&
Poros Berulir
1) Bidang Miring
H0
LL
b
Gambar 1.
dapat
h
L h H0 b H0 L
b
h
b
= beban
= gaya horizontal tanpa gesekan
= gaya horizontal u/ menggerakkan
beban ke atas
= sudut bidang miring
= sudut gesek
= tg - koefisien gesek
Hs
Gbr. 2
T
W
Hd
L
Gambar 3.
Hd
Gambar 4.
T
T
b) Sudut gesek ;dlm hal ini Hd arahnya kekiri, benda tidak dpt turun sendiri, diperlukan
gaya pendorong (Gbr.4).
Bidang miring mengerem sendiri.
Secara umum :
untuk gerak turun
H d L tg ( ); ; Hd () ke kiri !
Tanpa gesekan :
H 0 L tg (sama u/ naik atau
turun)
Rendamen bidang miring
H0
L tg
tg
H s L tg ( ) tg ( )
Tanpa gesekan:
L0
H
tg
Dengan gesekan: Ld H
tg
Jadi rendamennya:
d
L0
H / tg
tg
Ld H / tg
tg
u/ ; rendamen negatif
sendiri
mengerem
M H s rg
di mana: rg = jari-jari ulir rata-rata
Hs
rg
Gambar 5.
momen kunci : K l H s rg
Gaya kunci :
rg
K Hs
l
N1
a
N
Hr
Gambar 6.
atau
W f N1 tg
tg
W N
cos
d g
s
2
tg
0,071
dg 9
40
Gambar 7.
0,4
0
tg tg10
0,176
rg
Untuk turun
Kd L
tg
Dengan gesekan
KL
rg
l
rg
l
tg
tg
F1 l W rg tg
W
F1 rg tg
l
Mengangkat:
K ses 1,1 K
Menurunkan:
K d ses K d 0,1K
Pada ulir segi empat 0,4
(lihat perhitungan sebelumnya)
Diperkirakan akibat gesekan paksi turun menjadi
0,33 (rata-rata).
Maka:
K 3K 0
Tegangan normal pd spie:
d
di mana:
L
2
d
4 k
=
d 4,5 5 kN/cm2 u/ St.34
=
d 6,5 7,5 kN/cm2 u/ St.50
Ww
1
5
3
k
d k3
i 2 3 2
Tinggi mur:
2 2
d d k n p
4
h ns