Anda di halaman 1dari 38

IMPLEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

Drs. Yudi Setyawan, M.S., M.Sc.

DEWAN PENGAWAS DAN PENJAMINAN MUTU


IST AKPRIND YOGYAKARTA
PELATIHAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
DOSEN IST AKPRIND YOGYAKARTA 16-18 Februari 2016

Outline
PENTINGNYA SPM
IMPLEMENTASI SPMI
IMPLEMENTASI SPME

SPMI, SPME dan


PD Dikti
SPM Dikti

Sistem

Sistem

Penjaminan

Penjaminan

Mutu

Mutu

Internal

Eksternal

(SPMI)

(SPME)

Pangkalan Data Pendidikan


Tinggi

M
MUTU

IMPLEMENTASI SPMI
Aras
Implementasi
SPMI
Universitas/Insti

Sekolah

tut

Tinggi

Politeknik/Akade
mi/
Akademi

Fakultas
Fakultas
Fakultas

Komunitas

Fakult
as

Fakultas
Fakultas
Fakultas
Unit

Fakultas
Fakultas
Fakultas
Unit

Fakultas
Fakultas
Fakultas
Unit

Pengelola

Pengelola

Pengelola

Program

Program

Program

Studi

Studi

Studi

Manajemen SPMI
P
P

P
P

Penetapan Standar Dikti;

Pelaksanaan Standar Dikti;


Evaluasi (Pelaksanaan) Standar
Dikti;

Pengendalian (Pelaksanan)

Penetapan Standar Dikti;

Standar

Ditetapkan

Dikti

Perguruan

Dikti

Standar

Jumlah Standar Dikti Dalam SPMI

(Melampaui
SN Dikti)
SN Dikti

(Standar
Minimal)

Visi Perguruan Tinggi

Tinggi
Permendikbud
No. 49 Tahun
2014

SN Dikti dapat
dilampaui sesuai

Standar Dikti yang


ditetapkan oleh
Perguruan Tinggi

Standar
Dikti
Standar
StandarDikti
Dikti

SN
Standar
SNDikti
Dikti
SNDikti
Dikti
SN
Dikti SN Dikti
SN
SN DiktiDikti Std Dikti

dengan

Pengertian melampauiyang
atau dilampaui:

Visi Perguruan Tinggi

a. melebihi atau dilebihiharus


secaramelampaui
kuantitatif,
dan/atau

SN

SN
SN
SNDikti
Dikti
SNDikti
Dikti
Standar
Standar
SN Dikti SN Dikti
Turunan

Turunan

Penetapan Standar Dikti;

Contoh Penjabaran Standar Dikti ke


Standar Turunan (Standar Dosen)

Visi Perguruan
Tinggi

Standar
Dikti
Standar
StandarDikti
Standar
SN
SN
Dikti
SNDikti
Dikti
SNDikti
Dikti
SNDikti

Std

SN Dikti
SN Dikti
Dikti
Dikti
SN
Dikti
Dikti
Standar
SN
Dikti SN
SNStd
Dikti
Stand
Stand
Dikti
Turunan
ar
Dose

ar
Lai
Turuna
n

Standar Rekrutasi
Standar Masa Percobaan
Standar Perjanjian Kerja
Standar Penilaian Prestasi Kerja
Standar Mutasi, Promosi,
Demosi
Standar Waktu Kerja
Standar Kerja Lembur & Cuti
Standar Penghasilan &
Penghargaan
Standar Jamsos &
Kesejahteraan
Standar Pengembangan &
Pembinaan
Standar Keselamatan &
Kesehatan Kerja

Penetapan Standar

Dikti;
Pengukuran Mutu Pendidikan Tinggi Berbasis Standar Dikti

Stand

Stand

ar

ar

Prose

Mut
Pendidikan
Tinggi
dari
pemenuhan setiap Standar Dikti
u
diukur
sebagai
agregat, untuk mencapai tujuan

Dose

Pengukuran Mutu Pendidikan


Tinggi Berbasis Interaksi Antar
Pendidikan
s
n
Standar
Dikti
Tinggi

Stand
ar

Standar

Prose Dosen
s

Stand
ar

Mutu Pendidikan Tinggi selain


pemenuha setiap Standa Dikti, tetapi
diukur dari
harus pula diukur dari pemenuhan
n
r
interaksi
Pendidikan
antar Standar Dikti, untuk mencapai
Tinggi
tujuan

Penetapan Standar Dikti;

Teknik Perumusan Standar Dikti

Perumusan Standar Dikti menggunakan kata kerja yang dapat diukur,


menetapkan, membuat, menyusun, merancang,
dan kata kerja yang
hindari
contoh

tidak dapat diukur, contoh memahami, merasakan.

Rumusan Standar Dikti memenuhi unsur:

1.

Audience

2.

Behavior

3.

Competence

kewenangan
Pimpinan perguruan tinggi, fakultas, dan jurusan sesuai
masing
(A) harus melakukan rekrutasi, pembinaan, dan pengembangan
Degree
4.
masingContoh
dosen Rumusan Standar Dikti
tetap (B) agar tercapai rasio dosen dan mahasiswa sebesar 1:25 (C)

Pelaksanaan Standar Dikti;

Tahap Membangun

SPMI

Kaizen

SPMI
Dokume

Dokume

Dokume

Dokume

n/

n/

n/

n/

Buk

Buk

Buk

Buk

Kebijaka

Manua

Standa

Formuli

n
Peningkat
SPMan
I

SPM
I

Evaluasi

SPM

dan

SPM

I Pengendali

Penerapa
r
n SPM
SPM I

an
SPM

I
(al:

Pelaksanaan Standar Dikti;

Garis Besar Isi Dokumen/Buku Kebijakan


SPMI
ISI

1. Visi, Misi, Tujuan Perguruan Tinggi


2. Latar Belakang Perguruan Tinggi menjalankan SPMI.

Dokume

3. Luas lingkup Kebijakan SPMI (misal: akademik & nonakademik).

n/

4. Daftar
dan Definisi
IstilahSPMI
dalam dokumen SPMI.
a. Tujuan
dan Strategi

Buku

5. Garis
besar atau
kebijakan
SPMI pada Perguruan
Tinggi antara lain:
b. Prinsip
Azas Pelaksanaan
SPMI

Kebijaka

c.

e.
d. Unit atau pejabat khusus penanggungjawab SPMI (termasuk

SPMI

Manajemen SPMI (PPEPP).

singkat
tentang
dokumen
SPMI
lain yaitu Manual SPMI,
6. Informasi
struktur
organisasi,
dan
tata kelola
SPMI)
7.

Standar
SPMI,
Formulir
SPMI.
Jumlah
dandan
nama
semua
Standar Dikti dalam SPMI.

Pelaksanaan Standar Dikti;

Garis Besar Isi Dokumen/Buku Manual SPMI

ISI

2.

Luas lingkup Manual SPMI.


a. Manual Penetapan Standar Dikti;
b.

Manual Pelaksanaan Standar Dikti;

Buku

c.

Manual Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti;

c.

Manual Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti;

BuDkouku

SPMmen/
MaI
nual

Tujuan dan maksud Manual SPMI.

Dokumen/

Manual
Dokumen
SPMI
/

SPM

1.

Dokumen/
Buku
Manual

3.

Rincian
tentang
hal yangStandar
harus dikerjakan.
d. Manual
Peningkatan
Dikti.

4.

Pihak yang bertanggungjawab mengerjakan sesuatu.

5.

Uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai manual SPMI.

6.

Uraian bagaimana dan bilamana pekerjaan itu harus dilaksanakan.

7.
8.

Rincian formulir/borang/proforma yang harus dibuat dan digunakan


sebagai bagian dari manual SPMI.

Pelaksanaan Standar Dikti;

Garis Besar Isi Dokumen/Buku Standar SPMI


1. Definisi Istilah (istilah khas yang diginakan agar tidak
ISI

Dokumen
/
Buku
Standar
SPMI

2. menimbulkan tafsir)
3. Rasionale Standar Dikti (alasan penetapan standar
4.
5.
6.
7.

tersebut )
Pernyataan Isi Standar Dikti (misal: mengandung unsur
A,B,C,
dan D)
Strategi Pencapaian Standar Dikti (apa/bagaimana

Pelaksanaan Standar
Dikti;

Garis Besar Isi Dokumen/Buku


Formulir SPMI
Terdapat banyak macam maupun jumlah formulir
ISI

SPMI

sesuai

dengan

peruntukan

untuk

setiap

Dapat
dipastikan
Standar
Dikti. bahwa setiap Standar Dikti membutuhkan
Dokume
n/Buku
Formuli
r

berbagai

macam

mengendalikan

formulir

sebagai

alat

untuk

pelaksanaan Standar Dikti, dan merekam

mutu hasil pelaksanaan

Standar Dikti.

P Pelaksanaan Standar Dikti;


Alternatif 1 Menjilid Dokumen/Buku SPMI

Misalnya terdapat 120 Standar Dikti dalam SPMI suatu


Perguruan Tinggi
Buku II

Buku III

Buku IV

KEBIJAKA

MANUAL

STANDA

FORMULI

SPMI

SPMI

SPMI

Buku I

SPMI

Berisi 120 Standar

Berisi Kebijakan
SPMI

Dikti

Berisi satu atau


lebih

di Perguruan

Berisi Manual untuk 120 Standar Dikti.

formulir untuk

Tinggi

setiap manual berisi:

setiap

yang

Manual Penetapan satu Standar Dikti

Standar Dikti

Pelaksanaan Standar Dikti;

Alternatif 2 Menjilid Dokumen/Buku SPMI (2)


Jika terdapat 120 Standar Dikti di dalam sebuah Perguruan
Tinggi, maka terdapat:
Bab

Bab

Setiap Buku Standar


III
I
Dikti berisi:
Kebija

Standa

(Misalnya
Standar
kan

Bab
SPM
II Kurikulum)
I
Manua

120 Buku
Standar Dikti

Berisi:

r
Bab
Kurikul
IV
um
Formuli

Standa

Standa

Kurikul

Kurikul

Manual Penetapan Standar Kurikulum


Manual Pelaksanaan
Standarum
Kurikulum
um

Evaluasi (Pelaksanaan) Standar


Dikti;

Evaluasi

(Pelaksanaan) Standar Dikti dilakukan dengan

menyelenggarakan

Audit Mutu Internal, yaitu memeriksa tentang pemenuhan Standar Dikti


pada
c. Pelaksanaan Standar Dikti

mencapai

Standar Dikti yang

Tahap
Pelaksanaan Standar Dikti. telah
belum
d.
Pelaksanaan Standar Dikti menyimpang
dari Standar Dikti yang
Hasil
Audit Mutu Internal dapat terdiri atas:
ditetapkan;
telah
a. Pelaksanaan Standar Dikti mencapai Standar Dikti yang telah
ditetapkan
ditetapkan;
Apapun hasil Audit Mutu Internal pelaksanaan Standar Dikti, yaitu
b. Pelaksanaan Standar Dikti melampaui Standar Dikti yang telah

Pengendalian (Pelaksanaan) Standar

Dikti;
Pengendalian (Pelaksanaan) Standar

Pelaksanaan
Standar
Dikti
Dikti
Pengendalian
Mencapai Standar Dikti
Perguruan Tinggi
(Pelaksanaan)
mempertahankan
Standar Dikti
pencapaian
dan berupaya
Melampaui Standar Dikti

Perguruan
meningkatkan
Standar Tinggi
Dikti
mempertahankan
pelampauan dan berupaya
Belum Mencapai Standar Dikti Perguruan
Tinggi melakukan
lebih meningkatkan
Standar
tindakan
koreksi
Dikti
pelaksanan Standar
Dikti
Menyimpang dari Standar
agar Standar Dikti dapat
Dikti
dicapai, atau agar pelaksanaan

Peningkatan Standar Dikti.

Manajemen SPMI
PPEPP (Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian,
akan menghasilkan kaizen atau continuous improvement
Peningkatan)
quality

mutu

PPEPP

PPEP

PPEPP

PPEP

PPEPP

PPEP

Quality
first

PPEPP

PPEP

Pendidikan Tinggi di Perguruan Tinggi. PPEPP

Sikap Mental

Stakeholder in process is
The next
our
Speak with
stakeholder
data
Upstream
management

Peningkatan Standar Dikti.

Sikap Mental Penyelenggaraan SPMI

Quality first
Semua pikiran dan tindakan pengelola Perguruan Tinggi harus

memrioritaskan mutu.
Stakeholders-in
Semua pikiran dan tindakan pengelola Perguruan Tinggi harus

ditujukan pada kepuasan para pemangku kepentingan (internal dan


eksternal).
The next process is our stakeholder

Setiap
pihak
yang
menjalankan
tugasnya dalam proses pendidikan pada
PT harus menganggap pihak lain yang
menggunakan
hasil
pelaksanaan
tugasnya
tersebut keputusan/kebijakan
sebagai pemangkudalam proses pendidikan PT
harus
Setiap pengambilan
pada
kepentingan yang harus dipuaskan.
dilakukan secara partisipatif dan kolegial, bukan otoritatif.
Speak with data

Peningkatan Standar Dikti.

Contoh Manajemen SPMI


Peningkatan Nilai Akhir (NA) Dalam Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi
NA MK X=70 % A

NA MK X=65 % A

NA MK X=60 % A

NA MK X=55 % A

NA MK X=50 % A

PPEPP

PPEPP

PPEPP

PPEPP

PEPP

PPEPP

P PEPP

PPEPP

PPEPP

Semester
Ganjil 2015
Semester
Genap 2014
Semester
Ganjil 2014
Semester
Genap 2013
Semester
Ganjil 2013

Implementasi
SPME
Kebijakan Nasional
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal atau
Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang

Akreditasi

Pendidikan Tinggi dan


Permendikbud No. 87 Tahun 2014 Tentang Akreditasi
Program Studi dan Perguruan Tinggi

DASAR HUKUM
SPME

SPME atau Akreditasi


SPM Dikti

Sistem Penjaminan

Sistem Penjaminan

Mutu Internal

Mutu Eksternal

(SPMI)

(SPME)

M
MUTU

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi


(PD Dikti)

Tujuan dan Prinsip SPME atau


Tujuan
Akreditasi
SPME atau Akreditasi
a. menentukan

kelayakan Program Studi dan

kriteria
berdasarkan
Pendidikan Tinggi;
b. menjamin

mutu

yang

mengacu

Program Studi dan

pada

Perguruan Tinggi
Standar

Perguruan Tinggi secara

eksternal baik bidang akademik maupun non akademik


melindungi kepentingan mahasiswa dan masyarakat.

Prinsip SPME atau Akreditasi

a. independen;
b. akurat;
c. obyektif;
d. transparan;

Nasional

untuk

Kebijakan SPME atau Akreditasi


Akreditasi

dilakukan terhadap Program Studi dan Perguruan

berdasarkan interak
Tinggi
Pendidikan Tinggi.
si

antarstand
ar

di dalam

Nasional

Standar

Luaran proses akreditasi dinyatakan dengan


status akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
Status akreditasi Program Studi dan Perguruan
Tinggi terdiri atas:
a. terakreditasi;
dan b.tidak
terakreditasi.
Peringkat terakreditasi Program Studi dan
Perguruan Tinggi terdiri atas:
a. terakreditasi baik;

Kebijakan SPME atau Akreditasi

Makna peringkat terakreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi


sebagai berikut:

a.
terakreditasi baik, yaitu memenuhi Standar Nasional
Pendidikan
Tinggi;

b. terakreditasi baik sekali dan terakreditasi unggul, yaitu


melampaui

Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Tingkat pelampauan Standar Nasional Pendidikan Tinggi oleh


Program Studi dan Perguruan Tinggi, ditetapkan oleh LAM
dan/atau BAN-PT sesuai kewenangan masing-masing.
Masa
berlaku
status
akreditasi
dan
peringkat
terakreditasi Program

Instrumen SPME atau Akreditasi (1)

Akreditasi

Program Studi dan Perguruan


menggunakan instrumen akreditasi,
interaksi antarstandar di dalam SN Dikti.
yang

Tinggi dilakukan dengan


disusun berdasarkan

Instrumen akreditasi terdiri atas:


a. Instrumen akreditasi untuk
Program Studi; dan b. Instrumen
akreditasi untuk Perguruan Tinggi.
Instrumen
akreditasi
untuk
Program
jenis pendidikan,
yaitu vokasi,
akademik,
profesi;
program
Studi
disusun berdasarkan:
yaitu program diploma, sarjana,

sarjana
terapan, magister, magister terapan, profesi, spesialis, doktor, dan
pendidikan,
doktor terapan;

Instrumen SPME atau Akreditasi

Instrumen akreditasi untuk Perguruan


Tinggi disusun berdasarkan pengelolaan
perguruan
a Perguruantinggi,
Tinggi yaitu:
Swasta (PTS);
.

Perguruan Tinggi Negeri (PTN);

PTN dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum;

Peran PD Dikti SPME atau

c PTN Badan Hukum.


Akreditasi
Program
da Perguruan Tingg dilakuka dengan
Akreditasi
.
menggunakan
data dan informasi pada Pangkalan
Studi
n
i
n
Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti)
d

Kelembagaan SPME atau Akreditasi

Badan Akreditasi Perguruan Tinggi (BAN-

BAN-PT dibentuk oleh Menteri


PT)

dan
BAN-PT merupakan badan nonstruktural di
Kementerian bertanggung jawab kepada
lingkungan
BAN-PT memiliki kemandirian dalam melakukan akreditasi Perguruan
Menteri.

Lembaga
Tinggi. Akreditasi Mandiri

LAM dibentuk oleh Pemerintah atau


(LAM)

LAM
dibentuk berdasarkan rumpun,
masyarakat.

pohon, dan/ataucaban
pengetahuan yang berkedudukan di Ibu Kota Provinsi.
g

ilmu

LAM dapat membentuk perwakilan di setiap wilayah kerja


Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi.
LAM berfungsi memberikan dukungan teknis dan
administratif pelaksanaan akreditasi Program Studi.

KelembagaaSPME atau
n

Akreditasi
Akredita
si

SPME

Perguruan

atau

Tinggi

Akredi
tasi

Akredita
si

BANPT
LAM
LAM
LAM
Pemerinta
Pemerinta
Pemeri
h
h
dan/ata
ntah

Program

uLAM

Studi

LAM
LAM
Masyarak
Masyar
Masyarak
at
akat
at

Organisasi

Organisasi LAM

Organisasi LAM

BAN-PT

Pem

Masy

Pemerin
Ketu
Majelis tah
a
Sekretar

Akredita

is

si

Direktu

Dewan
Ekseku
tif

r
Sekretar

Pemerin
Ketu
Lembag
tah a
a
Sekretar
Akredita

is

Ketu
Badan Hukum
Akredita
Nirlaba
a

si
Lembaga

Sekretar
is

Mandiri

si
Mandiri

is

Asesor
Asesor
Asesor
Aseso

Asesor
Asesor
Asesor
Aseso

Asesor
Asesor
Asesor
Aseso

Sta
Sta
fSta
f

Sta
Sta
fSta
f

Sta
Sta
fSta
f

Teknis
f
Teknis

Teknis
f
Teknis

Teknis
f
Teknis

Administratif
Teknis
Administratif

Administratif
Teknis
Administratif

Administratif
Teknis
Administratif

Tugas
danakreditasi
Wewenang
a. mengembangkan
sistem
Program Studi dan Perguruan Tinggi
selaras dengan
BAN-PT

kebijakan pengembangan pendidikan tinggi;


b. menyusun dan menetapkan instrumen akreditasi Perguruan Tinggi berdasarkan
c.
d.
e.

Standar Nasional Pendidikan Tinggi;


melakukan akreditasi Perguruan Tinggi;
menerbitkan, mengubah, atau mencabut keputusan tentang status akreditasi dan

peringkat terakreditasi Perguruan Tinggi;


f. membangun dan mengembangkan jejaring dengan pemangku kepentingan baik di
memeriksa, melakukan uji kebenaran, dan memutuskan keberatan yang diajukan atas
tingkat nasional maupun internasional;
status akreditasi dan/atau peringkat terakreditasi Perguruan Tinggi;
g. melakukan penilaian kelayakan pendirian LAM sebagai dasar rekomendasi pengakuan
Menteri kepada LAM;
h. mengevaluasi kinerja LAM secara berkala yang hasilnya disampaikan kepada Menteri;
i. bersama dengan Direktur Jenderal menyusun instrumen evaluasi pendirian Perguruan

Tugas dan Wewenang LAM


a. menyusun
b.
c.

instrumen akreditasi Program Studi berdasarkan

antar standar di dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi;


interaksi
melakukan akreditasi Program Studi;
menerbitkan, mengubah, atau mencabut keputusan tentang status

d. akreditasi
e.

dan peringkat terakreditasi Program Studi;


memeriksa, melakukan uji kebenaran dan memutuskan keberatan

f.

yang

atas rekomendasi
status akreditasi
dan/atau
peringkat terakreditasi
Program
g. diajukan
pembukaanProgram
Studi kepada
memberikan
kelayaka
h.

Direktorat
Jenderal atau PTN
Studi;
n badan hukum;
melaporkan
tugasnya secara
berkala
kepada
BANmembangunpelaksanaan
dan mengembangkan
jejaring
dengan
pemangku

Mekanisme SPME atau Akreditasi


Mekanisme Akreditasi
LAM dan BANmenyusu instrume akredita sesua denga
kewenangan masing-masing.
PT
n
n
si
i
n

Tahapan Akreditasi sebagai berikut:


a. Tahap Evaluasi Data dan Informasi;
b. Tahap Penetapan Status Akreditasi
dan Peringkat
Terakreditasi;
c. Tahap Pemantauan Status Akreditasi
dan Peringkat

Tahap Evaluasi Data dan


Tahap Evaluasi Data danInformasi
Informasi meliputi langkah:
a. Pemimpin Perguruan Tinggi mengajukan permohonan
kepada LAM untuk akreditasi Program Studi dan/atau BAN-PT
untuk akreditasi Perguruan Tinggi;
b.dan
LAM informasi
dan/atau BAN-PT
evaluasi Perguruan
kecukupanTinggi
Programmelakukan
Studi
dan/atau
atas
data
sebagaimana
dimaksud
pada huruf a, yang
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi;

disimpan

dalam

Evaluasi kecukupan atas data dan informasi asesor


dilakukan
oleh
yang diutamakan
berdomisili
di wilayah kerja LembagaLayanan
Pendidikan Tinggi untuk melakukan verifikasi data dan informasi yang
diserahkan oleh Perguruan Tinggi ke PD Dikti.

Dalam kondisi tertentu LAM


dan/atau BAN-PT
asesmen lapangan sesuai

dapat

melakukan

Tahap Penetapan Status dan Peringkat

Tahap Penetapan Akreditasi


Status dan Peringkat
Terakreditasi meliputi langkah:

a. LAM dan/atau BAN-PT mengolah dan menganalisis data dan informasi


Perguruan
pemohon
akreditasi,
untukdan/atau
menetapkan
statusdari
akreditasi
danTinggi
peringkat
akreditasi
Program
Studi

Perguruan Tinggi;
statusdan peringkat
b. LAM dan/atau BAN-PT mengumumkan
akreditasiProgram Studi dan/atau Perguruan Tinggi sesuai
kewenangan masing-masing.

Pemimpin Perguruan Tinggi wajib mengajukan


ulang paling lambat
6
sebelum masa berlaku
status dan
bulan
permohonan
akreditasi
peringkat terakreditasi Program Studi dan/atau Perguruan Tingginya
berakhir.

Tahap Pemantauan Status dan Peringkat


Akreditasi

Taha

Pemantaua

langkah:
p
n

Statu
s

dan Peringka Terakredita


t

meliputi

si

a. LAM dan/atau BAN-PT melakukan pemantauan terhadap status


dan
yangtelah ditetapkan, berdasarka data dan informas pada
Pangkala Data
Pendidikan
Tinggi Studi
dan/atau
faktaPerguruan
hasil
peringkat
terakreditasi
Program
dan/atau
n
i
n
asesmen
Tinggi
b. Status peringkat terakreditasi Program Studi dan/atau Perguruan
lapangan

Tinggi

apabila
Program Studi dan/atau Perguruan Tinggi terbukti tidak
;
dapat dicabut sebelum masa berlakunya berakhir, dan
lagi
memenuhi syarat status dan peringkat terakreditasi

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai