KONSISTENSI TANAH
ABSTRAK
Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah kali ini berjudul Konsistensi Tanah dilaksanakan pada tanggal 21
Maret 2014 di Laboratorium Tanah Umum, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta. Praktikum kali ini dilakukan bertujuan untuk menetapkan konsistensi tanah
dalam keadaan kering atau lembab. Konsistensi tanah menunjukkan derajat kohesi dan adhesi diantara
partikel-partikel tanah. Konsistensi basah merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar
air tanah di atas kapasitas lapang. Konsistensi kering merupakan penetapan konsistensi tanah pada
kondisi kadar air kering udara. Tanah-tanah yang dipakai pada percobaan ini yaitu tanah Alfisol,
Entisol, Ultisol, Vertisol, dan Mollisol
Kata Kunci : Konsistensi tanah, konsistensi basah, konsistensi kering
PENGANTAR
keberhasilan
penanaman
yang
partikel-partikel
tanah
dengan
cara
yaitu
secara
kualitatif
dan
secara
basah
merupakan
penetapan
Konsistensi
kering
merupakan
penetapan
mengetahui
untuk
Cara
konsistensi
penetapan
tanah
untuk
termasuk
lempung.Secara
tidak
pula
membentuk
sukar
melakat.
berdasarkan
Selain
mudah
membentuk
kemampuannya
konsistensi
itu,
tidaknya
dapat
bulatan;
dan
mempertahankan
bentuk
tanah
kohesi
visual
adalah
tanah
tanah
lempung
lunak,
dikatakan
memiliki
Sebaliknya
kelembapan
tanah
mendekati
saturasi
tanah
lempung-berat
ber-
kualitatif.
ini
Jurusan
dilaksanakan
Tanah,
di
Fakultas
Jenis Tanah
Konsistensi Kering
Entisol
Ultisol
Alfisol
Vertisol
Mollisol
Agak Keras
Agak Keras
Sangat Keras
Sangat Keras
Sangat Keras
merupakan
ketahanan
sifat
Beberapa
kelekatan
(stickness)
faktor
yang
dan
keliatan
mempengaruhi
Tekstru tanah.
Tekstur tanah yang kasar daya plastisnya akan
rendah karena pada tanah yang teksturnya
kasar
sedikit
menyebabkan
mengandung
daya
liat
plastisitasnya
sehingga
rendah,
batas plastisnya.
Jenis liat.
Ada banyak jenis liat, perbedaan kandungan
mempengaruhi
sebagai
mana
dijelaskan
diatas,
bahwa
gaya
suatu
yang
tanah
akan
bekerja
pada
percobaan
yang
yang
digunakan
untuk
pada
terdapat
konsistensi
secara
kualitatif
Sarief
konsistensi
(1985),
gembur
Ultisol
(lunak),
kemiripan
kuantitatif
dengan
vertisol
pada
hasil
di
laboratorium)
dengan
plastis,
banyak.
hasil
percobaan
kesamaan Adanya
menunjukkan
hasil
hasil
kerang
struktur
percobaan
perbedaan pada
bersifat
agak
gumpal,
pejal
atau
baji
dan
KESIMPULAN
tanah
berbeda-beda.
mempunyai
Dengan
konsistensi
perilaku
yang
tersebut
sehingga
mampu
meningkatkan
produksi
konsistensi
dapat
pertanian.
Penentuan
nilai
DAFRTAR PUSTAKA
Boul, S. W., F. P. Hole, and R. J. Mc. Cracken.
1980. Soil Genensis and Classifation.
The IOWA State University Press, Ames
Darmawijaya, M. L. 1997. Klasifikasi Tanah.
Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
ACARA VI
BAHAN ORGANIK
ABSTRAK
Acara VI praktikum Dasar-dasar Ilmu tanah yang berjudul Bahan Organik Tanah dilaksanakan pada
hari Jumat 21 Maret 2014 di Laboraturium Dasar Ilmu Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian
Universitas Gadjah Mada. Praktikum ini bertujuan untuk menetapkan kadar C-Organik dan kadar
PENGANTAR
Bahan
organik
tanah
organik
mencakup
semua
mengalami
baik
sebagian/
perombakan/dekomposisi
seluruhnya,
yang
telah
tinggi
daripada
ditunjukkan
oleh
kandungan
bahan
organik
tanaman.
Akhirnya
bahan
organik
dengan
tanah
tersebut
(Sutanto,2005).
Kandungan organik tanah biasanya
diukur
berdasarkan
kandungan
karbon
kandungan
(C)
C-organik
bahan
organik
bervariasi antara 45%-60% dan konversi Corganik menjadi bahan = % C-organik x 1,724.
Kandungan bahan organik dipengaruhi oleh
arus
akumulasi
bahan
asli
dan
arus
kondisi
lingkungan
(vegetasi,
iklim,
batuan,
praktik
pertanian).
timbunan,
dan
yang
mati,
yang
terdekomposisi
dan
bahan
Bahan
organik
yang
terlapuk
akan
organik
adalah
jaringan
tanaman
perkembangan
akan
lebih
mineralisasi.
organik
penting
jasad
renik
dibandingkan
tanah
dan
tinggi
daripada
tanah
tetes
indicator
difenilamin.
Lalu,
lalu
dimasukkan
ke
dalam
labu
volume
5ml,
gelas
ukur
10ml,
labu
tahapan
antara,
yang
Jenis Tanah
Entisol
Ultisol
Alfisol
Vertisol
Mollisol
Metode
C
1,976%
2,2%
2,95%
3,0004%
4,17%
yang
digunakan
pada
artinya
berbagai
bentuk
pengukurannya
warna,
angka
Hal
hamabatan
menggunakan
hara,
perubahan
itu
menunjukkan
kegiatan
suatu
organisme
tanah.
Tekstur tanah juga cukup berperan, makin
memungkinkan
aerasi
buruk.
Hal
ini
tanah.
Topografi berperan dalam penyimpanan
bahan
terbanyak
20cm
organic
(15-20%).
bawah
kadar
Semakin
bahan
ke
organic
rendah.
Penggunaan
lahan
juga
sangat
itu
bahan
di lapisan atas.
Factor iklim yang berpengaruh
berbeda.
semakin
disebabkan
baik
yang
oksidasi
berkurang.
akumulasi
Hal
Bahan
organic
tanah
juga
pengaruhnya
yaitu
terhadap
sifat
kimia
tanaman
dan
hasil
mineralisasi
oleh
sebut
tanah.
biologis,
meningkatkan
aktivitas
organic
energy bagi
Sedangkan
pada
pertumbuhan
merupakan
sumber
sifat
dan
pertumbuhan
Entisol
kandungan
bahan
melalui
kebanyak
mempengaruhi
seperti
tanah,
cenderung
bahan
tanaman
dengan
organic
perbaikan
porositas
sesuai
dengan
pembanding.
dapat
disebabkan
ketelitian
praktikan
karena
saat
Dari
tanah/asal
tanah
yang
dipakai
untuk
praktikum.
percobaan
yang
dilakukan
hasil
DAFTAR PUSTAKA
Buckman, Harry O. 1982. Ilmu Tanah. Bharat
Karya Aksara, Jakarta
Dudal
dan
Supraptoharjo.
1961.<http://ilearn.unand.ac.id/pluginf
ile.php/17581/mod_resource/content/1
/
Klasifikasi%20Tanah
%20Indonesia.pdf> Diakses pada
23 Maret 2014