Anda di halaman 1dari 15

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN


NOMOR PER- 35 /PB/2015
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
Menimbang

bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan dalam Peraturan


Presiden Nomor 136 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja
Pegawai di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan,
perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Kinerja
Pegawai di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Mengingat

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
4. Peraturan Presiden Nomor 136 Tahun 2015 tentang
Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 263);
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/ PMK.05/2012
tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN


TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN
TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI PADA KEMENTERIAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini, yang dimaksud dengan:
1.

Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah


warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap
oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan.

2.

Pegawai di Lingkungan Kementerian Kelautan dan


Perikanan adalah PNS dan Pegawai Lainnya yang
berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat
dalam suatu jabatan dan bekerja secara penuh pada satuan
organisasi di lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan.

3.

Pegawai Lainnya adalah pegawai yang diangkat pada


jabatan yang telah mendapat persetujuan dari menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.

4.

Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA


adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari Pengguna
Anggaran (PA) untuk melaksanakan sebagian kewenangan
dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada
Kementerian Negara/ Lembaga yang bersangkutan.

5.

Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK


adalah pejabat yang melaksanakan kewenangan PA/ KPA
untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

6.

Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang


selanjutnya disebut PPSPM adalah pejabat yang diberi
kewenangan oleh PA/KPA untuk melakukan pengujian atas
permintaan pembayaran dan menerbitkan perintah
pembayaran,

7.

Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk


menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan,
dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan
Belanja Negara dalam pelaksanaan APBN pada
kantor/ Satker Kementerian Negara/ Lembaga.

8.

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya


disebut DIPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang
digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam
melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan
APBN.

9.

Surat Permintaan Pembayaran Langsung yang selanjutnya


-2

disebut SPP-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK,


dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima hak/
Bendahara Pengeluaran.
10. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya
disebut SPM-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh
Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM)
untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA dalam
rangka
pembayaran
tagihan
kepada
penerima
hak/Bendahara Pengeluaran.
11. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak, yang
selanjutnya disebut SPTJM adalah Surat yang dibuat oleh
KPA yang memuat pernyataan bahwa seluruh pengeluaran
untuk pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai telah
dihitung dengan benar dan disertai kesanggupan untuk
mengembalikan kepada negara apabila terdapat kelebihan
pembayaran.
12. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya
disingkat KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang memperoleh kuasa dari Bendahara
Umum Negara untuk melaksanakan sebagian fungsi Kuasa
Bendahara Umum Negara.
13. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut
SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN
selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan
pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.

BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mengatur
petunjuk pelaksanaan pembayaran Tunjangan Kinerja pada
Kementerian Kelautan dan Perikanan.

BAB III
PRINSIP DASAR PELAKSANAAN
Pasal 3
Pegawai yang mempunyai jabatan di lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan, selain diberikan penghasilan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan, diberikan Tunjangan
Kinerja setiap bulan.

-3

Pasal 4
(1)

Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,


tidak diberikan kepada:
a. Pegawai di Lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan yang tidak mempunyai jabatan tertentu;
b. Pegawai di Lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan yang diberhentikan untuk sementara atau
dinonaktifkan;
c. Pegawai di Lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan yang diberhentikan dari jabatan organiknya
dengan diberikan uang tunggu dan belum diberhentikan
sebagai Pegawai;
d. Pegawai di Lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan yang diperbantukan/dipekerjakan pada
badan/instansi lain di luar lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan;
e. Pegawai di Lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan yang diberikan cuti di luar tanggungan negara
atau dalam bebas tugas untuk menjalani masa persiapan
pensiun; dan
f. Pegawai pada Badan Layanan Umum yang telah
mendapatkan remunerasi sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2012.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pegawai di Lingkungan


Kementerian Kelautan dan Perikanan yang tidak diberikan
Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan.
(3) Kementerian Kelautan dan Perikanan bertanggung jawab
terhadap kebenaran pembayaran Tunjangan Kinerja.
Pasal 5
Alokasi dana pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada
Kementerian Kelautan dan Perikanan disediakan dalam DIPA
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Pasal 6
(1) Tunjangan Kinerja diberikan sesuai dengan besaran
Tunjangan Kinerja Pegawai sebagaimana Lampiran
Peraturan Presiden Nomor 136 Tahun 2015 tentang
Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan sebagai berikut:

-4

No.

KELAS JABATAN

1.
2.

17
16
15
14

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

T
TUNJANGAN KINERJA
PER KELAS JABATAN
Rp26.324.000,00
Rp20.695.000,00
Rp14.721.000,00
Rp11.670.000,00
Rp 8.562.000,00
Rp 7.271.000,00
Rp 5.183.000,00
Rp 4.551.000,00
Rp 3.781.000,00
Rp 3.319.000,00
Rp 2.928.000,00
Rp 2.702.000,00
Rp 2.493.000,00
Rp 2.350.000,00
Rp 2.216.000,00
Rp 2.089.000,00
Rp 1.968.000,00

13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1

(2) Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dibayarkan terhitung mulai bulan Mei 2015.
Pasal 7
(1) Bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan yang diangkat sebagai pejabat fungsional dan
mendapatkan tunjangan profesi maka tunjangan kinerja
dibayarkan sebesar selisih antara tunjangan kinerja pada
kelas jabatannya dengan tunjangan profesi pada
jenjangnya.
(2) Apabila tunjangan profesi yang diterima sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) lebih besar dari tunjangan kinerja
pada kelas jabatannya maka yang dibayarkan adalah
tunjangan profesi pada jenjangnya.
Pasal 8
Pajak Penghasilan atas Tunjangan Kinerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 pada Kementerian Kelautan dan
Perikanan, dibebankan pada APBN pada tahun anggaran
bersangkutan.

BAB IV
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal 9
(1) Pembayaran Tunjangan Kinerja di lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan dilaksanakan oleh KPA melalui
penerbitan SPM-LS kepada rekening pegawai.
(2) Dalam hal pembayaran langsung ke rekening pegawai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat
dilaksanakan, maka:
a. Pembayaran tunjangan kinerja dilaksanakan melalui
SPM-LS ke rekening Bendahara Pengeluaran.
b. Bendahara Pengeluaran melakukan pembayaran
Tunjangan Kinerja melalui transfer ke rekening
Pegawai.
Pasal 10
(1) PPK menyusun Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja
untuk kebutuhan setiap bulan.
(2) Berdasarkan Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun Rekapitulasi
Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja.
(3) Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) termasuk kebutuhan tunjangan
pajak yang ditanggung oleh Pemerintah sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
(4) Berdasarkan Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan
Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2), PPK
mengajukan SPP-LS Pembayaran Tunjangan Kinerja kepada
PPSPM.
(5) Pengajuan SPP LS sebagaimana dimaksud ayat (4) dilampiri
dengan:
a. Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja; dan
b. Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja. Pasl1
(1) Atas dasar SPP-LS sebagaimana dimaksud pada Pasal 10
ayat (4), PPSPM menerbitkan SPM-LS Pembayaran
Tunjangan Kinerja.
(2) SPM-LS diterbitkan untuk kebutuhan pembayaran
Tunjangan Kinerja bulan berkenaan.
(3) Dalam hal terjadi keterlambatan dalam pembayaran
Tunjangan Kinerja, SPM-LS dapat diajukan ke KPPN untuk

beberapa bulan sekaligus.


Pasal 12
(1) SPM-LS Pembayaran Tunjangan Kinerja melalui rekening
pegawai sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (1)
disampaikan ke KPPN mitra kerja dengan dilampiri
dokumen sebagai berikut:
a. SPTJM dari KPA yang dibuat sesuai dengan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan ini;
b. Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja yang
memuat kebutuhan pembayaran untuk seluruh Pegawai
yang berhak menerima tunjangan serta telah
memperhitungkan kewajiban pajak, yang dibuat sesuai
dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran
II Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini;
c. Daftar Nominatif Pembayaran Tunjangan Kinerja; dan
d. Surat Setoran Pajak (SSP).
(2) SPM-LS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan
dengan memperhitungkan potongan Pajak Penghasilan.
Pasal 13
(1)

SPM-LS Pembayaran Tunjangan Kinerja melalui Bendahara


Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (2)
disampaikan ke KPPN mitra kerja dengan dilampiri
dokumen sebagai berikut:
a. SPTJM dari KPA yang dibuat sesuai dengan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan ini; dan
b. Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja yang
memuat kebutuhan pembayaran untuk seluruh Pegawai
yang berhak menerima tunjangan serta telah
memperhitungkan kewajiban pajak, yang dibuat sesuai
dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini.
(2) SPM-LS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan
tanpa potongan Pajak Penghasilan.
(3) Bendahara Pengeluaran sebagai wajib potong/wajib pungut
segera menyetorkan Pajak Penghasilan ke Kas Negara
sesuai perhitungan pajak yang seharusnya dipungut oleh
Bendahara Pengeluaran mengacu pada testa cara
pemungutan dan penyetoran pajak.
Pasal 14
(1) Dalam hal terdapat sisa dana penyaluran pembayaran
Tunjangan Kinerja yang dibayarkan melalui Bendahara
-

r,

Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (2),


disetor ke Kas Negara pada akhir tahun anggaran.
(2) Penyetoran ke Kas Negara sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) menggunakan Bukti Penerimaan Negara (BPN).
Pasal 15
Tata cara pengajuan SPM dan penerbitan SP2D dilakukan sesuai
ketentuan yang mengatur tentang tata cara pembayaran dalam
rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 16

(1)

Kekurangan Tunjangan Kinerja pada Kementerian Kelautan


dan Perikanan sejak diberlakukannya peraturan ini,
dibayarkan dengan memperhitungan Tunjangan Kinerja
yang selama ini telah diterima.

(2) Pembayaran Kekurangan Tunjangan Kinerja sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) diajukan dengan SPM-LS tersendiri
dengan dilampiri Rekapitulasi Daftar Kekurangan
Pembayaran Tunjangan Kinerja.

(3) Rekapitulasi Daftar Kekurangan Pembayaran Tunjangan


Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang memuat
kebutuhan pembayaran untuk seluruh pegawai yang
berhak menerima tunjangan serta telah memperhitungkan
kewajiban pajak, dengan format sebagaimana tercantum
dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini.
Pasal 17
KPA wajib menyusun laporan keuangan dana pembayaran
Tunjangan Kinerja sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang mengatur mengenai sistem akuntansi dan
pelaporan keuangan instansi.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai
berlaku, ketentuan mengenai pembayaran tunjangan kinerja di
lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER-53/ PB/ 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran
-8

Tunjangan Kinerj a Pegawai Pada 27 (Dua Puluh Tujuh)


Kementerian Negara/ Lembaga, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 19
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku
pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
ada tanggal 8 Desember 2015
JENDERAL PERBENDAHARAAN,
ii

MARWA

HARJOWIRYONO

LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER- 35 /PB/ 2015 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA
PEGAWAI PADA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN

<KOP SURAT>
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama
(1)
2. NIP
(2)
3. Jabatan
selaku
Kuasa
Pengguna
Anggaran
(3 )
dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggung jawab
penuh atas pencairan dan penggunaan dana pembayaran Tunjangan Kinerja
Pegawai sebesar Rp (4) ( ( 5 ) rupiah) termasuk
bertanggung jawab terhadap kebenaran perhitungan dan penyaluran kepada yang
berhak menerima.
Apabila di kemudian hari, atas pencairan dan penggunaan dana Tunjangan
Kinerja Pegawai tersebut di atas mengakibatkan terjadinya kerugian Negara maka
saya bersedia dituntut penggantian kerugian Negara tersebut sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bukti-bukti pengeluaran terkait dengan pembayaran Tunjangan Kinerja
Pegawai disimpan sesuai ketentuan pada satuan kerja kami, untuk kelengkapan
administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.

(6)
Kuasa Pengguna Anggaran,
( 7)

(
NIP.

- 10 -

(8)
(9)

20....

PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

No
(1)
(2)
(3)
(4
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

Keterangan
Diisi dengan nama lengkap KPA
Diisi dengan NIP KPA
Diisi dengan jabatan struktural KPA
Diisi *umlah ru iah senarikan dana den:an an:ka
Diisi jumlah rupiah penarikan dana dengan huruf
Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun
Diisi dengan nama Satuan Kerja
Diisi dengan nama lengkap KPA
Diisi dengan NIP KPA

DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,

TO HARJOWIRYONO

Uraian Kela sJ abatan

J u mlab
Peneri ma
1. 2.3.
(4)
Tunj an ga nKin e rja
perKela s Jab atan

(6)
(7)
(8 )

2.

N.) -

ND P-,

IV -

N r

N .

Cfcl
CD

-,

c)

6:3

CA) C.)

C.4 1.,) ,-. CO t`...) ,-. (...., IQ ,--. <A ts) -

No .

1.-

n)
CA)

4,

cn
i
Vi

CD

ra,

CD

Poton ga n Pajak
J umlah Netto

(9)
(10)

(15)
(16)

PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI

No
(2)

Keterangan
Diisi dengan nama Kementerian Negara/ Lembaga
Diisi dengan Unit Organisasi

(3)
(4)

Diisi dengan uraian kelas jabatan sesuai peringkatnya


Diisi jumlah pegawai/personil

(5)
(6)

Diisi dengan tunjangan kinerja per kelas jabatan

(7)
(8)

Diisi dengan jumlah pajak per kelas jabatan

(1)

(9)
(10)
(11)

Diisi dengan jumlah tunjangan (4 x 5)


Diisi dengan jumlah tunjangan bruto (6+7)
Diisi dengan jumlah potongan pajak (=7)
Diisi dengan jumlah tunjangan netto (8-9)

(12)

Diisi dengan jumlah seluruh pegawai penerima tunjangan


Diisi dengan jumlah seluruh tunjangan

(13)

Diisi dengan jumlah seluruh pajak

(14)

Diisi dengan jumlah tunjangan bruto seluruh tunjangan

(15)

Diisi dengan jumlah seluruh potongan pajak

(16)

Diisi dengan jumlah netto seluruh tunjangan


Diisi dengan nama dan NIP Pejabat Pembuat
Pengeluaran

(17)

Komitmen

dan

Bendahara

0,4r)4N RE

RE

1141

NDERAL PERBENDAHARAAN,

atikEKTU

MARWA THARJOWIRYONO

N'
4
'' ''
f.

rn

a
-

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

J uml ah Tunjanga n Seh arusn ya


Pajak
J uml ah B ruto
Poton ganPajak
J umlah N etto
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5.

Juml ah
Pene ri m a

Tunjan gan
Ki n erj a
per Kela s
J abatan

uewp wom lenq wed leq efed

%) c''

E3
Ei,
z
fc,,
r 13
(,,
,...

"Z:3

1. 2. 3. 4. 5.

5;
cr)
1. 2. 3. 4. 5.

H
C

G)
J umlah Tu njangan D i bayark an
P ajak
J umlah B ruto
Poton gan P ajak
J u mlah N etto
(11 )
(12)
(13 )
(14 )
(15 )

b
(27)
(28)
(29)
(30)
(3 1 )

(16)
(1 7)
(18)
(1 9)
onl

(32)
(33)
(34)
(35)
(36)

..!

13;

"1"

1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5.

4, C.4 N-, 1

cn

h.) --,

cn 4. CA)

G.)

4' 5'4 N '


74

91 4' 5..") N

7'

N
'-'

P, A'
'

,
-

-.,.
rs..>

a_
o

=I
C

co 7)
C rn
Z C

m
-0

PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR KEKURANGAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI
No

Keterangan

(1)

Diisi dengan nama Kementerian Negara/Lembaga

(2)

Diisi dengan Unit Organisasi

(3)
(4)

Diisi dengan uraian kelas jabatan sesuai peringkatnya

(5)
(6)

Diisi dengan tunjangan kinerja per kelas jabatan

(7)

Diisi dengan jumlah pajak per kelas jabatan

(8)
(9)
(10)

Diisi dengan jumlah tunjangan bruto (6+7)


Diisi dengan potongan pajak (7)

(11)
(12)

Diisi dengan jumlah tunjangan yang sudah dibayarkan


Diisi dengan jumlah pajak

(13)

Diisi dengan jumlah tunjangan bruto (11+12)

(14)

Diisi dengan jumlah potongan pajak

(15)

Diisi dengan jumlah tunjangan netto (13-14)

(16)
(17)

Diisi dengan jumlah kekurangan tunjangan (6-11)


Diisi dengan jumlah pajak

(18)

Diisi dengan jumlah tunjangan bruto (16+ 17)

(19)

Diisi dengan jumlah potongan pajak

(20)

Diisi dengan jumlah tunjangan netto (18-19)

(21)

Diisi dengan jumlah seluruh pegawai penerima tunjangan

Diisi jumlah pegawai/personil


Diisi dengan jumlah tunjangan (4 x 5)

Diisi dengan jumlah tunjangan netto (8-9)

(22) s.d. (26)

Diisi dengan jumlah seluruh angka pada masing-masing baris yang sesuai
di atasnya

(27) s.d. (31)

Diisi dengan jumlah seluruh angka pada masing-masing baris yang sesuai
di atasnya

(32) s.d. (36)

Diisi dengan jumlah seluruh angka pada masing-masing baris yang sesuai
di atasnya

(37)

Diisi dengan nama dan NIP Pejabat Pembuat Komitmen dan Bendahara

Pengeluaran

ENDERAL4E
" RBENDAHARAAN,

itit)
t?.SY T1)

/TO HARJOWIRYONO

Anda mungkin juga menyukai