Anda di halaman 1dari 17

PENDAHULUAN

Pada zaman sekarang plastik sudah banyak sekali digunakan. Bahkan keberadaan plastik
sekarang telah banyak menggantikan bahan yang biasanya digunakan seperti bambu,
kayu, rotan dan masih banyak yang lainnya. Contohnya saja dalam kehidupan berumah
tangga kita lebih sering kontak langsung dengan barang- barang yang terbuat dari
plastik dari pada barang-barang yang terbuat dari bambu, kertas, kayu dan bahan
lainnya yang dulu biasa kita gunakan dalam kehidupan kita. Diantara barang-barang dari
plastik yang biasa kita gunakan adalah sandal, piring, sendok,gelas, laptop, kipas
angin,baskom dan masih banyak yang lainnya.
Plastik lebih dipilih sebagai bahan dari pembuatan barang-barang kebutuhan manusia
dari pada bahan yang lain karena plastik dirasa lebih mudah didapat dan awet, selain itu
harga yang bisa dijangkau adalah alasan yang paling kuat kenapa hal itu bisa terjadi.
Dibalik kemudahan untuk mendapatkannya, awet dan harga yang murah apakah plastik
dapat menimbulkan masalah bagi manusia? Mengapa hal itu bisa terjadi?Lalu bagaimana
kita dapat meminimalisir hal itu?.dari pertanyaan itu kita akan melakukan kajian dari
beberapa sumber untuk mencari jawaban dari beberapa pertanyaan itu.
Untuk mengetahui zat yang terkandung dalam plastik dan untuk mengetahui bahaya
plastik bagi kesehatan serta mengetahui cara mengurangi bahaya plastik, maka
disusunlah makalah ini.

BAB I
APAKAH SEBENARNYA PLASTIK ITU ?

Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan
sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya
beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di
negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai
80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun.
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka
terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari
zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang
termasuk plastik. Plastik dapt dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal
dari fakta bahwa banyak dari mereka malleable, memiliki properti keplastikan. Plastik
didesain dengan varias yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi
panas, keras, reliency dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya,
komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir
di seluruh bidang industri. Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi
paling umum dengan melihat tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene,
acrylic, silicone, urethane, dll.). Klasifikasi lainnya juga umum.
Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini
membentuk banyak unit molekul berulang, atau monomer. Plastik yang umum terdiri
dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang
belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah
bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan.
Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan bergantung dari tulangbelakang (biasanya digantung sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan
monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup
pendant telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad
21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.

BAB II
JENIS-JENIS PLASTIK

Plastik dapat digolongkan berdasarkan:


SIFAT FISIKANYA
Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan
proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS,
polikarbonat (PC)
Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi.
Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh:
resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida
KINERJA DAN PENGGUNAANYA
Plastik komoditas
Sifat mekanik tidak terlalu bagus, tidak tahan panas. Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA,
SAN. Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman
Plastik teknik
Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 C. Sifat mekanik bagus. Contohnya: PA,
POM, PC, PBT. Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik
Plastik teknik khusus
Temperatur operasi di atas 150 C. Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas
500 Kgf/cm). Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR. Aplikasi: komponen pesawat
BERDASARKAN JUMLAH RANTAI KARBONNYA
1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
5 ~ 11 Cair (bensin)
9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)
BERDASARKAN SUMBERNYA
Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
Polimer sintetis:
Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren. Terdapat di alam
tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis. Polimer alami yang dimodifikasi:
seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi
secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya)

BAB III
ARTI SIMBOL-SIMBOL PADA KEMASAN PLASTIK
Di setiap kemasan plastik yang sering kita jumpai ada bermacam macam jenis plastik
pasti terdapat berupa simbol / kode yang perlu kita ketahui sebelumnya untuk
digunakan kembali. Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun
1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem
kode, seperti ISO (International Organization for Standardization).

Secara umum simbol / kode pengenal plastik tersebut seperti:


1. Berada atau terletak di bagian bawah
2. Berbentuk segitiga
3. Di dalam segitiga tersebut terdapat angka
4. Serta nama jenis plastik di bawah segitiga
5. Simbol / kode ini timbul dipermukaan plastic
Lalu kode ini terdiri dari 7 jenis yang masing masingnya tentu memiliki jenis plastik
yang berbeda beda untuk digunakan. Berikut adalah contoh dan jenis kode plastik:
1. PETE atau PET (Polythylene Terephthalate)
Biasa dipakai untuk botol plastik transparan / tembus pandang seperti botol air mineral
dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol ini direkomendasikanHANYA SEKALI
PAKAI. Bila terlalu sering diisi ulang, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat /
panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan
mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.

2. HDPE (High Density Polythylene)

Biasa dipakai untuk kemasan susu, jus, tas belanja (kantong kresek). HDPE memiliki
sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi, dan
merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan
untuk mencegah reaksi kimia. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya
untuk SEKALI PEMAKAIAN karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus
meningkat seiringnya waktu.
3. V atau PVC (Polyvinyl Chloride)

Jenis plastik ini termasuk yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini biasa digunakan
untuk perangkat hardware, mainan anak-anak, kemasan farmasi, minyak sayur, dan
kebersihan lainnya. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas
dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya
kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti
plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
4. LDPE (Low Density Polyethylene)

Plastik ber-tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk
tempat plastik sampah, tempat penyimpanan makanan, dan botol-botol yang lembek.
Sifat jenis plastik LDPE adalah:
1. Kuat,
2. Agak tembus cahaya,
3. Fleksibel dan permukaan agak berlemak.
4. Pada suhu di bawah 60 derajat Celsius, sangat resisten terhadap senyawa kimia,
5. Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik,
6. Kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
7. Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barangbarang yang memerlukan fleksibilitas
tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia. Barang berbahan
LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi
secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
5. PP (Polypropylene)
Karakteristik adalah transparan yang tidak jernih atau berawan, lebih kuat dan ringan
dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil
terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.

Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat
makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan yang
terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang
berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
:thumbup:
(jenis ini sangat dianjurkan bila untuk mengisi air kemasan ulang.

6. PS (Polystyrene)

PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839 oleh Eduard Simon seorang apoteker dari
Jerman dengan secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan
styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer
aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan
tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap
rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena
selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita
yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga
karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses
yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun
bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali
dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini
akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.
7. OTHER atau biasanya polycarbonate
Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu:
1. SAN styrene acrylonitrile,
2. ABS acrylonitrile butadiene styrene,
3. PC polycarbonate,
4. Nylon.

Plastik ini dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum
olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan
plastik kemasan.
SAN dan ABS; memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan,
kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada
mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi,
sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.
Plastik dengan jenis 7 yaitu SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang
sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.
Apakah yang Dapat Kita Peroleh dari Informasi SIMBOL PLASTIK Tersebut?
1. Harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya kode 1, 3, 6, dan 7 (PC),
seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan hanya sekali pakai!
2. Akan aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS)
Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri makanan adalah
kontaminasi zat warna plastik dalam makanan contohnya kita sering membeli gorengan
di pinggir jalan, suka minta sama penjualnya yang panas lalu setelah digoreng
dimasukkan ke kantong kresek hitam. Ternyata zat pewarna hitam ini kalau terkena
panas, bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk zat radikal beracun yang berbahaya
bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol
seperti
pada penyakit kanker. Makanya mulai sekarang sebisa mungkin hindari membungkus
makanan dengan tas kresek ya! Terutama makanan yang masih panas.

BAB IV
BAHAYA PENGGUNAAN PLASTIK

Plastik Pembungkus Makanan Sebabkan Kanker


Kapanlagi.com Masyarakat diimbau waspada dalam menggunakan plastik untuk
membungkus makanan cairan yang panas karena unsur yang dikandung plastik itu
berbahaya bagi tubuh. Peneliti dari Universitas Negeri Medan, M Yusuf Hasibuan kepada
ANTARA di Medan, Minggu (9/8), mengatakan, kemasan plastik yang sering digunakan
pedagang membungkus dagangannya dapat menyebabkan kanker.
Setelah diteliti, ternyata plastik tersebut mengandung Pemlastis Dioktilfalat (DOP) yang
diketahui dari sifat toksisitas plastik berdasarkan uji karsinogenik. Selain itu, DOP juga
berasal dari minyak bumi yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia dan dapat
menimbulkan berbagai penyakit kronis, katanya.
Berdasarkan uji kontaminasi DOP diketahui pada media oli (minyak mineral) sebesar
4,0670% dan kontaminasi pada media air sebesar 0,0939. Pemlastis DOP yang
dipanaskan pada media minyak dapat menyebabkan kontaminasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pemanasan, karena kontaminasi DOP setelah pemanasan
mencapai 4,5893%.
Maka, bila mie atau pun sejenisnya yang disajikan secara panas dan dibungkus dengan
kemasan plastik sangat berbahaya bagi kesehatan, karena mengandung super toksit
(sangat beracun). Semakin panas air tersebut di dalam plastik, maka semakin bahaya,
karena tingkat kontaminasi akan semakin tinggi, ujarnya.
Bila ingin menikmati bakso, misalnya, masyarakat disarankan untuk makan di tempat
tersebut sehingga tidak perlu dibungkus. Jika hendak dibungkus, lanjutnya, gunakanlah
kemasan yang aman, agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan terhadap
kesehatan tubuh.
Pedagang bakso di Pusat Pasar Medan, Erwin mengatakan, selama ini bila ada yang
membeli bakso untuk dibawa pulang, sesekali memang dibungkus dengan kemasan

plastik. Ia mengaku, belum mengetahui perihal bahaya yang terkandung di dalam plastik
tersebut bila digunakan sebagai pembungkus bakso dalam keadaan panas.

Bahaya Sampah Plastik bagi Lingkungan dan Kesehatan


NETIZENSalah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai
saat ini masih tetap menjadi PR besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor
pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang
berbahaya dan sulit dikelola. Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk
membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar terurai. Namun yang menjadi
persoalan adalah dampak negatif sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga.
Lalu apakah anda tahu bahaya apa saja yang disebabkan kantong
plastik bagi lingkungan hidup?
Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara
terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat
lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah. Jika
dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi
kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di
udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya
antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem
saraf dan memicu depresi.
Kantong plastik juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul.
Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk.
Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap
tahunnya. Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan
bumi setidaknya hingga 10 kali lipat! Coba anda bayangkan begitu fantastisnya sampah
plastik yang sudah terlampau menggunung di bumi kita ini. Dan tahukah anda? Setiap
tahun, sekitar 500 milyar 1 triliyun kantong plastik digunakan di seluruh dunia.
Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya (coba
kalikan dengan jumlah penduduk kotamu!). Lebih dari 17 milyar kantong plastik
dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap tahunnya. Kantong
plastik mulai marak digunakan sejak masuknya supermarket di kota-kota besar.
Sampah plastik dapat menyebabkan perubahan iklim?
Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas
rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel
minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat
energi. Pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik
mengeluarkan gas rumah kaca.

Lantas, apa solusinya mengatasi sampah kantong plastik?


Berbagai upaya menekan penggunaan kantong plastik pun dilakukan oleh beberapa
Negara. Salah satunya dengan melakukan upaya kampanye untuk menghambat
terjadinya pemanasan global. Sampah kantong plastik telah menjadi musuh serius bagi
kelestarian lingkungan hidup. Jika sampah bekas kantong plastik itu dibiarkan di tanah,
dia akan menjadi polutan yang signifikan. Kalau dibakar, sampah-sampah itu pun akan
secara signifikan menambah kadar gas rumah kaca di atmosfer.
Apa yang harus kita lakukan?
Kurangi penggunaan kantong plastik sekarang juga dan gunakan tas kain setiap kali
berbelanja. Jika hanya membeli sedikit, masukan barang belanjaan ke dalam tas.
Ingatkan orang rumah atau teman kamu untuk selalu membawa tas kain saat belanja.
Hubungi supermarket, mall dan toko buku langganan kamu untuk berhenti memberikan
kantong plastik. Namun seperti diungkapkan anggota Dewan Pakar Dewan Pemerhati
Kehutanan dan lingkungan Tatar Sunda (DPLKTS) Sobirin, pengolahan sampah menjadi
solusi terbaik. Jika rumah tangga atau komunitas terkecil di lingkungan belum bisa
mengolahnya, di daur ulang, maka pemilahan menjadi langkah kecil terbaik.
Terlepas dari usaha dan upaya tersebut, menurut pendapat saya pribadi semuanya akan
berpulang kembali kepada individu-individu masing-masing. Dan kesadaran dirilah yang
menentukan berjalan atau tidaknya langkah-langkah yang telah di anjurkan. Saat
berbagai Negara mulai melarang dan merespon terhadap bahaya penggunaan kantong
plastik, seperti di Kenya dan Uganda malah sudah secara resmi melarang penggunaan
kantong plastik. Sejumlah Negara mulai mengurangi penggunaan kantong plastik
diantaranya Filipina, Australia, Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Swedia,
Finlandia, Denmark, Jerman, Swiss, Tanzania, Bangladesh, dan Afrika Selatan.
Singapura, sejak April 2007 berlangsung kampanye Bring Your Own Bag (bawa
langsung kantong anda sendiri), digelar oleh The National Environment Agency (NEA).
Dan Pemerintahan China juga telah mengeluarkan rancangan undang-undang (RUU)
mengatasi kantong plastik. Dan reaksi yang telah disiapkan antara lain pelarangan
penggunaan tas plastik di Departement Store.Para pembeli akan dikenakan bayaran
untuk kantong plastik dan akan diberlakukan standardisasi produksi tas plastik.
Sedangkan bagaimana dengan Indonesia sendiri? Pemerintah belum secara nyata
membuat kebijakan tersebut. Menyadari dengan kondisi Indonesia yang sekarang ini
maka terinspirasilah dari berbagai informasi tentang pelarangan penggunaan kantong
plastic dari berbagai Negara. Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB sejak sebulan
terakhir mulai menjalankan kampanye untuk memusuhi kantong plastik, seperti yang
dilakukan oleh Negara Singapura.
HMTL berupaya membangun komunitas yang benar-benar sadar akan bahaya
penggunaan plastik secara berlebihan. Acara Plastic Phobia yang merupakan rangkaian
akhir dari Anti Plastic Campaign Bag atau Kampanye Anti Kantong Plastik itu diwarnai
oleh happening art dan aksi seni instalasi dari mahasiswa Design Grafis ITB.

Semangat merubah budaya penggunaan kantong plastik perlu dilakukan dari individu
masing-masing. Upaya ini sangat positif untuk menghentikan bencana lingkungan akibat
kantong plastik di masa depan kata Rektor ITB Prof. Dr. Joko Santoso di sela-sela acara
kampanye itu. Menurut Joko, sudah selayaknya kawula muda lebih peduli dan ramah
kepada lingkungan, karena generasi muda akan menentukan penyelamatan lingkungan
di masa mendatang.

KEMASAN PLASTIK TIDAK SELALU AMAN


Jakarta (ANTARA News) Kantung dan kemasan plastik memang murah, praktis, dan
mudah didapat. Sayangnya jenis pengemas ini tidak selalu aman bagi kesehatan.Selasa
(14/7 ) lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memperingatkan publik supaya
berhati-hati dalam menggunakan kemasan plastik untuk makanan.
Menurut Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib, beberapa jenis kemasan plastik
berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan termasuk diantaranya kantung plastik
kresek berwarna serta kemasan plastik berbahan dasar polistiren dan polivinil klorida
(PVC). Ia mengatakan, kantung plastik kresek dibuat dari plastik bekas yang riwayat
penggunaannya tidak jelas melalui proses daur ulang yang tidak terjamin kebersihannya.
Husniah menambahkan, proses daur ulang dalam pembuatan plastik kresek juga
menggunakan bahan kimia tertentu. Kemasan plastik berbahan PVC pun tidak
sepenuhnya aman. Monomer vinil klorida pada PVC dapat terlepas ke dalam makanan
bila berinteraksi dengan bahan yang berminyak/berlemak atau mengandung alkohol,
terlebih dalam keadaan panas.
Pembuatan kemasan plastik PVC, kata dia, kadang juga menggunakan penstabil berupa
timbal (Pb), kadmium (Cd), dan timah putih (Sn) untuk mencegah kerusakan serta
senyawa ester ptalat dan ester adipat untuk melenturkan. Bahan-bahan tambahan itu
bisa terlepas dan bercampur dengan makanan sehingga berisiko membahayakan
kesehatan. Pb merupakan racun bagi ginjal, Cd racun bagi ginjal dan memicu kanker,
senyawa ester ptalat dapat mengganggu sistem endokrin, katanya.
Direktur Bidang Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya BPOM Roland Hutapea
mengatakan, pihaknya telah melakukan pengujian terhadap 11 sampel kemasan plastik
berbahan PVC dan menemukan satu diantaranya tidak memenuhi syarat karena residu
timbalnya melebihi ambang batas maksimal.

Lebih lanjut Husniah menjelaskan bahwa kemasan makanan styrofoammerek dagang


pabrik Dow Chemicals untuk produk berbahan dasar expandable polystyrene atau
foamed polystyrene juga berisiko melepaskan bahan kimia yang bisa membahayakan
kesehatan. Monomer styrene yang tidak ikut bereaksi dapat terlepas bila bereaksi
dengan makanan yang berminyak/berlemak atau mengandung alkohol dalam keadaan
panas. Ia mengatakan, untuk memastikan keamanan produk kemasan makanan
berbahan plastik BPOM melakukan sampling dan pengujian terhadap 17 jenis kemasan
styrofoam.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua kemasan plastik styrofoam aman
digunakan karena residu monomer stirene-nya hanya berkisar antara 10-30 bagian per
juta. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa kemasan plastik yang paling banyak dan paling
aman digunakan adalah yang terbuat dari polyethylene (PE) dan polyprophylene (PP).

BAB V
CARA MENGURANGI PENGGUNAAN PLASTIK

Berikut adalah tips-tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan plastik :
Mengisi kembali botol minuman bekas dengan air matang dari rumah jika
berpergian. Atau anda dapat menggunakan travel mug anda saat kekantor,
kampus atau sekolah. Sehingga anda tidak perlu membeli minuman dalam
kemasan. Selain lebih gaya, travel mug anda dapat mempertahankan
hangatnya minuman dimanapun anda berada. Misalnya, isilah dengan kopi
panas, susu coklat hangat, teh dan lain sebagainya. Pasti lebih nikmat dan
andapun dapat bias mengurangi jumlah sampah khususnya sampah minuman
kemasan.
Membawa sendiri tas plastik dari rumah dalam jumlah besar atau seperlunya dan
memadai bila merencanakan untuk berbelanja. Atau anda dapat sediakan tas
khusus belanja sehingga tidak perlu lagi menggunakan tas plastic dari toko
atau supermarket. Kalaupun harus menggunakan tas plastik, simpanlah plastik
bag tersebut dengan rapi agar bias digunakan lain waktu. Hal ini dapat dapat
mengurangi jumlah konsumsi sampah plastik.
Mengumpulkan dan memberikan sampah plastik kepada pemulung, tidak
membuang dan membakarnya, karena pembakaran platik dapat menimbulkan
pencemaran udara dan meracuni tanah.
Memanfaatkan ulang botol/wadah platik untuk pot tumbuhan atau bentuk
pekerjaan tangan yang lain.
Tidak menggunakan kemasan apapun berbahan dasar plastik untuk membawa
atau membungkus nasi atau makanan lain. Gunakan daun pisang atau rantang.
Tidak membuang sampah (terutama sampah plastik) di sembarang tempat,
melainkan membuangnya ditempat yang telah disediakan bagi sampak plastik.
Sekarang sudah muncul beberapa tempat sampah khusus plastik. Buanglah
pada tempat sampah ini. Karena sampah plastik ini nantinya akan di daur
ulang.

PENUTUP

Demikianlah paparan kami mengenai plastik yang tiap hari kita gunakan. Mengenai
bagaimana pembuatan plastik, jenis-jenis plastik, baik yang aman digunakan maupun
kurang baik digunakan, tentang bahaya, dan bagaimana cara mengurangi bahaya
penggunaan plastik. Setelah mengetahui paparan di atas tentang semua hal tentang
plastik, tentunya kita mulai sadar bahwasannya tidak semua kemasan plastik aman bagi
kesehatan dan baik untuk lingkungan. Semoga dengan apa yang kami paparkan diatas,
kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, Agar dampak negatif dari plastik
dapat kita hindari. Baik bagi diri kita sendiri maupun lingkungan yang kita tempati
sekarang.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Plastik

http://id.wikipedia.org/wiki/Kantong_plastik
http://akuinginhijau.org/2008/03/16/hati-hati-dengan-bahaya-plastik-pelajari-sebelumterlambat/
http://www.rajawana.com/artikel/pendidikan-umum/369-mengurangi-bahaya-plastik.html
http://www.indonesia.go.id/id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=3814

Anda mungkin juga menyukai