Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

GASTRITIS
PEMBIMBING :
DR. H.M.PENGKOEH RISMONO
DISUSUN OLEH :
WILLIEM HARVEY, S. KED
GIA214008

Identitas Pasien
Nama
: Ny. R
Umur
: 56 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: RT. 05 Pakuan Baru, No. 76

Latar Belakang sosial-ekonomi-demografi-lingkungan


keluarga
Status Perkawinan
: Menikah
Jumlah anak
: 3 orang
Status ekonomi keluarga
: Cukup

Pasien tinggal disebuah


rumah permanen dengan
luas 8 x 9 m yang
dihuni oleh 3 orang yaitu
pasien, suami pasien dan
anak bungsunya. Rumah
terdiri dari 1 teras, 1
ruang tamu, 2 kamar
tidur, 1 ruang makan
beserta dapur dan 1
kamar mandi. Rumah
pasien disertai ventilasi
di bagian depan rumah,
lantai dan dinding rumah
terbuat dari semen.

Pencahayaan alamiah cukup


dan pencahayaan buatan
untuk penerangan malam
hari digunakan lampu pijar.
Penyediaan air bersih untuk
keperluan sehari-hari
seperti masak dan mandi
dari air PDAM, air yang
digunakan bersih, jernih dan
tidak berbau. Sedangkan
untuk minum berasal dari
air galon isi ulang.

Jamban yang digunakan


pasien dan keluarga adalah 1
jamban yang ada di dalam
kamar mandi. Terdapat
selokan di depan rumah, dan
untuk pembuangan air limbah
langsung ke dalam septic
tank. Sampah biasanya
dibuang di tempat
pembuangan sampah umum.
Kondisi dapur rumah pasien
cukup rapi, barang-barang
terletak beraturan,
pencahayaan dapur cukup
baik karena terdapat jendela
yang disertai ventilasi.

Aspek Psikologis Keluarga :

Pasien merupakan seorang ibu bagi 3


anaknya dan nenek bagi cucu-cucunya.
Pasien tinggal bersama suami dan anak
bungsu dirumahnya, dan 2 orang anak
lainnya tinggal terpisah dari pasien karena
telah berkeluarga dan mempunyai rumah
sendiri. Namun, anak-anak pasien tetap
rajin mengunjungi pasien setiap harinya
terutama diwaktu sore hari ketika cucucucunya sudah pulang dari sekolah.
Hubungan pasien dengan anggota keluarga
yang lain baik.

KELUHAN UTAMA
Nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu dan
meningkat sejak 1 jam sebelum datang ke
Puskesmas.

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang berobat ke poliklinik umum Puskesmas
dengan keluhan Nyeri di ulu hati sejak 2 hari yang lalu
dan meningkat sejak 1 jam sebelum datang ke
Puskesmas.

Nyeri

dirasakan

tidak

menjalar

ke

punggung. Pasien juga mengaku perut terasa kembung


dan rasa tidak enak diperut, mual, muntah 2x,
muntahan terasa asam, muntahan darah (-), demam
(-). Nafsu makan berkurang, badan terasa lemah
namun os masih dapat melakukan aktivitas seharihari. BAK dan BAB biasa. BAB hitam/ darah (-).

Pasien sudah membeli obat di warung (promag),


keluhan dirasakan sedikit

berkurang namun

kembali nyeri pada ulu hati. Pasien mengaku


beberapa hari ini sedang puasa dan makan tidak
teratur. Riwayat makan makanan asam dan pedas
diakui pasien. Kebiasaan konsumsi teh ada sekalikali, kopi (+), merokok dan minum alkohol
disangkal. Keluhan ini sering dirasakan pasien 3
tahun terakhir terutama saat pasien terlambat
makan dan saat banyak pikiran.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat alergi obat-obatan (-), alergi makanan (-),
riwayat asma (-).

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita
penyakit yang sama dengan pasien.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum: Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

Pengukuran Tanda Vital :

TD : 130/80 mmHg

Nadi : 84x per menit, reguler, kuat angkat

Suhu : 36,5C

Respirasi : 20x/menit, reguler

BB : 62 kg

PB

: 158 cm

IMT

: 24,8

Kepala

Bentuk

: Simetris, normocephal

Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-, Air


mata +/+, cekung -/-

Telinga

: Dalam Batas Normal

Hidung

: Napas cuping hidung -/-, Sekret -/-,

Epistaksis -/

Mulut : Bibir sianosis (-), Mukosa basah (+), lidah


kotor(-)

Thoraks
Inspeksi : Simetris, retraksi (-)
Palpasi
: Krepitasi (-)
Perkusi
: Sonor
Auskultasi: Vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/BJI dan II regular, gallop (-), bising jantung (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, venektasi (-)
Palpasi
:Nyeri tekan epigastrium (+), Ballotemen (-),
hepar lien tidak teraba.
Perkusi
:Timpani (+), nyeri ketok cva (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal.
Ekstremitas : Akral hangat +/+, edema -/-

Laboratorium
Pemeriksaan Anjuran :
- Darah rutin
- Endoskopi

Diagnosa Kerja :
Gastritis Kronis (K.29)

Diagnosa Banding :
1. Ulkus Gaster (K25)
2. Ulkus duodenum (K26)
3. Gastroesophageal reflux disease (GERD) (K21)

MANAJEMEN
Promotif
Istirahat yang cukup, tidur selama 8-9 jam dari jam 21.00
sampai jam 05.00 wib, dan tidak boleh terlalu capek.
Mengatur pola makan yang benar dengan cara makan 5 x
sehari dan jangan sampai telat makan. Mengonsumsi makanan
yang bergizi yang terdiri dari nasi, lauk pauk (ikan/ ayam/
telur/ tahu/ tempe), sayur (bayam/ kangkung/ wortel), dan
buah ( jeruk/ apel/ pisang/ pepaya).

Mengonsumsi makanan yang teksturnya lembut dan juga lunak.


Sebaiknya jangan makan terlalu banyak dalam satu waktu
makan dan usahakan untuk makan dengan jumlah sedikit
namun frekuensi sering.
Menghindari makanan yang dapat mengiritasi terutama
makanan yang pedas, asam, gorengan atau berlemak.
Berikan cukup minum minimal 8 gelas sehari.

Preventif
Jangan terlambat makan, sebaiknya makan tepat
waktu.
Jangan mengonsumsi makanan yang pedas, terlalu
panas ataupun terlalu dingin.
Hindari stress dan kecemasan dalam diri.
Jangan sembarangan membeli obat diwarung.
Kurangi aktivitas yang terlalu berat, jangan terlalu
kelelahan.

Kuratif :
Non Farmakologi

Istirahat yang cukup, tidur selama 8-9 jam dari jam 21.00 sampai
jam 05.00 wib, dan tidak boleh terlalu capek.

Mengatur pola makan yang benar dengan cara makan 5 x sehari dan
jangan sampai telat makan.

Menghindari makanan yang dapat mengiritasi terutama makanan


yang pedas, asam, gorengan atau berlemak.

Berikan cukup minum minimal 8 gelas sehari.

Farmakologi

Antasida tablet 200 mg 3 x sehari

Domperidon tablet 10 mg 2 x sehari

Vitamin B Compleks 1 x sehari

Obat tradisional
Ramuan Gastritis I
Bahan
: Kunyit 2 buah
Cara
: Parut kunyit tersebut kemudian
diperas hingga keluar airnya, kemudian
minumlah air perasan kunyit tersebut.
Aturan
: Diminum 2-3 kali sehari sebelum
makan.

Rehabilitasi :

Edukasi mengenai penyakit kepada pasien

Minum obat secara teratur

Menjaga pola makan secara benar.

Jika nyerinya makin bertambah dan ada muntah


darah segera dibawa kepuskesmas atau ke
rumah sakit.

ANALISIS KASUS
Hubungan diagnosis penyakit dengan keadaan rumah dan
lingkungan sekitar
Gastritis kronis merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan
meningkatkatnya asam lambung yang menyebabkan berbagai keluhan.
Jika dilihat dari keadaan rumah, keadaan rumah os dinilai cukup baik
dan bersih. Selain itu Pasien tinggal di lingkungan rumah yang tidak
terlalu padat, dan jauh dari jalan raya. Halaman depan rumah terawat
dengan baik. Tidak ada pabrik di sekitar lingkungan rumah pasien.
Penyakit ini tidak mempunyai hubungan dengan keadaan rumah dan
lingkungan sekitar. Keadaan rumah pasien cukup bersih sehingga tidak
terdapat hubungan antara penyakit pasien dengan keadaan rumah dan
lingkungan sekitar.

Hubungan

diagnosis

dengan

aspek

psikologis

di

keluarga

Jika dilihat dari penyakit yang diderita Ny. R


dengan keadaan keluarga dan hubungan
keluarga, keadaan dan hubungan keluarga
pasien terjalin cukup baik. Selama anamnesis
pasien bercerita ia merasa gelisah karena anak
bungsunya belum menikah. Itulah yang
menyebabkan pasien sering merasa cemas dan
terlambat makan. Faktor stress dan kecemasan
yang dirasakan pasien adalah salah satu pemicu
penyakit gastritis pada pasien ini.

Analisis kemungkinan faktor risiko atau etiologi


penyakit pada pasien
Pada pasien ini dari anamnesis yang dilakukan
terhadap berbagai faktor yang bisa menyebabkan
terjadinya penyakit ini didapatkan kesimpulan bahwa
kebiasaan pasien dengan tidak menjaga pola makan
yang teratur, seringnya mengonsumsi makan makanan
asam dan pedas, kurangnya aktifitas olahraga menjadi
faktor resiko yang mendukung terjadinya penyakit ini.

Analisis untuk mengurangi paparan


Pasien kita edukasi mengenai penyakit yang diderita
dan

penatalaksanaan

yang

diberikan.

Menghindari

makanan pencetus yang merangsang, seperti pedas, asam,


tinggi lemak. Makan teratur, sedikit tapi berulang kali
(sering), makanan banyak yang mengandung susu tapi
dalam porsi kecil, dan makanan yang dimakan harus
lembek, mudah dicerna, tidak dirangsang dan dapat
menetralisir asam lambung. Selain itu jug harus diikuti
dengan banyak konsumsi buah, sayuran, dan produkproduk rendah lemak.

Rencana

Promosi

Dan

Pendidikan

Kesehatan

Kepada Pasien Dan Kepada Keluarga

Menjaga

kebersihan

diri

dan

lingkungan

serta

olahraga untuk mewujudkan hidup yang sehat dan


bersih.

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien


tentang

faktor-faktor

yang

dapat

memicu

kekambuhan gastritis seperti pola makan, faktor


obat-obatan, psikologis dan infeksi.

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien


untuk melakukan diet lambung.

Rencana Edukasi penyakit kepada pasien dan kepada keluarga :

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien bahwa penyakit ini


merupakan penyakit yang dapat berulang kembali dan dapat dicegah
kekambuhannya dengan mengatur pola makan dan mengkonsumsi makanan
yang tidak merangsang meningkatnya asam lambung.

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien untuk menghindari stres


baik fisiologis maupun psikologis dengan istirahat yang cukup dan
melakukan kegiatan yang positif dikarenakan stres dapat meningkatkan
resiko kekambuhan gastritis.

Menjelaskan kepada pasien bagaimana cara konsumsi obat, menjelaskan


komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit tersebut sehingga apabila
tidak ada perbaikan atau keluhan yang memburuk pasien diminta kembali
kontrol ke puskesmas ataupun sarana kesehatan lainnya untuk dilakukan
pemeriksaan yang lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Hirlan. Gastritis dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1.


Jakarta. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia: 2006. hal. 335-7.

Tarigan P. Tukak Gaster dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,


jilid 1. Jakarta. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia: 2006. hal. 338-44.

Djojoningrat D. Dispepsia Fungsional dalam: Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam, jilid 1. Jakarta. Departemen Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 2006. hal.
352-4.

Lindseth G. Gangguan Lambung dan Duodenum dalam


Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, volume 1.
ECG: 2006. hal. 422-3.

Mubin H. Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam Diagnosis dan


Terapi. EGC: 2001. hal 240.

Anda mungkin juga menyukai