pemerintah dan pemerintah
daerah untuk kepentingan pengembangan pendidikan tinggi; dan/atau
7. Sumber lain yang sah.[5]
Dari ketujuh list di atas, salah satu sumber pemasukan UI merupakan biaya
pendidikan (BP) yang berbeda-beda di tiap fakultas. Dari seluruh list di atas, porsi
pemasukan dari biaya pendidikan ialah yang terbesar mencapai 64% dan sisanya 36% berasal
dari pendapatan non-BP.[6] Dari tujuh sumber pemasukan di atas, ada dua poin yang cukup
penting yaitu pemasukan BP dan pendapatan dari badan/satuan usaha UI. Pemasukan BP
yang merupakan mayoritas dari pemasukan UI bernilai sekitar 900 milyar rupiah pada tahun
2015. Sedangkan bila dibandingkan dengan pemasukan dari satuan usaha UI, yang disebut
ventura UI, kontribusi dari ventura ini merupakan komponen terkecil dengan pemasukan
sekitar 525 milyar rupiah pada tahun 2015.[7] Dari penjelasan data di atas, dapat disimpulkan
bahwa UI masih terlalu bergantung pada kantung-kantung mahasiswa UI dibanding dengan
berusaha lebih mandiri dengan mengerahkan venturanya secara lebih maksimal.

[4] BOPTN UI, dalam Kajian MWA UI UM 2015, Kenaikan Biaya Pendidikan Universitas Indonesia Tahun 2016
[5] PP No 68 Pasal 74 Ayat 2 Tahun 2013
[6] RKA UI 2015, dalam Kajian MWA UI UM 2015, Kenaikan Biaya Pendidikan Universitas Indonesia Tahun 2016
[7] Pendapatan UI 2011-2015, dalam Kajian MWA UI UM 2015, Optimalisasi Ventura Universitas Indonesia

Kastrat-PSDM IME FTUI 2016

Pengeluaran UI ke mana saja ya?


Dengan adanya pemasukan, tentunya ada pengeluaran. Pengeluaran UI secara umum
tentunya digunakan untuk menunjang kegiatan pendidikan di UI. Secara lebih terperinci,
pengeluaran UI adalah sebagai berikut :
1. Pemenuhan kepentingan peserta didik;
2. Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi;
3. Peningkatan kualitas layanan pendidikan dan pengajaran; dan
4. Penggunaan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.[8]
Dalam peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran, di dalamnya terdapat kualitas kinerja
dosen, kualitas dosen, fasilitas akademik seperti perpustakaan, dan lain lain sebagaimana
telah tercantum pada UU No. 26 Pasal 16 Ayat 2 Tahun 2015.
Pertama adalah dosen di Universitas Indoensia. Bersama dengan pegawai UI nondosen, pegawai UI merupakan 1.) pegawai negeri sipil ; 2.) pegawai tetap ; 3.) pegawai tidak
tetap.[9] Kinerja dari pegawai di UI, terutama dosen, sangat mempengaruhi kualitas
pendidikan peserta didik di kampus ini. Dalam pelaksanaannya, kesejahteraan dosen
mempengaruhi kinerja mereka. Untuk menaikan motivasi kinerjanya, dosen membutuhkan
kompensasi finansial yang lebih tinggi. Dengan menaikan gaji dosen, diharapkan mampu
menaikan kualitas pendidikan di Universitas Indonesia.[10] Seperti yang telah disebutkan,
beberapa pegawai (karyawan dan dosen) di UI adalah pegawai negeri sipil (PNS). Bila kita
hanya di Departemen Teknik Elektro, komposisi dari PNS dan non-PNS adalah 65:35 dengan
golongan PNS berkisar dari golongan IIIA sampai IVD.[11] Golongan tersebut memiliki
rentang gaji 2.317.600 rupiah hingga 5.302.100 rupiah.[12] Tapi hal ini bisa berbeda di

[8] PP No. 68 Pasal 76 Ayat 1 Tahun 2013


[9] PP No. 68 Pasal 42 Tahun 2013
[10] Kesejahteraan dosen, dalam kajian BEM FTUI 2016, Kajian Penyesuaian Batas Atas Biaya Pendidikan UI
[11] Pihak Departemen Teknik Elektro
[12] http://cpnskementerian.info/gaji-pokok-pns-2014-pp-34-tahun-2014.html

Kastrat-PSDM IME FTUI 2016

fakultas lain yg memiliki pemasukan lebih rendah sehingga komposisi PNS dan non-PNS
bisa lebih timpang di jumlah PNS.
Kedua adalah biaya investasi dan biaya pengembangan. Pada tahun 2015 lalu, telah
terbit Rencana Pembangunan Jangka Panjang Universitas Indonesia (RPJP UI) periode 20152035. Rencana pembangunan 20 tahun ini memiliki beberapa sub-konsep sebagai berikut:
1. Tata kelola manejemen
2. Pendidikan
3. Riset dan Inovasi
4. Pengabdian kepada Masyarakat
5. Sumber Daya Manusia
6. Sarana dan Prasarana
7. Keuangan dan Pendanaan
8. Peran Pemangku
9. Pengembangan dan Pemanfaatan[13]
Konsep-konsep tersebut tentunya merupakan proyek yang membutuhkan dana dalam
pelaksanaannya. Diadakannya rancangan jangka panjang ini adalah untuk menaikan kualitas
Universitas Indonesia agar bisa menjadi perguruan tinggi yang lebih bersaing di Asia
Tenggara. Dengan banyaknya perguruan tinggi yang saat ini memiliki peringkat di atas UI di
kawasan Asia Tenggara seperti NUS, NTU, UM, dan lainnya menjadi motivasi bagi UI untuk
menaikan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Sebab, bila UI bisa menjadi sebaik atau

[13] Kesenjangan UI saat ini dengan UI yang dicita-citakan, dalam kajian MWA UI UM 2015, Overview Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Universitas Indonesia Tahun 2015-2035

Kastrat-PSDM IME FTUI 2016

bahkan lebih baik dari perguruan tinggi seperti NUS, hal ini bisa memacu perguruan tinggi
lainnya di Indonesia untuk menjadi lebih baik lagi sebab adanya kompetisi antar PTN.

Lalu kenapa naik batas atas biaya kuliah kita ?


Dari yang telah dipaparkan dari paragraf-paragraf di atas, Universitas Indonesia
memiliki rencana besar dalam pengembangan perguruan tinggi yang lebih baik.
Pengembangan UI ini bertujuan untuk memajukan kualitas pendidikan serta sarana dan
prasarana penunjuang pendidikan di UI. Dari segi pendidikan, tentunya UI membutuhkan
kualitas kinerja dosen yang lebih baik karena dosen merupakan fasilitator terdekat mahasiswa
dalam menempuh pendidikan tingginya. Selanjutnya adalah UI membutuhkan dana yang
lebih besar lagi dalam mewujudkan rencana jangka panjangnya. Hal ini terpicu pula dengan
menurunnya peringkat UI di tingkat perguruan tinggi di dunia menurut QS World University
Ranking.

Peringkat UI di dunia menurut QS World University Ranking

Dengan melihat kondisi UI saat ini, UI membutuhkan tambahan pemasukan agar bisa
memenuhi kebutuhan dana dalam pengembangan UI. Seperti yang telah dijelaskan pada
bagian pemasukan UI, sumber pemasukan UI ada dari BP dan satuan usaha UI. Sistem UKT

[14] Seminar terbuka Rektor UI dengan mahasiswa 23 Desember 2015

Kastrat-PSDM IME FTUI 2016

yang baru ini menaikan batas atas biaya kuliah. Sistem ini tidak mengharuskan kita untuk
membayar penuh biaya kuliah sesuai dengan biaya maksimal sesuai dengan fakultas masingmasing. Hal ini disebabkan bahwa sistem UKT ini mengacu pada model C sistem
pembayaran, yaitu BOP dan uang pangkal digabung pada sekali transaksi tiap
semesternya.[14]

Model A
Pembayaran

Penanggung

Tiap semester

Mahasiswa

Tiap semester

Mahasiswa

Uang Pangkal

Awal masuk kuliah

Mahasiswa

Dana Pelengkap Pertama

Awal masuk kuliah

Mahasiswa

Biaya Operasional
Pendidikan (BOP)
Dana Kesejahteraan dan
Fasilitas Mahasiswa (DKFM)

Kastrat-PSDM IME FTUI 2016

Model B
Pembayaran
Biaya Operasional

Tiap

Pendidikan (BOP)

semester

Dana Kesejahteraan
dan Fasilitas
Mahasiswa (DKFM)

Uang Pangkal

Tiap
semester

Penanggung

Mahasiswa

UI

Awal masuk

Reguler : BOPTN

kuliah

Paralel : Mahasiswa

Dana Pelengkap

Awal masuk

Pertama

kuliah

UI

Kastrat-PSDM IME FTUI 2016

Model C
Pembayaran
Biaya Operasional

Tiap

Pendidikan (BOP)

Semester

Penanggung

Beban

Mahasiswa

Dana

Berdasarkan

Kesejahteraan dan
Fasilitas Mahasiswa
(DKFM)

Tidak Ada

Prodi

Uang Pangkal
Dana Pelengkap
Pertama

Sistem BOPB yang sebelumnya berada di dalam sistem BOP pada model B, merupakan
bagian dari sistem UKT yang baru ini. Sehingga, BOPB bukan merupakan sebuah sistem
keringanan, namun sebuah sistem pembayaran di Universitas Indonesia. Dengan berlakunya
UKT ini, sebenarnya kita, mahasiswa, tidak diwajibkan untuk membayar biaya maksimal
namun hanya membayar sesuai dengan kemampuan ekonomi masing-masing mahasiswa.
Namun pada kenyataannya sekarang ini, UI kurang mempublikasikan bahwa BOPB
merupakan sistem pembayaran bukan sistem keringanan. Sistem UKT ini baru mulai berlaku
untuk mahasiswa angkatan 2016.

Kastrat-PSDM IME FTUI 2016

Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, bila UI harus menaikan batas atas biaya kuliah, maka
diharapkan UI dapat transparan dalam pemaparan aliran keluar-masuk keuangan (cashflow)
agar UI dapat lebih dipercaya dalam mengatur sistem keuangan intra-kampus. Selanjutnya,
diharapkan pula agar UI lebih mempublikasikan UKT sehingga beban mahasiswa dapat
tersebar lebih merata, adil, dan sesuai. Peningkatan kinerja ventura UI juga diharapkan lebih
maksimal lagi agar UI bisa menjadi lebih mandiri dalam tujuannya pula dalam menuju Good
University Governance. Dengan meningkatnya kinerja ventura maka UI tidak perlu
bergantung terlalu besar pada pemasukan dari mahasiswa. Dengan demikian, UI dapat
menjadi perguruan tinggi yang lebih baik tanpa mengurangi kesejahteraan mahasiswa dalam
menimba ilmu di kampus ini.

Anda mungkin juga menyukai