Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Dwi Indah Prawesti (13308141002)
Lisne Irawati
(133081410 )
Mesa Septiani W
(133081410 )
(13308141008)
Fentty Reviantika
(133081410 )
Dwi Nurhayati
(13308141031)
BIOLOGI B 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat
perbanyakan generatif. Pada umumnya bunga majemuk memiliki 4 organ
utama, yaitu: kelopak (sepal), mahkota (petal), benang sari (stamen) dan putik
(pistil). Benang sari terdiri dari tangkai sari (filament), putik (stigma), tangkai
putik (style), dan bakal buah (ovary).
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, bunga dapat digolongkan
kedalam :bunga lengkap,yaitu bunga yang memiliki keempat organ bunga
(kelopak, mahkota, benang sari dan putik); dan bunga tak lengkap, yaitu bunga
yag tidak memiliki salah satu atau lebih organ bunga tersebut
Dilihat dari alat generatifnya, ada bunga sempurna dadan bunga tidak
sempurna. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki benang sari dan
putik. Sedangkan bunga tidak sempurna hanya memiliki salah satu organ
generative tersebut. Dalam hal ini maka ada bunga jantan (staminate) dan ada
pula bunga betina (pistilate).
Pengetahuan tentang morfologi bunga dapat mempermudah kita dalam
menentukan metode pemuliaan yang dapat diterapkan serta dapat menentukan
jenis penyerbukannya. Proses penting dalam daur hidup suatu tanaman adalah
penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan(pollination) merupakan peristiwa
melekatnya serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan merupakan tahap awal
dari terbentuknya individu atau tanaman baru. Penyerbukan dapat terjadi
secara alami dengan bantuan angin, air, manusia, serangga atau hewan lainnya
dan lain-lain
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana struktur morfologi pada bunga ?
2. Dimana bagian-bagian bunga yang mempunyai peranan penting pada
proses reproduksi seksual ?
3. Dimana bagian bunga yang berkembang menjadi buah ?
C. Tujuan
1. Mengamati struktur pada bunga
2. Mengamati bagian-bagian bunga yang mempunyai peranan penting pada
proses reproduksi seksual
3. Mengamati bagian bunga yang berkembang menjadi buah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian bunga
Bunga merupakan alat reproduksi seksual. Suatu bunga yang lengkap mempunai
daun kelopak, daun mahkota, benang sari, putik, dan daun buah. Bunga terdiri atas
bagian yang fertil, yaitu benang sari dan daun buah, serta bagian yang steril yaitu
daun kelopak dan daun mahkota. Bunga adalah bagian tumbuhan yang berfungsi
sebagai alat untuk mengadakan penyerbukan dan pembuahan sehingga terbentuk buah
dengan biji yang digunakan untuk perkembangbiakan generatif pada tumbuhan biji.
Bagian tubuh tumbuhan yang kemudian dapat tumbuh menjadi individu baru
dinamakan : alat perkembangan (organum reproductivum). Dan bagian tubuh
tumbuhan yang dapat merupakan alat perkembangbiakan sangat bermacam- macam,
oleh
karena
itu
alat
perkembangbiakan
dapat
dibedakan
menjadi
alat
dengan bunga, oleh karena itu alat perkembangbiakan dapat dibedakan menjadi alat
perkembangbiakan vegetatif dan alat perkembangan generatif yang pada tumbuhan
adalah bijinya. Biji terdapat dalam buah, dan buah berasal dari bunga. Bunga
mempunyai susunan
majemuk. Yang mempunyai bagian- bagian seperti tangkai bunga (pedicellus), Dasar
bunga (reseptaculum), dam lain- lain (Tjitrosoepomo, 1995).
Tajuk bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada
lingkar dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar pengamatan
Sketsa Pengamatan
Keterangan
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.
Tangkai/pedical
Labellum (bibir)
Columna
Pollinia
Corolla
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1.
Pedicel
Calyx
Sepala
Corolla
Petala
Androginofor
Pistillum
Filamen / tangkai sari
Anthera / kepala sari
Stilus / tangkai putik
Stigma / kepala putik
Genus :Passiflora
Spesies :Passifloraedulis
Bunga Markisa mempunyai mahkota bunga berwarna ungu keputihputihan. Bunga Bunganya besar dan berbentuk mangkok/ cawan (urceolatus).
Warnanya keunguan dan harum. Bunganya berkelamin dua (hermafrodit) dan
beraroma khas harum. Semua jenis markisa (Passiflora) termasuk penyerbuk
silang dengan bantuan lebah madu. Namun, penyerbukan sendiri masih dapat
berlangsung baik.
Dasar bunga :Pendukung benang sari dan putik atau androginofor
(androgynophorum), bagian dasar bunga yang biasanya meninggi dan
mendukung benang sari dan putik di atasnya. Pada bagian luar bunga yaitu
pada bagian petiola menghasilkan madu oleh karena itu bunganya selalu
dikunjungi berbagai macam binatang (serangga, burung) untuk mendapatkan
madu tadi. Sehingga penyerbukannya adalah penyerbukan dengan serangga.
Memiliki 5 sepala (daun daun kelopak bunga) dan 5 helai petala (daun
mahkota bunga),
berdiameter 7,5 cm-10 cm, pedunkulus triangularis, panjang 2-5 cm, dekat
apeks, berdaun tiga, braktea (daun pelindung) ovalus-oblong menjalar, bagian
bawah kuning kehijauan, bagian atas putih, bagian tepi dengan lebih dari 4
kelenjar, apeks dengan bagian seperti 2, lima petal, bebas, putih dan berselang-
seling, dengan lobus kalilis. Korong terdiri dari dua barisan terluar-berombak,
benang tersebar, panjang 2-3cm berwarna putih dengan dasar ungu, dan tiga
barisan lebih dalam berupa papilla pendek berujung ungu. Stamen (benang sari
)berjumlah 5, filamen bersatu dalam pipa melingkar ginotor kira-kira 1 cm dan
kemudian terbagi dengan luas 1 cm. Antena besar, ovarium ginotor, ovoid,
satu lokular dengan tiga plasenta palietal. Stilus berjumlah 3, horizontal,
klaratus, dengan alur longitudinal.
Bunga merupakan alat reproduktif pada tumbuhan atau disebut juga alat
perkembangbiakan generatif.Pada markisa, bunganya tumbuh diketiak daun
(floslateralis) dan terpancar atau terpisah-pisah.Dasar bunga pada markisa
biasanya meninggi dan mendukung benangsari dan putik diatasnya atau
disebut juga androginofor (Gembong Tjitrosoepomo, 2011 (155) ). Bunga
markisa berukuran relative besar dan berbentuk mangkok atau cawan.Pada
umumnya markisa memiliki 5 sepal atau kelopak yang berlekatan dan
berwarna hijau.Melihat asimetrinya bunga markisa termasuk aktinomorf yaitu
bagian yang kosong.Buah markisa terjadi dari tiga daun buah yang tepinya
melipat kedalam dan merupakan sekat-sekat sejati, tetapi ujung daun-daun
buah itu melipat lagi kearah dinding buah, sehingga ruang-ruang yang terjadi
dari
tengah-tengah
buah
terbagi
lagi
oleh
sekat-sekat
yang
tidak
3
2
1
Petal
Bunga (flos) merupakan alat reproduktif seksual. Tumbuhan berbunga akan
menghasilkan buah berbiji dan berasal dari turunan (derivat) tunas batang dan
daun. Meskipun tipe bunga sangat bervariasi, namun pola dasar dari bunga adalah
sama. Menurut Gembong (2005) secara umum, bagian-bagian bunga adalah :
1. Tangkai bunga (pedicellus). Untuk tangkai perbungaan disebut peduncullus.
2. Dasar bunga (receptacle) merupakan pelebaran dari tangkai bunga.
3. Perhiasan bunga (perianthum) yang terdiri dari :
-
sari
(stamen)
yaitu
bagian
bunga
yang
merupakan
alat
perkembangbiakan jantan.
Benang sari tersebut menghasilkan sebuk sari untuk penyerbukan. Stamen
terdiri dari tangkai sari (filamen) dan kepala sari (anthers) yang mempunyai 24 kantung sari (theca).
5. Putik (pistillum) yaitu bagian bunga yang merupakan alat perkembangbiakan
betina.
Putik terdiri dari bakal buah (ovarium), dimana di dalamnya terdapat bakal
biji, tangkai putik (styllus), dan kepala putik (stigma).
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga sepatu terdiri dari beberapa helai daun
kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx). Jumlah kelopak
tambahan yang teramati 7 buah sedangkan jumlah daun kelopaknya ada 5 buah.
Keberadaan dari kelopak tambahan ini mengakibatkan bunga sepatu terlihat
seperti mempunyai dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar
daun mahkota. Bagian-bagian dari bunga sepatu ini yaitu kepala putik (stigma),
tangkai putik (stylus ),kepala sari (antera), tangkai sari (filamen), daun mahkota
(petala), tangkai bunga (pedicel). Tangkai putik berbentuk silinder panjang
dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Tangkai sari
atau filament menyatu sehingga stylus ada pada bagian dalam sehingga disebut
columna. Stylus menyatu di bagian dalam yang dikelilingi oleh tangkai sari dan
diluar bercabang dan pada tiap cabang mendukung satu kepala putik atau stigma.
Hibiscus rosa-sinensis termasuk kedalam kelompok bunga sempurna dan bunga
lengkap (Flos complektus) karena memenuhi persyaratan bunga lengkap, dimana
bunga sepatu ini terdiri atas lingkaran daun kelopak (Sepalae), lingkaran daun
mahkota (Corolla), benang sari (Stamen) dan putik (Pisitillum). Bunga Hibiscus
rosa-sinensis ini disebut bunga sempurna karena memiliki alat kelamin yang
lengkap yang terdiri dari putik dan benang sari sehingga dapat melakukan
penyerbukan sendiri. Bunga sepatu tumbuh pada ketiak daun sehingga disebut
Flos lateris atau Flos axillaris. Klasifikasi dari bunga sepatu yaitu :
Kingdom : Plantae
Superdivisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Malvales
Famili
: Malvaceae
Genus
: Hibiscus
Spesies
: Hibiscus rosa-sinensis L.
3. Ujung daun (apex folii) pada daun bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) adalah meruncing (acuminatus).
4. Tepi daun (margo folii) pada daun bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) adalah bergerigi (serratus) karena sinus dan angulus sama
lancipnya.
5. Pangkal daun (basis folii) pada daun bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) adalah runcing (acutus).
6. Tulang daun (venation) pada daun bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) adalah menyirip (penninervis) karena daun ini mempunyai
satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan
terusan tangkai daun.
7. Permukaan daun pada daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
adalah licin (laevis).
8. Daging daun (intervenium) pada daun bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) adalah seperti kertas (papyraceus atau chartaceus) karena tipis
tetapi cukup kuat.
9. Warna daun pada daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah
hijau tua.
4. Bunga Widuri (Calotropis gigantea)
4
3
2
6
5
bunga Widuri dimulai sejak tahap inisiasi bunga sampai bunga mekar
(antesis). Perkembangan ginostemium berlangsung secara bertahap mulai
dari kuncup bunga berwarna hijau hingga dewasa dan memiliki bentuk
dengan pola huruf S serta berwarna ungu. Kepala sari muda tersusun atas
jaringan parenkim dengan sel-sel berukuran kecil, padat, bentuk tidak
beraturan, vakuola kecil dan sedikit ruang antar sel. Lapisan dinding kepala
sari tanpa endotesium dan lapisan tengah, tapetum mengelilingi
mikrosporangium dan mikrospora masak menyatu membentuk pollinium.
Kepala putik tersusun atas jaringan parenkim dengan sel berukuran kecil,
bentuk tidak teratur, vakuola besar dan banyak ruang antar sel. Tangkai sari
tersusun atas jaringan parenkim dengan sel-sel berbentuk tidak beraturan,
vakuola besar dan banyak ruang antar sel. Gelungan tangkai sari bagian
basal tersusun atas jaringan parenkim dengan sel berukuran besar,
berbentuk tidak beraturan, vakuola besar dan banyak ruang antar sel.
Perlekatan antara kepala sari dan kepala putik dimulai sejak umur 4 hari
bunga sebelum mekar dan terjadi pada daerah tertentu yang berdekatan
dengan mikrosporangium. Lembaran kepala sari bagian atas sedikit
menutupi bagian tepi dari kepala putik (Ashar, 2012). Klasifikasi dari
bunga Widuri yaitu :
Kingdom : Plantae
Subkingdom
: Tracheobionta
Super Divisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
: Gentianales
Famili
: Asclepiadaceae
Genus
: Calotropis
Spesies
: Calotropis gigantea
Habitus
Akar
Batang
tampak
jelas)
4.
Daun
6.
panjang 8 -
hijau, mahkota
serupa
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap struktur bunga yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Struktur bunga yang teramati pada :
- Bunga Sepatu :
Pedicel (tangkai bunga), epicalyx (kelopak tambahan), ovarium, calyx
(kelopak), stigma (putik), anther (benang sari), petal (mahkota).
Pada bunga sepatu terdapat kelopak tambahan,filamen menyatu dengan
bagian tangkai putik di sebelah dalam,pada bagian luar stylus
-
Pollinia ,Corolla.
Bunga Markisa : Pedicel, Calyx, Sepala, Corolla, Petala, Androginofor,
Pistillum, Filamen / tangkai sari,Anthera / kepala sari,Stilus / tangkai
putik,Stigma / kepala putik
2.
DISKUSI
a. Tangkai Induk Bunga
Tangkai induk bunga atau ibu tangkai bunga (rachis, penduluncus,
penduluncus communis) adalah aksis perbungaan dalam lanjutan dari batang
atau cabang.
b. Tangkai Bunga
Tangkai bunga (pedicellus) adalah bagian bunga yang tepat berada dibagian
bawah bunga yang merupakan pendukung terakhir dari cabang bunga. Fungsi
dari tangkai bunga adalah penghubung antara bunga dengan ranting dan
tangkai bunga juga berfungsi sebagai penopang bunga.
c. Dasar Bunga
Dasar bunga (receptacle) adalah bagian ujung bunga dalam melekatkan dan
bertumpunya mahkota bunga. Fungsi dari Dasar bunga adalah tempat
bertumpunya atau letak mahkota bunga.
d. Daun Pelindung
Daun pelindung (brachtea) adalah daun yang diketiaknya ditumbuhi bunga,
daun pelindung merupakan daun terakhir.
e. Daun Tangkai
Daun tangkai (brachteola) adalah daun yang letaknya berada di pangkal
tangkai bunga yang berperan sebagai pelindung.
f. Kelopak Bunga
Kelopak bunga (sepal) adalah bagian bunga yang melindungi dan menyelimuti
mahkota disaat bunga masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah
melindungi mahkota bunga ketika kuncup dan akan terbuka jika mahkota
mekar. Kelopak bunga biasanya warna dan bentuknya menyerupai daun.
g. Mahkota Bunga
Mahkota bunga (corolla) adalah bagian bunga yang paling indah yang
memiliki beraneka ragam warna yang menarik, dari keindahan bagian bunga
ini (mahkota), mahkota bunga disebut sebagai perhiasan bunga. Dari warnawarna menarik tersebut, mahkota bunga memikat serangga-serangga yang
berfungsi sebagai proses penyerbukan.
h. Benang Sari
Benang
sari
(stamen)
adalah
alat
kelamin
jantan
sebagai
alat
perkembangbiakan bunga atau fertil yang terdiri atas kepala sari (anthera),
serbuk sari (polen), tangkai sari (filament) dan penunjang kepala sari. Fungsi
benang sari adalah sebagai alat kelamin jantan.
I. Putik
Putik (pistil) adalah bagian alat perkembangbiakan bunga atau fertil yakni alat
kelamin betina dan terdapat bakal bunga dan bakal biji pada putik. Putik
terdapat ditengah-tengah bagian bunga yang dikelilingi oleh benang sari. Putik
terdiri atas dua bagian yakni kepala putik dan tangkai putik.
DAFTAR PUSTAKA