Anda di halaman 1dari 35

PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA

HANDOUT PENDAMPINGAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014

Pembelajaran Bahasa Indonesia

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


I. PEMAHAMAN KOMPETENSI

A. Konsep
1. Standar

Kompetensi

Lulusan

(SKL)

adalah

kriteria

mengenai

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,


dan keterampilan. SKL dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Inti
(KI),

selanjutnya

Kompetensi

Inti

dijabarkan

ke

dalam bentuk

Kompetensi Dasar (KD).


2. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL
yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas
atau program yang menjadi dasar pengembangan KD. Kompetensi
Inti mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan

yang

berfungsi

sebagai

pengintegrasi

muatan

pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai SKL.


3. Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk
menguasai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik
melalui proses pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan tingkat
kemampuan

dalam

konteks

muatan

pembelajaran

serta

perkembangan belajar yang mengacu pada Kompetensi Inti.


4. Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau
struktur dan kategori domain kemampuan tentang perilaku peserta
didik yang terbagi ke dalam domain sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Pembagian domain perilaku belajar dilakukan untuk
mengukur

perubahan

perilaku

seseorang

baik

selama

proses

pembelajaran maupun hasil belajar yang dirumuskan dalam perilaku


(behaviour) yang terdapat pada indikator pencapaian kompetensi.
B. Deskripsi
1. Hasil belajar dirumuskan dalam tiga taksonomi meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Pembagian taksonomi hasil belajar
ini dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku peserta didik baik
selama proses belajar maupun hasil belajar yang dirumuskan dalam
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

Pembelajaran Bahasa Indonesia

aspek perilaku (behaviour) tujuan pembelajaran.

Kita mengenal

klasifikasi perilaku hasil belajar berdasarkan taksonomi Bloom, dan


pada

Kurikulum

2013

digunakan

taksonomi

Bloom

yang

disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl.


Sikap (affective domain) merupakan perilaku, emosi dan
perasaan dalam bersikap dan merasa.
Pengetahuan

(cognitive

domain)

merupakan

kapabilitas

intelektual dalam bentuk pengetahuan atau berpikir.


Keterampilan (psychomotor domain) merupakan keterampilan
manual atau motorik dalam bentuk melakukan.
a. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama
dalam perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan
rumusan ranah pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap
dalam

Kurikulum

2013

menggunakan

taksonomi

Krathwohl

dimana pembentukan sikap peserta didik diawali dari menerima


(accepting), menjalankan (responding), menghargai (valuing),
menghayati

(organizing/internalizing),

mengamalkan

(characterizing/actualizing).
b. Ranah

pengetahuan

taksonomi

Bloom

pada
yang

Kurikulum

2013

disempurnakan

menggunakan

oleh

Anderson.

Perkembangan kemampuan mental (intelektual) peserta didik


dimulai dari C1 yakni mengingat (remember) dimana peserta didik
mengingat

kembali

pengetahuan

dari

memorinya.

Tahapan

perkembangan selanjutnya C2 yakni memahami (understand)


yang merupakan kemampuan mengonstruksi makna dari pesan
pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik. Lebih lanjut
tahap C3 yakni menerapkan (apply) yang merupakan penggunaan
prosedur dalam situasi yang diberikan atau situasi baru. Tahap
lebih lanjut C4 yakni menganalisis (analyse) yang merupakan
penguraian materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimana
bagian-bagian tersebut saling berhubungan antara satu sama
lainnya

dalam

keseluruhan

struktur.

Tingkatan

taksonomi

pengetahuan selanjutnya C5 yakni mengevaluasi

(evaluate),

merupakan kemampuan membuat keputusan berdasarkan kriteria


@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

Pembelajaran Bahasa Indonesia

dan standar. Kemampuan tertinggi adalah C6 yakni berkreasi


(create), merupakan kemampuan menempatkan elemen-elemen
secara

bersamaan

ke

dalam

bentuk

modifikasi

atau

mengorganisasi elemen-elemen ke dalam pola baru (struktur


baru).
c. Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 menggunakan gradasi
Dyers yang ditata sebagai berikut: mengamati
menanya

(questioning),

mencoba

(observing),

(experimenting),

menalar

(associating), menyaji (communicating), dan mencipta (creating).


2. SKL merupakan profil lulusan yang akan dicapai oleh semua mata
pelajaran

pada jenjang tertentu

yang mencakup

ranah sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.


3. Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju
semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran
kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam rumusan
Kompetensi

Dasar.

Kompetensi

lulusan,

kompetensi

inti,

dan

kompetensi dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan penilaian


yang dapat diilustrasikan dengan skema berikut.
Materi
Pembelaj
aran

S
K
L

KI
+
R
L

Penil
aian

KD

PEMBELAJARA
N

RL = Ruang lingkup materi

Penil
aian
Penil
aian

HASI
L
BEL
AJAR

Gambar 1: Skema Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaian dan Hasil Belajar

Rumusan standar kompetensi lulusan yang tercantum pada Peraturan


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 untuk
tingkat SMK/MAK adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Dimensi
Sikap

Pengetahua
n

Keterampila
n

Kualifikasi Kemampuan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan
bertanggung-jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri.

4. Kompetensi Inti SMK/MAK sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK
sebagai berikut.
Tabel 2. Kompetensi Inti SMK/MAK
KOMPETENSI INTI
KELAS X
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang
dianutnya.

KOMPETENSI INTI
KELAS XI
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang
dianutnya.

KOMPETENSI INTI
KELAS XII
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang
dianutnya.

2. Menghayati dan
2. Menghayati dan
2. Menghayati dan
mengamalkan
mengamalkan
mengamalkan
perilaku jujur,
perilaku jujur,
perilaku jujur,
disiplin,
disiplin,
disiplin,
tanggungjawab,
tanggungjawab,
tanggungjawab,
peduli (gotong
peduli (gotong
peduli (gotong
royong, kerjasama,
royong, kerjasama,
royong, kerjasama,
toleran, damai),
toleran, damai),
toleran, damai),
santun, responsif dan
santun, responsif
santun, responsif
proaktif dan
dan proaktif dan
dan proaktif dan
menunjukan sikap
menunjukan sikap
menunjukan sikap
sebagai bagian dari
sebagai bagian dari
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
solusi atas berbagai
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
permasalahan dalam
permasalahan dalam
berinteraksi secara
berinteraksi secara
berinteraksi secara
efektif dengan
efektif dengan
efektif dengan
lingkungan sosial dan
lingkungan sosial
lingkungan sosial
alam serta dalam
dan alam serta
dan alam serta
menempatkan diri
dalam menempatkan
dalam menempatkan
sebagai cerminan
diri sebagai
diri sebagai
bangsa dalam
cerminan bangsa
cerminan bangsa
pergaulan dunia.
dalam pergaulan
dalam pergaulan
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

Pembelajaran Bahasa Indonesia

KOMPETENSI INTI
KELAS X

KOMPETENSI INTI
KELAS XI

KOMPETENSI INTI
KELAS XII

dunia.

dunia.

3. Memahami,
3. Memahami,
3. Memahami,
menerapkan dan
menerapkan, dan
menerapkan,
menganalisis
menganalisis
menganalisis, dan
pengetahuan faktual,
pengetahuan
mengevaluasi
konseptual, dan
faktual, konseptual,
pengetahuan faktual,
prosedural
prosedural, dan
konseptual,
berdasarkan rasa
metakognitif
prosedural, dan
ingin tahunya
berdasarkan rasa
metakognitif dalam
tentang ilmu
ingin tahunya
ilmu pengetahuan,
pengetahuan,
tentang ilmu
teknologi, seni,
teknologi, seni,
pengetahuan,
budaya, dan
budaya, dan
teknologi, seni,
humaniora dengan
humaniora dalam
budaya, dan
wawasan
wawasan
humaniora dalam
kemanusiaan,
kemanusiaan,
wawasan
kebangsaan,
kebangsaan,
kemanusiaan,
kenegaraan, dan
kenegaraan, dan
kebangsaan,
peradaban terkait
peradaban terkait
kenegaraan, dan
penyebab fenomena
penyebab fenomena
peradaban terkait
dan kejadian dalam
dan kejadian dalam
penyebab fenomena
bidang kerja yang
bidang kerja yang
dan kejadian dalam
spesifik untuk
spesifik untuk
bidang kerja yang
memecahkan
memecahkan
spesifik untuk
masalah.
masalah.
memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam
dan menyaji dalam
menyaji, dan
ranah konkret dan
ranah konkret dan
mencipta dalam
ranah abstrak terkait
ranah abstrak terkait
ranah konkret dan
dengan
dengan
ranah abstrak
pengembangan dari
pengembangan dari
terkait dengan
yang dipelajarinya di
yang dipelajarinya di
pengembangan dari
sekolah secara
sekolah secara
yang dipelajarinya di
mandiri, dan mampu
mandiri, bertindak
sekolah secara
melaksanakan tugas
secara efektif dan
mandiri, dan mampu
spesifik di bawah
kreatif, dan mampu
melaksanakan tugas
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

Pembelajaran Bahasa Indonesia

KOMPETENSI INTI
KELAS X

KOMPETENSI INTI
KELAS XI

KOMPETENSI INTI
KELAS XII

pengawasan
langsung.

melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan
langsung.

spesifik di bawah
pengawasan
langsung.

5. Kompetensi Inti pada ranah sikap (KI-1 dan KI-2) merupakan


kombinasi reaksi afektif, kognitif, dan konatif (perilaku). Gradasi
kompetensi sikap meliputi menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan.
6. Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi
dengan

batasan-batasan

yang

telah

ditentukan

pada

setiap

tingkatnya. Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan kognitif


peserta didik untuk kelas X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2),
menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis (C4), untuk kelas XII
ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5). Dimensi kedua adalah
dimensi

pengetahuan

(knowledge);

untuk

kelas

berupa

pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, sedangkan untuk


kelas XI dan XII dilanjutkan sampai metakognitif.
a. Pengetahuan

faktual yakni pengetahuan terminologi atau

pengetahuan detail yang spesifik dan elemen. Contoh fakta bisa


berupa kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar,
dibaca, disentuh, atau diamati.
b. Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih
kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi.
Contohnya periode waktu geologi, teori Pythagoras, hukum
permintaan dan kebutuhan, teori evolusi, dan struktur anggota
MPR.
c. Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana
melakukan
algoritma

sesuatu
(urutan

termasuk

pengetahuan

langkah-langkah

logis

pada

keterampilan,
penyelesaian

masalah yang disusun secara sistematis), teknik, dan metoda.


d. Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi
(mengetahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas
dasar suatu pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

Pembelajaran Bahasa Indonesia

berpikir, serta penetapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai


contoh pengetahuan mengritik tulisan tentang kekuatan dan
kelemahannya,

pengetahuan

menguraikan

sebagai

sarana

menangkap struktur unit materi pelajaran dalam buku teks,


pengetahuan tentang penggunaan heuristik (proses menemukan).
7. Kompetensi Inti pada ranah keterampilan mengandung keterampilan
abstrak dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak lebih bersifat
mental skill, yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaji,
mengolah,

menalar,

dan

mencipta

dengan

dominan

pada

kemampuan mental/keterampilan berpikir. Sedangkan keterampilan


konkret lebih bersifat fisik motorik yang cenderung merujuk pada
kemampuan menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi
dan mencipta.
8. Kompetensi Inti sikap religius dan sosial (KI-1 dan KI-2) memberi arah
tentang tingkat kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta
didik, dibentuk melalui pembelajaran KI-3 dan KI-4.
9. Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4)
memberi

arah

tentang

tingkat

kompetensi

pengetahuan

dan

keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.


10.Kompetensi Dasar dari KI-3 merupakan dasar pengembangan materi
pembelajaran pengetahuan, sedangkan Kompetensi Dasar dari KI-4
berisi keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan
peserta didik. Berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4 tersebut, pendidik
dapat mengembangkan proses pembelajaran dan cara penilaian yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran langsung, sekaligus
memberikan

dampak

pengiring

(nurturant

effect)

terhadap

pencapaian tujuan pembelajaran tidak langsung yaitu KI-1 dan KI-2.


Melalui proses dan pengalaman belajar yang dirancang dengan baik,
peserta

didik

akan

memperoleh

pembelajaran

tidak

langsung

(indirect teaching) berupa pengembangan sikap spiritual dan sosial


yang relevan dengan Kompetensi Dasar dari KI-1 dan KI-2.
11.Agar menjamin terjadinya keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi
pembelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian perlu dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut.
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

Pembelajaran Bahasa Indonesia

a. Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;


b. Mengembangkan materi pembelajaran yang tertuang pada buku
teks sesuai KD dari KI-3;
c. Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai
rumusan KD dari KI-4;
d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi
pembelajaran dan keterampilan yang harus dicapai;
e. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam
kegiatan yang dilakukan mengacu pada rumusan KD dari KI-1 dan
f.

KI- 2, dan
Menentukan cara penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang relevan.

C. Contoh
Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah
melakukan analisis pada ketiga standar kompetensi yaitu SKL, KI, KD.
Dari analisis itu akan diperoleh penjabaran tentang taksonomi dan
gradasi hasil belajar yang berhubungan dengan materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran dan penilaian yang diperlukan. Contoh sebagai
berikut

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tabel 3. ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, DAN KD


Standar Kompetensi
Lulusan
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Inti Kelas X
Kualifikasi
Dimensi
Kemampuan
Sikap
Memiliki
1.1 Mensyukuri
1. Menghayati
perilaku yang
anugerah
dan
mencermink
Tuhan akan
mengamalkan
an sikap
keberadaan
ajaran agama
orang
bahasa
yang
beriman,
Indonesia dan
dianutnya
berakhlak
menggunakanmulia,
nya sesuai
berilmu,
dengan kaidah
percaya diri,
dan konteks
dan
untuk
bertanggung
mempersatuka
jawab dalam
n bangsa
berinteraksi
1.2 Mensyukuri
secara efektif
anugerah
dengan
Tuhan akan
lingkungan
keberadaan
sosial dan
bahasa
alam serta
Indonesia dan
dalam
menggunakan
menempatka
-nya sebagai
n diri sebagai
sarana
cerminan
komunikasi
bangsa
dalam
dalam
memahami,
pergaulan
menerapkan,
dunia
dan
menganalisis
informasi lisan
dan tulis
melalui teks
anekdot,
eksposisi,
laporan hasil
observasi,
prosedur
kompleks, dan
negosiasi
1.3 Mensyukuri
anugerah
Tuhan akan
keberadaan
bahasa
Indonesia dan
menggunakan
-nya sebagai
sarana
komunikasi
dalam
mengolah,
menalar, dan
menyajikan
informasi lisan
dan tulis
melalui teks
anekdot,
eksposisi,
laporan hasil
observasi,
prosedur
kompleks, dan
negosiasi
2.1 Menunjukkan
2. Menghayati
sikap
dan
tanggung
mengamalkan

Analisis
KD 1.1
Mensyukuri
merupakan
gradasi dari
menghayati

KD 2.1
Menunjukkan
sikap tanggung

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Standar Kompetensi
Lulusan
Kualifikasi
Dimensi
Kemampuan

Kompetensi
Inti Kelas X

Kompetensi Dasar

perilaku jujur,
jawab, peduli,
disiplin,
responsif, dan
tanggung
santun dalam
jawab, peduli
menggunakan
(gotong
bahasa
royong, kerja
Indonesia
sama,
untuk
toleran,
membuat
damai),
anekdot
santun,
mengenai
responsif dan
permasalahan
proaktif dan
sosial,
menunjukkan
lingkungan,
sikap sebagai
dan kebijakan
bagian dari
publik
solusi atas
2.2 Menunjukkan
berbagai
perilaku jujur,
permasalahan
disiplin,
dalam
tanggung
berinteraksi
jawab, dan
secara efektif
proaktif dalam
dengan
menggunakan
lingkungan
bahasa
sosial dan
Indonesia
alam serta
untuk
dalam
melaporkan
menempatka
hasil observasi
n diri sebagai
2.3 Menunjukkan
cerminan
perilaku jujur,
bangsa dalam
tanggung
pergaulan
jawab, dan
dunia.
disiplin dalam
menggunakan
bahasa
Indonesia
untuk
menunjukkan
tahapan dan
langkah yang
telah
ditentukan
2.4 Menunjukkan
perilaku jujur,
disiplin,
peduli, dan
santun dalam
menggunakan
bahasa
Indonesia
untuk
bernegosiasi
dalam
perundingan
2.5 Menunjukkan
perilaku jujur,
peduli, santun,
dan tanggung
jawab dalam
penggunaan
bahasa
Indonesia
untuk
memaparkan
pendapat
mengenai
konflik sosial,
politik,

Analisis
jawab dsb
merupakan
gradasi dari
mengamalkan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

10

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Standar Kompetensi
Lulusan
Kualifikasi
Dimensi
Kemampuan

Pengetahu
an

Keterampil
an

Kompetensi
Inti Kelas X

Kompetensi Dasar
ekonomi, dan
kebijakan
publik
3.4 Mengevaluasi
teks anekdot,
eksposisi,
laporan hasil
observasi,
prosedur
kompleks, dan
negosiasi
berdasarkan
kaidah-kaidah
teks baik
melalui lisan
maupun
tulisan

Memiliki
3. Memahami,
pengetahuan
menerapkan,
faktual,
menganalisis
konseptual,
pengetahuan
prosedural,
faktual,
dan
konseptual,
metakognitif
prosedural
dalam ilmu
berdasarkan
pengetahuan
rasa ingin
, teknologi,
tahunya
seni, dan
tentang ilmu
budaya
pengetahuan,
dengan
teknologi,
wawasan
seni, budaya,
kemanusiaan
dan
,
humaniora
kebangsaan,
dengan
kenegaraan,
wawasan
dan
kemanusiaan,
peradaban
kebangsaan,
terkait
kenegaraan,
penyebab,
dan
serta
peradaban
dampak
terkait
fenomena
penyebab
dan kejadian.
fenomena
dan kejadian,
serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural
pada bidang
kajian yang
spesifik
sesuai
dengan bakat
dan minatnya
untuk
memecahkan
masalah
Memiliki
4. Mengolah,
4.4
kemampuan
menalar, dan
pikir dan
menyaji
Mengabstraksi
tindak yang
dalam ranah
teks anekdot,
efektif dan
konkret dan
eksposisi,
kreatif dalam
ranah abstrak
laporan hasil
ranah
terkait
observasi,
abstrak dan
dengan
prosedur
konkret
pengembang
kompleks, dan
sebagai
an dari yang
negosiasi
pengembang
dipelajarinya
baik secara
an dari yang
di sekolah
lisan maupun
dipelajari di
secara
tulisan
sekolah
mandiri, dan
4.5
secara
mampu
mandiri.
menggunaka
n metoda
Mengonversi
sesuai kaidah
teks anekdot,
keilmuan
eksposisi,
laporan hasil
observasi,
prosedur
kompleks, dan
negosiasi ke

Analisis

KD 3.4
Mengevaluasi
teks merupakan
gradasi Bloom
mengevaluasi
(C5), setingkat
lebih tinggi dari
tuntutan KI
Teks negosiasi.
merupakan
dimensi
pengetahuan
konseptual.

KD 4.4
Mengabstraksi
teks merupakan
keterampilan
abstrak pada
gradasi level
menalar (K4)
(Dyers)
KD 4.5
Mengonversi
teks merupakan
keterampilan
abstrak pada
gradasi level
menalar (K4)
(Dyers)

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

11

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Standar Kompetensi
Lulusan
Kualifikasi
Dimensi
Kemampuan

Kompetensi
Inti Kelas X

Kompetensi Dasar

Analisis

dalam bentuk
yang lain
sesuai dengan
struktur dan
kaidah teks
baik secara
lisan maupun
tulisan

Keterangan:
1. SKL sesuai Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sesuai Permendikbud Nomor
60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK dan lampirannya.
3. Analisis diisi dengan hasil analisis taksonomi dan gradasi hasil belajar.
Jika KD tidak terkait dengan KI maka dikembangkan melalui tujuan
pembelajaran dan atau indikator pencapaian kompetensi.
D. Latihan
Buatlah analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD untuk kelas XI sesuai contoh
di atas.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

12

Pembelajaran Bahasa Indonesia

II.

PEMAHAMAN MATERI

A. Konsep
Materi pembelajaran adalah bagian dari isi rumusan Kompetensi Dasar
(KD), merupakan muatan dari pengalaman belajar yang diinteraksikan di
antara peserta didik dengan lingkungannya untuk mencapai kemampuan
dasar berupa perubahan perilaku sebagai hasil belajar dari mata
pelajaran.
B. Deskripsi
Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD dari KI-3
dan KD dari KI-4 dan indikator pencapaian kompetensi (IPK) . Guru dapat
mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercantum di silabus
atau buku teks sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan
materi pembelajaran merujuk pada materi pembelajaran dalam silabus
dan buku teks, serta rumusan Kompetensi Dasar yang termuat dalam KI3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan).
Untuk merumuskan IPK dapat digunakan rambu-rambu sebagai berikut:
1. Indikator merupakan penanda perilaku pengetahuan (KD dari KI-3)
dan perilaku keterampilan (KD dari KI-4) yang dapat diukur dan atau
diobservasi.
2. Indikator perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD
dari KI-2) dapat tidak dirumuskan sebagai indikator pencapaian
kompetensi pada RPP, tetapi perilaku sikap spiritual dan sikap sosial
harus dikaitkan pada perumusan tujuan pembelajaran.
3. Rumusan

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

(IPK)

menggunakan

dimensi proses kognitif (the cognitive process of dimention) dan


dimensi pengetahuan (knowledge of dimention) yang sesuai dengan
KD, namun tidak menutup kemungkinan perumusan indikator dimulai
dari kedudukan KD yang setingkat lebih rendah, dan atau lebih tinggi.
4. IPK dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Tentukan kedudukan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 berdasarkan
gradasinya dan tuntutan KI.
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

13

Pembelajaran Bahasa Indonesia

b. Tentukan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural,


metakognitif).
c. Tentukan bentuk keterampilan, apakah keterampilan abstrak atau
keterampilan konkret.
d. Untuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja
operasional

sampai

Sedangkan

untuk

tingkat manipulasi/membiasakan
kelas

XI

sampai

minimal

(K2/P2).

pada

tingkat

presisi/mahir (K3/P3). Selanjutnya untuk kelas XII sampai minimal


pada tingkat artikulasi/alami (K4/P4) pada taksonomi psikomotor
Dave atau Simpson.
e. Rumusan IPK dari KD dari KI-3 dan dari KD dari KI-4. Setiap KD
minimal memiliki 2 (dua) indikator.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia membahas materi sebagai berikut.
1. Bentuk teks genre cerita (teks anekdot, pantun, cerita pendek, cerita
ulang, cerita sejarah,

novel), faktual (laporan

hasil observasi,

eksposisi, prosedur kompleks, eksplanasi kompleks, berita), dan


tanggapan

(teks

negosiasi

dan

reviu

film/drama,

teks

iklan,

editorial/opini).
2. Struktur teks dan fitur teks genre cerita (teks anekdot, pantun, cerita
pendek, cerita ulang, cerita sejarah, novel), faktual (laporan hasil
observasi,

eksposisi,

prosedur

kompleks,

eksplanasi

kompleks,

berita), dan tanggapan (teks negosiasi dan reviu film/drama, teks


iklan, editorial/opini).
3. Konteks budaya dan situasi yang melatarbelakangi lahirnya sebuah
teks.
4. Satuan bahasa pembentuk teks: bunyi bahasa, fonem, suku kata,
morf, kata, kelas kata, diksi, dan frasa.
5. Penanda kebahasaan dalam teks.
6. Paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik).
Materi

mata

pelajaran

Bahasa

Indonesia

dikembangkan

dengan

pendekatan teks sebagai dasarnya sehingga perlu dijabarkan secara


rinci. Misalnya, Teks Negosiasi Pada KD 3.1 Memahami struktur dan
kaidah teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK
14

Pembelajaran Bahasa Indonesia

kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan. Materinya


adalah struktur dan kaidah/ciri bahasa yang terdapat pada teks
eksposisi, dan fungsinya.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

15

Pembelajaran Bahasa Indonesia

C. Contoh
Tabel 4. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK) dan Materi Pembelajaran
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan
mengamalkan
ajaran agama yang
dianutnya.

2. Menghayati dan
mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, peduli
(gotong-royong,
kerja sama, toleran,
damai), santun,
responsif dan
proaktif dan
menunjukkan sikap
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan
dalam berinteraksi
secara efektif
dengan lingkungan
sosial dan alam
serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.

Kompetensi Dasar

IPK

Materi
Pembelajara
n

1.1 Mensyukuri
anugerah Tuhan
akan keberadaan
bahasa Indonesia
dan
menggunakannya
sesuai dengan
kaidah dan konteks
untuk
mempersatukan
bangsa.
1.2 Mensyukuri
anugerah Tuhan
akan keberadaan
bahasa Indonesia
dan
menggunakannya
sebagai sarana
komunikasi
1.3 Mensyukuri
anugerah Tuhan
akan keberadaan
bahasa Indonesia
dan
menggunakannya
sebagai sarana
komunikasi dalam
mengolah, menalar,
dan menyajikan
informasi lisan dan
tulis melalui teks
anekdot, laporan
hasil observasi,
prosedur kompleks,
dan negosiasi.
2.1 Menunjukkan sikap
tanggung jawab,
peduli, responsif,
dan santun dalam
menggunakan
bahasa Indonesia
untuk membuat
anekdot mengenai
permasalahan sosial,
ingkungan, dan
kebijakan publik.
2.2 Menunjukkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, dan proaktif
dalam
menggunakan
bahasa Indonesia
untuk
menceriterakan
hasil observasi.
2.3 Menunjukkan
perilaku jujur,
tanggung jawab,
dan disiplin dalam
menggunakan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

16

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar

IPK

bahasa Indonesia
untuk menunjukkan
tahapan dan
langkah yang telah
ditentukan.
2.4 Menunjukkan
perilaku jujur,
disiplin, peduli, dan
santun dalam
menggunakan
bahasa Indonesia
untuk bernegosiasi
merundingkan
masalah
perburuhan,
perdagangan, dan
kewirausahaan.
2.5 Menunjukkan
perilaku jujur,
peduli, santun, dan
tanggung jawab
dalam penggunaan
bahasa Indonesia
untuk memaparkan
konflik sosial,
politik, ekonomi,
dan kebijakan
publik.
3. Memahami,
3.4 Mengevaluasi teks Merinci
menerapkan,
negosiasi
bagianmenganalisis
berdasarkan kaidahbagian teks
pengetahuan
kaidah teks baik
negosiasi
faktual, konseptual,
melalui lisan

Menilai teks
prosedural
maupun tulisan.
negosiasi
berdasarkan rasa
ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan
humaniora dengan
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian yang
spesifik sesuai
dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, 4.4 Mengabstraksi teks Membuat
dan menyaji dalam
anekdot, eksposisi,
teks
ranah konkret dan
laporan hasil
negosiasi
ranah abstrak
observasi, prosedur

Mengedit
terkait dengan
kompleks, dan
teks
pengembangan dari
negosiasi baik
negosiasi
yang dipelajarinya
secara lisan
di sekolah secara
maupun tulisan
Mengubah
mandiri, dan
jenis-jenis
4.5 Mengonversi teks
mampu
teks
negosiasi ke dalam
menggunakan
negosiasi

Materi
Pembelajara
n

Evaluasi
struktur isi
dan bahasa
teks
negosiasi
Langkahlangkah
konversi
teks
negosiasi
menjadi
teks
monolog
Langkahlangkah
konversi
teks
negosiasi
menjadi
teks drama
pendek

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

17

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar

metoda sesuai
kaidah keilmuan.

bentuk yang lain


sesuai dengan
struktur dan kaidah
teks baik secara
lisan maupun
tulisan.

Materi
Pembelajara
n

IPK
secara lisan

Integrasi muatan lokal dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


dimaknai dengan materi Bahasa Indonesia yang kontekstual sesuai
lingkungan

sekitar

atau

topik

kekinian.

Integrasi

ekstrakurikuler

kepramukaan dimaknai dengan pemanfaatan kegiatan kepramukaan


sebagai aktualisasi materi pelajaran Bahasa Indonesia, yang dipilih dari
KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 yang dimungkinkan diajarkan dalam
program akutalisasi kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan.
Tabel 5. Pengintegrasian Materi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dalam
Muatan Lokal dan Ekstrakurikuler Kepramukaan
Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis teks
eksposisi baik
melalui lisan
maupun tulisan

4.4 Menyunting teks


eksposisi sesuai
dengan struktur dan
kaidah teks baik
secara lisan
maupun tulisan

Integrasi Muatan
Lokal ke dalam
Bahasa Indonesia
Menentukan sebab
akibat ketidakpedulian
terhadap lingkungan

Integrasi Ekstrakurikuler
Kepramukan dari materi
Bahasa Indonesia
Mengidentifikasi kegiatan
peduli terhadap lingkungan
diwujudkan dengan bentuk
teks pengumuman
mengajak orang tidak
membuang sampah
sembarangan.

Menentukan langkahlangkah
penanggulangan
penyebab
ketidakpedulian
terhadap lingkungan

Melakukan kegiatan peduli


terhadap lingkungan
diwujudkan dengan
memperbaiki informasi
tentang pengolahan sampah

D. Latihan
1. Buat analisis keterkaitan KI, KD, Materi dan Indikator Pencapaian
Kompetensi seperti contoh di atas dari pasangan KD-3 dan KD-4
(Tabel 4).
2. Buat analisis integrasi materi KD Bahasa Indonesia dengan Muatan
Lokal dan Ekstrakurikuler Kepramukaan seperti contoh Tabel 5.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

18

Pembelajaran Bahasa Indonesia

III.

PEMAHAMAN PROSES PEMBELAJARAN

A. Konsep
Proses

pembelajaran

merupakan

suatu

proses

yang mengandung

serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga


penilaian. Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya termasuk dengan guru yang
berlangsung secara edukatif, agar peserta didik dapat membangun
sikap, pengetahuan dan keterampilannya untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
B. Deskripsi
1. Perencanaan Pembelajaran
a. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus yang disusun
dan ditetapkan secara nasional dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang disusun oleh guru mata pelajaran.
b. RPP dikembangkan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta
didik dalam upaya mencapai KD, disusun secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
c. Perumusan indikator
Indikator

Pencapaian

Kompetensi

(IPK)

dirumuskan

dalam

pernyataan perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk


kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-3 dan KI-4;
d. Perumusan tujuan
Tujuan pembelajaran mengandung unsur peserta didik (audience), perilaku
(behaviour), kondisi (condition), dan kriteria (degree). Rumusan tujuan
pembelajaran harus mencerminkan keterikatan antara KD dari KI-1 dan KD
dari KI-2 di dalam pembelajaran KD dari KI-3 dan KD dari KI-4. Perumusan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

19

Pembelajaran Bahasa Indonesia

tujuan juga harus mencerminkan aspek penilaian otentik berupa proses dan
produk.
Rumusan kriteria dalam tujuan pembelajaran berupa kriteria kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan. Kriteria dapat
berupa perilaku, proses atau produk yang dapat diamati dan atau diukur.
e. Langkah pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran berisikan pendekatan pembelajaran saintifik
dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik KD yang akan
diajarkan.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran berpendekatan saintifik harus dapat
dipadukan secara sinkron dengan langkah-langkah kerja (syntax)
model pembelajaran. Pada Kurikulum 2013 dikembangkan 3 model
pembelajaran utama yang diharapkan dapat membentuk perilaku
saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan.
Ketiga model tersebut adalah: model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning), model Pembelajaran Berbasis Projek
(Project

Based

Learning),

dan

model

Pembelajaran

Melalui

Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning). Tidak semua


model

pembelajaran

tepat

digunakan

untuk

semua

KD/materi

pembelajaran. Model pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan


untuk materi pembelajaran tertentu pula. Demikian sebaliknya
mungkin materi pembelajaran tertentu akan dapat berhasil maksimal
jika menggunakan model pembelajaran tertentu. Untuk itu guru harus
menganalisis rumusan pernyataan setiap KD, apakah cenderung pada
pembelajaran penyingkapan atau pada pembelajaran hasil karya.
Demikian sebaliknya mungkin materi pembelajaran tertentu akan
dapat berhasil maksimal jika menggunakan model tertentu. Untuk itu
guru harus menganalisis Pernyataan KD cenderung pada model
pembelajaran

penyingkapan

atau

hasil

karya

(Problem

Based

Learning dan Project based learning).


Rambu-rambu penentuan model penyingkapan/penemuan:
a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada pencapaian atau
penemuan;
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

20

Pembelajaran Bahasa Indonesia

b. Pernyataan KD-3 lebih menitikberatkan pada pemahaman fakta,


konsep dan prosedur, dan
c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.
Rambu-rambu penentuan model PBL dan PjBL dengan kriteria:
a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya dalam
bentuk jasa dan atau produk;
b. Pernyataan KD-3 pada pengetahuan bentuk metakognitif;
c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta, dan
d. Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan penguasaan
pengetahuan konseptual dan prosedural.
Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah
kerja (syntax) tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Model

Pembelajaran

Penyingkapan

(Penemuan

dan

Pencarian/Penelitian)
1) Sintaks Model Pembelajaran Discovery Learning
a) Stimulasi/Pemberian Rangsangan (Stimulation);
b) Pernyataan/Identifikasi Masalah (Problem Statement);
c) Pengumpulan Data (Data Collection);
d) Pembuktian (Verification), dan
e) Menarik Kesimpulan/Generalisasi (Generalization).
Catatan: Pada Penemuan
2) Sintaks Model Pembelajaran Inquiry Terbimbing
a) Orientasi masalah;
b) Pengumpulan data dan verifikasi;
c) Pengumpulan data melalui eksperimen;
d) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
e) Analisis proses inkuiri.
b. Model Pembelajaran Hasil Karya Problem Based Learning (PBL)
1) Sintaks model PBL menurut Bransford & Stein, (dalam Jamie
Kirkley, 2003:3) terdiri atas:
a) Mengidentifikasi masalah;
b) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan
menseleksi informasi-informasi yang relevan;
c) Mengembangkan
solusi
melalui
pengidentifikasian
alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan
pandang;
d) Melakukan tindakan strategis, dan
e) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari
solusi yang dilakukan.
2) Sintaks Model Pembelajaran PBL jenis Trouble Shooting (David
H. Jonassen, 2011:93)
a) Merumuskan uraian masalah;
b) Mengembangkan kemungkinan penyebab;
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

21

Pembelajaran Bahasa Indonesia

c) Mengetes penyebab atau proses diagnose, dan


d) Mengevaluasi.
c. Model Pembelajaran Project Based Learning
1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential
Question);
2) Mendesain Perencanaan Proyek;
3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule);
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan projek (Monitor the
Students and the Progress of the Project);
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome), dan
6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience).
Pokok-pokok proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia
adalah sebagai berikut.
a. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran berbasis
teks,

artinya

Misalnya,

teks

pembelajaran
anekdot,

melalui

teks

pendekatan

eksposisi,

teks

jenis

teks.

laporan

hasil

observasi, teks prosedur kompleks, teks negosiasi. Berdasarkan


teks tersebut, siswa dapat memahami struktur teks, kaidah/fitur
bahasa,

menganalisis

teks,

menginterpretasi

makna

teks,

mengabstrak isi teks, dan lain-lain. Untuk mencapai tujuan


tersebut, proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan
saintifik yang berpusat pada kegiatan peserta didik.
b. Pembelajaran bahasa Indonesia hendaknya mengikuti tahapan
sebagai berikut: (1) tahap pembangunan konteks, (2) tahap
pemodelan teks, (3) tahap pembuatan teks secara bersama-sama,
dan (4) tahap pembuatan teks secara mandiri.
c. Pembelajaran
dengan

bahasa

menerapkan

Indonesia
prinsip

berbasis

bahwa

(1)

teks
bahasa

dilaksanakan
hendaknya

dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata atau


kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa merupakan proses
pemilihan

bentuk-bentuk

kebahasaan

untuk

mengungkapkan

makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa


yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk
bahasa yang digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan
ideologi

penggunanya,

dan

(4)

bahasa

merupakan

sarana

pembentukan kemampuan berpikir manusia. Sehubungan dengan


prinsip-prinsip itu, perlu disadari bahwa setiap teks memiliki
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

22

Pembelajaran Bahasa Indonesia

struktur, kaidah/cirri bahasa, tujuan dan fungsi sosial tersendiri


yang satu sama lain berbeda.
C. Contoh
Agar memudahkan langkah pensinkronan pendekatan dengan model
pembelajaran yang dipilih atas dasar hasil analisis, dapat menggunakan
matrik

perancah

sebagai

pertolongan

sebelum dituliskan

menjadi

kegiatan inti pada RPP. Pemaduan atau pensinkronan antara langkahlangkah

pendekatan

saintifik

dan

sintaks

(langkah

kerja)

model

pembelajaran tersebut, dilakukan sebagai berikut.


1. Pilih pasangan KD-KD dari mata pelajaran yang diampu sesuai dengan
silabus dan buku teks siswa terkait.
2. Pilih model pembelajaran sesuai KD dengan mempertimbangkan
rambu-rambu pemilihan model pembelajaran.
3. Tentukan kegiatan peserta didik dan kegiatan guru sesuai dengan
langkah-langkah (sintaks) model pembelajaran yang dipilih, kemudian
sinkronkan

dengan

langkah

pendekatan

saintifik

(5M)

sampai

mencapai IPK.
4. Pindahkan isi rancangan hasil pengisian matrik pertolongan (kegiatan
guru-peserta didik) tersebut ke dalam Kegiatan Inti pada format RPP.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

23

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tabel 6. Rancangan Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan


Pendekatan Saintifik pada Konversi Teks Negosiasi
Kompetensi Dasar:
3.4 Mengevaluasi teks negosiasi berdasarkan kaidah teks baik lisan maupun
tulisan.
4.4 Mengabstraksi teks negosiasi berdasarkan kaidah teks baik lisan
maupun tulisan.
4.5 Mengonversi teks negosiasi ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan
struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan.
Pendekatan Saintifik
Sintaks
Model
Mengumpu
MengomuniPembelajara
Mengamati
Menanya
l-kan
Menalar
kasikan
n
Informasi
Orientasi
Guru
Merinci
masalah
menanyakan
bagiankepada siswa
bagian teks
bagaimana
negosiasi
cara
Menilai
menyusun
teks
teks negosiasi
negosiasi
dengan
menunjukkan
Membuat
contoh teks
teks
negosiasi
negosiasi
Peserta didik
Mengedit
memperhatika
teks
n
negosiasi
permasalahan
yang
Mengubah
diberikan guru
jenis-jenis
tentang teks
teks
negosiasi
negosiasi
Peserta didik
secara
berdiskusi
lisan
kelompok
mengidentifik
asi
permasalahan
bagian teks
negosiasi
Pengumpula
Guru
Guru
n data dan
menugaskan mendoron
verifikasi
siswa
g peserta
membaca
didik
berbagai
mengump
jenis teks
ulkan
negosiasi
informasi
dan
dari
karakteristik berbagai
nya pada
media
buku siswa
tentang
dan sumber berbagai
lainnya
jenis teks
negosiasi
Peserta didik Peserta
secara
didik
individu
menggali
membaca
informasi
contoh teks yang
negosiasi
berkaitan
dengan
Peserta didik berbagai
secara
menilai
berkelompok teks
berdiskusi
negosiasi
merumuska dalam
n
tutur
permasalaha pasangan
n
bernegosia
bagaimana si
menilai dan
mengubah
Peserta
teks
didik
negosiasi
berdiskusi
berdasarkan tentang
hasil
jenis, ciri,
pengamatan bagian
teks
negosiasi
dengan
struktur
dan
kaidahnya
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK
24
IPK

Pembelajaran Bahasa Indonesia


IPK

Sintaks
Model
Pembelajara
n

Pengumpula
n data
melalui
eksperimen/
mencoba

Mengorgani
sasi dan
memformu-

Mengamati

Pendekatan Saintifik
Mengumpu
Menanya
l-kan
Menalar
Informasi
Peserta
didik
menilai
teks
negosiasi
untuk
menentuka
n apakah
jenis,
bagian, ciri
teks
negosiasi
telah
memenuhi
struktur
dan kaidah
teks
negosiasi
Guru
menugask
an peserta
didik
membuat
teks
negosiasi
Guru
melakukan
tutorial
kelompok
Guru
meminta
peserta
didik
memprese
ntasikan
hasil
pekerjaany
a.
Setiap
kelompok
peserta
didik
membuat
teks
negosiasi
dalam
kewirausah
aan antara
penjual
dengan
pembeli;
karyawan
dengan
pimpinan;
rekrutmen
pegawai;
peserta
didik
dengan
kepala
sekolah
sesuai
dengan
struktur
dan kaidah
yang
berlaku.
Peserta
didik
mencoba
memprese
ntasikan
hasil
percobaan
nya pada
kelompok
lain.
Peserta
didik
memberika
n
tanggapan
dan
masukan
terhadap
pertanyaa
n yang
muncul
pada saat
presentasi.
Guru
menugask
an

Mengomunikasikan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

25

Pembelajaran Bahasa Indonesia


IPK

Sintaks
Model
Pembelajara
n
lasikan
penjelasan

Menganalisi
s proses
inkuiri

Mengamati

Pendekatan Saintifik
Mengumpu
MengomuniMenanya
l-kan
Menalar
kasikan
Informasi
pengeditan
teks
negosiasi
Peserta
didik
memperba
iki teks
negosiasi
berdasarka
n masukan
saat
presentasi
dan hal-hal
yang
dianggap
belum
tepat/bena
r
Guru
menugaska
n peserta
didik untuk
mensimulasi
kan teks
negosiasi
secara lisan
Peserta
didik
mensimulasi
kan teks
negosiasi
yang telah
dibuat oleh
masingmasing
kelompok
Peserta
didik
mengamati
dan
memberikan
tanggapan
terhadap
setiap
kelompok
penyaji
Peserta
didik
membuat
simpulan
tentang teks
negosiasi
berdasarkan
masukan
kelompok
lain dan
guru.

D. Latihan
Buat pemaduan pendekatan saintifik dengan model belajar yang
Saudara pilih berdasarkan analisis menggunakan format matrik seperti
tabel di atas.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

26

Pembelajaran Bahasa Indonesia

IV.

PEMAHAMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

A. Konsep
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran suatu kompetensi
muatan pembelajaran untuk kurun tertentu.
Pada penilaian hasil belajar Kurikulum 2013 peserta didik dinyatakan
kompeten

bila

hasil

pengukuran

kompetensi

pengetahuan

dan

keterampilan mencapai ketuntasan belajar dengan nilai 2,67 (B-) dan


untuk sikap dengan nilai B (Baik). Penilaian pada Kurikulum 2013 juga
digunakan

penilaian

otentik

baik

terhadap

ranah

sikap,

ranah

pengetahuan maupun terhadap ranah keterampilan. Penilaian otentik


menekankan pada penilaian proses dan hasil belajar secara berimbang.
B. Deskripsi
Penilaian otentik adalah pendekatan, prosedur, dan instrumen penilaian
proses dan capaian belajar peserta didik dalam menerapkan sikap
spiritual dan sikap sosial, penguasaan pengetahuan dan penguasaan
keterampilan yang diperolehnya, dalam bentuk pelaksanaan tugas
perilaku nyata atau perilaku dengan tingkat kemiripan dengan dunia
nyata, atau kemandirian belajar. Penilaian otentik dalam pembelajaran
dilakukan sebagai berikut.
1. Penilaian Ranah Sikap
Penilaian ranah sikap dilakukan melalui pengamatan, menggunakan
lembar pengamatan atau ceklis pengamatan yang memuat aspek
sikap yang diamati. Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada
indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan
analisis

kompetensi.

Penilaian

sikap

dilakukan

sebagai

upaya

mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka


pengembangan

nilai

karakter

bangsa.

Oleh

karena

itu,

pengembangan sikap pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan


@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

27

Pembelajaran Bahasa Indonesia

fokus utama pengembangan sikap ilmiah merupakan bagian dari


upaya pencapaian kedua sikap tersebut (spiritual dan sosial). Guru
Bahasa Indonesia perlu memetakan sikap yang dikembangkan pada
setiap materi pembelajaran sesuai dengan relevansi dan karakteristik
baik yang tersurat maupun yang tersirat pada rumusan KI-3 dan KI-4.
Tabel 7. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap
Teknik
Penilaian

Bentuk Instrumen

Keterangan

Observasi

Daftar cek
Skala penilaian sikap

Dilakukan selama proses


pembelajaran.

Penilaian diri

Daftar cek
Skala penilaian sikap

Dilakukan pada akhir semester

Penilaian
antar
peserta didik

Daftar cek
Skala penilaian sikap

Dilakukan pada akhir semester,


setiap peserta didik dinilai oleh 5
peserta didik lainnya.

Jurnal

Catatan pendidik
berisi informasi
tentang kekuatan dan
kelemahan peserta
didik

Berupa catatan guru tentang


kelemahan dan kekuatan peserta
didik yang tidak berkaitan dengan
mata pelajaran.

2. Penilaian Ranah Pengetahuan


Kompetensi siswa pada ranah pengetahuan dapat diukur melalui tes
dan nontes. Bentuk tes yang digunakan antara lain adalah tes tulis
(uraian, pilihan ganda, isian, benar salah, dan lain-lain) dan/atau tes
praktik. Sedangkan, bentuk nontes dapat dilakukan melalui tugastugas yang diberikan, baik tugas menjawab soal maupun tugas
membuat laporan dalam bentuk tulisan. Pengukuran kompetensi
pengetahuan melalui tes dan nontes dirancang mulai dari menyusun
indikator pencapaian, indikator soal dan/atau aspek penilaian nontes,
hingga pedoman penilaian/penskoran.
Penilaian ranah pengetahuan melalui tugas ditekankan pada aspek
yang relevan dengan rumusan kompetensi dasar. Aspek yang dinilai
melalui tugas antara lain: kelengkapan isi, kedalaman/keluasan isi,
dan kebenaran isi. Dalam menilai tugas sebaiknya digunakan format
penilaian berbentuk ceklis atau menggunakan skala penilaian.
3. Penilaian Ranah Keterampilan
Penilaian ranah keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan
keterampilan

konkret.

Keterampilan

abstrak

cenderung

pada

keterampilan seperti menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta


@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

28

Pembelajaran Bahasa Indonesia

dengan dominan pada kemampuan mental (berpikir) tanpa bantuan


alat. Sedangkan untuk ranah konkret cenderung pada kemampuan
fisik seperti menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi,
dan mencipta dengan bantuan alat. Penilaian ranah keterampilan
diukur melalui pengamatan pada saat peserta didik bekerja dalam
kelompok, berdiskusi, memresentasikan, melakukan eksperimen atau
tugas kerja projek, dan hasil kerja/produk serta portofolio.
4. Remedial dan Pengayaan
Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar (2,67) wajib
mengikuti kegiatan remedial dalam semester berjalan sehingga
mencapai ketuntasan belajar. Pengayaan adalah pendalaman materi
bagi peserta didik yang memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata
waktu yang telah ditetapkan.
5. Pelaporan Pencapaian Kompetensi
a. Laporan Pencapaian Kompetensi Sikap
Laporan pencapaian kompetensi sikap pada akhir semester
didasarkan atas modus perilaku sikap spiritual dan sosial yang
sering terjadi dari hasil observasi guru selama satu semester.
b. Laporan Pencapaian Kompetensi Pengetahuan
Laporan pencapaian kompetensi pengetahuan pada akhir
semester merupakan rerata dari capaian kompetensi minimal
(2,67).
c. Laporan Pencapaian Kompetensi Keterampilan
Laporan pencapaian kompetensi ketrampilan pada akhir semester
merupakan capaian paling optimum (nilai tertinggi) kompetensi
dari batas minimal 2,67.
C. Contoh
1. Penilaian Sikap
Tabel 8. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap
No

Nama Siswa/
Kelompok

Disiplin
1

Jujur
4

Tanggung
Jawab
1 2 3 4

Santun
1

1.
2.
3.
dst

Keterangan:
4 = jika empat indikator terlihat
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

29

Pembelajaran Bahasa Indonesia

3 = jika tiga indikator terlihat


2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c.

Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta

d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif


Jujur
a.
b.
c.
d.

Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya


Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
Tidak mencontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari

Tanggung Jawab
a
b
c
d

Pelaksanaan tugas piket secara teratur.


Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
Mengajukan usul pemecahan masalah.
Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan

Santun
a. Berinteraksi dengan teman secara ramah
b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
d. Berperilaku sopan
Nilai akhir sikap diperoleh dari modul (skor yang paling sering
muncul) dari keempat aspek sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
a.
b.
c.
d.

Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 4


Baik jika memperoleh nilai akhir 3
Cukup jika memperoleh nilai akhir 2
Kurang jika memperoleh nilai akhir 1

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

30

Pembelajaran Bahasa Indonesia

2. Penilaian Pengetahuan
Tabel 9. Kisi-Kisi dan Soal
Kompetensi
Dasar
3.4
Mengevalua
si teks
anekdot,
eksposisi,
laporan hasil
observasi,
prosedur
kompleks,
dan
negosiasi
berdasarkan
kaidahkaidah teks
baik melalui
lisan
maupun
tulisan

Indikator
3.4.1 Merinci
bagianbagian
teks
negosiasi

3.4.2 Menilai
jenis-jenis
teks
negosiasi

Indikator
Soal
Siswa dapat
merinci
bagian teks
negosiasi

Jenis
Soal
Tes
tulis

Siswa dapat
menilai teks
negosiasi

Tes
tulis

Soal
1. Jelaskan struktur
yang terdapat
dalam teks
negosiasi
perusahaan!
2. Jelaskan struktur
yang terdapat
dalam teks
negosiasi
perdagangan!
3. Jelaskan kaidah
yang terdapat
dalam teks
negosiasi!
4. Jelaskan jenisjenis teks
negosiasi yang
ada!
5.Definisikan jenisjenis teks
negosiasi
5. Klasifikasikan
jenis-jenis teks
negosiasi berikut
ini .....
6. ........

Rubrik penyajian pembuatan teks negosiasi.


Indikator penilaian pengetahuan:
a. Struktur teks negosiasi perusahaan dan bawahan
1) Jika menjawab 3 struktur dengan benar skor 4
2) Jika menjawab 2 struktur dengan benar skor 3
3) Jika menjawab 1 struktur dengan benar skor 2
4) Jika salah jawabannya skor1
b. Struktur teks negosiasi perdagangan
1)
2)
3)
4)

Jika
Jika
Jika
Jika

menjawab
menjawab
menjawab
menjawab

7
5
3
1

struktur
struktur
struktur
struktur

dengan
dengan
dengan
dengan

benar
benar
benar
benar

skor 4
skor 3
skor 2
skor1

dengan
dengan
dengan
dengan

benar
benar
benar
benar

skor 4
skor 3
skor 2
skor1

c. Kaidah teks negosiasi


1)
2)
3)
4)

Jika
Jika
Jika
Jika

menjawab
menjawab
menjawab
menjawab

6
4
2
1

struktur
struktur
struktur
struktur

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

31

Pembelajaran Bahasa Indonesia

d. Jenisnya
1)
2)
3)
4)

Jika
Jika
Jika
Jika

menjawab 3 jenis negosiasi dengan benar skor 4


menjawab 2 jenis negosiasi dengan benar skor 3
menjawab 1 jenis negosiasi dengan benar skor 2
jawaban salah skor1

e. Perbedaannya
1) Jika jawaban perbedaan dilihat dari pengertian, struktur dan
cirinya mendapat skor 4
2) Jika jawaban perbedaan dilihat dari pengertian, struktur skor 3
3) Jika jawaban perbedaan dilihat dari pengertian saja skor 2
4) Jika jawaban perbedaan semuanya salah skor 1

Rumus Konversi Nilai,


Jumlah skor yang diperoleh
Nilai =
X 4 = ..............
Jumlah skor maksimal

3. Penilaian Keterampilan
Tabel 10. Instrumen Penyajian Pembuatan Teks Negosiasi

No

Nama Siswa

Isi
30

Aspek yang dinilai


Struktu Kosakat
Mekani
Kalimat
r Teks
a
k
20
20
20
10

Nilai
Akhir

Dini

3.60

Dana

3.30

Bina

2.00

Contoh Pengolahan Nilai


Nilai Akhir Dini = (4x30)+(4x20)+(3x20)+(4X20)+(2X10) = 3.60
100
Nilai Akhir Dana = (4x30)+(3x20)+(3x20)+(3X20)+(3X10) = 3.30
100
Nilai Akhir Bina = (2x30)+(2x20)+(2x20)+(2X20)+(2X10) = 2.00
100

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

32

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tabel 11. Rubrik Penilaian Ketrampilan


Aspek

Skor

Kriteria

menguasai topik tulisan; substantif; abstraksi orientasi


krisis reaksi koda; relevan dengan topik yang dibahas
cukup menguasai permasalahan; cukup memadai;
pengembangan tesis terbatas; relevan dengan topik,
tetapi kurang terperinci
penguasaan permasalahan terbatas; substansi kurang;
pengembangan topik tidak memadai
tidak menguasai permasalahan; tidak ada substansi;
tidak relevan; tidak layak dinilai
ekspresi lancar; gagasan terungkap padat, dengan jelas;
tertata dengan baik; urutan logis (abstraksi orientasi
krisis reak si koda); kohesif
kurang lancar; kurang terorganisasi, tetapi ide utama
ternyatakan; pendukung terbatas; logis, tetapi tidak
lengkap
tidak lancar; gagasan kacau atau tidak terkait; urutan
dan pengembangan kurang logis
tidak komunikatif; tidak terorganisasi; tidak layak dinilai
penguasaan kata canggih; pilihan kata dan ungkapan
efektif; menguasai pembentukan kata; penggunaan
register tepat
penguasaan kata memadai; pilihan, bentuk, dan
penggunaan kata/ungkapan kadang-kadang salah,
tetapi tidak mengganggu
penguasaan kata terbatas; sering terjadi kesalahan
bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan;
makna membingungkan atau tidak jelas
pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan
pembentukan kata rendah; tidak layak nilai
konstruksi kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit
kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata,
artikel, pronomina, preposisi)
konstruksi sederhana, tetapi efektif; terdapat kesalahan
kecil pada konstruksi kompleks; terjadi sejumlah
kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata,
artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas
terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat
tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat
negasi, urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat
fragmen, pelesapan; makna membingungkan atau
kabur
tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak
kesalahan; tidak komunikatif; tidak layak dinilai
menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan
ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan
penataan paragraf
kadang-kadang terjadi kesalahanejaan, tanda baca,
penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf,
tetapi tidak mengaburkan makna
sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan
huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tangan
tidak jelas; makna membingungkan atau kabur
tidak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak
kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital,

3
Isi
2
1
4
3
Struktur
2
1
4
3
Kosakata
2
1
4
3

Kalimat

1
Mekanik

4
3
2
1

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

33

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Aspek

Skor

Kriteria
dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak
layak dinilai

4. Laporan Pencapaian Kompetensi


a. Ranah Pengetahuan
Nama Peserta Didik: ...............................
Nilai

Capaian Kompetensi

KD 3.1

3,30

KD 3.2

4,00

Rerata KD

3,65

Ulangan tengah semester

3,50

Ulangan akhir semester

2,90

Nilai Akhir
**)

Nilai Pengetahuan *)
Keterangan:
*)

Nilai pengetahuan diperoleh dari rerata nilai KD, UTS, UAS


yang bobotnya diserahkan kepada satuan pendidikan
berdasarkan kompleksitasnya.
**) Penulisan nilai akhir merujuk pada Pedoman Penilaian 2014
yang dikeluarkan oleh Puskurbuk.
b. Ranah Keterampilan
Nama Peserta Didik: ...............................
Nilai

Capaian

KD 4.1

3,30

KD 4.2

4,00

Nilai Keterampilan *)

4,00

Nilai Akhir **)


A

Keterangan:
*) Nilai keterampilan diperoleh dari nilai optimum (capaian
tertinggi) dari nilai KD yang dipelajari dalam satu semester.
**) Penulisan nilai akhir merujuk pada Pedoman Penilaian 2014
yang dikeluarkan oleh Puskurbuk.
D. Latihan
Buat instrumen untuk melakukan pengukuran

pada ranah

sikap,

pengetahuan dan keterampilan dengan menggunakan rubrik penilaian


skala 4.
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat Pembinaan SMK

34

Anda mungkin juga menyukai