D O K U M E N K UA L I F I K A S I
Nomor: POKJA-DITPKP /ADD/ P7/DOK-SEL/2016
Tanggal: 23 Januari 2016
untuk
Pengadaan Paket Pekerjaan Jasa Konsultansi badan usaha
ULP Pusat-2
Pokja Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman
1. Terdapat perubahan pada dokumen prakualifikasi bagian Kerangka Acuan Kerja dan
Bill Of Quantity sebagai berikut :
LATAR BELAKANG
Sebagai upaya melakukan penyelenggaraan kawasan permukiman sesuai amanat UU no 1 tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman terutama bab VII tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, Pemerintah mendorong perwujudan kawasan
permukiman yang berfungsi sebagai lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan
dan penghidupan yang terencana, menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan arahan
RPJP nasional untuk RPJM Nasional tahun 2015-2019 yang menyebutkan bahwa untuk bidang permukiman
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung. Hal
ini diterjemahkan oleh Ditjen Cipta Karya untuk dijadikan sebagai target utama rencana strategis tahun 20152019 antara lain layanan air minum yang layak 100%, layanan sanitasi yang layak 100%, dan berkurangnya
kawasan permukiman kumuh hingga 0%.
I.
Berdasarkan lampiran UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, menyebutkan pembagian
urusan pemerintahan bidang perumahan dan kawasan permukiman sub urusan kawasan permukiman,
bahwa peran pemerintah pusat ditekankan pada penetapan sistem kawasan permukiman serta penataan dan
peningkatan kualitas kawasan permukiman. Sesuai dengan Pasal 13 UU No 1 tahun 2011, Pemerintah dalam
melaksanakan pembinaan mempunyai tugas merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi nasional
di bidang perumahan dan kawasan permukiman. Untuk memperkuat dua peran pemerintah pusat tersebut,
seluruh kegiatan pembangunan infrastruktur dalam rangka pencegahan dan peningkatan kumuh harus
berdasarkan proses identifikasi lokasi kumuh yang terukur dan telah divalidasi oleh Pemerintah
Kabupaten/kota. Sesuai dengan pasal 18 UU no 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman,
yang menyebutkan bahwa salah satu Kewenangan pemerintah kabupaten/kota adalah menetapkan lokasi
permukiman kumuh. Ditunjang dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015
tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, bahwa Direktorat Pengembangan Kawasan
Permukiman melaksanakan tugas antara lain perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis, dan supervisi pelaksanaan evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan pengembangan kawasan permukiman di daerah untuk mewujudkan kota tanpa
kumuh pada akhir tahun 2019.
Hingga akhir tahun 2014 Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat telah melakukan pemutakhiran data kawasan permukiman kumuh pada lebih dari 400
kabupaten/kota dari 505 kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Upaya pemutakhiran ini untuk memberikan
dukungan profil dan database dan informasi terkait Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman.
Adapun untuk menyelesaikan target 0 % kumuh, pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas permukiman
kumuh telah dimulai tahun 2015. Sebagai dukungan lebih lanjut terhadap penyelenggaraan Pengembangan
Kawasan Permukiman perlu adanya pengendalian peningkatan kualitas permukiman kumuh di seluruh
Indonesia melalui kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di
Wilayah Jawa pada Tahun Anggaran 2016.
Tujuan dari kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah
Jawa adalah untuk memberikan bantuan teknis, manajemen dan pendampingan kepada Direktorat
Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam melaksanakan program yang
mencakup pembinaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi penyelenggaraan pengembangan kawasan
permukiman yang menitikberatkan pada pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh, mulai dari
perencanaan tingkat kab/kota, pelaksanaan fisik dan tindak lanjutnya berupa pengendalian pasca
pelaksanaan termasuk melakukan perhitungan penururunan tingkat kekumuhan serta pengurangan luas
kawasan permukiman kumuh.
Pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh dilaksanakan secara bertahap dengan
proses-proses yang telah ditetapkan dalam pedoman pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan
kumuh dan permukiman kumuh. Penyelenggaraan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh pada
tahun 2016 ini adalah bagian dari proses tersebut untuk mencapai pengurangan kumuh hingga 0 % pada
Tahun 2019. Pelaksanaan kegiatan ini perlu terus dipantau dan dikendalikan sehingga outcome yang
diharapkan dapat tercapai. Konsultan Manajemen diperlukan untuk memberikan masukan kepada pemilik
kegiatan/Tim Pelaksana Pusat agar pelaksanaan program berjalan efektif, efesien dan sesuai dengan
pedoman. Selain itu, Konsultan Manajemen akan membantu Tim Pelaksana Pusat dalam melaksanakan
koordinasi kepada stakeholder pelaksana kegiatan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota (jika diperlukan).
Di dalam menjalankan advise teknis, pemantauan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan
peningkatan kualitas permukiman kumuh di sepuluh provinsi di Wilayah Pulau Jawa, Konsultan Manajemen
akan bermitra dengan pelaksana kegiatan di Tingkat Pusat, Provinsi dan Kab/Kota diantaranya :
Direktorat Pengembangan Permukiman (cq. Koordinator Wilayah Jawa), DirJen Cipta Karya,
Kementeriaan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
Satker Pengembangan Kawasan Permukiman di Wilayah Jawa,
Satker Pengembangan Infrastruktur Permukiman Kabupaten/Kota di Wilayah Jawa
Pokjanis dan Dinas terkait di kabupaten/Kota
Konsultan-konsultan yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan fisik pada tahun 2016,
Konsultan P2KP (KMW, Kordinator Kota dan Fasilitator Kota)
Konsultan Individual yang direkrut di Tingkat Provinsi terkait dengan pelaksanaan kegiatan
peningkatan kualitas permukiman kumuh
Konsultan pelaksana RP2KPKP (Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan ) baik di tingkat Pusat maupun Kabupaten/Kota pada TA. 2016
Konsultan Pelaksana NUSP baik tingkat Pusat maupun Wilayah (NMC/RMC NUSP)
SASARAN
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan di Wilayah Jawa antara lain :
III.
SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di
Wilayah Jawa diperlukan biaya sebesar Rp. 1.898.500.000,- (Satu Milyar Delapan Ratus Sembilan Puluh
Delapan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) termasuk PPN yang akan dibiayai dari APBN Tahun Anggaran 2016.
Biaya ini akan dibebankan pada Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman.
V.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dan tugas Konsultan Manajemen adalah sebagai berikut:
a) Pengawasan dan Pengendalian (sesuai pasal 95 ayat 2, UU no 1 tahun 2011)
Peran Konsultan Manajemen yang sangat penting adalah pengendalian program. Konsultan Manajemen
harus dapat menjaga proses pelaksanaan kegiatan sesuai dengan pedoman pelaksanaan peningkatan
kualitas permukiman kumuh. Pengendalian yang dilakukan oleh Konsultan Manajemen akan mencakup:
Menyusun format terkait pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan kualitas
permukiman kumuh.
Mengidentifikasi kebutuhan prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih;
Melakukan kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres kunjungan
lapangan;
Melakukan pelaporan serta inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi Tindak
Turun Tangan (T3) dari hasil monitoring dan kunjungan lapangan di tiap level pemerintahan dan
masyarakat;
Menyediakan Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun
2016-2019 pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh;
Menyusun rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengendalian kegiatan yang akan
datang;
Melakukan koordinasi dengan konsultan RP2KPKP Kabupaten/Kota pada TA. 2016.
VI.
Konsolidasi Database
Konsultan manajemen dalam penugasannya terkait konsolidasi data mencakup :
Menyusun format pendampingan, konsolidasi data, dan pelaporan yang disepakati antara
pemerintah pusat dan daerah;
Menyusun analisis dan penilaian terhadap setiap data yang diperoleh;
Melakukan koordinasi dengan Konsultan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi
Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman, serta memeberikan masukan terkait
format dan input data;
Mengintegrasikan data lokasi pengendalian Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh berbasis
Sistem Informasi Geografi (SIG) termasuk perhitungan pengurangan baseline luasan kawasan
kumuh TA 2016;
Menyusun kesimpulan Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait konsolidasi database
kegiatan yang akan datang.
19)
20)
21)
22)
23)
24)
25)
26)
27)
28)
29)
30)
31)
32)
33)
34)
35)
Kota Semarang*
Kota Pekalongan*
Kab. Kendal
Kota Tegal*
Kab. Bantul
Kab. Sleman
Kab. Gunung Kidul
Kab. Kulonprogo
Kota Yogyakarta*
Kab. Gresik
Kab. Sidoarjo
Kab. Tulungagung
Kota Surabaya*
Kota Malang*
Kota Probolinggo
Kota Pasuruan*
Kab. Jombang
VIII. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Indikator keluaran kegiatan adalah:
Tersedianya profil dan data jenis prasarana dan sarana permukiman yang dibangun pada
kawasan kumuh yang ditangani serta inventarisasi kebutuhan sarana dan prasarana yang
diperlukan pada kegiatan Peningkatan Kualitas tahun berikutnya;
Terselenggaranya proses pengendalian yang dapat dilakukan dengan melakukan kunjungan
lapangan, konsolidasi berkala terkait laporan progress lapangan, Membuat laporan serta
Inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi Tindak Turun Tangan (T3) dari
hasil monitoring dan kunjungan lapangan di daerah;
Tersedianya Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun
2016-2019 sesuai RPJM Kementerian/Lembaga Tahun 2016-2019 untuk mencapai program
Cipta Karya 100-0-100;
Terselenggaranya penyebarluasan informasi kegiatan di tingkat masyarakat, kabupaten/
kota, propinsi, hingga nasional melalui media Poster, Pamflet, Media cetak, dan Elektronik).
Konsultan Manajemen mampu membangun networking dengan berbagai stakeholder yang
terlibat dalam kegiatan, dan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pendampingan
dan pelayanan informasi kegiatan;
Tersusunnya sistem informasi dan format baku pelaporan konsolidasi data, termasuk analisa
dan penilaian data. Melakukan analisis dan penilaian setiap data yang diperoleh termasuk
mengintegrasikan peta, deliniasi, hasil data pengendalian peningkatan kualitas permukiman
kumuh kedalam basis SIG termasuk perhitungan baseline luasan kawasan kumuh apakah
berkurang selama periode TA. 2016;
Tersusunya database penyelenggaraan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh,
yang merupakan hasil dari konsolidasi dan rekomendasi berdasarkan advise teknis dan non
teknis ;
Terselenggranya proses pemamantauan dan evaluasi pelaksanaan peningkatan permukiman
kumuh yang dilakukan bersama-sama dengan tim pelaksana pusat dan daerah;
Tersusunnya rekomendasi mengenai kabupaten/kota yang berpotensi bermasalah akibat
kualitas perencanaan, pembangunan, pemanfaatan yang kurang baik, yang selanjutnya akan
disampaikan kepada Tim Pelaksana Pusat untuk menentukan kebijakan selanjutnya;
Termonitornya pelaksanaan kegiatan melalui kunjungan ke lapangan untuk sosialisasi,
pelatihan, pengaduan, permintaan dan dokumentasi dalam bentuk laporan monitoring
pelaksanaan kegiatan yang disajikan berkala tiap minggu. Tugas pemantauan ini
dilaksanakan secara langsung dan tidak langsung melalui kunjungan langsung ke lapangan
dan media komunikasi elektronik;
Tersedianya data hasil konsolidasi, hasil analisis, hasil monitoring evaluasi, dan data
keseluruhan proses yangterkait dengan pelaksanaan kegiatan, termasuk data best practise
dan disampaikan dalam bentuk laporan;
Terlaksananya porses pendampingan terhadap Tim Pelaksana Pusat dalam menganalisis
laporan yang diterima dari provinsi;
Terselenggaranya evaluasi pelaksanaan terhadap progres penyelenggaraan, dengan
menjabarkan indikator-indikator keberhasilan yang ada pada pedoman kegiatan menjadi
variabel-variabel yang dapat diukur, yang pada akhirnya dievaluasi guna menentukan tingkat
keberhasilan program. Sejak awal penugasan, variabel-variabel tersebut harus sudah
tersusun agar disepakati dengan Tim Teknis dan Tim Pelaksana Pusat;
Tersedianya pelaporan dan dokumentasi Konsultan Manajemen yang efektif dan tepat
waktu dalam bentuk laporan pendahuluan, mingguan, bulanan, draft final, dan final,
disamping laporan-laporan insidentil lainnya;
Penelaahan NSPK, kebijakan dan dokumen yang terkait dengan kegiatan Pendampingan
Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Wilayah Pulau Jawa di tingkat
pemerintah pusat dan daerah.
Identifikasi lokasi kegiatan pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh TA.
2016.
Inventarisasi dan pemutakhiran data sebaran kawasan permukiman kumuh serta data
rencana kegiatan Peningkatan Kualitas TA. 2016.
Penyiapan format dan Instrument kunjungan lapangan.
Koordinasi awal kunjungan lapangan dengan Satker Pelaksana serta stakeholder terkait di
daerah
2. Tahap Pembangunan:
Monitoring berkala baik langsung (Kunjungan Lapangan) maupun tidak langsung, survei
awal, survei pertengahan, survei akhir
Menginventaris permasalahan di lapangan beserta rencana tindak lanjut/tindak turun
tangan (T3).
Evaluasi hasil survei dan pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh.
3. Tahap Pemanfaatan dan Pelaporan;
Pengintegrasian hasil penyelenggaraan ke dalam SIG.
Penyediaan Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun
2016-2019.
Penyediaan Pelaporan dan Dokumentasi.
Penyusunan Dokumen / buku Best Practices.
Pelaporan hasil pengendalian dan monitoring oleh konsultan disampaikan secara berkala,
rutin dan tepat waktu kepada Satuan Kerja dan Tim Pelaksana di tingkat pusat dan daerah.
X. Jangka Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara kontraktual dengan jangka waktu pelaksanaan 8
(delapan) bulan terhitung sejak SPMK ditandatangani.
XI. Kebutuhan Personil
A. KEBUTUHAN TENAGA AHLI
Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, maka diperlukan personil tenaga ahli dengan rincian
sebagai berikut:
1. Ketua Tim (Team Leader)
Satu orang Ketua Tim (TL) yang memiliki latar belakang pendidikan S-2 dari jurusan
Arsitektur/Teknik Sipil/ Planologi (Perencanaan Wilayah dan Kota) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-
PT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim konsultan manajemen
pusat/wilayah selama 4 (empat) tahun. Atau memiliki latar belakang pendidikan S-1 dari
jurusan Arsitektur/Teknik Sipil/ Planologi (Perencanaan Wilayah dan Kota) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BANPT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim konsultan manajemen
pusat/wilayah selama 6 (enam) tahun dengan jumlah 8 (delapan) OB. Kualifikasi dan
kompetensi harus dibuktikan dengan Surat Keterangan Keahlian (SKA). Berpengalaman dalam
pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur peningkatan kualitas permukiman kumuh,
memahami mekanisme pembangunan di tingkat daerah, manajemen proyek, serta mengenal
jaringan kerja Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Dengan tugas dan tanggung jawab :
a. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli dan tenaga penunjang, menyangkut tugas, hasil yang
akan dicapai (output), jadwal penugasan dan jadwal output pekerjaan antara lain;
Dalam bidang pengawasan dan pengendalian yaitu; mengidentifikasi prasarana dan sarana
pada lokasi-lokasi terpilih; kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan
progres lapangan; Melaporkan dan menginventaris permasalahan dan tindak lanjut
berdasarkan hasil monitoring dan kunjungan lapangan; menyediakan Strategi Prioritas
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2016-2019.
Dalam bidang pendampingan dan layanan informasi yaitu; penyusunan dan penyebaran
informasi kegiatan, penilaian terhadap proses pendampingan dan pelayanan informasi di
tiap level pemerintahan dan masyarakat.
Dalam bidang Konsolidasi data yaitu: penyusunan format baku pendampingan, konsolidasi
dan konsinyasi dan pelaporan konsolidasi data; menganalisis dan menilai data yang
diperoleh, terintegrasinya data lokasi pengendalian Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) termasuk perhitungan pengurangan
baseline luasan kawasan kumuh;
Dalam bidang evaluasi yaitu: mengevaluasi, Inventarisasi permasalahan disertai
rekomendasi tindak lanjut, termasuk evaluasi implementasi Pedoman Peningkatan Kualitas
terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh, evaluasi terhadap kemajuan progres
per minggu terutama terhadap baseline luasan kawasan kumuh yang harus dikurangi,
evaluasi terhadap rekapitulasi validasi data dan penetapan lokasi permukiman kumuh yang
wajib dilakukan sebelum kegiatan peningkatan permukiman kumuh (Pemutahiran data SK
Penetapan lokasi kumuh oleh pemerintah daerah).
Dalam bidang pelaporan dan dokumentasi : Penyediaan pelaporan dan dokumentasi berkala
termasuk profil, database dan dokumentasi termasuk foto 0%-50%-100% dan
buku/pedoman best practices.
Dalam bidang Teknik Lingkungan : Mengidentifikasi prasarana dan sarana bidang penyehatan
lingkungan (Drainase, Air Limbah dan Persampahan) pada lokasi-lokasi terpilih
danMenyediakan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait kegiatan penyehatan
lingkungan (Drainase, Air Limbah dan Persampahan).
b. Mengkoordinasikan penyediaan kesimpulan dan rekomendasi advise teknis dan non teknis
terkait pengawasan dan pengendalian, pendampingan dan layanan informasi, konsolidasi
data,evaluasi, pelaporan dan dokumentasi kegiatan yang akan datang.
2. Tenaga Ahli Pengawasan dan Pengendalian
Satu orang tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan S-1 dari jurusan Teknik
Sipil/Arsitektur lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai Tenaga Ahli
Pengawasan dan Pengendalian, Monitoring atau sejenis selama 3 (tiga) tahun dengan jumlah
sebesar 8 (delapan) OB. Kualifikasi dan kompetensi harus dibuktikan dengan Surat Keterangan
Keahlian (SKA). Berpengalaman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik, memahami
mekanisme pembangunan di tingkat daerah, manajemen proyek, serta mengenal jaringan kerja
Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Dengan tugas dan tanggung jawab :
Mengidentifikasi prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih;
Melakukan kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres
lapangan;
Menyediakan laporan, inventaris permasalahan di lapangan dan rekomendasi Tindak
Turun Tangan (T3) dari hasil monitoring dan kunjungan lapangan di tiap level
pemerintahan dan masyarakat;
Menyediakan Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Tahun 2016-2019.
Menyediakan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengawasan dan
pengendalian kegiatan yang akan datang.
3. Tenaga Ahli Pendampingan dan Layanan Informasi
Satu orang tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan S-1 dari jurusan
Sosiologi/ilmu sosial lainnya, lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman
sebagai Tenaga Ahli Pendampingan dan Layanan Informasi atau sejenis selama 3 (tiga) tahun
dengan jumlah sebesar 8 (delapan) OB. Berpengalaman dalam pelaksanaan kegiatan
pembangunan fisik, memahami mekanisme pembangunan di tingkat daerah, manajemen proyek,
memahami mekanisme kegiatan berbasis pemberdayaan masyarakat/PNPM Mandiri, serta
mengenal jaringan kerja Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Dengan tugas dan tanggung
jawab:
Menyusun format terkait pendampingan pelaksanaan peningkatan kualitas
permukiman kumuh;
Menyusun informasi di berbagai media dan penyebarluasan informasi kegiatan di tiap
level pemerintahan dan masyarakat.
Menyusun pelaporan serta inventarisasi permasalahan di lapangan dari hasil proses
pendampingan dan pelayanan informasi di tiap level pemerintahan dan masyarakat;
Mempunyai kesimpulan dan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait
pendampingan dan pelayanan informasi kegiatan.
4.
Asisten T. Ahli Evaluasi, Pelaporan dan Dokumentasi dengan jumlah 1 (satu) orang, dengan latar
belakang S-1 dari Arsitektur/Sipil/PWK/Teknik Lingkungan dengan jumlah sebesar
6 (enam) OB.
5. Asisten T. Ahli Teknik Lingkungan dengan jumlah 1 (satu) orang, dengan latar belakang S-1 dari
Teknik Lingkungan dengan jumlah sebesar 6 (enam) OB.
6. Operator komputer dengan jumlah 1 (satu) orang dengan jumlah sebesar 8 (delapan) OB dan
7. Sekretaris dengan jumlah 1 (satu) orang dengan jumlah sebesar 8 (delapan) OB.
Kegiatan Konsultan Manajemen ini dibatasi sesuai dengan Pedoman Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh.
XII. Laporan
Adapun Laporan kegiatan ini meliputi:
a) Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan Pendahuluan dibuat dan disampaikan 1 (satu) bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) kepada PPK. Laporan ini berisikan sebagai berikut:
1. Review peraturan perundangan terkait Peningkatan Kualitas permukiman kumuh
2. Data dan sebaran kawasan kumuh Wilayah Jawa, serta data dan sebaran rencana kegiatan
Peningkatan Kualitas TA. 2016
3. Metodologi pelaksanaan, jadwal pelaksanaan konsultan dan plotting penugasan tenaga ahli.
4. Rencana kerja konsultan dalam melaksanakan pengawasan, pendampingan, evaluasi,
konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.
5. Format-format pengawasan dan pengendalian, pendampingan dan layanan informasi,
konsolidasi database dan monitoring evaluasi.
b) Laporan Mingguan (Weekly Report)
Laporan mingguan dibuat dan disampaikan setiap awal minggu pada setiap bulan berikutnya
kepada PPK. Laporan ini berisikan sebagai berikut :
1. Konsolidasi capaian progres dalam melaksanakan pengawasan, pendampingan, evaluasi,
konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.
2. Analisis keterlambatan pelaksanaan di setiap tahapan dan berbagai permasalahan yang
timbul.
c)
d) Laporan Antara
Laporan Antara dibuat dan disampaikan setelah 6 (enam) bulan setelah Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) kepada PPK Pusat. Laporan ini berisikan sebagai berikut:
1. Rekapitulasi Konsolidasi capaian progres bulanan dalam melaksanakan pengawasan,
pendampingan, evaluasi, konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.
2. Review jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung.
f)
g)
Softcopy Laporan
Softcopy ini berisi semua hasil laporan, buku, dan dokumentasi yang dimasukkan dalam bentuk
2 (dua) unit hard disk external kapasitas 500 GB dan DVD sejumlah 10 (sepuluh) buah.
a. Laporan Pendahuluan, yang berisikan persiapan pelaksanaan pekerjaan, rencana kerja
konsultan secara menyeluruh, mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya, serta
jadwal pelaksanaan kegiatan konsultan. Laporan ini harus diserahkan selambatlambatnya 1 (satu) bulan sejak dikeluarkannya SPMK setelah dibahas dan disetujui
bersama-sama dengan Tim Teknis. Laporan ini diserahkan sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar;
b. Laporan Mingguan, yang berisikan hasil Konsolidasi capaian progres dalam
melaksanakan pengawasan, pendampingan, evaluasi, konsolidasi data, pelaporan dan
10
11
URAIAN KEGIATAN
I
1
2
3
4
5
6
TENAGA AHLI
Ketua Tim (Team Leader)
Tenaga Ahli Pengawasan dan Pengendalian
Tenaga Ahli Pendampingan dan Layanan Informasi
Tenaga Ahli Konsolidasi Database
Tenaga Ahli Evaluasi, Pelaporan dan Dokumentasi
Tenaga Ahli Teknik Lingkungan
II
1
2
3
4
5
III
1
2
TENAGA PENDUKUNG
Operator Komputer
Sekretaris/ Administrator
ORANG
Bulan
WAKTU
SATUAN
BIAYA
JUMLAH BIAYA
TOTAL A
URAIAN KEGIATAN
KAB/KOTA ORANG
Jawa Barat
Penginapan
Transport Lokal Jakarta-Jawa Barat (PP)
Transport Lokal ke Lokasi
Sewa Kendaraan
Banten
Penginapan
Transport Lokal Jakarta-Banten (PP)
Transport Lokal ke Lokasi
Sewa Kendaraan
Jawa Tengah
Tiket Jakarta-Semarang (PP)
Taxi Bandara
Penginapan
Transport Lokal ke Lokasi
DIY
Penginapan
Transport Lokal Semarang-DIY (PP)
Transport Lokal ke Lokasi
Sewa Kendaraan
Jawa Timur
Tiket Jakarta-Surabaya (PP)
Taxi Bandara
Penginapan
Transport Lokal ke Lokasi
VOLUME
WAKTU
SATUAN
BIAYA
JUMLAH BIAYA
12
B
1
BIAYA PEMBAHASAN
Biaya Rapat Pembahasan Laporan :
- Konsumsi
- Foto Copy bahan paparan
- Uang Saku Rapat Dalam Kantor :
Biaya Rapat Pembahasan Berkala :
- Konsumsi
- Uang Saku
C
1
2
3
4
5
6
Biaya Lain-Lain
Sewa Kendaraan Operasional
Sewa Kantor Basecamp di Semarang & Surabaya
Sewa Komputer dan Printer
Biaya Telepon/ Fax/ Internet
Computer Supply
Biaya Fotocopy/ Penggandaan
D
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Biaya Laporan
Laporan Bulanan (Monthly Report)
Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan Antara (Draft Final Report)
Laporan Final (Final Report)
Laporan Khusus (Special Report)
Profil Roadmap Kumuh
Best Practies
Laporan dalam bentuk External Hardisk
Laporan dalam bentuk DVD
TOTAL B
TOTAL A + B
TAX 10 %
TOTAL + Pajak 10 %
Dibulatkan
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
13