Disusun Oleh
Putri Yunita Nurjanah
P2.06.30.1.14.025
PROGRAM STUDI D3 FARMASI
JURUSAN FARMASI
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Formulasi Suspensi
Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..
ii
DAFTAR
ISI..
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.
1.2
Dosis..
BAB II
ISI
2.1
Monografi
2.2
Permasalahan Farmasetika..
2.3
Penyelesaian Farmasetika
2.4
2.5
Perhitungan Bahan..
2.6
Penimbangan Bahan
2.7
Prosedur Kerja
2.8
Hasil Evaluasi.
2.9
Hasil Pengamatan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Pembahasan..
10
3.2
Kesimpulan
10
DAFTAR
PUSTAKA
.
11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Elixir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap,
mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula dan atau zat
pemanis lainnya, zat pengawet, zat warna dan zat wewangia; digunakan
sebagai obat dalam. Sebagai pelarut utama digunakan Etanol 90 %, yang
dimaksud untuk mempertinggi kelarutan obat dapat ditambahkan gliserol,
Pemerian
pahit.
Kelarutan
: Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P,
dalam 13
bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9 bagian
propilenglikol P; larut dalam larutan alkali hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
Dosis
Titik Leleh
pH
: 3,8 6,1
OTT
: Penggunaan bersama dengan antikoagulan akan
meningkatkan
potensi antikoagulan.
Stabilitas
katalisis
Glycerolum (Gliserol)
Sinonim
: Gliserin
Struktur
Pemerian
diikuti rasa
: 17,8 OC
: Gliserin bisa meledak jika bercampur dengan oksidator kuat
Glycerolum (Gliserol)
Struktur
:
Pemerian
rasa manis.
Titik Leleh
metastabil :
93o C
Kelarutan
dalam
: 174-179OC
: 4,5 7,0
OTT
: Inert dan cocok dengan berbagai eksipien. Dapat
membentuk khelat
dengan ion logam divalen atau trivalen pada kondisi asam atau basa
kuat. Larutan sorbitol bereaksi dengan besi oksida menjadi tidak
berwarna. Dapat menurunkan laju degradasi penisilin pada larutan
netral.
Stabilitas
Bulk
bersifat higroskopis.
1.
Aethanolum (Etanol)
Struktur
:
Pemerian
: Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna. Bau khas
dan
menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap walaupun
pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78 oC.
Kelarutan
: bercampur dengan air, praktis bercampur dengan semua
pelarut
organik.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari cahaya,
ditempat sejuk
dan jauh dari nyala api.
Titik leleh
: 112oC
OTT
oksidasi,
Stabilitas
bentuk Fisik
(es,air , dan uap). Air harus disimpan dalam wadah yang sesuai.
Pada saat penyimpanan dan penggunaannya harus terlindungi dari
kontaminasi partikel pertikel ion dan bahan organik yang dapat
menaikan konduktivitas dan jumlah karbon organik. Serta harus
terlindungi dari partikel partikel lain dan mikroorganisme yang
dapat tumbuh dan merusak fungsi air.
2.2 PERMASALAHAN FARMASETIKA
1.
1.
1.
1.
120 mg / 5ml
Gliserol
2,5 ml
Propilenglikol
500 L
Sorbitol Solution1 25 mL
Etanol
500 L
Zat Tambahan
q.s
Aquadest
ad 5 ml
NAMA
JUMLAH
KEGUNAAN
Paracetamol
120 mg/5ml
Analgetik, antipiretik
Sorbitol 70 %
1,25 mL
Wetting Agent
PropilenGlikol
500 L
Antimikroba, pengawet
Etanol
500 L
Pelarut
Esence Strawberry
q.s
Suspending Agent
Gliserol
2,5 mL
Penambah kelarutan
Pewarna Strawberry
q.s
Pewarna
Aquadest
Ad to 5 ml
Pelarut
Gliserol
= 30 mL
Propilen Glikol
= 6 mL
Sorbitol 70 %
= 15 mL
Etanhol
= 6 mL
Aquadest ad to 100 ml
Esence Strawberry q.s
Pewarna Strawberry q.s
2.6 PENIMBANGAN BAHAN
Paracetamol 1440 mg
Propilenglikol 6 ml
Sorbitol 70 % 15ml
Gliserol 30 ml
Ethanol 6 ml
Esence Strawberry q.s
Pewarna Strawberry q.s
Aquadest Ad to 60 ml
2.7 CARA KERJA
1.
2.
3.
4.
5.
Sabtu
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
ti
dak ada
tidak a
da
tidak ada
tidak ada
tidak ada
merah
merah
tidak ada
m
erah
Warna
merah
merah
merah
Bau
Rasa
manis
agak
pahit
manis
agak
pahit
manis
agak
pahit
manis
agak
pahit
manis
agak
pahit
manis
agak
pahit
BAB III
PENUTUP
3.1 Pembahasan
Pada praktikum ini, praktikan membuat sedian obat dalam bentuk Eliksir
dengan formula Paracetamol 120 mg / 5 cc. yang berkhasiat sebagai
analgetik dan antipiretik. Selain itu juga ditambahkan zat seperti gliserol,
sorbitol, propilenglikol, etanol, pewarna dan perasa strawberry.
Dalam hasil evaluasi sediaan eliksir parasetamol ini memiliki pH sebesar 7,7
yang mana termasuk basa lemah. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang
mana parasetamol ini memiliki rentang pH sebesar 3,8 6,1. Pembuatan
sediaan ini diberikan pewarna merah karena parasetamol memiliki warna
yang putih sehingga kurang menarik. Selain itu juga diberikan perasa
strawberry karena parasetamol memiliki rasa yang cukup pahit. Untuk rasa,
masih terdapat rasa yang sedikit pahit karena sediaan eliksir agak berbeda
dari sirup yang mana pelarutnya adalah etanol. Laju alur eliksir parasetamol
yang telah dibuat adalah sekitar 18,29 detik.
3.2 Kesimpulan
Moh. Anief. 1988. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Rowe, R.C., Sheckey, P.J., and Quinn, M.E., 2009, Handbook of
Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Pharmaceutical Press and American
Pharmacists Association
Tentang iklan-iklan
ini
BAGIKAN
INI:
Tinggalkan komentar
BERIKAN BALASAN
NAVIGASI POS
Pos Sebelumnya
Blog di WordPress.com. | Tema Cubic.