Anda di halaman 1dari 3

Nama : Windy Olivia Yuriza

NPM : 1406624123
IDK Kelas C FG 5

Uraian :
1. Hemoragi atau perdarahan ialah keluarnya darah dari pembuluh darah ke dalam rongga interstisial jaringan, rongga serosa,
atau pada alat tubuh. Tetapi perdarahan bisa juga terjadi keluar dari tubuh melalui lubang tubuh maupun kulit. Jenis perdarahan
yang pertama dinamakan perdarahan internal dan yang kedua eksternal.
2. Menurut pringgoutomo (2006)
Peteki adalah perdarahan kecil yang terjadi pada kapiler di bawah kulit.
Ekomosis adalah perdarahan bawah kulit dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan peteki.
Purpura berada di tengah-tengah antara peteki dan ekimosis, sedangkan kejadiannya spontan pada penyakit-penyakit
tertentu.
Hematom adalah perdarahan yang tidak membeku dan membentuk benjolan seperti tumor pada suatu jaringan.
Hemotorak adalah perdarahan yeng berlangsung di rongga torak.
Perdarahan yang terjadi di rongga peritoneum disebut hemoperitoneum dan ketika terjadi pada rongga perikard adalah
hematoperikardium.
Perdarahan pada organ genital wanita dinamakan hematometrium jika terjadi di dalam rongga uterus. Hematokolpos
tergadi perdarahan yang tertimbun dalam vagina. Hematosalping terjadi penimbunan darah di tuba falopi.
Hematokele merupakan perdarahan yang terjadi pada rongga testis.
Hemartrosis berlangsung di rongga sendi.
Epitaksis atau mimisan yaitu perdarahan di hidung. Hemoptisis atau batuk darah terjadi perdarahan dalam paru yang
kemudian dikeluarkan. Hematemesis atau muntah darah merupakan perdarahan dari saluran cerna.
Hematosezia yaitu perdarahan segar bersal dari usus.
Melena yaitu pengeluaran darah yang berwarna hitam akibat darah yang mengalami lisis.
3. Etiologi perdarahan pada umumnya adalah hilangnya integritas dinding pembuluh darah yang memungkinkan darah keluar.
Hal tersebut disebakan oleh trauma, efek obat-obatan, dan kondisi medis. Hal lain yang menyebabkan perdarahan adalah
proses patologik, penyakit yang berhubungan dengan pembekuan darah, dan kelainan mekanisme homeostasis. Penyakit
dengan pembekuan darah biasanya disebabkan toksik berupa racun ular, zat kimiawi, dan infeksi keras.
4. Proses perdarahan melalui dua fase yaitu fase primer dan fase sekunder. Fase primer mencakup fase vaskuler daan platelet
sedangkan fase sekunder mencakup fase koagulasi yang akan diikuti fase fibrinolitik. Fase vaskuler terjadi setelah trauma
sehingga melibatkan vasokontriksi arteri dan vena, restriksi arteri, dan tekanan ekstravaskuler. Fase platelet diawali dengan
terjadinya kekakuan platelet dan pembuluh darah, kemudian pembuluh darah akan tersumbat. Proses ini terjadi beberapa detik

setelah fase vaskuler terjadi. Fase koagulasi akan keluar dari daerah sekitar dan akan membatasi daerah yang terjadi
perdarahan dengan adanya bantuan faktor ekstrinsik dan instrinsik Fase ini lebih lambat dari yang sebelumnya. Fase ini
dilanjutkan dengan fase fibrinolitik yang ditandai dengan adanya pelepasan antitrombotic agent dan penghancuran limfa serta
hati oleh anthrombotic agent.
5. Efek dari perdarahan ada dua, yaitu efek local dan efek sistemik. Efek local bergantung pada lokasi dan ukuran. Apabila
perdarahan di medulla oblongata kecil maka tetap akan menyebabkan kematian. Apabila terjadi perdarahan pada tanga atau
paha dengan ukuran kecil hanya akan mengalami trauma. Efek sistemik bergantung pada volume, waktu, dan jenis perdarahan.
Efek sistemik akan menyebabkan syok anemia bahkan kematian jika perdarahan tersebut tidak segera diobati

Daftar Pustaka

Pringgoutomo, S., Himawan, S. & Tjarta, A. (2002). Buku Ajar : Patologi 1 (umum). Edisi ke-1. Jakarta : Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai