Pada zaman sekarang plastik sudah banyak sekali digunakan. Bahkan keberadaan plastik
sekarang telah banyak menggantikan bahan yang biasanya digunakan seperti bambu,
kayu, rotan dan masih banyak yang lainnya. Contohnya saja dalam kehidupan berumah
tangga kita lebih sering kontak langsung dengan barang- barang yang terbuat dari
plastik dari pada barang-barang yang terbuat dari bambu, kertas, kayu dan bahan
lainnya yang dulu biasa kita gunakan dalam kehidupan kita. Diantara barang-barang dari
plastik yang biasa kita gunakan adalah sandal, piring, sendok,gelas, laptop, kipas
angin,baskom dan masih banyak yang lainnya.
Plastik lebih dipilih sebagai bahan dari pembuatan barang-barang kebutuhan manusia
dari pada bahan yang lain karena plastik dirasa lebih mudah didapat dan awet, selain itu
harga yang bisa dijangkau adalah alasan yang paling kuat kenapa hal itu bisa terjadi.
Dibalik kemudahan untuk mendapatkannya, awet dan harga yang murah apakah plastik
dapat menimbulkan masalah bagi manusia? Mengapa hal itu bisa terjadi?Lalu bagaimana
kita dapat meminimalisir hal itu?.dari pertanyaan itu kita akan melakukan kajian dari
beberapa sumber untuk mencari jawaban dari beberapa pertanyaan itu.
Untuk mengetahui zat yang terkandung dalam plastik dan untuk mengetahui bahaya
plastik bagi kesehatan serta mengetahui cara mengurangi bahaya plastik, maka
disusunlah makalah ini.
BAB I
APAKAH SEBENARNYA PLASTIK ITU ?
Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan
sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya
beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di
negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai
80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun.
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka
terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari
zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang
termasuk plastik. Plastik dapt dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal
dari fakta bahwa banyak dari mereka malleable, memiliki properti keplastikan. Plastik
didesain dengan varias yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi
panas, keras, reliency dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya,
komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir
di seluruh bidang industri. Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi
paling umum dengan melihat tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene,
acrylic, silicone, urethane, dll.). Klasifikasi lainnya juga umum.
Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini
membentuk banyak unit molekul berulang, atau monomer. Plastik yang umum terdiri
dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang
belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah
bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan.
Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan bergantung dari tulangbelakang (biasanya digantung sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan
monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup
pendant telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad
21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.
BAB II
JENIS-JENIS PLASTIK
BAB III
ARTI SIMBOL-SIMBOL PADA KEMASAN PLASTIK
Di setiap kemasan plastik yang sering kita jumpai ada bermacam macam jenis plastik
pasti terdapat berupa simbol / kode yang perlu kita ketahui sebelumnya untuk
digunakan kembali. Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun
1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem
kode, seperti ISO (International Organization for Standardization).
Biasa dipakai untuk kemasan susu, jus, tas belanja (kantong kresek). HDPE memiliki
sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi, dan
merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan
untuk mencegah reaksi kimia. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya
untuk SEKALI PEMAKAIAN karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus
meningkat seiringnya waktu.
3. V atau PVC (Polyvinyl Chloride)
Jenis plastik ini termasuk yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini biasa digunakan
untuk perangkat hardware, mainan anak-anak, kemasan farmasi, minyak sayur, dan
kebersihan lainnya. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas
dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya
kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti
plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
Plastik ber-tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk
tempat plastik sampah, tempat penyimpanan makanan, dan botol-botol yang lembek.
Sifat jenis plastik LDPE adalah:
1. Kuat,
2. Agak tembus cahaya,
3. Fleksibel dan permukaan agak berlemak.
4. Pada suhu di bawah 60 derajat Celsius, sangat resisten terhadap senyawa kimia,
5. Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik,
6. Kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
7. Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barangbarang yang memerlukan fleksibilitas
tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia. Barang berbahan
LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi
secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
5. PP (Polypropylene)
Karakteristik adalah transparan yang tidak jernih atau berawan, lebih kuat dan ringan
dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil
terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat
makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan yang
terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang
berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
:thumbup:
(jenis ini sangat dianjurkan bila untuk mengisi air kemasan ulang.
6. PS (Polystyrene)
PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839 oleh Eduard Simon seorang apoteker dari
Jerman dengan secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan
styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer
aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan
tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap
rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena
selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita
yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga
karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses
yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun
bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali
dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini
akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.
7. OTHER atau biasanya polycarbonate
Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu:
1. SAN styrene acrylonitrile,
2. ABS acrylonitrile butadiene styrene,
3. PC polycarbonate,
4. Nylon.
Plastik ini dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum
olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan
plastik kemasan.
SAN dan ABS; memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan,
kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada
mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi,
sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.
Plastik dengan jenis 7 yaitu SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang
sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.
Apakah yang Dapat Kita Peroleh dari Informasi SIMBOL PLASTIK Tersebut?
1. Harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya kode 1, 3, 6, dan 7 (PC),
seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan hanya sekali pakai!
2. Akan aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS)
Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri makanan adalah
kontaminasi zat warna plastik dalam makanan contohnya kita sering membeli gorengan
di pinggir jalan, suka minta sama penjualnya yang panas lalu setelah digoreng
dimasukkan ke kantong kresek hitam. Ternyata zat pewarna hitam ini kalau terkena
panas, bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk zat radikal beracun yang berbahaya
bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol
seperti
pada penyakit kanker. Makanya mulai sekarang sebisa mungkin hindari membungkus
makanan dengan tas kresek ya! Terutama makanan yang masih panas.
BAB IV
BAHAYA PENGGUNAAN PLASTIK
plastik. Ia mengaku, belum mengetahui perihal bahaya yang terkandung di dalam plastik
tersebut bila digunakan sebagai pembungkus bakso dalam keadaan panas.
Semangat merubah budaya penggunaan kantong plastik perlu dilakukan dari individu
masing-masing. Upaya ini sangat positif untuk menghentikan bencana lingkungan akibat
kantong plastik di masa depan kata Rektor ITB Prof. Dr. Joko Santoso di sela-sela acara
kampanye itu. Menurut Joko, sudah selayaknya kawula muda lebih peduli dan ramah
kepada lingkungan, karena generasi muda akan menentukan penyelamatan lingkungan
di masa mendatang.
BAB V
CARA MENGURANGI PENGGUNAAN PLASTIK
Berikut adalah tips-tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan plastik :
Mengisi kembali botol minuman bekas dengan air matang dari rumah jika
berpergian. Atau anda dapat menggunakan travel mug anda saat kekantor,
kampus atau sekolah. Sehingga anda tidak perlu membeli minuman dalam
kemasan. Selain lebih gaya, travel mug anda dapat mempertahankan
hangatnya minuman dimanapun anda berada. Misalnya, isilah dengan kopi
panas, susu coklat hangat, teh dan lain sebagainya. Pasti lebih nikmat dan
andapun dapat bias mengurangi jumlah sampah khususnya sampah minuman
kemasan.
Membawa sendiri tas plastik dari rumah dalam jumlah besar atau seperlunya dan
memadai bila merencanakan untuk berbelanja. Atau anda dapat sediakan tas
khusus belanja sehingga tidak perlu lagi menggunakan tas plastic dari toko
atau supermarket. Kalaupun harus menggunakan tas plastik, simpanlah plastik
bag tersebut dengan rapi agar bias digunakan lain waktu. Hal ini dapat dapat
mengurangi jumlah konsumsi sampah plastik.
Mengumpulkan dan memberikan sampah plastik kepada pemulung, tidak
membuang dan membakarnya, karena pembakaran platik dapat menimbulkan
pencemaran udara dan meracuni tanah.
Memanfaatkan ulang botol/wadah platik untuk pot tumbuhan atau bentuk
pekerjaan tangan yang lain.
Tidak menggunakan kemasan apapun berbahan dasar plastik untuk membawa
atau membungkus nasi atau makanan lain. Gunakan daun pisang atau rantang.
Tidak membuang sampah (terutama sampah plastik) di sembarang tempat,
melainkan membuangnya ditempat yang telah disediakan bagi sampak plastik.
Sekarang sudah muncul beberapa tempat sampah khusus plastik. Buanglah
pada tempat sampah ini. Karena sampah plastik ini nantinya akan di daur
ulang.
PENUTUP
Demikianlah paparan kami mengenai plastik yang tiap hari kita gunakan. Mengenai
bagaimana pembuatan plastik, jenis-jenis plastik, baik yang aman digunakan maupun
kurang baik digunakan, tentang bahaya, dan bagaimana cara mengurangi bahaya
penggunaan plastik. Setelah mengetahui paparan di atas tentang semua hal tentang
plastik, tentunya kita mulai sadar bahwasannya tidak semua kemasan plastik aman bagi
kesehatan dan baik untuk lingkungan. Semoga dengan apa yang kami paparkan diatas,
kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, Agar dampak negatif dari plastik
dapat kita hindari. Baik bagi diri kita sendiri maupun lingkungan yang kita tempati
sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Plastik
http://id.wikipedia.org/wiki/Kantong_plastik
http://akuinginhijau.org/2008/03/16/hati-hati-dengan-bahaya-plastik-pelajari-sebelumterlambat/
http://www.rajawana.com/artikel/pendidikan-umum/369-mengurangi-bahaya-plastik.html
http://www.indonesia.go.id/id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=3814