Anda di halaman 1dari 20

ADENDUM

D O K U M E N K UA L I F I K A S I
Nomor: POKJA-DITPKP /ADD/ P7/DOK-SEL/2016
Tanggal: 23 Januari 2016

untuk
Pengadaan Paket Pekerjaan Jasa Konsultansi badan usaha

KONSULTAN MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS


PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
DI WILAYAH JAWA

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan:

ULP Pusat-2
Pokja Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


Tahun Anggaran 2016

1. Terdapat perubahan pada dokumen prakualifikasi bagian Kerangka Acuan Kerja dan
Bill Of Quantity sebagai berikut :

KERANGKA ACUAN KERJA

Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh


Perkotaan di Wilayah Jawa
(KONTRAKTUAL)

Tahun Anggaran 2016

KONSULTAN MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS


PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DI WILAYAH JAWA

LATAR BELAKANG
Sebagai upaya melakukan penyelenggaraan kawasan permukiman sesuai amanat UU no 1 tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman terutama bab VII tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, Pemerintah mendorong perwujudan kawasan
permukiman yang berfungsi sebagai lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan
dan penghidupan yang terencana, menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan arahan
RPJP nasional untuk RPJM Nasional tahun 2015-2019 yang menyebutkan bahwa untuk bidang permukiman
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung. Hal
ini diterjemahkan oleh Ditjen Cipta Karya untuk dijadikan sebagai target utama rencana strategis tahun 20152019 antara lain layanan air minum yang layak 100%, layanan sanitasi yang layak 100%, dan berkurangnya
kawasan permukiman kumuh hingga 0%.
I.

Berdasarkan lampiran UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, menyebutkan pembagian
urusan pemerintahan bidang perumahan dan kawasan permukiman sub urusan kawasan permukiman,
bahwa peran pemerintah pusat ditekankan pada penetapan sistem kawasan permukiman serta penataan dan
peningkatan kualitas kawasan permukiman. Sesuai dengan Pasal 13 UU No 1 tahun 2011, Pemerintah dalam
melaksanakan pembinaan mempunyai tugas merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi nasional
di bidang perumahan dan kawasan permukiman. Untuk memperkuat dua peran pemerintah pusat tersebut,
seluruh kegiatan pembangunan infrastruktur dalam rangka pencegahan dan peningkatan kumuh harus
berdasarkan proses identifikasi lokasi kumuh yang terukur dan telah divalidasi oleh Pemerintah
Kabupaten/kota. Sesuai dengan pasal 18 UU no 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman,
yang menyebutkan bahwa salah satu Kewenangan pemerintah kabupaten/kota adalah menetapkan lokasi
permukiman kumuh. Ditunjang dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015
tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, bahwa Direktorat Pengembangan Kawasan
Permukiman melaksanakan tugas antara lain perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis, dan supervisi pelaksanaan evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan pengembangan kawasan permukiman di daerah untuk mewujudkan kota tanpa
kumuh pada akhir tahun 2019.
Hingga akhir tahun 2014 Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat telah melakukan pemutakhiran data kawasan permukiman kumuh pada lebih dari 400
kabupaten/kota dari 505 kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Upaya pemutakhiran ini untuk memberikan
dukungan profil dan database dan informasi terkait Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman.
Adapun untuk menyelesaikan target 0 % kumuh, pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas permukiman
kumuh telah dimulai tahun 2015. Sebagai dukungan lebih lanjut terhadap penyelenggaraan Pengembangan
Kawasan Permukiman perlu adanya pengendalian peningkatan kualitas permukiman kumuh di seluruh
Indonesia melalui kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di
Wilayah Jawa pada Tahun Anggaran 2016.

MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di
Wilayah Jawa adalah untuk menyediakan konsultan yang dapat mendukung kegiatan Peningkatan kualitas
permukiman kumuh di tingkat pusat terkait advise teknis, pemantauan, pengendalian, monitoring, dan
evaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh di enam provinsi di Wilayah Pulau Jawa pada
tahun 2016.
II.

Tujuan dari kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah
Jawa adalah untuk memberikan bantuan teknis, manajemen dan pendampingan kepada Direktorat
Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam melaksanakan program yang
mencakup pembinaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi penyelenggaraan pengembangan kawasan
permukiman yang menitikberatkan pada pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh, mulai dari
perencanaan tingkat kab/kota, pelaksanaan fisik dan tindak lanjutnya berupa pengendalian pasca
pelaksanaan termasuk melakukan perhitungan penururunan tingkat kekumuhan serta pengurangan luas
kawasan permukiman kumuh.
Pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh dilaksanakan secara bertahap dengan
proses-proses yang telah ditetapkan dalam pedoman pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan
kumuh dan permukiman kumuh. Penyelenggaraan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh pada
tahun 2016 ini adalah bagian dari proses tersebut untuk mencapai pengurangan kumuh hingga 0 % pada
Tahun 2019. Pelaksanaan kegiatan ini perlu terus dipantau dan dikendalikan sehingga outcome yang
diharapkan dapat tercapai. Konsultan Manajemen diperlukan untuk memberikan masukan kepada pemilik
kegiatan/Tim Pelaksana Pusat agar pelaksanaan program berjalan efektif, efesien dan sesuai dengan
pedoman. Selain itu, Konsultan Manajemen akan membantu Tim Pelaksana Pusat dalam melaksanakan
koordinasi kepada stakeholder pelaksana kegiatan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota (jika diperlukan).
Di dalam menjalankan advise teknis, pemantauan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan
peningkatan kualitas permukiman kumuh di sepuluh provinsi di Wilayah Pulau Jawa, Konsultan Manajemen
akan bermitra dengan pelaksana kegiatan di Tingkat Pusat, Provinsi dan Kab/Kota diantaranya :
Direktorat Pengembangan Permukiman (cq. Koordinator Wilayah Jawa), DirJen Cipta Karya,
Kementeriaan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
Satker Pengembangan Kawasan Permukiman di Wilayah Jawa,
Satker Pengembangan Infrastruktur Permukiman Kabupaten/Kota di Wilayah Jawa
Pokjanis dan Dinas terkait di kabupaten/Kota
Konsultan-konsultan yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan fisik pada tahun 2016,
Konsultan P2KP (KMW, Kordinator Kota dan Fasilitator Kota)
Konsultan Individual yang direkrut di Tingkat Provinsi terkait dengan pelaksanaan kegiatan
peningkatan kualitas permukiman kumuh
Konsultan pelaksana RP2KPKP (Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan ) baik di tingkat Pusat maupun Kabupaten/Kota pada TA. 2016
Konsultan Pelaksana NUSP baik tingkat Pusat maupun Wilayah (NMC/RMC NUSP)
SASARAN
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan di Wilayah Jawa antara lain :
III.

a. Pengawasan dan pengendalian :


Tersedianya format hasil review mengenai pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan
kualitas permukiman kumuh;
Teridentifikasinya kebutuhan prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih;
Terlaksananya kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres lapangan;
Tersedianya laporan, inventarisasi permasalahan dan tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan
kunjungan lapangan;
Tersedianya rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengawasan dan pengendalian
kegiatan yang akan datang;
Tersedianya Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 20162019 berdasarkan hasil evaluasi kegiatan fisik yang akan dilakukan pada tahun 2017. Program
prioritas yang dimaksud tetap didasarkan pada kerangka keterpaduan program dan penyelesian
peningkatan kualitas permukiman kumuh;
Terintegrasinya peningkatan kualitas permukiman kumuh melalui RKP-KP (Rencana Kawasan
Permukiman Kumuh Perkotaan) Kabupaten/Kota Tahun 2015.
Terintegrasinya kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
di Wilayah Jawa dengan Konsultan Manajemen Pusat (KMP) Penyelenggaraan Pengembanganan
Kawasan Permukiman Wilayah I dan II
b. Pendampingan dan Layanan Informasi:
Tersusunnya format mengenai layanan informasi yang diperlukan dalam proses pendampingan
pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh baik di tingkat Propinsi maupun Kab/kota;
Tersusun dan tersebarnya informasi kegiatan di tiap level pemerintahan dan masyarakat;
Tersedianya laporan serta inventarisasi penilaian terhadap proses pendampingan dan pelayanan
informasi di tiap level pemerintahan dan masyarakat;
Tersedianya rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pendampingan dan pelayanan
informasi kegiatan.
c. Konsolidasi Database :
Tersedianya format terkait pendampingan, konsolidasi, konsinyasi dan pelaporan konsolidasi data;
Tersedianya analisis dan penilaian terhadap setiap data yang diperoleh;
Tersedianya hasil-hasil pembangunan fisik yang direkomendasikan sebagai best practice untuk dapat
diresmikan;
Tersusunnya kesimpulan dan rekomendasi terkait konsolidasi data kegiatan yang akan datang;
Terintegrasinya data lokasi pengendalian Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh berbasis Sistem
Informasi Geografi (SIG) termasuk perhitungan luasan peningkatan kualitas permukiman kumuh
yang sudah dilaksanakan;
Tersedianya database Pemutahiran data SK Penetapan lokasi kumuh oleh Pemerintah Daerah.
Terkumpulnya data peta SHP di Kota/Kabupaten yang sudah dilakukan kegiatan peningkatan kualitas
permukiman kumuh.
d. Monitoring dan Evaluasi
Tersusunnya format terkait monitoring dan evaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman
kumuh;

Tersedianya evaluasi, inventarisasi permasalahan disertai rekomendasi tindak lanjut pelaksanaan


kegiatan termasuk rekomendasi untuk kegiatan selanjutnya;
Tersedianya evaluasi terhadap implementasi Pedoman Peningkatan Kualitas perumahan kumuh dan
permukiman kumuh;
Tersedianya evaluasi terhadap kemajuan progres per minggu terutama terhadap baseline luasan
kawasan kumuh yang harus dikurangi;
Tersedianya rekapitulasi validasi data dan penetapan lokasi permukiman kumuh yang wajib
dilakukan sebelum kegiatan peningkatan permukiman kumuh;
Tersedianya pelaporan dan dokumentasi berkala, termasuk foto pelaksanaan kegiatan 0%-50%100% dan best practices TA 2016;
Tersedianya indikator-indikator keberhasilan sesuai pedoman kegiatan menjadi variabel-variabel
yang dapat diukur untuk penilaian evaluasi kegiatan;
Tersedianya profil kondisi eksisting dan rencana Peningkatan Kualitas permukiman kumuh TA. 2016;
Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait Monitoring dan Evaluasi.
NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA
Pengguna Jasa dari kegiatan ini adalah Pejabat Pembuat Komitmen Kawasan Permukiman Perkotaan,
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
IV.

SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di
Wilayah Jawa diperlukan biaya sebesar Rp. 1.898.500.000,- (Satu Milyar Delapan Ratus Sembilan Puluh
Delapan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) termasuk PPN yang akan dibiayai dari APBN Tahun Anggaran 2016.
Biaya ini akan dibebankan pada Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman.
V.

RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dan tugas Konsultan Manajemen adalah sebagai berikut:
a) Pengawasan dan Pengendalian (sesuai pasal 95 ayat 2, UU no 1 tahun 2011)
Peran Konsultan Manajemen yang sangat penting adalah pengendalian program. Konsultan Manajemen
harus dapat menjaga proses pelaksanaan kegiatan sesuai dengan pedoman pelaksanaan peningkatan
kualitas permukiman kumuh. Pengendalian yang dilakukan oleh Konsultan Manajemen akan mencakup:
Menyusun format terkait pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan kualitas
permukiman kumuh.
Mengidentifikasi kebutuhan prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih;
Melakukan kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres kunjungan
lapangan;
Melakukan pelaporan serta inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi Tindak
Turun Tangan (T3) dari hasil monitoring dan kunjungan lapangan di tiap level pemerintahan dan
masyarakat;
Menyediakan Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun
2016-2019 pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh;
Menyusun rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengendalian kegiatan yang akan
datang;
Melakukan koordinasi dengan konsultan RP2KPKP Kabupaten/Kota pada TA. 2016.
VI.

b) Pendampingan dan Pelayanan Informasi (Pemberdayaan Masyarakat)


Pemberdayaan masyarakat melalui pendampingan dan pelayanan informasi merupakan aspek penting
yang harus berjalan dengan baik di tingkat pusat, daerah hingga tingkat masyarakat. Kegiatan
pendampingan dan pelayanan informasi dilakukan di tingkat pusat dan daerah dengan bersinergi dengan
perangkat P2KP. Peran Konsultan Manajemen dalam hal pemberdayaan masyarakat adalah:
Menyusun format terkait pendampingan pemberdayaan masyarakat dan Pelayanan informasi
dalam pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh;
Menyusun informasi di berbagai media dan menyebarluaskan informasi kegiatan di tiap level
pemerintahan dan masyarakat;
Menyusun pelaporan serta inventarisasi penilaian terhadap proses pendampingan dan
pelayanan informasi di tiap level pemerintahan dan masyarakat;
Menyusun rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pendampingan dan pelayanan
informasi kegiatan.
c)

Konsolidasi Database
Konsultan manajemen dalam penugasannya terkait konsolidasi data mencakup :
Menyusun format pendampingan, konsolidasi data, dan pelaporan yang disepakati antara
pemerintah pusat dan daerah;
Menyusun analisis dan penilaian terhadap setiap data yang diperoleh;
Melakukan koordinasi dengan Konsultan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi
Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman, serta memeberikan masukan terkait
format dan input data;
Mengintegrasikan data lokasi pengendalian Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh berbasis
Sistem Informasi Geografi (SIG) termasuk perhitungan pengurangan baseline luasan kawasan
kumuh TA 2016;
Menyusun kesimpulan Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait konsolidasi database
kegiatan yang akan datang.

d) Monitoring dan Evaluasi


Konsultan manajemen harus melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan untuk memberikan input kepada
Tim Pelaksanaan di tingkat pusat pada setiap pelaksanaan kegiatan pencegahan maupun pengendalian
peningkatan kualitas kumuh. Evaluasi yang dilakukan oleh Konsultan Manajemen mencakup:
Menyusun format terkait monitoring dan evaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas
permukiman kumuh;
Evaluasi terhadap Kualitas implementasi Pedoman Peningkatan Kualitas perumahan kumuh dan
permukiman kumuh;
Evaluasi terhadap kemajuan progres per minggu terutama terhadap baseline luasan kawasan
kumuh yang harus dikurangi;
Memberikan Informasi Kabupaten/Kota yang yang berpotensi bermasalah akibat kualitas
perencanaan, pembangunan, pemanfaatan yang kurang baik atau membutuhkan bantuan
peningkatan kualitas kumuh;
Menyusun rekapitulasi data dan penetapan lokasi permukiman kumuh yang wajib dilakukan
sebelum kegiatan peningkatan permukiman kumuh;

Menyusun indikator-indikator keberhasilan sesuai pedoman kegiatan menjadi variabel-variabel


yang dapat diukur untuk penilaian evaluasi kegiatan;
Menyusun profil kondisi eksisting dan rencana Peningkatan Kualitas permukiman kumuh TA.
2016;
Menyusun Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait Monitoring dan Evaluasi.
Konsultan manajemen harus melakukan pelaporan dan dokumentasi berkala dari tingkat, kabupaten,
provinsi dan sampai ke pusat. Pelaporan konsultan terdiri dari laporan pendahuluan, laporan mingguan,
bulanan, draft final dan laporan akhir. Laporan mingguan menjadi laporan yang sangat penting, karena
akan memuat informasi proses pelaksanaan sesuai dengan capaian pada minggu yang bersangkutan dan
berbagai permasalahan yang perlu ditindaklanjuti. Laporan bulanan Konsultan Manajemen merupakan
konsolidasi dari laporan monitoring dan evaluasi yang telah dikonsolidasi dengan pemerintah daerah.
Tugas Konsultan Manajemen juga antara lain adalah memastikan bahwa pelaporan ini dapat
tersampaikan secara rutin, tepat waktu dan akurat. Konsultan Manajemen menyampaikan rekomendasi
tindak turun tangan jika penyampaian pelaporan mengalami keterlambatan. Konsultan Manajemen
berkewajiban untuk menyerahkan laporan pelaksanaan tugasnya yang mencakup :
Asistensi setiap draft laporan sebelum diserahkan.
Pemenuhan kuantitas dan kualitas substansi laporan sebagaimana yang ditentukan dalam
kontrak.
Menyusun dokumentasi minimal 8 megapixel berupa foto-foto: kegiatan-kegiatan persiapan, pra
dan pasca konstruksi (0%, 50%, 100%) dan Dokumen/buku Kumpulan Best Practices.

VI. LOKASI KEGIATAN


Kegiatan ini akan dilaksanakan di Wilayah Pulau Jawa dengan rincian lokasi sebagai berikut :
1)
Kab. Pandeglang
2)
Kab. Serang
3)
Kab. Tangerang
4)
Kota Serang
5)
Kota Jakarta Utara*
6)
Kab. Garut
7)
Kab. Kuningan
8)
Kab. Purwakarta
9)
Kota Bandung*
10)
Kota Cirebon*
11)
Kota Bogor*
12)
Kota Sukabumi
13)
Kab. Banyumas
14)
Kab. Sukoharjo
15)
Kota Grobogan
16)
Kab. Karanganyar
17)
Kab. Brebes
18)
Kota Surakarta*
Catatan : * = merupakan lokasi prioritas

19)
20)
21)
22)
23)
24)
25)
26)
27)
28)
29)
30)
31)
32)
33)
34)
35)

Kota Semarang*
Kota Pekalongan*
Kab. Kendal
Kota Tegal*
Kab. Bantul
Kab. Sleman
Kab. Gunung Kidul
Kab. Kulonprogo
Kota Yogyakarta*
Kab. Gresik
Kab. Sidoarjo
Kab. Tulungagung
Kota Surabaya*
Kota Malang*
Kota Probolinggo
Kota Pasuruan*
Kab. Jombang

VII. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan penyedia jasa antara
lain hasil studi dan data yang terkait dengan kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa, maupun dokumentasi lainnya (yang ada). Data
tersebut harus dipelihara oleh penyedia jasa dan harus dikembalikan. Terutama data SIG
permukiman kumuh untuk keperluan proses pengintegrasian data.

VIII. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Indikator keluaran kegiatan adalah:
Tersedianya profil dan data jenis prasarana dan sarana permukiman yang dibangun pada
kawasan kumuh yang ditangani serta inventarisasi kebutuhan sarana dan prasarana yang
diperlukan pada kegiatan Peningkatan Kualitas tahun berikutnya;
Terselenggaranya proses pengendalian yang dapat dilakukan dengan melakukan kunjungan
lapangan, konsolidasi berkala terkait laporan progress lapangan, Membuat laporan serta
Inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi Tindak Turun Tangan (T3) dari
hasil monitoring dan kunjungan lapangan di daerah;
Tersedianya Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun
2016-2019 sesuai RPJM Kementerian/Lembaga Tahun 2016-2019 untuk mencapai program
Cipta Karya 100-0-100;
Terselenggaranya penyebarluasan informasi kegiatan di tingkat masyarakat, kabupaten/
kota, propinsi, hingga nasional melalui media Poster, Pamflet, Media cetak, dan Elektronik).
Konsultan Manajemen mampu membangun networking dengan berbagai stakeholder yang
terlibat dalam kegiatan, dan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pendampingan
dan pelayanan informasi kegiatan;
Tersusunnya sistem informasi dan format baku pelaporan konsolidasi data, termasuk analisa
dan penilaian data. Melakukan analisis dan penilaian setiap data yang diperoleh termasuk
mengintegrasikan peta, deliniasi, hasil data pengendalian peningkatan kualitas permukiman
kumuh kedalam basis SIG termasuk perhitungan baseline luasan kawasan kumuh apakah
berkurang selama periode TA. 2016;
Tersusunya database penyelenggaraan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh,
yang merupakan hasil dari konsolidasi dan rekomendasi berdasarkan advise teknis dan non
teknis ;
Terselenggranya proses pemamantauan dan evaluasi pelaksanaan peningkatan permukiman
kumuh yang dilakukan bersama-sama dengan tim pelaksana pusat dan daerah;
Tersusunnya rekomendasi mengenai kabupaten/kota yang berpotensi bermasalah akibat
kualitas perencanaan, pembangunan, pemanfaatan yang kurang baik, yang selanjutnya akan
disampaikan kepada Tim Pelaksana Pusat untuk menentukan kebijakan selanjutnya;
Termonitornya pelaksanaan kegiatan melalui kunjungan ke lapangan untuk sosialisasi,
pelatihan, pengaduan, permintaan dan dokumentasi dalam bentuk laporan monitoring

pelaksanaan kegiatan yang disajikan berkala tiap minggu. Tugas pemantauan ini
dilaksanakan secara langsung dan tidak langsung melalui kunjungan langsung ke lapangan
dan media komunikasi elektronik;
Tersedianya data hasil konsolidasi, hasil analisis, hasil monitoring evaluasi, dan data
keseluruhan proses yangterkait dengan pelaksanaan kegiatan, termasuk data best practise
dan disampaikan dalam bentuk laporan;
Terlaksananya porses pendampingan terhadap Tim Pelaksana Pusat dalam menganalisis
laporan yang diterima dari provinsi;
Terselenggaranya evaluasi pelaksanaan terhadap progres penyelenggaraan, dengan
menjabarkan indikator-indikator keberhasilan yang ada pada pedoman kegiatan menjadi
variabel-variabel yang dapat diukur, yang pada akhirnya dievaluasi guna menentukan tingkat
keberhasilan program. Sejak awal penugasan, variabel-variabel tersebut harus sudah
tersusun agar disepakati dengan Tim Teknis dan Tim Pelaksana Pusat;
Tersedianya pelaporan dan dokumentasi Konsultan Manajemen yang efektif dan tepat
waktu dalam bentuk laporan pendahuluan, mingguan, bulanan, draft final, dan final,
disamping laporan-laporan insidentil lainnya;

Sedangkan keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan adalah:


Laporan pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan sasaran yang sudah ditetapkan dalam
kerangka acuan kerja ini;
Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh Perkotaan di wilayah Jawa sesuai dengan ruang lingkup penugasan
Konsultan Manajemen;
Laporan hasil pembangunan fisik yang terbaik dari sisi instrumen perencanaan, pembangunan,
pemanfaatan, yang selanjutnya dapat direkomendasikan untuk dapat diresmikan dalam bentuk
dokumen/buku best practices.
IX. METODOLOGI
Metodologi pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a) Metode Pelaksanaan
Kegiatan yang berjudul Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan di Wilayah Jawa ini dilaksanakan dengan cara kontraktual yang dibiayai melalui
Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman.
b) Tahapan Kegiatan
Lokus penyelenggaraan kegiatan berada di kabupaten/kota terpilih. Peran aktif masyarakat dan
pemerintah daerah merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan kegiatan, adapun
tahapan kegiatan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan :
Penelaahan Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Penyusunan rencana kerja, Distribusi personil dan organisasi pelaksanaan kegiatan.

Penelaahan NSPK, kebijakan dan dokumen yang terkait dengan kegiatan Pendampingan
Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Wilayah Pulau Jawa di tingkat
pemerintah pusat dan daerah.
Identifikasi lokasi kegiatan pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh TA.
2016.
Inventarisasi dan pemutakhiran data sebaran kawasan permukiman kumuh serta data
rencana kegiatan Peningkatan Kualitas TA. 2016.
Penyiapan format dan Instrument kunjungan lapangan.
Koordinasi awal kunjungan lapangan dengan Satker Pelaksana serta stakeholder terkait di
daerah
2. Tahap Pembangunan:
Monitoring berkala baik langsung (Kunjungan Lapangan) maupun tidak langsung, survei
awal, survei pertengahan, survei akhir
Menginventaris permasalahan di lapangan beserta rencana tindak lanjut/tindak turun
tangan (T3).
Evaluasi hasil survei dan pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh.
3. Tahap Pemanfaatan dan Pelaporan;
Pengintegrasian hasil penyelenggaraan ke dalam SIG.
Penyediaan Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun
2016-2019.
Penyediaan Pelaporan dan Dokumentasi.
Penyusunan Dokumen / buku Best Practices.
Pelaporan hasil pengendalian dan monitoring oleh konsultan disampaikan secara berkala,
rutin dan tepat waktu kepada Satuan Kerja dan Tim Pelaksana di tingkat pusat dan daerah.
X. Jangka Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara kontraktual dengan jangka waktu pelaksanaan 8
(delapan) bulan terhitung sejak SPMK ditandatangani.
XI. Kebutuhan Personil
A. KEBUTUHAN TENAGA AHLI
Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, maka diperlukan personil tenaga ahli dengan rincian
sebagai berikut:
1. Ketua Tim (Team Leader)
Satu orang Ketua Tim (TL) yang memiliki latar belakang pendidikan S-2 dari jurusan
Arsitektur/Teknik Sipil/ Planologi (Perencanaan Wilayah dan Kota) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-

PT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim konsultan manajemen
pusat/wilayah selama 4 (empat) tahun. Atau memiliki latar belakang pendidikan S-1 dari
jurusan Arsitektur/Teknik Sipil/ Planologi (Perencanaan Wilayah dan Kota) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BANPT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim konsultan manajemen
pusat/wilayah selama 6 (enam) tahun dengan jumlah 8 (delapan) OB. Kualifikasi dan
kompetensi harus dibuktikan dengan Surat Keterangan Keahlian (SKA). Berpengalaman dalam
pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur peningkatan kualitas permukiman kumuh,
memahami mekanisme pembangunan di tingkat daerah, manajemen proyek, serta mengenal
jaringan kerja Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Dengan tugas dan tanggung jawab :
a. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli dan tenaga penunjang, menyangkut tugas, hasil yang
akan dicapai (output), jadwal penugasan dan jadwal output pekerjaan antara lain;
Dalam bidang pengawasan dan pengendalian yaitu; mengidentifikasi prasarana dan sarana
pada lokasi-lokasi terpilih; kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan
progres lapangan; Melaporkan dan menginventaris permasalahan dan tindak lanjut
berdasarkan hasil monitoring dan kunjungan lapangan; menyediakan Strategi Prioritas
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2016-2019.
Dalam bidang pendampingan dan layanan informasi yaitu; penyusunan dan penyebaran
informasi kegiatan, penilaian terhadap proses pendampingan dan pelayanan informasi di
tiap level pemerintahan dan masyarakat.
Dalam bidang Konsolidasi data yaitu: penyusunan format baku pendampingan, konsolidasi
dan konsinyasi dan pelaporan konsolidasi data; menganalisis dan menilai data yang
diperoleh, terintegrasinya data lokasi pengendalian Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) termasuk perhitungan pengurangan
baseline luasan kawasan kumuh;
Dalam bidang evaluasi yaitu: mengevaluasi, Inventarisasi permasalahan disertai
rekomendasi tindak lanjut, termasuk evaluasi implementasi Pedoman Peningkatan Kualitas
terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh, evaluasi terhadap kemajuan progres
per minggu terutama terhadap baseline luasan kawasan kumuh yang harus dikurangi,
evaluasi terhadap rekapitulasi validasi data dan penetapan lokasi permukiman kumuh yang
wajib dilakukan sebelum kegiatan peningkatan permukiman kumuh (Pemutahiran data SK
Penetapan lokasi kumuh oleh pemerintah daerah).
Dalam bidang pelaporan dan dokumentasi : Penyediaan pelaporan dan dokumentasi berkala
termasuk profil, database dan dokumentasi termasuk foto 0%-50%-100% dan
buku/pedoman best practices.
Dalam bidang Teknik Lingkungan : Mengidentifikasi prasarana dan sarana bidang penyehatan
lingkungan (Drainase, Air Limbah dan Persampahan) pada lokasi-lokasi terpilih
danMenyediakan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait kegiatan penyehatan
lingkungan (Drainase, Air Limbah dan Persampahan).

b. Mengkoordinasikan penyediaan kesimpulan dan rekomendasi advise teknis dan non teknis
terkait pengawasan dan pengendalian, pendampingan dan layanan informasi, konsolidasi
data,evaluasi, pelaporan dan dokumentasi kegiatan yang akan datang.
2. Tenaga Ahli Pengawasan dan Pengendalian
Satu orang tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan S-1 dari jurusan Teknik
Sipil/Arsitektur lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai Tenaga Ahli
Pengawasan dan Pengendalian, Monitoring atau sejenis selama 3 (tiga) tahun dengan jumlah
sebesar 8 (delapan) OB. Kualifikasi dan kompetensi harus dibuktikan dengan Surat Keterangan
Keahlian (SKA). Berpengalaman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik, memahami
mekanisme pembangunan di tingkat daerah, manajemen proyek, serta mengenal jaringan kerja
Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Dengan tugas dan tanggung jawab :
Mengidentifikasi prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih;
Melakukan kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres
lapangan;
Menyediakan laporan, inventaris permasalahan di lapangan dan rekomendasi Tindak
Turun Tangan (T3) dari hasil monitoring dan kunjungan lapangan di tiap level
pemerintahan dan masyarakat;
Menyediakan Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Tahun 2016-2019.
Menyediakan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengawasan dan
pengendalian kegiatan yang akan datang.
3. Tenaga Ahli Pendampingan dan Layanan Informasi
Satu orang tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan S-1 dari jurusan
Sosiologi/ilmu sosial lainnya, lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman
sebagai Tenaga Ahli Pendampingan dan Layanan Informasi atau sejenis selama 3 (tiga) tahun
dengan jumlah sebesar 8 (delapan) OB. Berpengalaman dalam pelaksanaan kegiatan
pembangunan fisik, memahami mekanisme pembangunan di tingkat daerah, manajemen proyek,
memahami mekanisme kegiatan berbasis pemberdayaan masyarakat/PNPM Mandiri, serta
mengenal jaringan kerja Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Dengan tugas dan tanggung
jawab:
Menyusun format terkait pendampingan pelaksanaan peningkatan kualitas
permukiman kumuh;
Menyusun informasi di berbagai media dan penyebarluasan informasi kegiatan di tiap
level pemerintahan dan masyarakat.
Menyusun pelaporan serta inventarisasi permasalahan di lapangan dari hasil proses
pendampingan dan pelayanan informasi di tiap level pemerintahan dan masyarakat;

Mempunyai kesimpulan dan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait
pendampingan dan pelayanan informasi kegiatan.

4. Tenaga Ahli Konsolidasi Database


Satu orang tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan S-1 dari jurusan
PWK/Geografi, lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai Tenaga Ahli
Konsolidasi Database atau sejenis selama 3 (tiga) tahun dengan jumlah sebesar 6 (enam) OB.
Kualifikasi dan kompetensi harus dibuktikan dengan Surat Keterangan Keahlian (SKA) bila ada.
Berpengalaman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik, memahami mekanisme
pembangunan di tingkat daerah, manajemen proyek, dan pengelolaan database proyek
pembangunan kawasan permukiman berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG). Dengan tugas dan
tanggung jawab:
Menyusun format baku terkait pelaporan konsolidasi data yang disepakati antara
pemerintah pusat dan daerah.
Menyusun analisis dan penilaian terhadap setiap data yang diperoleh.
Menyusun pelaporan serta inventarisasi permasalahan di lapangan dari hasil data
yang diperoleh di tiap level pemerintahan dan masyarakat.
Melakukan koordinasi dengan Konsultan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi
Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman.
Mengintegrasi data lokasi pengendalian Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) termasuk perhitungan pengurangan
baseline luasan kawasan kumuh selama periode 2016;
Mempunyai kesimpulan dan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait
konsolidasi database kegiatan yang akan datang.

5. Tenaga Ahli Evaluasi, Pelaporan dan Dokumentasi


Satu orang tenaga ahli yang mempunyai latar belakang pendidikan S-1 dari
Arsitektur/Sipil/PWK/Teknik Lingkungan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah
memiliki pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam monitoring dan evaluasi program
pembangunan infrastruktur permukiman kumuh, menyusun indikator keberhasilan dan
mengevaluasi proyek pembangunan infrastruktur kawasan permukiman dengan jumlah
sebesar 6 (enam) OB. Dengan tugas dan tanggung jawab:
Menyusun format terkait monitoring dan evaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas
permukiman kumuh.
Menyusun laporan evaluasi terhadap Kualitas implementasi Pedoman Peningkatan
Kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh.

Menyusun laporan evaluasi terhadap kemajuan progres per minggu terutama


terhadap baseline luasan kawasan kumuh yang harus dikurangi.
Menyusun laporan berisi kabupaten/kota yang yang berpotensi bermasalah akibat
kualitas perencanaan, pembangunan, pemanfaatan yang kurang baik atau
membutuhkan bantuan peningkatan kualitas kumuh;
Menyusun laporan evaluasi terhadap Peran Pemerintah Daerah validasi data dan
penetapan lokasi permukiman kumuh yang wajib dilakukan sebelum kegiatan
peningkatan permukiman kumuh.
Menyusun indikator-indikator keberhasilan sesuai pedoman kegiatan menjadi
variabel-variabel yang dapat diukur untuk penilaian evaluasi kegiatan.
Mempunyai kesimpulan dan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait
Monitoring dan Evaluasi.
Menyusun pelaporan dan dokumentasi minimal 8 megapixel berupa foto-foto:
kegiatan-kegiatan persiapan, pra dan pasca konstruksi (0%, 50%, 100%) dan
Dokumen/buku Kumpulan Best Practices.
Menyusun profil kondisi eksisting dan rencana Peningkatan Kualitas permukiman
kumuh TA 2016.
6. Tenaga Ahli Teknik Lingkungan
Satu orang tenaga ahli yang mempunyai latar belakang pendidikan S-1 dari Teknik
Lingkungan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah memiliki pengalaman minimal 3 (tiga) tahun
dalam bidang lingkungan khususnya program pembangunan infrastruktur permukiman kumuh
dengan jumlah sebesar 6 (enam) OB. Dengan tugas dan tanggung jawab :
Mengidentifikasi prasarana dan sarana bidang penyehatan lingkungan (Drainase, Air
Limbah dan Persampahan) pada lokasi-lokasi terpilih;
Menyediakan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait kegiatan penyehatan
lingkungan (Drainase, Air Limbah dan Persampahan).

B. KEBUTUHAN TENAGA PENDUKUNG


Tenaga pendukung yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan tersebut yaitu:
1. Asisten T. Ahli Pengawasan dan Pengendalian sebanyak 1 (satu) orang, dengan latar belakang
S-1 dari jurusan Teknik Sipil/ Arsitektur dengan jumlah sebesar 7 (tujuh) OB.
2. Asisten T. Ahli Pendampingan dan Layanan Informasi dengan jumlah 1 (satu) orang, dengan
latar belakang S-1 dari jurusan Sosiologi/ilmu sosial lainnya dengan jumlah sebesar
7 (tujuh) OB.
3. Asisten T. Ahli Konsolidasi database dengan jumlah 1 (satu) orang, dengan latar belakang S-1
dari jurusan PWK/Geografi dengan jumlah sebesar 6 (enam) OB.

4.

Asisten T. Ahli Evaluasi, Pelaporan dan Dokumentasi dengan jumlah 1 (satu) orang, dengan latar
belakang S-1 dari Arsitektur/Sipil/PWK/Teknik Lingkungan dengan jumlah sebesar
6 (enam) OB.
5. Asisten T. Ahli Teknik Lingkungan dengan jumlah 1 (satu) orang, dengan latar belakang S-1 dari
Teknik Lingkungan dengan jumlah sebesar 6 (enam) OB.
6. Operator komputer dengan jumlah 1 (satu) orang dengan jumlah sebesar 8 (delapan) OB dan
7. Sekretaris dengan jumlah 1 (satu) orang dengan jumlah sebesar 8 (delapan) OB.
Kegiatan Konsultan Manajemen ini dibatasi sesuai dengan Pedoman Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh.
XII. Laporan
Adapun Laporan kegiatan ini meliputi:
a) Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan Pendahuluan dibuat dan disampaikan 1 (satu) bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) kepada PPK. Laporan ini berisikan sebagai berikut:
1. Review peraturan perundangan terkait Peningkatan Kualitas permukiman kumuh
2. Data dan sebaran kawasan kumuh Wilayah Jawa, serta data dan sebaran rencana kegiatan
Peningkatan Kualitas TA. 2016
3. Metodologi pelaksanaan, jadwal pelaksanaan konsultan dan plotting penugasan tenaga ahli.
4. Rencana kerja konsultan dalam melaksanakan pengawasan, pendampingan, evaluasi,
konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.
5. Format-format pengawasan dan pengendalian, pendampingan dan layanan informasi,
konsolidasi database dan monitoring evaluasi.
b) Laporan Mingguan (Weekly Report)
Laporan mingguan dibuat dan disampaikan setiap awal minggu pada setiap bulan berikutnya
kepada PPK. Laporan ini berisikan sebagai berikut :
1. Konsolidasi capaian progres dalam melaksanakan pengawasan, pendampingan, evaluasi,
konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.
2. Analisis keterlambatan pelaksanaan di setiap tahapan dan berbagai permasalahan yang
timbul.
c)

Laporan Bulanan (Monthly Report)


Laporan bulanan dibuat dan disampaikan setiap awal bulan pada bulan berikutnya kepada PPK.
Laporan ini berisikan sebagai berikut :
1. Rekapitulasi Konsolidasi capaian progres mingguan dalam melaksanakan pengawasan,
pendampingan, evaluasi, konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.
2. Review jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung.
3. Review Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 20152019 wilayah.

d) Laporan Antara
Laporan Antara dibuat dan disampaikan setelah 6 (enam) bulan setelah Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) kepada PPK Pusat. Laporan ini berisikan sebagai berikut:
1. Rekapitulasi Konsolidasi capaian progres bulanan dalam melaksanakan pengawasan,
pendampingan, evaluasi, konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.
2. Review jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung.

3. Kompilasi data beserta analisis.


4. Review Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 20152019 wilayah wilayah.
5. Kompilasi laporan beserta dokumentasi
6. Penyusunan draft profil kumuh dan best practices.
7. Review profil kondisi eksisting dan rencana Peningkatan Kualitas permukiman kumuh TA.
2016
8. Rekomendasi, input dan masukan atas hasil pelaksanaan untuk pengembangan tahun
berikutnya.
e)

Laporan Akhir (Final Report)


Laporan ini merupakan penyempurnaan dari laporan antara dan merupakan laporan dari hasil
pelaksanaan pendampingan konsultan sampai masa tugas konsultan selesai. Laporan Final
dibuat dan disampaikan setelah 8 (delapan) bulan sejak SPMK kepada PPK. Laporan ini
berisikan sebagai berikut :
1. Memuat keseluruhan rekapitulasi Konsolidasi capaian progres bulanan dalam melaksanakan
pengawasan, pendampingan, evaluasi, konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.
2. jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung.
3. Kompilasi data beserta analisis
4. Kompilasi jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung.
5. Finalisasi Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun
2015-2019 wilayah.
6. Finalisasi profil kondisi eksisting dan rencana Peningkatan Kualitas permukiman kumuh TA
2016.
7. Kompilasi laporan beserta dokumentasi
8. Penyusunan final profil kumuh dan best practices.
9. Rekomendasi, input dan masukan atas hasil pelaksanaan untuk pengembangan tahun
berikutnya.

f)

Laporan Khusus (Special Report)


Laporan khusus memuat antara lain :
1. Dokumen tata cara perhitungan luasan peningkatan kualitas permukiman kumuh
2. Laporan lainnya sesuai permintaan pemberi pekerjaan;

g)

Softcopy Laporan
Softcopy ini berisi semua hasil laporan, buku, dan dokumentasi yang dimasukkan dalam bentuk
2 (dua) unit hard disk external kapasitas 500 GB dan DVD sejumlah 10 (sepuluh) buah.
a. Laporan Pendahuluan, yang berisikan persiapan pelaksanaan pekerjaan, rencana kerja
konsultan secara menyeluruh, mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya, serta
jadwal pelaksanaan kegiatan konsultan. Laporan ini harus diserahkan selambatlambatnya 1 (satu) bulan sejak dikeluarkannya SPMK setelah dibahas dan disetujui
bersama-sama dengan Tim Teknis. Laporan ini diserahkan sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar;
b. Laporan Mingguan, yang berisikan hasil Konsolidasi capaian progres dalam
melaksanakan pengawasan, pendampingan, evaluasi, konsolidasi data, pelaporan dan

10

dokumentasi, analisis keterlambatan pelaksanaan di setiap tahapan dan berbagai


permasalahan yang timbul.
c. Laporan Bulanan, yang berisikan hasil Rekapitulasi Konsolidasi capaian progres
mingguan dalam melaksanakan pengawasan, pendampingan, evaluasi, konsolidasi data,
pelaporan dan dokumentasi, Review jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung,
Review Strategi Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun
2016-2019 wilayah.
d. Laporan Antara, yang berisikan hasil kajian literatur dan pendataan lapangan serta hasilhasil analisis permasalahan dan potensi pengembangan kawasan. Laporan ini harus
diserahkan selambatnya 6 (enam) bulan sejak dikeluarkannya SPMK setelah dibahas dan
disetujui bersama-sama dengan Tim Teknis. Laporan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar;
e. Laporan Akhir berisikan hasil akhir perencanaan dan kesepakatan. Laporan ini
diserahkan selambatnya 6 (enam) bulan sejak dikeluarkannya SPMK setelah dibahas
bersama-sama dengan Tim Teknis dan disetujui. Laporan Akhir ini diserahkan sebanyak
10 (sepuluh) eksemplar yang dilengkapi dengan peta-peta;
f. Laporan Khusus (Special Report), Laporan ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
Laporan ini diserahkan sesuai dengan permintaan pemberi pekerjaan;
g. Profil Roadmap kumuh dan Best Practices masing masing sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar.
Format Sampul pelaporan harus sesuai dengan arahan Sesditjen Cipta Karya yang tertuang dalam
Nota Dinas nomor : 1194/ND/Cs/2014 tanggal 28 November 2014 Perihal Standarisasi Warna dan
Format Pelaporan Kegiatan di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya TA.2014. Keseluruhan
laporan selanjutnya dimasukan kedalam DVD, dicopy sebanyak 10 (sepuluh) keping dan
diserahkan bersamaan waktunya dengan penyerahan laporan akhir. Dokumentasi data baik dalam
bentuk hard copy dan software serta album foto, peta dan video wajib untuk diserahkan kepada
Pelaksana Kegiatan dan Tim Teknis.

11

BILL OF QUANTITY (BOQ)


KONSULTAN MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DI WILAYAH JAWA

BILL OF QUANTITY (BOQ)


A. BIAYA LANGSUNG PERSONIL
NO.

URAIAN KEGIATAN

I
1
2
3
4
5
6

TENAGA AHLI
Ketua Tim (Team Leader)
Tenaga Ahli Pengawasan dan Pengendalian
Tenaga Ahli Pendampingan dan Layanan Informasi
Tenaga Ahli Konsolidasi Database
Tenaga Ahli Evaluasi, Pelaporan dan Dokumentasi
Tenaga Ahli Teknik Lingkungan

II
1
2
3
4
5

ASISTEN TENAGA AHLI


Asisten TA. Pengawasan dan Pengendalian
Asisten TA. Pendampingan dan Layanan Informasi
Asisten TA. Konsolidasi Database
Asisten TA. Evaluasi, Pelaporan dan Dokumentasi
Asisten TA. Teknik Lingkungan

III
1
2

TENAGA PENDUKUNG
Operator Komputer
Sekretaris/ Administrator

ORANG

Bulan

WAKTU

SATUAN

BIAYA

JUMLAH BIAYA

TOTAL A

B. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL


NO.

URAIAN KEGIATAN

KAB/KOTA ORANG

Perjalanan Dinas Pengendalian, Pendampingan,


Monitoring & Evaluasi, Pengumpulan Data Best
Practice

Jawa Barat
Penginapan
Transport Lokal Jakarta-Jawa Barat (PP)
Transport Lokal ke Lokasi
Sewa Kendaraan

Banten
Penginapan
Transport Lokal Jakarta-Banten (PP)
Transport Lokal ke Lokasi
Sewa Kendaraan

Jawa Tengah
Tiket Jakarta-Semarang (PP)
Taxi Bandara
Penginapan
Transport Lokal ke Lokasi

DIY
Penginapan
Transport Lokal Semarang-DIY (PP)
Transport Lokal ke Lokasi
Sewa Kendaraan

Jawa Timur
Tiket Jakarta-Surabaya (PP)
Taxi Bandara
Penginapan
Transport Lokal ke Lokasi

VOLUME

WAKTU

SATUAN

BIAYA

JUMLAH BIAYA

12

B
1

BIAYA PEMBAHASAN
Biaya Rapat Pembahasan Laporan :
- Konsumsi
- Foto Copy bahan paparan
- Uang Saku Rapat Dalam Kantor :
Biaya Rapat Pembahasan Berkala :
- Konsumsi
- Uang Saku

Biaya Rapat Kordinasi dan Konsolidasi di Daerah


Konsumsi
Materi
Uang Saku

C
1
2
3
4
5
6

Biaya Lain-Lain
Sewa Kendaraan Operasional
Sewa Kantor Basecamp di Semarang & Surabaya
Sewa Komputer dan Printer
Biaya Telepon/ Fax/ Internet
Computer Supply
Biaya Fotocopy/ Penggandaan

D
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Biaya Laporan
Laporan Bulanan (Monthly Report)
Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan Antara (Draft Final Report)
Laporan Final (Final Report)
Laporan Khusus (Special Report)
Profil Roadmap Kumuh
Best Practies
Laporan dalam bentuk External Hardisk
Laporan dalam bentuk DVD
TOTAL B
TOTAL A + B
TAX 10 %
TOTAL + Pajak 10 %
Dibulatkan

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

13

Anda mungkin juga menyukai