Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Halaman
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Masalah
KONSEP TEORI
A. Pengertian Cholelithiasis
3
5
6
BAB III
10
BAB IV
PEMBAHASAN
Asuhan Keperawatan Transkultural Nursing :
A. Pengkajian
12
B. Analisa Data
14
C. Diagnosa
15
BAB V
PENUTUP
15
18
DAFTAR PUSTAKA
19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Masalah
BAB II
KONSEP TEORI
A. DEFINISI CHOLELITHIASIS
Kolelitiasis adalah adanya batu yang terdapat didalam kandung empedu atau
saluran empedu (duktus koledokus) atau keduanya (Muttaqin dan Sari, 2011). Batu
empedu bisa terdapat pada kantung empedu, saluran empedu ekstra hepatik, atau
saluran empedu intra hepatik. Bila terletak di dalam kantung empedu saja disebut
kolesistolitiasis, dan yang terletak di dalam saluran empedu ekstra hepatik (duktus
koleduktus) disebut koledokolitiasis, sedang bila terdapat di dalam saluran empedu
intra hepatik disebelah proksimal duktus hepatikus kanan dan kiri disebut
hepatolitiasis. Kolesistolitiasis dan koledokolitiasis disebut dengan
kolelitiasis.
B. ETIOLOGI CHOLELITHIASIS
Etiologi batu empedu masih belum diketahui secara pasti. Kolelitiasis dapat
terjadi dengan atau tanpa faktor resiko dibawah ini. Namun, semakin banyak faktor
resiko yang dimiliki seseorang, semakin besar kemungkinan untuk terjadinya
kolelitiasis. Faktor resiko tersebut antara lain:
1. Jenis Kelamin
Wanita mempunyai resiko 2-3 kali lipat untuk terkena kolelitiasis
dibandingkan dengan pria. Ini dikarenakan oleh hormon esterogen berpengaruh
terhadap peningkatan eskresi kolesterol oleh kandung empedu. Kehamilan, yang
menigkatkan kadar esterogen juga meningkatkan resiko terkena kolelitiasis.
Penggunaan pil kontrasepsi dan terapi hormon (esterogen) dapat meningkatkan
kolesterol dalam kandung empedu dan penurunan aktivitas pengosongan
kandung empedu.
2. Usia
Resiko untuk terkena kolelitiasis meningkat sejalan dengan bertambahnya
usia. Orang dengan usia > 60 tahun lebih cenderung untuk terkena kolelitiasis
dibandingkan dengan orang degan usia yang lebih muda.
3. Obesitas
Kondisi obesitas akan meningkatkan metabolism umum, resistensi insulin,
diabetes militus tipe II, hipertensi dan hyperlipidemia berhubungan dengan
peningkatan sekresi kolesterol hepatica dan merupakan faktor resiko utama
untuk pengembangan batu empedu kolesterol.
4.
Statis Bilier
Stasis empedu
D. GEJALA KLINIS
Nausea
Keringat banyak
Intoleran lemak
E. KOMPLIKASI
F.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG
Kolesistografi
Computed Tomografi ( CT )
G. PENATALAKSANAAN
1. Non-Pembedahan
Sasaran utama terapi medikal adalah untuk mengurangi insiden
serangan akut nyeri kandung empedu dan kolesistitis dengan penatalaksanaan
suportif dan diit, dan jika memungkinkan, untuk menyingkirkan penyebab dengan
farmakoterapi, prosedur-prosedur endoskopi, atau intervensi pembedahan.
Farmakoterapi
Asam Kenodeoksikolat
Dosisnya 12-15 mg/kg/hari
Asam ursodeoksikolat.
Dosisnya 8-10 mg/kg/hari
Kemungkinan kombinasi asam ursodeoksikolat 6,5 mg/kg/hari
dangan 7,5 mg/kg/hari asam kenodeoksikolat lebih murah dan
sama efektif.
Pembedahan:
Koleksistektomi Terbuka
Mini Kolesistektomi
Kolesistektomi laparoskopi
Bedah Kolesistotomi
Kolesistotomi Perkutan
Koledokostomi
Patofisiologi:
1. Perub. Susunan empedu
2. Stasis empedu
3. Infeksi kandung
Kolelitiasis
Kolesistokinin
Masuk duktus
sistikus
Kolesistitis akut
Menutup duktus
sistikus
Mukokel
Empiema
Kolesistitis
Akut sembuh
Fistel
kolesitoduodenal
Menutup duktus
koledoktus
Kolik
Pankreatitis
Nekrosis dinding
Ikterus
obstruktif
Perforasi
Peritonitis
Kolangitis
Kolangiolitis
Pengkajian
Pada hari Selasa tgl 12 Nopember 2013 jam 10.00, di ruang paviliun garuda
Identitas
Nama
: Ny. Sa
Umur
: 52 tahun
Agama
: Islam
Alamat
Tgl masuk
: 11 Nopember 2013
CM
: C255717
: 2 Mgg SMRS perut sakit badan panas, perut kanan atas nyeri seperti
mencengkram, nyeri dirasa hilang timbul, skala nyeri 5, perut makin
membesar, kencing seperti the, berak seperti dempul, kemudian periksa di RS
Mardi Rahayu Kudus dilakukan USG : suspect batu di duktus cholekduktus
distal dengan cholelithiasis intra/ ekstra hepatal, EKG : RBBB inkomplit,
kemudian minta dirujuk ke RSDK sampai sekarang. Nafsu makan kurang,
makan sedikit terasa penuh, waktu dikaji klien hanya makan 3 sendok, bila
dipaksakan terasa mau muntah. Klien takut operasi kalau bisa minta diobati
saja.
RPD
: Belum pernah sakit seperti ini hanya mual-mual sering kemudian periksa kata
dokter sakit maag, penyakit jantung (-), HT(-),
Pengkajian fisik:
1. Kardio Respiratori
TTV: BP: 110/70 mmHg, HR: 96x/mnt, RR: 22x/mnt, Temp: 36,5 0C
Respirasi: dada simetris (+), batuk(-), retraksi dada (-), ronchi(-), Wheezing
(-), cianotik(-)
Sirkulasi: nyeri dada (-), sakit kepala (-), capillary refill 2 detik, asites (+),
palpebra tak ada oedema, ictus kordis tak terlihat, gallops (-), mur-mur (-).
Sclera Icterik (+), konjungtiva anemis, bola mata tampak kuning
2. System kesadaran
Composmentis, E 4 M 6 V5 total 15
3. Makan-minum / Nutrisi
Sebelum sakit: makan 3X sehari, nasi, sayur, lauk pauk, buah-buahan, sering
mengkonsumsi makanan berlemak. Tidak berpantang makanan kecuali yang
dilarang agama minum 5-7 gelas perhari.
Sesudah sakit: nafsu makan kurang, BB: 50 kg, mual-mual, muntah (-), makan
sedikit terasa penuh, bila dipaksa muntah. Klien makan hanya 3 sendok makan
saat dikaji, nyeri tekan pada perut kanan atas, meringis bila di tekan
4. Eliminasi
BAB : 1X perhari, seperti dempul, warna putih, kadang konstipasi
BAK: 3-4 X perhari warna seperti teh, tak ada kesulitan dalam BAK
Keringat banyak, pernafasan tidak berbau
5. Integritas kulit
Kering, sawo matang, gatal-gatal (+), turgor baik
6. Mobilisasi
Tulang kontinuitas, tangan dominan kiri, bahu simetris, tulang belakang normal,
ekstremitas atas mandiri, ekstremitas bawah mandiri, pergerakan sendi tidak ada
masalah.
7. Istirahat & tidur
Sukar tidur selama sakit karena memikirkan penyakitnya, pengantar tidur
dengan membaca majalah
8. Kebersihan diri
Mandi 2X sehari, sikat gigi 2-3 X sehari, keramas 2 hari sekali denga sampho
Gigi putih, rambut bersih, kuku pendek
9. Sensorik
Penglihatan tidak masalah, pendengaran baik, pembauan baik.
10. Lingkungan social
Sering ikut kegiatan di masyarakat, aktualisasi diri terpenuhi.
11. Ekonomi
Tempat tinggal rumah sendiri, bangunan permanent, lantai keramik, sumber air
minum PAM, MCK septic tank
12. Psikologi
Selama sakit klien ingin segera sembuh setelah mendapat perawatan dan
pengobatan di RS.
Klien menyatakan hanya tahu ada batu di empedunya, dan menanyakan nantinya
saya bagaimana.
Klien menyatakan takut bila di operasi kalau bisa di obati saja
Klien tampak sedih bila bicara tentang operasi
13. Spiritual
Sudah berangkat haji satu kali bersama suaminya, sering mengikuti pengajian.
Selama sakit: melakukan ibadah sholat 5 waktu di tempat tidur
Pemeriksaan Penunjang:
Laborat:
Darah:
Hb
: 10,50 gr%
Ht
: 30,6 %
Leuko : 9 460 /mmk
Tromb : 219 000 /mmk
Bil Total: 7,78 H
Direk : 3,38 H
SGOT : 87
H
SGPT : 118
H
Gama GT: 585 H
Na
: 143
K
: 4,0
Cl
: 108
GDS : 70
BUN : 21
Cr
: 0,78
Prot
: 5,7
Alb
: 2,4 L
Glob : 3,30
Urin:
Ca.Ox
Amorf urat
Triple pospat
Ammonium urat
As urat
Ca. phospat CaPO4 17 %
Ca. bebas 50 %
hepatal
Terapi:
O2 3 lt/mnt
Infuse D5:RL = 2:1- 20 tts/mnt
Toradol 3 x 1 ampul
Cefotaxime 2 x 1 gram
Ranitidine 3 x 1 ampul
ANALISA DATA
Tgl/jam
29/10/2013
DS:
Data Fokus
10.00
Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan spasme
duktus, iskemik jaringan
DO:
Palpasi: nyeri tekan pada perut
29/10/2013
10.00
kanan atas
DS:
Klien mengatakan sering mualmual
Selama sakit nafsu makan kurang
DO:
Klien makan hanya 3 sendok makan
Asites (+)
Makan sedikit terasa penuh bila
dipaksa akan muntah
29/510/2013 DS:
Cemas berhubungan dengan
10.00
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
INTERVENSI
Jelaskan proses nyeri yang terjadi
Tanda-tanda vital d b n
Tujuan :
Tujuan :
KH:
Klien menyatakan tidak
dengan tubuhnya
DO:
Klien tidak sedih bila
bicara tentang operasi
penyakitnya
Diskusikan tentang perawatan dan pengobatan
untuk mengatasi penyakitnya
Berikan jawaban yang sesuai pertanyaan klien
Tanyakan kembali apakah klien sudah
memahami apa yang sudah dijelaskan perawat
Berikan reinforcement positif
JAM
12.00
IMPLEMENTASI
Memberikan penjelasan pada klien tentang
S:
Klien menyatakan
A:
Masalah teratasi
P:
12.00
Menimbang BB
R: BB: 50 kg
12.00
12.00
Evaluasi
sebagian
Lanjutkan intervensi
sebelumnya
S:
Klien mengatakan
jelas dengan
penyakitnya, siap
untuk dioperasi
kecemasan klien
R: klien dapat memperhatikan penjelasan
Memberikan kesempatan klien
mengungkapkan perasaannya setelah
mendapat penjelasan
R: klien mengatakan merasa lebih tenang, klien
tersenyum
Memberitahukan bahwa nanti jam 02.00
akan diganti oleh perawat yang lain bila ada
apa-apa beritahukan ke perawat pengganti
R: klien mengangguk
O:
Klien tampak senang
mendapat penjelasan
dari perawat ttg
program pembedahan
dan penyakitnya.
Klien mengatakan
dapat mengerti dan
memahami
penjelasan dengan
menganggukkan
kepala.
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
JAM
12.00
IMPLEMENTASI
Memberikan penjelasan pada klien tentang
S:
Klien menyatakan
12.00
02.00
Evaluasi
A:
masalah teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
sebelumnya
Menimbang BB
R: BB: 50 kg
lagi
O:
A:
sering
R: klien mengerti
P:
Lanjutkan intervensi
Catat porsi makan
yang dihabiskan klien
Kaji makanan yang
disukai dan tidak
suka oleh klien
JAM
12.00
IMPLEMENTASI
Memberikan penjelasan pada klien tentang
S:
Klien menyatakan
nyeri berkurang
banyak pada perutnya
Klien menyatakan
merasa lebih tenang
O:
Skala nyeri 3
Klien dapat
mengulang teknik
relaksasi
Klien tampak relaks
Evaluasi
mulut
R: klien dapat menirukan
Memberikan injeksi ranitidine 1 amp IV
R: obat masuk
Memberikan injeksi cefotaxime 1 gr IV
R: obat masuk tidak ada tanda alergi
Mengukur vital sign
A:
masalah teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
sebelumnya
12.00
Menimbang BB
R: BB: 50 kg
lagi
O:
A:
P:
Lanjutkan intervensi
Catat porsi makan
yang dihabiskan klien
Kaji makanan yang
disukai dan tidak
suka oleh klien