Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Manusia berada dalam hubungan yang terus menerus dengan agent-agent
toksis. Agent-agent toksis ini bisa dijumpai dalam makanan yang dimakan, air
diminum ataupun udara yang dihirup. Tergantung pada sifat-sifat fisika dan kimia
dari agent-agent toksis ini, mereka bisa diserap oleh saluran larnbung usus, paruparu dan atau kulit. Untungnya badan mempunyai kemampuan untuk metabolisir
dan mengeluarkan senyawa-senyawa ini kedalam urine, empedu dan udara. Namun
demikian, apabila kecepatan penyerapan melabihi kecepatan ekskresinya senyawa
toksis itu akan menumpuk kesatu konsentrasi kritis didalam badan yang
mengakibatkan akan terlihat effek toksis dari agent tersebut.
Dari kenyataan diatas, muncul satu cabang ilmu yang dikenal sebagai
TOKSIKOLOGI. Pada saat ini Toksikologi telah berkembang baik untuk kepentingan
laboratorium maupun klinik, namun apabila ditanyakan apa itu toksikologi, orang
masih sulit untuk menjawab dengan tepat. Masing-masing orang mendefinisikan
Toksikologi berdasarkan ilmu yang dimilikinya selama ini. Sebagai contoh : seorang
ahli Farmakologi memandang Toksikologi sebagai salah satu bidang studi mengenai
obat-obatan; seorang ahli kimia memandang Toksikologi ini dari sudut pandang
secara kimia maupun secara analisa kimianya dan kalau perhatian ditujukan
terhadap system ataupun organ yang terlibat akan muncul definisi berbeda.Tulisan
ini dimaksudkan untuk membicarakan mengenai : apa itu Toksikologi, sejarahnya
serta unsur-unsurnya.
I. Apa ltu Toksikologi ?
Pertanyaan ini sederhana, tetapi amat sulit untuk menjawabnya. Berbagai
definisi mengenai toksikologi telah dimajukan oleh para ahli dari berbagai bidang
ilmu seperti :
! bidang kimia membuat definisi Toksikologi sebagai berikut : Toksikologi
adalah ilmu yang bersangkut pant dengan Effek-effek dan Mekanisme Kerja
yang merugikan dari agent-agent Kimia pada binatang dan manusla.
! bidang farmakologi mendefinisikannya sebagai berikut : Toksikologi
merupakan cabang farmakologi yang berhubungan dengan Effek samping zat
kimia didalam system biologik.
Toksikologi merupakan bidang studi yang jauh lebih luas dibandingkan
definisi-definisi sempit yang dimajukan diatas. Dia melebihi dari sekedar ilmu
mengenai racun-racun. Selanjutnya, disiplin ilmu Toksikologi ini tengah berkembang
dan meluas jangkauannya oleh karena itu satu definisi yang tepat haruslah
memasukkan mengenai keluasannya ini dan kemungkinan perkembangannya dimasa
yang akan datang.
binatang dan mineral yang dia gunakan, tidak Baja menjadi standard selama
16 abad, tetapi sampai sekarang masih merupakan penggolongan yang
cocok. Dioscorides juga menggunakan penceburan-penceburan dalam
pengobatan, mengenali penggunaan emetika dalam keracunan dan
menggunakan bahan pembakar atau mangkok gelas dalam hal digigit ular.
Keracunan dengan toxin tumbuh-tumbuhan dan hewan adalah hal yang
sangat biasa. Barangkali penerima racun yang cukup baik diketahui adalah
digunakan sebagai satu cara eksekusi Socrates (470-399) meskipun dia termasuk
kalangan terhormat. Bunuh diri yang tepat atas dasar sukarela juga menggunakan
pengetahuan toksikologi. Demosthenes (385-322 SM.) yang menyembunyikan racun
dalam penanya, merupakan satu dari beberapa contoh-contoh. Cleopatra (69 -30
SM), dia mengizinkan penggunaan pengetahuan toksikologi sederhana dan alamiah
sebagai cara yang lebih beradab untuk pengganti ular beracun.
! Orang-orang Romawi juga banyak menggunakan racun-racun, sering terkait
dengan masalah politik. Banyak dongeng-dongeng yang muncul mengenai
kepintaran-kepintaran ahli-ahli racun bahaya-bahaya pekerjaan yang terkait
dengan politik. Dongeng seperti itu menceritakan mengenai King Mithridates
VI dari Pontus dengan sejumlah percobaan-percobaannya atas narapidananarapidana akhirnya menemukan satu anti datum untuk setiap bisa reptil dan
setiap-setiap zat-zat beracun (Guthrie, 1964). Dia sendiri sebenarnya begitu
takut terhadap racun-racun sehingga dia secara teratur memakan suatu
campuran 36 ramu-ramuan sebagai perlindungan terhadap usaha
pembunuhan (Laporan Galen 54). Pada saat dia akan ditangkap oleh musuhmusuhnya, dia segera berusaha bunuh diri dengan racun tetapi gagal, sebab
keberhaislan ramu-ramuan yang dimakan sebelumnya, dan akhirnya dia
dipaksa bunuh diri dengan menggunakan pedang yang dipegang oleh seorang
pelayan. Dari cerita ini muncul istilah Mithridatik yang merujuk ke suatu anti
datum atau campuran pelindung. Lain-lain istilah dari greek, Theriac juga
telah menjadi sinonim untuk anti dotum Ileskipun kata-kata ini berasal dari
satu risalat puisi oleh Nicander dari Colophn 204 -135 3M) dengan judul
Theriaca yang berkaitan dengan binatang-binatang beracun. Sajak yang lain "
Alexi Phannaca" adalah mengenai anti dotum.
Pencarian mengenai takaran-takaran antidotum atau bahan-bahan kimianya
tetap merupakan satu keasyikan selama berabad-abad. Sebagai tambahan keistilahistilah yang diberikan di atas, istilah lain juga diterapkan seperti Alexteria Dan Bezo
Ardika, yang belakangan merujuk ke batu-batu yang didapati dalam kandung
empedu kambing. Praktek kedokteran sebagian besar berdasarkan atas satu anti
diting dari penyakit dan uraian-uraian dari agent-agent pengobatan juga digolongkan
demikian. Untuk contoh, satu pelopor permulaan yang termasyur
mengenai
Farmakologi modern adalah Anti Dotarum of Nicholaus. Tidak sampai abad 17 satu
komisi yang diangkat oleh Pope ke matthiolus membuka cakrawala ke pencarian anti
dota specifica. Di Roma, keracunan terlihat mengambil tanda khas epidemi, yang
menyusahkan masyrakat pada abad ke 4 SM seperti yang diterangkan oleh Livy.
Skala besar keracunan ini berlanjut terus sampai 82 SM ketika Sulla mengeluarkan
Lex Cornelia. Ini tampil sebagai hokum pertama mengenai racun dan belakangan
menjadi undangan-undang yang ditujukan kepada penyalur obat-obat yang kurang
hati-hati. Sejarah dari racun-racun dan penggunaannya adalah dasar dari diagnosis
pada jaman dulu yang menghibur orang seperti yang diterangkan oleh Meek dalam
karangannya berjudul The Gentle Art of Poisoning dan dalam satu buku oleh
Thomson berjudul Poison and Poisoners (1931). Meskipun kebanyakan racun-racun
yang dipakai waktu itu berasal dari sayur-sayuraran, sulfida dari ARSEN dan asam
ARSENIK diketahui sudah digunakan. Telah dipastikan bahwa Arsen adalah racun
yang digunakan oleh Claudius untuk membunuh Agrippina guna menjadikan Nero
sebagai penguasa Roma. Kepastian ini didukung oleh pemakaian yang belakangan
dari bahan yang sama oleh Nero untuk meracuni Britannicus, anak Claudius.
Perbuatan pengecut itu dilaksanakan atas arahan Locusta, ahli racun yang terkait
keluarga.
Campuran antara kenyataan dan dongeng sekitar pembunuhan itu
menggambarkan kejadian-kejadiannya dari waktu ke waktu. Mula-mula usaha untuk
meracuni Britanicus gagal, tetapi penderitaan yang dilaporkan membuktikan semua
sistim-sistim dari keracunan Arsen. Kegagalan ini menimbulkan kecurigaan ahli
pencicip yang disewa. Kemudian usaha itu melibatkan lebih banyak kalangan dan
berhasil. Caranya. Arsen itu ditempatkan dalam air dingin dan Britannicus dilayani
secara berlebihan dengan sop panas. Ahli pengecap mendemontrasikan keamanan
sop, tetapi dia tidak mengulangi pengujian sesudah sop itu ditambah air dingin untuk
mendinginkannya.
Disini dongeng dan takhyul membumbui cerita itu. Nero menyatakan bahwa
Britannicus telah mati karena Epilepsi dan memerintahkan mempercepat penguburan
untuk mencegah yang lain-lainya melihat penghitaman tubuhnya yang diyakini
akibat keracunan. Seperti kelanjutan dongeng, jenazah dicat dengan kosmetik untuk
menyembunyikan perbuatan pengecut itu, tetapi satu angin topan mengamuk
sehingga kosmetik-kosmetika itu tercuci, dan terbongkarlah penghianatan Nero.
Abad Pertengahan :
Sebelum masa Renaissance dan meluas sampai periode itu, orang-orang ltalia
dengan faham pragmatismenya (memandang sesuatu berdasarkan gunanya) telah
membawa seni meracun ke puncaknya. Pada masa ini tukang racun telah menjadi
satu bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, sedikitnya sebagai
alat politik. Catatan-catatan dari dewan seperti Florence, dan terutama dewan 10
dari Venice, yang bernama buruk. berisi banyak kesaksian mengenai pemakaian
racun secara politik. Korban-korban disebut namanya, harga-harga dibuat, kontrak
dicatat, dan apabila pembunuhan telah selesai, pembayaran dilaksakanakan. Catatan
"Factum" sering terlihat sesudah masuk kedalam arsip-arsip, menunjukkan
keberhasilan penyelesaian dari jual beli tersebut.
Dengan cara-cara yang kurang terorganisir tetapi lebih bermacam-macam,
warga Italia juga mempraktekkan seni peracunan ini. Figur yang terkenal pada saat
itu adalah seorang wanita bernama Toffana yang menjajakan kosmetik yang
dipersiapkan secara khusus mengandung Arsen (Aqua Toffana). Mengiringi produk
itu ada instruksi yang tepat mengenai penggunaannya. Toffana berhasil berkat
bantuan seorang pemalsu yang genius dalam berorganisasi, Hyronima Spara, yang
menyediakan satu perangsang baru melalui pengarahan kegiatannya ke sasaransasaran perkawinan tertentu dan sasaran moneter. Satu club local dibentuk yang
terdiri dari wanita-wanita rumah tangga, kaya dan muda, yang segera menjadi satu
klub anak muda yang memenuhi syarat, janda-janda kaya, berbentuk kenangkenangan mengenai kelompok-kelompok keibuan beberapa abad sebelumnya.
Diantara kelaurga-keluarga yang menonjol dalam penggunaan racun, yang terkenal
adalah Borgias. Meskipun tidak keraguan bahwa mereka adalah diantara pengusaha
terkemuka dibidang ini, mereka mungkin memperoleh kredit melebihi hak mereka.
Beberapa kematian yang dikaitkan dengan keracunan, sekarang dikenali akibat
penyakit-penyakit infeksi seperti malaria, yang cukup buruk sehingga membuat
Roma tak dapat didiami selama musim panas. Bagaimanapun, jelas bahwa Alexander
Vi, anak Cesare dan Lucretia sangat aktif. Disamping sebab-sebab pribadi,
penerapan trampil dari racun-racun ke kalangan tinggi gereja, membesarkan
perolehan-perolehan Papacy yang merupakan pewaris utama.
Satu kumpulan keluarga dari pihak ibu yang jadi suri tauladan pada saat itu
adalah Catherine De Medici. Catherine, meskipun tidak begitu didongengkan secara
keseluruhan sebagaimana keluarga-keluarga Borgia dan nenek-nenek moyangnya,
selaras dengan waktuya, merupakan seorang pelaku dari seni penerapan toksikologi.
Dia juga menciptakan suatu ekspor yang besar dari Italia ke Prancis. Seperti terlihat
semua menjadi biasa dalam peride ini, sasaran wanita-wanita adalah suamisuaminya. Bagaimanapun, tidak seperti yang lain-lainya pada periode sebelumnya,
kumpulan yang ditampilkan oleh Catherine bergantung pada bukti langsung untuk
sampai pada senyawa-senyawa yang sangat berguna ketujuan mereka. Dengan
menyamar memberikan makanan untuk orang sakit dan orang miskin, Catherine
mencoba campuran toksis, mencatat dengan hati-hati tanggapan terhadap racun
(timbulnya aksi) kegunaan persenyawaan (kekuatan), tingkat tanggapan bagian
tubuh (specifitas, tempat kerja) dan keluhan-keluhan dan sasaran sytom and Sign).
Jelas Catherine pantas diberi penghargaan sebagai ahli toksikologi yang pertama
yang tidak terlatih secara eksperiment.
Puncak dari praktek di Perancis ditampilkan oleh komersialisasi dari
pelayanan oleh Catherine Deshayes yang memperoleh julukan La Voisine.
Perusahaannya dibubarkan akibat penghukuman matinya. Percobaannya adalah satu
dari yang sangat terkenal dari yang dipegang oleh Chamber Ardente, suatu komisi
hukum yang khusus yang ditetapkan oleh Louis untuk mencoba kasus-kasus
demikian tanpa memperdulikan umur, sex atau asal bangsanya. La Voisine dihukum
dari beberapa peracunan-peracunan, meliputi lebih 2000 bayi-bayi diantara
sasarannya. Selama abad pertengahan sampai Tenaissance, peracunan terlihat telah
diterima sebagai satu bahaya dari kehidupan normal. Dia memiliki beberapa unsur
olah raga,dengan satu sandi, aturan tak tertulis rnengenai penghargaan dan satu
sikap yang menyerahkan kepada nasib dari sebagian sasaran yang dipilih. Alat-alat
dan cara-cara peracunan berkembang biak pada satu kecepatan yang
rnembahayakan. Chamber Ardente yang didirikan di Perancis adalah alat pencegah
agar membuat praktek tersebut lebih berbahaya bagi peracun-peracun, namun dia
tertinggal akibat kemunculan cara-cara yang lebih canggih.
Orang lain yang sumbangannya ketoksikologi telah aman melalui tahun-tahun
itu adalah Moses bin Maimon atau Maimonides (1135-1204). Sebagai tambahan
menjadi ahli fisika yang mampu dan cukup dihormati, maimonides adalah juga
seorang penulis yang produktif. Bukunya yang berjudul racun-racun dan antidotumdotumnya berisi satu petunjuk pertolongan ke pengobatan keracunan-keracunan
kecelakaan dan disengaja dan gigitan-gigitan serangga, ular dan anjing gila.
Maimonides menyarankan pengisapan diterapkan ke sengatan serangga atau gigitan
binatang sebagai satu cara pengeluaran racun, dan menyarankan penerapan satu
pengikatan yang ketat diatas satu luka pada satu anggota gerak. Dia juga mencatat
bahwa penyerapan toksin-toksin dari lambung dapat ditunda oleh pemberian bahanbahan berminyak seperti susu, keju atau krem. Sebagai pengamat-pengamat yang
kritis dan hati-hati, Maimonides menolak sejumlah obat-obat yang terkenal pada
waktu itu sesudah mendapati bahwa mereka tidak effektif dan menyebutkan
terhadap kemanjuran yang lain.
Abad Terang :
Pada akhir abad pertengahan, orang yang terkenal dalam ilmu dan
kedokteran adalah P.A.T.B von Hohenheim-Paracelcus (1493-1541). Diantara masa
Aristoteles dan Paracelcus hanya sedikit perubahan dalam ilmu-ilmu biomedis. Dalam
abad ke 16 terjadi pemberontakan terhadap kekuasaan gereja diikuti oleh serangan
atas kekuasaan yang sejajar dengan Tuhan, yang dilakukan oleh pengikut-pengikut
Hipocrates dan Galen. Paracelcus secara pribadi dan professional mewujudkan mutumutu yang banyak mendorong perubahan-perubahan dalam periode ini. Dia dan
zamannya sangat penting karena berdiri diantara filosofi dan sihir kuno klassik dan
falsafat dan ilmu yang diinginkan untuk kita oleh orang-orang dari abad ke 17 dan
18. Orang dapat dengan jelas memastikan cara pendekatan Paracelcus, titik
pandangnya, dan luasnya minat kedisiplin ilmu yang sekarang dikenal sebagai
Toksikologi.
Paracelcus kemudian merumuskan pandangan-pandangan yang revolusioner
yang tetap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari struktur toksikologi yang
ada. Dia mengangkat fokus mengenai " toksikon" yang merupakan zat kimia yang
sungguh-sungguh ada. Satu pandangan yang diberikan oleh Paracelcus yang
menjadi sumbangan yang djunjung tinggi adalah :
- percobaan merupakan hal yang penting dalam pemeriksaan respon-respon
terhadap zat kimia.
- orang harus membedakan mengenai sifat-sifat pengobatan dan sifat-sifat
racun dari suatu zat kimia.
- sifat-sifat ini kadang-kadang, tetapi tidak selalu, sukar dibedakan kecuali
oleh Dosis.
- orang harus menegaskan tentang tingkat kespesifikan dari zat-zat kimia
dan effek pengobatan dan effek toksisnya.
Pandangan yang belakangan merupakan pengenalan dari "peluru sihir' dari Paul
Ehrlich dan indeks therapy. Selanjutnya, memberikan pengertian yang jelas
mengenai hubungan dosis-respon yang merupakan pertahanan toksikologi (Pacher
1961). Sumbangan penting lainnya adalah bukunya yang berjudul Bergsucht yang
berisikan penjelasan mengenai penyakit-penyakit akibat kerja dari penambangpenambang. Buku ini berisikan mengenai pengamatan klinik dari keracunan Arsen
krosnis dan merkuri dan rincian serangan-serangan asthma clan simstom gastro
intestinal dari penyakit-penyakit penambang.
Toksikologi Modern :
Sering disebut sebagai penemu toksikologi adalah Mattieu Yoseph
Bonaventura Orlila (1787-1853), seorang dokter Spanyol, yang bertugas sebagai
dokter pribadi Louis XVIII dari Prancis dan salah seorang pimpinan Universitas Paris.
Orfilla adalah orang pertama yang berusaha menghubungkan secara
sistematis diantara informasi kimia dan biologis dari racun. Banyak sumbangansumbanganmya berdasarkan pengamatan pribadi mengenai pengaruh racun-racun
dalam beberapa ribu anjing-anjing. Dia juga menetapkan toksikologi sebagai suatu
disiplin ilmu dan menetapkan toksikologi sebagai satu pelajaran mengenai racunracun. Orfilla juga mengajukan hubungan kimia dengan ilmu hukum. Dia
menunjukkan perlunya analisa kimia dalam pembuktian hokum dari keracunan yang
mematikan dan dia menemukan cara-cara untuk menemukan racun-racun, yang
beberapa diantaranya masih dipergunakan sampai sekarang. Satu hasil besar dari
aktifitasnya adalah timbulnya bahan otopsi untuk tujuan penemuan dari keracunan
kecelakaan dan keracunan-keracunan yang disengaja. Pengenalan mengenai
pendekatan ini hidup terus dalam toksikologi modern sebagai satu bidang khusus
yakni Forensic Toxicologi. Masa dari toksikologi modern ditandai oleh Orfilla dengan
dimulainya sejumlah perkembangan-perkembangan analisa yang membuat
peracunan dapat ditemukan. Hubungan yang erat diantara racun-racun dan yang
KESIMPULAN :
1. Dengan mengetahui apa itu toksikologi, sejarah maupun jangkauannya,
akan tertarik perhatian kita mengenai betapa luasnya bidang ilmu ini. Ilmu
ini merupakan penerapan ilmu-ilmu yang sudah ada dan akan terus
berkembang.
KEPUSTAKAAN :
1. John Doull, MD, PhD : Toxicology: The Basic Science of Poisons. Second
Edition, Macmillan Publishing Co, Inc, New York, 1980
2. B.G. Katzung : FARMAKOLOGI DASAR DAN KLINIK
Alih bahasa : dr.Binawati H.K. dkk : ECG 1986
3. Gilbert W Castellan : Physical Chemistry
University of Maryland. Second Edition.
Addison Wesley Publishing Company 1971
4. Lloyd N Ferguson: Textbook of Organic Chemistry
Howard University 2nd Edition van nostrand reinhold Company