Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengangguran merupakan suatu masalah yang dialami oleh semua negara, baik negara maju
maupun negara berkembang. Pengangguran memang tidak dapat dipungkiri lagi
keberadaannya. Namun apabila pengangguran terus menerus didiamkan tanpa ada usaha
untuk mengurangi jumlah pengangguran tersebut,itu akan berdampak buruk bagi
perekonomian suatu negara.
Seperti hal nya di Indonesia, kita ketahui bahwa perekonomian Indonesia sejak krisis
ekonomi pada pertengahan 1997 membuat kondisi ketenagakerjaan Indonesia ikut
memburuk. Namun seiring berjalannya waktu, jumlah pendapatan nasional dan tingkat
pengangguran di Indonesia mengalami perubahan di setiap periode nya.
RUMUSAN MASALAH
Seiring berjalannya waktu, jumlah pendapatan nasional dan tingkat pengangguran di
Indonesia mengalami perubahan di setiap periodenya, lalu bagaimanakah perbandingan
tingkat pengangguran dan pendapatan nasional di Indonesia pada periode 2004-2009??
LANDASAN TEORI
Penduduk suatu Negara berdasarkan jenis kegiatan nya dibagi menjadi 2, yaitu
1. Bukan Angkatan kerja
Di dalamnya termasuk 34 persen dari penduduk dewasa yang sedang sekolah, ibu rumah
tangga, pensiunan, tidak mampu bekerja, atau semata-mata tidak bermaksud untuk mencari
kerja.
2. Angkatan kerja
Yang tergolong angkatan ini adalah penduduk yang berusia 15-55 tahun. Angkatan kerja
dibagi lagi menjadi 2, yaitu :
a. Bekerja (employed)
Dalam kelompok ini adalah orang-orang yang melakukan jenis pekerjaan apa saja yang
menghasilkan uang, termasuk di dalamnya orang-orang yang mempunyai pekerjaan akan
tetapi sedang tidak bekerja karena sakit, melakukan pemogokan, atau sedang berlibur.
b. Menganggur (unemployed)
Dalam kelompok ini termasuk orang-orang yang tidak bekerja akan tetapi secara aktif
sedang mencari pekerjaan atau orang-orang yang sedang menunggu untuk kembali bekerja.
Lebih tepat lagi, seseorang disebut menganggur jika ia tidak bekerja dan (a) telah
atau sebanyak 602.903 orang yang menganggur. Dan pada tahun 2005-2006 terjadi pula hal
yang sama, dimana ketika pendapatan nasional mengalami kenaikan sebesar 2.015.588,30
diikuti pula dengan naiknya tingkat pengangguran sebesar 0.19% atau sebanyak 250.439
orang yang menganggur. Hal ini bisa terjadi karena kurang optimalnya penyerapan tenaga
kerja yang ada.
Namun seiring waktu berjalan, tahun 2007 sampai 2009 pemerintah mulai mengoptimalkan
penyerapan tenaga kerja. Terbukti dengan adanya penurunan tingkat pengangguran yang
disertai naiknya jumlah pendapatan nasional. Dimana pada tahun 2007-2008 pendapatan
nasional mengalami kenaikkan sebesar 4.092.284,50 disertai turunnya tingkat
pengangguran sebesar 1.29% atau sebanyak 1.120.327 orang yang mampu terserap. Dan
pada tahun 2008-2009 indonesia mampu mempertahankan keadaan ekonomi nya dimana
pendapatan nasional terus meningkat namun tingkat pengangguran terus menurun.
Walaupun secara konstitusional pemerintah wajib untuk menyediakan lapangan pekerjaan
yang cukup, namun pada kenyataannya hingga saat ini tingkat pengangguran di Indonesia
masih terbilang cukup tinggi.
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa antara pengangguran dan pendapatan
nasional saling berkaitan. Dimana secara teoritis ketika pendapatan nasional naik,maka
jumlah pengangguran menurun,begitu pula sebaliknya. Namun pada kenyataannya hal itu
tergantung pada kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Apabila pandapatan
nasional naik namun tidak diimbangi oleh penyerapan tenaga kerja yang cukup maka
tingkat pengangguran akan tetap tinggi.
SARAN
Saran saya adalah pemerintah harus lebih fokus untuk memperluas lapangan pekerjaan
yang ada di Indonesia. Karena dengan luasnya lapangan pekerjaan maka akan lebih banyak
tenaga kerja yang terserap, sehingga tingkat pengangguran akan berkurang, dimana apabila
pengangguran berkurang maka pendapatan nasional Negara kita akan meningkat.