Umum
Peraturan 1
Penerapan
1
Kecuali dengan tegas dinyatakan lain, Bab ini diterapkan untuk semua
kapal yang peletakkan lunasnya atau tahap konstruksi yang setara pada atau
setelah 1 Juli 1986.
2
Maksud dari bab ini, pernyataan tahap pembangunan setara berarti tahap
dimana :
4
:
.1
.2
.2
.3
Untuk kapal yang dibangun sebelum 1 Juli 1986, Badan Pemerintah harus
.1
.3
menjamin bahwa pada saat alat-alat penolong dan tata susunan kapal
tersebut diganti atau kapal menjalani perbaikan, perubahan atau
perombakan dan karakter utama yang banyak mengakibatkan
penggantian dan penambahan pada alat-alat penolong dan tata
susunan konstruksi yang lama, sejauh layak dan dapat dilaksanakan,
memenuhi persyaratan bab ini. Namun, jika kendaraan penolong
harus diganti tanpa mengganti perlengkapan peluncuran, atau
sebaliknya, maka kendaraan penolong atau perlengkapan peluncuran
harus dari jenis yang sama dengan yang digantikan ;
.4
.5
5
Berkenaan dengan kapal yang dibangun sebelum tanggal 1 Juli 1986,
persyaratan-persyaratan peraturan 8, 9, 10, 18, 21.3, 21.4, 25, 26.3, 27.2, 27.3
dan 30.2.7 dan, untuk memperluas ketentuan tersebut peraturan 19 harus
diterapkan.
6
Berkenaan dengan kapal yang dibangun sebelum tanggal 1 Februari 1992,
peraturan 6.2 harus berlaku paling lambat tanggal 1 Februari 1995.
Peraturan 2
Pembebasan
1
Apabila dianggap bahwa sifat pelayaran adalah terlindung dan sehingga
penerapan syarat-syarat dalam bab ini menjadi tidak layak atau tidak perlu maka
Badan Pemerinta dapat membebaskan,sejauh memungkinkan, dari syarat-syarat
Bagian A
Peraturan 2, 3
bab ini, kapal atau jenis kapal yang dalam pelayarannya tidak berlayar lebih dari
jarak 20 mil laut dari daratan yang terdekat.
2
Dalam hal kapal-kapal penumpang yang digunakan dalam pelayaran
khusus untuk pengangkutan sejumlah besar penumpang dalam pelayaranpelayaran khusus, seperti pelayaran jemaah haji, Badan Pemerintah, jika yakin
bahwa praktis tidak memungkinkan untuk memenuhi syarat bab ini, dengan
memperhatikan ketentuan berikut :
.1
.2
Peraturan 3
Definisi
Untuk kegunaan dalam bab ini, kecuali dengan tegas dinyatakan lain :
1
Personil yang berijasah adalah personil yang memiliki sertifikat
kecakapan dalam menggunakan sekoci penolong dikeluarkan oleh Pemerintah,
atau yang dinyatakan berlaku oleh Badan Pemerintah sesuai persyaratan
Konvensi Internasional tentang Standar Pelatihan, sertifikasi dan pengawasan
pelaut, yang berlaku; atau orang yang memiliki sertifikat yang diterbitkan atau
disetujui oleh Badan Pemerintah bukan peserta Konvensi yang digunakan untuk
tujuan yang sama dengan sertifikat Konvensi.
2
3
Tangga embarkasi adalah tangga yang disediakan pada stasiun embarkasi
sekoci penolong untuk memungkinkan jalan keluar yang aman menuju sekoci
penolong setelah peluncuran.
4
Mengapung setelah peluncuran bebas adalah metode peluncuran
kendaraan penolong sedemikian rupa sehingga secara otomatis lepas pada saat
kapal tenggelam dan siap digunakansehingga.
5
Peluncuran jatuh bebas adalah metode suatu kendaraan penolong yang
lengkap dengan awak dan perlengkapannya yang dilepas dan memungkinkan
jatuh ke laut tanpa adanya penahan.
6
Baju tahan dingin adalah baju pelindung yang berfungsi untuk
mengurangi hilangnya panas badan pada orang yang mengenakan baju tersebut
di air dingin.
7
Peralatan yang dapat mengembung adalah peralatan yang bersifat tidak
tegar yang dapat dikembungkan dengan pengisian dari tabung gas sehingga
dapat mengapung dan biasanya disiagakan dalam keadaan tidak mengembung
aman senantiasa siap beroperasi.
8
Peralatan kembung adalah peralatan yang tidak tegar yang dapat
dikembungkan dengan pengisian dari tabung gas sehingga dapat mengapung
dan disiagakan dalam keadaan dikembungkan dan siap digunakan setiap saat.
9
Peralatan peluncuran atau tata susunan adalah sarana untuk
memindahkan kendaraan penolong atau peralatan penyelamat dan tempat
penyimpananya ke air dengan aman.
10 Panjang adalah 96% dari panjang total diukur dari garis air dengan sarat
85% dari tinggi geladak yang diukur dari sisi atas lunas, atau panjang diukur
dari sisi depan linggi haluan hingga ke sumbu poros kemudi pada garis air yang
sama, dipilih yang lebih besar. Pada kapal yang didesain dengan lunas miring,
garis air yang diukur adalah sejajar dengan garis air desain.
11
Tinggi pengukuran :
.1
Tinggi pengukuran adalah jarak vertikal diukur dari sisi atas lunas
hingga sisi balok geladak pada geladak lambung timbul di sisi kapal.
Kapal yang dibuat dari kayu dan komposit atau campuran, jarak ini
diukur dari sisi bawah ujung papan pengapit lunas. Jika bentuk
bagian bawah dari penampang melintang kapal adalah cekung atau
bila dipasang pelat pengapit lunas yang tebal, maka jarak diukur
dari titik perpotongan bagian kulit dasar yang datar dengan sisi
lunas.
.2
.3
12 Alat - alat penolong dan tata susunannya yang baru adalah suatu alat
penolong atau tata susunannya yang merupakan bentuk baru yang tidak
sepenuhnya diatur dalam persyaratan peraturan ini namun memberikan standart
Bagian A
Peraturan 3
Peraturan 4
Evaluasi, pengujian dan persetujuan alat- alat penolong dan tata
susunannya, rencana keselamatan jiwa
1
Selain yang disyaratkan dalam paragraf 5 dan 6 dari bab ini , alat-alat
penolong dan tata susunannya memenuhi harus disetujui oleh Badan
Pemerintahan.
2
Sebelum memberikan pengesahan terhadap alat-alat penolong dan tata
susunannya, Badan Pemerintah harus menjamin bahwa alat-alat penolong dan
tata susunannya:
.2
3
Sebelum memberikan persetujuan untuk alat-alat penolong dan tata
susunan jenis yang baru, Badan Pemerintah harus menjamin bahwa alat-alat
penolong dan tata susunannya tersebut harus :
.1
.2
4
Prosedur yang ditetapkan oleh Badan Pemerintah untuk persetujuan
tersebut juga harus mencakup persyaratan apakah persetujuan dapat dilanjutkan
atau akan dicabut.
5
Sebelum menerima alat-alat penolong dan tata susunannya yang belum
penuh disetujui sebelumnya oleh Badan Pemerintah maka, Badan Pemerintah
harus diyakinkan bahwa alat alat penolong tersebut memenuhi persyaratan
dalam bab ini.
6
Alat-alat penolong yang disyaratkan dalam bab ini yang dirinci dalam
spesifikasi ini tidak termasuk dalam bagian C harus disahkan oleh Badan
Pemerintah.
Peraturan 5
Pengujian Produksi
* Merujuk pada rekomendasi untuk pengujian Peralatan keselamatan jiwa yang dikutip oleh
Organisasi dengan resolusi A.689(17).
H
Merujuk pada Koda Pelatihan untuk Evaluasi, Pengujian dan Penerimaan Prototipe yang
baru Peralatan dan tata susunan yang ditetapkan oleh Organisasi dengan resolusi A.520(13).
Bagian A
Peraturan 4, 5