Anda di halaman 1dari 10

Tujuan, Kerangka Konsep, VIM dan Kuesioner Balita

Untuk Pembekalan Pre Dietetic Internship Komunitas

Kelompok Sasaran Balita

ApriliawanHidayatullah 125070307111005
Desak Made Trisna U 125070301111002
PrimaliaNetta 125070301111023
Merisa 1250703007111023
Karin Afinda W 125070307111011
FarikhaAlfiFaiuza 125070301111007
WildaniaNurin I 125070301111018
Feby Dina Ardiyant 125070301111012

KrisnaWatiSetia W 125070300111009
Alta DwiDiniengga 125070307007
Kartika Diana P 125070307111012
RenyKartiksari 125070300111046
Cecilia Ayu D 125070300111019
Anastasia Bilin 125070300111020
DewiNoorsyali 12507030011106
SelvyRevitasari 125070300111038

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

TUJUAN

TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui Status Gizi Balita (24,1 -47,9 bulan), pola makan balita dan faktor yang
mempengaruhinya.

KERANGKA
Status Gizi
KONSEP
Hygiene sanitasi

Pola Makan

Penyakit Infeksi

Pemanfaatan pelayanan kesehatan


Frekuensi Makan Balita

Jumlah / Porsi Makan Balita

Jenis Makan Balita

Pendekatanibu / pengasuhPenyajian
ketika makan
Makanan untuk
Pengolahan
balita Makan untuk
Kebiasaan
Balita Makan Jenis
Keluarga
makanan Yang disukai
Jenis
Balita
makanan Yang disukai Ibu

Tingkat pengetahuan orang tua tentang gizi


Keterampilan ibu dalam mengolah dan menyajikan makanan

Paparan Informasi Gizi

Jenis makanan Yang populer di lingkungan

Teman Sebaya

Jumlah anggota

Tetangga

Lingkungan sekolah

VIM

No.
1

Variabel
Status gizi

Indikator
BB menurutUmur
TB menurutUmur
BB menurut TB

Metode
Pengukuran
Antropometri

Cut off
BB menurutUmur:
Gizilebih (> +2 SD)
Gizibaik (-2 s/d +2 SD)
Gizikurang (-3 s/d -2 SD)
Giziburuk (< -3 SD)
TB menurutUmur :
Normal ( +2 SD)
Pendek ( -2 SD)
BB menurut TB :
Gemuk (> +2 SD)
Normal (-2 s/d +2 SD)
Kurus (-3 s/d -2 SD)
SangatKurus (< -3 SD)

2
2.1

2.2

Pola konsumsi
Frekuensi
makan balita

- frekuensi makan utama balita


- frekuensi makan snack balita

Jumlah/porsi
makan balita

- porsi makan setiap kali balita


makan

Wawancara
24-Hour Recall

- baik : 3-4 x sehari makanan utama dan


snack 1-2x sehari
Porsi protein:
- sering sekali : > 1x sehari atau tiap kali
makan
- sering : 1x sehari atau sekitar 4-6x

Skor SPSS
BB menurutumur :
Gizilebih= 1
GiziBaik= 2
Gizikurang= 3
Giziburuk = 4
TB menurutumur :
Normal= 0
Pendek= 1
BB menurut TB :
Gemuk = 1
Normal = 2
Kurus = 3
Sangatkurus = 4

Referensi
WHO, 2007

Kemenkes
Malaysia,
2008
Lubis, 2008

2.3

2.1.1

2.1.2

2.1.3

Pemilihan
jenis makan
balita

Penyajian
makan anak

Pengolahan
makanan
untuk balita
Kebiasaan
makan
keluarga

seminggu
- biasa : apabila 3x perminggu
- kadang -kadang : < 3x per minggu atau
1-2x per minggu
- jarang : 1x perminggu
Dikatakan bervariasi jika setiap kali
makan terdiri dari 4 kelompok makanan
(pokok, protein hewani/nabati, buah dan
sayur)

Jenis makanan yang dikonsumsi


balita dalam satu minggu terakhir
(sumber makanan KH, protein
hewani, nabati, buah, sayur)
-

Penyajian makanan untuk


balita setiap harinya
mempertimbangkan aspek
gizinya
- Balita menghabiskan porsi
makan yang disediakan
- Apakah anak memiliki
peralatan makanan khusus
- Apakah ada variasi dalam
bentuk penyajian makanan
- metode pengolahan sayur untuk
balita
- metode pengolahan lauk untuk
balita
- %keluarga yang memiliki
kebiasaan di luar
- % keluarga yang memiliki
kebiasaan makan bersama

Wawanca
ra

(Rosali,
2005)

Septriani,
2008

Wawancara

Septriani,
2008

Wawancara

Septriani,
2008

% keluarga yang memiliki


kebiasaan makan sayur
Frekuensi makan keluarga
Frekuensi keluarga mengkonsumsi
sayuran, buah, snack

2.1.4

Kepercayaan
terhadap
makanan

- Ada tidaknya makanan


pantangan untuk balita
- Ada
tidaknyamakanananjuranpada
balita
- jenis makanan anjuran
Jenis makanan pantangan
alasannya mengkonsumsi
makanan anjuran

SQ-FFQ terkait
kebiasaan
makan keluarga:
frekuensi makan
keluarga (makan
utama & snack),
frekuensi
mengkonsumi
sayuran, buah,
snack
Wawancara

Ya, jikaadakepercayaan/ tradisi di


lingkungansosialterkaitgizi/maka
nan
-Tidak, tidakadakepercayaan/ tradisi di
lingkungansosialterkaitgizi/makanan

Septriani,
2008

Septriani,
2008

- Alasan tidak mengkonsumsi makanan


pantangan

2.1.5

Pendekatan
ibu/pengasuh
ketika makan

- adanya kesabaran pengasuh


dengan cara menghargai dan
memberi kesempatan pada anak
saat makan

Wawancara

2.1.6

Jenis makanan
populer di
lingkungan

2.1.7

Jenis makanan
yang disukai
balita

2.1.8

Jenis makanan
yang disukai
ibu

Keterampilan
ibu dalam

- menciptakan lingkungan yang


baik dan menyenangkan saat
makan
- memberi perhatian khusus
kepada anak
- pengasuh mampu menyajikan
makanan dalam bentuk menarik,
baik alat saji maupun bentuk
makanannya
- pemilihan makanan yang sedang
populer di lingkungan balita atau
keluarga
- pemilihan makanan dipengaruhi
teman sebaya, tetangga terdekat
atau lingkungan sekolah
- jenis makanan apa yang biasa
anak pilih
- jenis makanan apa yang tidak
disukai
- jenis makanan apa yang biasa
anak pilih
- jenis makanan apa yang tidak
disukai

- adanya variasi menu makan


- adanya variasi bentuk makanan

Wawancara

Wawancara

Wawancara

Wawancara

Dikatakan baik apabila :


- memberikan variasi warna dalam menu

Septriani,
2008
Ariefiani,
2009

Septriani,
2008

2.1.2.1 mengolah
makan balita

- adanya variasi cara pengolahan

Tingkat
pengetahuan
2.1.2.2 orang tua
tentang gizi

Pendidikan orang tua

Wawancara

Pengetahuan ibu tentang:


Jenis atau sumber bahan
makanan yang baik untuk balita
Frekuensi makanan yang
baik untuk balita
Porsi makanan yang baik
untuk balita
Metode pengolahan
makanan yang baik untuk balita
Cara menyajikan makanan
yang baik untuk balita
Variasi makan yang baik
untuk balita
Cara pendekatan makan
yang baik kepada balita
Kebiasaan makan keluarga
yang baik

Wawancara

makan balita
- pengasuh memperhatikan cara
pengolahan, bentuk dan pemotongan
bahan makanan dengan baik
Tidak tamat SD (<6 tahun)
Tamat SD (6 tahun)
SLTP/sederajat (>6 tahun)
Baik (>80%)
Sedang (60-80%)
Kurang (<60%)

(Supriatin,
2004)
Kurangbaik = 1
Cukupbaik = 2
Baik = 3

(Ulfa dan
Latifah,
2007)

Paparan
informasi gizi

Kecenderunga
n pola makan
lingkungan
sosial

- ibu pernah atau tidak


mendapatkan informasi tentang
gizi
- informasi tentang gizi di dapat
dari siapa
- informasi tentang gizi di dapat
dari media apa saja

Wawancara

- teman sebaya
- tetangga terdekat
- lingkungan sekolah

Wawancara

Tidakterpapar,
jikarespondentidakpernahmendap
atkaninformasimelalui media
massa< 3 kali dalam 1 tahun
Terpapar,
jikarespondenpernahmendapatkan
informasikadarzi 3 kali dalam 1
tahun

Ridwan,
2010

Ridwan,
2010

1.

Liaqat, Perveen, Nazish Zulfiqar, Hajra Ahmed, Asma Afreen, and others. Emerging Dietary
Patterns from Daily Food Intake Pattrens of Young Children under Five. Pakistan Journal of
Nutrition 9, no. 5 (2010): 50411.
2. Nadeak, Mardin H. Pola Makan Dan Status Gizi Anak Balita Berdasarkan Karakteristik
Keluarga Di Kelurahan Pekan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang
Bedagai Tahun 2011, 2012.
3. Priyadi,2001
4. Silvia A, 2013
5. Endriana, Ekydkk. 2013. Pengaruh Perilaku Pasien terhadap Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan di Instalasi Rawat Jalan RSU Kota Baubau Sulawesi Tenggara. FK Univ. Hasanudin.
Makassar.
6. IstionoWahyudi, dkk. 2009. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Status Gizi Balita. FK
UGM. Yogyakarta.
7. Puspitawati, Natalia. 2013. Sanitasi Lingkungan yang tidak Baik mempengaruhi status gizi pada
balita. Vol. 6. No. 1. Jurnal STIKES
8. Devi, Mazarina. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Status Gizi Balita Di
Pedesaan. Teknologi Kejuruan 33, no. 2 (2012). http://journal.um.ac.id/index.php/teknologikejuruan/article/view/3054.
9. Istiono, Wahyudi, Heni Suryadi, Muhammad Haris, and others. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Status Gizi Balita. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) 25, no. 3 (2012):
150
10. Nadeak, Madin H. 2012. Pola Makan dan Status Gizi Anak Balita Berdasarkan Karakteristik Keluarga
di Kelurahan Pekan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2011.
Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai