Anda di halaman 1dari 13

*_.

-'

Tanggal

Media

KLIPING BERITA 2016


DITJEN PEMBIAYAAN PERUMAHAN

:1

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Q_FE>RUAR'

DAN PERUMAHAN RAKYAT

Halaman/Rubrik

:-

Jumalis

'8

N744)

1
\

i
1,
__

Tanggal

Media

KLIPING BERITA 2016


DITJEN PEMBIAYAAN PERUMAHAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DAN PERUMAHAN RAKYAT

FEEWAR {LOW

\<0p_N\)\!AKAR.\A

Halaman/Rllbrik
Jumalis

T
:

Igf

PRODEW

OM/6,9

KLIPING BERITA 2016


if

Tanggal

Media

DITJEN PEMBIAYAAN PERUMAHAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN

QFEERL/HQ, >20/L
14/ORAN

JAKAR-In

UMUM DAN PERUMAI-IAN RAKYAT

Halaman/Rbrik
Jumalis

:_

V;/P$Z0PEPT\
I: DU /-E_(d

"_
Tanggal

Media

KI ,IPING BERITA 2016


DITJEN PEMBIAYAAN PERUMAHAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN

JUML g Ebmm" /[b

Mm

UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Halaman/Rubnk
W '
.]Ul'll8|iS

_ L9/k0FPrA1~

<

KLIPING BERITA 2016


DITIEN PEMBIAYAAN PERUMAHAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

\i

Tanggal

Media

Halaman/Rubrik

Jumalis

DAN PERUMAHAN RAKYAT

___i-.

.-_--.

G?)


; .4.

2;

'3

KLIPING BERITA 201 6

1I;

DITJEN PEMBIAYAAN PERUMAHAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN

UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Tanggal

Media

5_FE5RUA_R'
WUEQTOR

20/

DmL\(

Halaman/Rbrik

Jumalis

/Mmw4MJK,M6mWS\
+wnYMrr:
V

nrrmn PEMBIAYAAN PERUMAHAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Tanggal

Media

KLIPING BERITA 201 6

FQRU/#11

INVESTOR

M,6

D4H_\r

Halaman/Rubrik
Jumalis

DAN PERUMAHAN RAKYAT

F 14/MOUEY
:

& mlmud new:


AbUTl(AI\)T/

UU Tapera Mudahkan Masyarakat

Miliki

Rumah
Dapatkan Berita Harian Propeni di Indonesia, Berita dipersembahkan oleh Rumah.com

umahCom Diperkirakan akan segera rampung pada Maret 2016 ini, Rancangan Undang Undang
(RUU) Tapera yang dibahas Panitia Kerja (Panja) Dewan Pen/vakilan Rakyat (DPR) RI, saat
ini prosesnya sudah mencapai 85%.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yakin Undang-undang Tabungan
Perumahan Rakyat (Tapera) dapat mewujudkan mimpi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
untuk memiliki rumah layak huni.
RUU Tapera merupakan penyempurnaan dari UU Nomor 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman yang bertujuan menghapus backlog (kekurangan) perumahan yang dirasa masih sulit

dijangkau oleh MBR.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Maurin Sitourus meminta
kepada semua pihak terkait untuk mendukung tewvujudnya Undang-undang (UU) Tapera. Pasalnya,
dia meyakini bahwa UU Tapera dapat mewujudkan mimpi MBR untuk memiliki rumah layak huni,
sehat dan terjangkaua
Menurutnya, yang melatarbelakangi dibentuknya Tapera adalah prinsip kegotong-royongan, Karena
dananya dihimpun mulai dari masyarakat kalangan bawah hingga kalangan atas namun
pemanfaatannya lebih diprioritaskan untuk kalangan bawah.

Masyarakat yang telah memiliki rumah tidak berhak memanfaatkan Tapera. Tapera juga
merupakan upaya menghimpun dana jangka panjang dan berkelanjutan, oleh sebab itu
penggunaannya tidak bisa Iepas dari kebijakan pemerintah," ujarnya.
Maurin mengatakan bahwa Tapera akan memiliki dasar hukum yang kuat, ketimbang dana yang
dihimpun dalam BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Oleh sebab itu, keberadaan Tapera
tidak bisa dipailitkan.

Selanjutnya, keberadaan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum) yang saat ini
masih eksis, ke depan akan dilebur menjadi satu dalam Tapera.
Dana dihimpun dari setiap warga negara, baik yang berlatar belakang pekerja formal maupun
pekerja mandiri. Peserta dikenakan 3% dari gaji atau upah dengan skema 2,5% ditanggung peserta
dan 0,5/o oleh pemberi kerja," katanya.

Tidak Dibisniskan

Menugutnya, keberadaan dana ini semata-mata untuk membiayai pengadaan rumah bagi
masyarakat kelas bawah. lni menjadi prinsip dasar dari konstitusi di Indonesia untuk para pekerja

khususnya pekerja informal


Dijelaskan, dana investasi yang terhimpun dalam Tapera ini nantinya akan dikelota oleh suatu
badan/lembaga baru yang segera akan dibentuk pemerintah, Badan ini betul-betul baru dan
beroperasi di seluruh Indonesia Dananya juga akan dikelola sedemikian rupa, sehingga dana
murah" ini nantinya tidak berubah peruntukannya menjadi mahal akibat dibisniskan.

Dana yang ada khusus dimanfaatkan, dan tidak untuk diinvestasikan oleh manajer investasi," tegas
Maurin.

Sementara itu, Mukhamad Misbakhun, Wakil Ketua Pansus RUU Tapera DPR RI mengatakan, UU
Tapera merupakan harapan masyarakat yang menginginkan tersedianya perumahan layak huni dan
sehat, dengan harga terjangkau. Semua ini bisa diwujudkan melalui ketersediaan dana murah yang
dihimpun dalam suatu wadah yakni Tabungan Perumahan
Tapera adalah wahana menghimpun dana jangka panjang dari masyarakat untuk meningkatkan
akses kepemilikan rumah bagi warga masyarakat yang membutuhkan. Saat ini pembahasan RUU
Tapera tengah masuk penanganan tim perumus singkronisasi dan harmonisasi guna menghindari
salah tulis. Hal itu, dikarenakan bulan depan (Maret) RUU dijadwalkan selesai," pungkasnya.

http_:[/www.rumah.com/berita-0roperti/2016/2/116674/uu-taoera-mudahkan-masvara kat-miliki-rumah

Program Sejuta Rumah


Diharapkan Tak Hanya Bisnis
PONTIANAK

i Pemcrinlah

mengusung program sejuta rumah guna


menangani backlogperumahan di Indonesia, meski belum memenuhi target namun
pcmerintah kcmbali melanjutkan program tcrscbut tahun ini. Meski dclnikian,
pembangunan perumahan secara berkelanjutan diharapkan tidak hanya memberi dampak
terhadap pengembangan ekonomi, melainkan j uga manfaat sosial.

"Kontribusi Real Estat Indonesia (REI) tidak hanya pcngembangan ekonomi dan bisnis
semata tapi bawa dampak sosial yang bisa dirasakan masyarakat," kata Ketua DPP REI

Eddy Hussy, dalam Rakerda DPD REI Kalimantan Barat, di Pontianak, scpcrti dilansir
laman Kemen PUPR, Kamis (4/2/2016).
Sementara itu, Dirjen Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, Maurin Sitorus mengatakan, kontribusi REI sangat relevan dcngan

pennasalahan perumahan saat ini, di mana kebutuhannya setiap tahun mencapai 800
sampai 900 ribu unit.

"Yang dapal tcrpenuhinya hanya sckira 400 ribu sampai 500 ribu, untuk itu
kecenderungan backlog semakin meningkat setiap tahunnya," ujar Maurin.

Dia pun berharap, dukungan pemerintah daerah dan pengembang khususnya RBI dapat
mempercepat penyelcsaian pcmbangunan program sejuta rumah.

(rzk)
http;//economv.okez0ne.com/read/2016/O2/04/470/1305032/program-seiuta-rumah-diharapkan-tak
hanya-bisnis

BTN akan Terus Bantu Pemerintah Wujudkan Rumah Layak Huni


=

Kamis, 4 Feb 2016 , 15:26

Jakarta, ONENEWS.lD Kesohor sebagai penyalur kredit pemilikan rumah (KPR), terus membuat
BTN bergeliat membantu kepemiiikan hunian layak bagi negeri ini. Direktur Jenderal Pembiayaan
Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PU-Pera) Maurin
Sitorus menyatakan pemerintah saat ini sedang menghadapi kendala rumah tidak layak huni yang
jumlahnya mencapai 3,4 juta unit dengan luas wilayah kumuh mencapai 38 ribu hektare untuk
daerah perkotaan. Di antara penyebabnya adalah rendahnya daya beli masyarakat dan 60 persen
pekerja informal yang tak mempunyai akses memperoleh kredit pemilikan rumah (KPR).

Salah satu bank milik pemerintah yang tergolong beken dan gesit berperan di sektor ini adaiah PT
Bank Tabungan Negara atau BTN yang kabamya telah menyalurkan 3,5 juta KPR selama 39 tahun.
Keseriusan BTN dalam menggarap sektor hunian ini pun baru-baru ini mendapat ganjaran dari

Museum Rekor lndonesia (MURI) sebagai bank dengan jumlah akad KPR harian terbanyak,
mencatat akad KPR sebanyak 8.597 akad dalam kurun waktu satu hari saja.
Kami sangat bangga berhasil mempertahankan prestasi ini. lni tidak berhenti sampai sini, kami
akan meningkatkan terus," kata Direktur Utama BTN Maryono.
Memang bukan Kali ini saja BTN menuai rekor. Prestasi yang sama ditorehkan BTN pada tahun
sebelumnya kala berhasil membukukan 5.557 akad kredit dalam sehari. Raihan ini tak hanya
berdampak pada kinerja perusahaan, tetapi juga terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, tutur

Maryono.

Maryono menambahkan, secara tidak langsung penyaluran KPR ini telah memperkuat
perekonomian nasional Karena kredit perumahan memiliki efek berkelanjutan, yaitu membuat sektor
industri yang terkait dengan pembangunan perumahan menggeliat.

Tak sekedar tinggi penyaluran kreditnya, Perusahaan juga sangat berkomitmen merealisasikan
penyaluran KPR subsidi dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Diperkirakan, hingga akhir tahun perseroan bisa merealisasikan penyaluran KPR subsidi sebanyak
261 ribu unit. Adapun tota\ pembiayaan kreditnya tercatat mencapai Rp 145 triliun sampai dengan

akhir 2015.
Diketahui, BTN sendiri merupakan pemain terbesar dengan pengusahaan kredit hingga 90%
dibandingkan bank-bank lainnya. Meski tercatat komposisi kredit non-subsidi di BTN sendiri masih

mendominasi sepanjang 2014, yakni 57%, dibandingkan komposisi kredit FLPP sebesar
43%. (lpran)

http://0nenews.id/2016/O2/btn~a kan-terus-bantu-pemerintah-wuiudkan-rumah-lavakhuni[

RUU Tapera Jadi Undang-Undang Bulan lni


4

Februari 2016

CIREBONSATU.COM,JAKARTA Rancangan Undang-Undang (RUU) Tabungan


Perumahan Rakyat (Tapera) dikatakan anggota Komisi XI DPR Mohammad
Misbakhun sudah memasuki 85% struktur pembahasan yang ditargetkan akan
selesai menjadi undang-undang (UU) pada Februari 2016 ini.
RUU Tapera sudah hampir selesai. Dari struktur pembahsan dan Pansus sudah
selesai 85%. Tinggal tim perumus yang menyisir beberapa permasalahan yang ada,
sinkronisasi, harmonisasi, dan redaksional supaya tidak terjdi duplikasi, salah
penulisan. Paling lama Februari ini sudah selesai, ujarnya di Jakarta, Selasa (2/2).

Dengan rampungnya UU Tapera, maka harapan rakyat untuk memiliki tempat


tinggal yang layak melalui dana murah sebentar lagi akan terwujud. Ini bukan
upaya yang mudah karena DPR periode 2009-2014 hampir jadi, tapi diharapkan
bisa selesai di DPR periode 2014-2019, katanya.
Persoalan backlog, dikatakan Misbakhun saat ini menggantikan persoalan sandang
dan pangan yang sudah pernah dialami pada awal abad XX.

seperti diketahui bertujuan memberikan rumah yang layak huni. Dirjen


Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitorus menyebutkan bahwa
kekurangan pasokan rumah(backlog) mencapai 15 juta unit rumah dan rumah tak
layak huni 7,6 juta.
RUU Tapera

Jumlah itu diprediksi akan terus bertambah banyak lantaran kenaikan kebutuhan
rumah (demand) lebih cepat dibandingkan pembangunan perumahan (supply).

Kekurangan rumah itu masih akan mendaki naik sekalipun pemerintah sudah
meluncurkan Program Sejuta Rumah mulai April 2015.

ditunggu masyarakat bawah itu menitahkan bahwa semua


pekerja baik yang mandiri maupun bekerja untuk sebuah perusahaan
RUU Tapera yang

wajib menjadi peserta Tapera. Syarat untuk menjadi peserta Tapera adalah pekerja
yang telah memiliki penghasilan di atas upah minimum, berusia minimal 18 tahun
atau sudah menikah pada saat pendaftaran.(C-RED)
http://cirebonsatu.com/ruu-tapera-jadi-undang-undang-bulan-ini.html

Anda mungkin juga menyukai