Diajukan ke
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL)
Pemetaan Bawah Permukaan dan Analisis Model Fasies serta Lingkungan
Pengendapan Formasi X Cekungan Y Berdasarkan Data Core, Data Log dan
Data Seismik
OKTOBERIMAN
NIM. H1F010028
1.
Latar Belakang
Menurunnya angka produksi minyak dan gas dewasa ini yang diakibatkan
3.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat penulis dalam penelitian ini
yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
4.
Batasan Masalah
Lokasi Penelitian
Lokasi daerah penelitian diajukan di daerah operasional oleh P3GL atau
lokasi penelitian juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan ketentuan instansi
terkait.
6.
Waktu Penelitian
Juni
Juli
Agustus
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Analisis Data
Interpretasi dan Diskusi
Penyusunan Laporan
Presentasi dan Evaluasi
7.
Adapun hasil yang diharapkan dari penelitian yang berjudul Pemetaan Bawah
Permukaan dan Analisis Model Fasies serta Lingkungan Pengendapan
Formasi X Cekungan Y Berdasarkan Data Core, Data Log dan Data
Seismik yaitu penulis diharapkan mampu untuk menggunakan, menganalisis,
menginterpretasi serta mengkorelasi secara detail data bawah permukaan yang
diberikan. Secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Data Core
Berdasarkan data core akan didapatkan data litologi, nilai dan
jenis porositas, nilai permeabilitas serta tekanan kapiler yang
digunakan
dalam
menginterpretasi
fasies
serta
lingkungan
pengendapan
b. Data Log
Berdasarkan data log akan didapat data parameter fisik dari
reservoir yaitu seperti litologi, porositas, permeabilitas, saturasi,
tekanan
kapiler,
dan
resistivitas
untuk
menganalisa
siklus
variasi
ketebalan
reservoir,
dan
kemenerusan reservoir
4. Pendekatan model geologi
d. Data Penunjang Lainnya
8.
Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini ialah sebagai berikut.
1. Dalam bidang akademik :
a. Memberikan pengetahuan dan informasi tentang pengolahan serta
analisis data bawah permukaan seperti data core, log serta data atribut
seismik untuk mengetahui kualitas dan kuantitas reservoir dan
membuat pemodelan yang relevan guna pengembangan produksi
khususnya pada daerah penelitian.
b. Mengetahui lingkungan pengendapan serta keadaan geologi bawah
permukaan di daerah penelitian
2. Manfaat untuk Instansi
a. Memberikan model reservoir formasi X untuk pengembangan
produksi minyak daerah penelitian
9.
Metode Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu metode korelasi dan
pemodelan dengan mengintegrasikan data log, data core, data seismik, serta data
penunjang lainnya dengan tahapan sebagai berikut :
b. Studi Regional
Sekunder
(Data
yang
telah
dilaksanakan
ataupun
sedang
dilaksanakan):
a. Data Literatur, Jurnal
b. Makalah dan Laporan penelitian terdahulu
c. Data data produksi Data-data pendukung lainnya
Analisa dari data core dan cutting dari aspek fisik, biologi, maupun
kimianya untuk menentukan lingkungan pengendapan di daerah penelitian. Jenis
kurva log yang sangat berperan untuk menentukan litogi suatu lapisan biasanya
menggunakan log Gamma Ray (GR), log Resistivity dan log Porosity. Hal ini
dapat diinterpretasi berdasarkan polapola deflaksi dan bentukan log.
b.
Analisa jenis porositas dan kalkulasi nilai porositas yang hasilnya nanti akan
dimodelkan dengan metode geostatistik sehingga diperoleh sebaran nilai properti
pada tempat yang tidak memiliki data.
Model Reservoir yang diperoleh akan divalidasi sejauh mana tingkat
keakuratannya.
9.4 Tahap Penyusunan Laporan
Hasil analisis yang sumbernya dari seluruh data-data yang dibutuhkan,
akan disajikan dalam bentuk laporan skripsi. Hasilnya akan ditampilkan dalam
bentuk tulisan dan gambar kemudian akan dipresentasikan.
TAHAP PENDAHULUAN
Core Petrografi
Interpretasi Log
Struktur,
st
Litologi,
Fosil Isopach, Model Ko
Porositas
Sayatan Tipis,Visual,SEM,XRD
Kapilaritas
Permeabilitas
Resistivitas
Saturasi
Pore network, jenis pori,distribusi ukuran pori
Laporan Hasil
Penelitian
10.
Dasar Teori
Porositas efektif, adalah fraksi atau persen volume pori-pori yang saling
berhubungan terhadap volume batuan total
b. Permeabilitas
Permeabilitas atau kelulusan (notasi k): adalah kemampuan suatu fluida
melalui celah suatu material yang mempunyai rongga.Berdasarkan fasa fluida
yang terdapat pada pori, dapat dibedakan menjadi 3(tiga) jenis permeabilitas,
yaitu:
-
c. Saturasi
Saturasi adalah perbandingan antaravolumepori yang ditempati oleh fluida
(Oil,Water,Gas) dengan volume pori total dalam batuan. Berdasarkan fluida
pengisi rongga batuan reservoir, maka ada 3 (tiga) jenis saturasi yaitu Sw, So, Sg.
d. Tekanan Kapiler (Pc)
Tekanan kapiler (Pc) didefinisikan sebagai perbedaan tekanan antara dua
permukaan fluida yang saling bercampursebagai akibat dari terjadinya pertemuan
permukaan yang memisahkannya. Tekanan kapiler di dalam batuan berpori
tergantung pada ukuran pori-pori dan macam fluidanya.
10.3 Seismik
10.3.1 Konsep Dasar Seismik
Metode seismik menggunakan karakter gelombang elastis, yaitu
gelombang yang direfleksikan melalui batuan dan fluida yang terkandung di
dalamnya dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Perkalian antara kecepatan dan densitas batuan adalah impedansi akustik
(IA), yaitu kompresibilitas batuan ketika ditekan oleh variable seismik. Kontras
impedansi akustik pada batas lapisan akan menyebabkan gelombang yang tiba
pada batas tersebut akan dibiaskan atau dipantulkan. Gelombang yang dipantulkan
tersebit akan direkam di permukaan sebagai rekaman seismik.
IA = . V .(Sukmono,1999)
Dimana : = densitas
V = Kecepatan gelombang seismic
10.3.2Atribut Seismik
Atribut seismik dinyatakan juga sebagai sifat kuantitatif dan deskriptif dari
data seismik yang ditampilkan dalam skala yang sama dengan data aslinya,
dimana beberapa atribut memiliki sifat sensitifitas terhadap reservoir tertentu dan
beberapa atribut lainnya lebih baik di dalam menampilkan informasi ataupun
anomali bawah permukaan yang mula-mula tidak teridentifikasi oleh data
konvensional. Atribut seimik terdiri atas :
a. Kontinuitas
Kontinuitas refleksi mencerminkan konsistensi kemenerusan lateral
refleksi. Refleksi yang diskontinu adalah bila terdapat kelurusan yang menerus,
tapi bagian yang menerus tersebut terpotong oleh suatu gap yang lebarnya bisa
mencapai dua tiga tras. Refleksi yang kontinu mempunyai karakter yang
menerus sepanjang jarak yang signifikan (km).
b. Amplitudo
Ketinngian puncak (peak) atau palung (trough) refleksi yang besarnya
tergantung pada koefisien refleksi. Ukuran kualitattif seperti tinggi, sedang, dan
rendah sering dipakai untuk mendeskripsi besar amplitude. Perubahan vertical
amplitude dapat digunakan untuk membantu identifikasi ketidakselarasan,
sedangkan perubahan lateral dapat digunakan untuk identifikasi perubahan fasies
seismic.
c. Frekuensi
Frekuensi refleksi adalah jumlah refleksi per unit waktu dan dipengaruhi
oleh kombinasi efek interferensi dan frekuensi sinyal seismic. Perubahan vertikal
frekuensi refleksi dapat digunakan untuk mendeteksi batas antar sekuen
pengendapan sedangkan perubahan lateral dapat digunakan untuk menduga
perubahan fasies.
10.3.3 Seismik Facies
Analisa seismik fasies adalah deskripsi dan interpretasi geologi dari
parameter refleksi yang meliputi konfigurasi, kontinuitas, amplitude, frekuensi,
dan kecepatan interval. Setiap parameter dapat memberikan informasi yang
berguna mengenai kondisi geologi yang terkait.
Gambar 6. Contoh Log SP Dan Log Resistivitas (Facies Model, Walker, 1992)
10. 4. 4. Log Densitas
Log Densitas merupakan suatu tipe log porositas yang mengukur densitas
elektron suatu formasi. Dalam evaluasi sumur log densitas berguna untuk :
a. Menentukan porositas
b. Identifikasi litologi
c. Identifikasi adanya kandungan gas
d. Mendeterminasi densitas hidrokarbon
10. 4. 5. Log Netron
Merupakan tipe log porositas yang mengukur konsentrasi ion hidrogen
dalam suatu formasi. Dalam penentuan pekerjaan evaluasi formasi, log netron
berguna untuk :
a. Menentukan porositas
b. Identifikasi litologi
c. Indentifikasi adanya gas
10. 4. 6. Log Sonik
Merupakan suatu log porositas yang mengukur interval waktu lewat dari suatu
gelombang suatu suara kompresional untuk melalui satu feet formasi.Dalam
evaluasi formasi log sonic berguna untuk :
a. Menentukan porositas
b. Identifikasi litologi
Gambar 7. Contoh dari log gamma-ray, caliper dan sonic (Facies Models,
Walker, 1992)
10. 5. Dasar Dasar Pemodelan Reservoir
Secara umum arti pemodelan reservoir adalah menirukan suatu reservoir
dengan menggunakan model (simulator). Tujuan pemodelan reservoir adalah
memperkirakan kinerja reservoir bila diproduksikan dengan cara produksi yang
diinginkan. Dengan pemodelan reservoir, dapat diperoleh gambaran reservoir dan
kinerja produksi yang dihasilkan dari berbagai macam skenario produksi, dengan
biaya yang murah dan tanpa mengganggu reservoir sebenarnya.
Tahapan dalam melakukan simulasi reservoir adalah sebagai berikut:
a. Persiapan data
b. Inisialisasi
c. Penyelarasan sejarah (history matching)
d. Peramalan
e. Analisa hasil
a. Persiapan Data
Data data yang akan digunakan dalam simulasi dipersiapkan terlebih
dahulu, mulai dari data mentah yang ada di lapangan hingga menjadi data yang
siap diinput ke komputer. Secara umum data yang dibutuhkan adalah data batuan
reservoir, data fluida reservoir, data produksi, serta data penunjang lainnya.
b. Inisialisasi
Volume hidrokarbon yang dihitung berdasarkan studi geologi didasarkan
pada saturasi yang diperoleh berdasarkan data log. Sedangkan pada model
simulasi distribusi saturasi dihitung kembali berdasarkan data tekanan kapiler,
porositas dan permeabilitas pada setiap kedalaman. Tentunya volume hidrokarbon
dari kedua model tersebut harus selaras. Biasanya volume hidrokarbon dari model
simulasi lebih besar karena tekanan kapiler yang digunakan adalah yang diperoleh
dari proses imbibisi.
Untuk mengatasi hal tersebut, pada umumnya harga porositas pada model
simulasi dilakukan perubahan untuk mendapatkan penyelarasan volume
hidrokarbon.
c. Penyelarasan sejarah (history matching)
Penyelarasan adalah tahap dimana terhadap model yang telah disiapkan
dilakukan penyesuaian agar model mempunyai karakteristik yang mendekati atau
hampir sama dengan reservoir yang sebenarnya. History matching diawali dengan
me-run model tersebut dengan menggunakan data yang khusus disiapkan untuk
model dari reservoir sebenarnya. Run selanjutnya adalah berdasarkan hasil yang
pertama, dilakukan berulang ulang sehingga menghasilkan match yang baik.
Parameter-parameter
yang
digunakan
sebagai
pembanding
bahwa
kali ini diharapkan dapat tercapai dan merupakan data yang akurat dalam dunia
geologi perminyakan, dan juga peneliti tidak menutup diri untuk menerima
masukan atau kekurangan terhadap data yang akan disajikan. Dari data-data yang
akan digunakan dan akan dibahas dalam penelitian tersebut adalah sebagai
berikut:
a.Analisis Data Core dan Fosil untuk Penentuan Fasies Lingkungan Pengendapan
12.
Pembimbing
Untuk pembimbing dilapangan diharapkan dapat disediakan oleh P3GL,
sedangkan untuk pembimbing di kampus berasal dari salah satu dosen pengajar
pada Program Studi Teknik Geologi, Universitas Jenderal Soedirman.
13.
Penutup
Kesempatan yang diberikan pada mahasiswa dalam melakukan skripsi ini
akan dapat membuka wawasan mahasiswa pada bidang teknologi geologi yang
dimanfaatkan dalam dunia perminyakan. Dalam kesempatan ini mahasiswa akan
memanfaatkanya semaksimal mungkin, serta hasil dari skripsi ini akan dibuat
dalam bentuk laporan dan akan dipresentasikan di instansi terkait dan juga di
universitas.