Planning Organizing
Planning Organizing
Orang-orang yang kompeten, secara efisien mengelola waktu mereka dan waktu orang
lain serta secara efektif menangani berbagai tuntutan dalam batas waktu yang ketat.
Mereka mengidentifikasi sasaran, mengembangkan rencana, mengestimasi waktu dan
memantau kemajuan
Tingkat Kemahiran
Level
1
Indikator Perilaku
Deskripsi
Mengelola diri sendiri dan
pendek
Menentukan prioritas
pekerjaan
Merencanakan dan
Menyusun rencana
kontingensi
Untuk mewujudkan kompetensi planning and organizing dalam keseharian kita, penulis akan
mengupasnya dalam beberapa seri tulisan. Untuk seri pertama ini penulis ingin fokus pada
indikator perilaku pertama yaitu mengelola waktu. Atau dengan kata lain tulisan ini berisi
bagaimana mengelola waktu yang baik?
Konsep waktu
Waktu pada hakekatnya adalah nikmat dan karunia yang sangat berharga dalam menjalani hidup
ini. Siapa yang dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya maka ia akan menjadi orang yang
berhasil dalam hidupnya. Bahkan dalam agama waktu mempunyai kedudukan yang istimewa.
Misalnya dalam agama Islam, Allah sampai bersumpah dengan waktu, misalnya dalam surat AlAshr ayat 1 Allah bersumpah, Demi Masa. Hal ini membuktikan bahwa waktu mempunyai
kedudukan yang istimewa. Sebagai sebuah karunia, maka waktu harus kita hargai setinggi
mungkin sebagaimana karunia-karunia yang lain yang kita terima. Agar kita tidak mengabaikan
waktu yang kita miliki, maka kita perlu mengenali konsep tentang waktu.
berbuat yang terbaik. Orang tak akan mungkin kembali pada waktunya tempo dulu saat
menikmati kejayaannya.
Waktu juga akan berlalu meninggalkan orang-orang yang tak mau menggunakan waktunya
dengan efektif. Waktu akan berpihak pada orang yang berani menciptakan waktu luangnya untuk
kegiatan yang berguna. Pendidikan memang bukanlah jalan satu-satunya untuk meraih sukses,
tapi pendidikan adalah sebuah investasi yang bisa dipetik hasilnya dikemudian hari. Oleh karena
itu, orang yang mengisi waktu luangnya untuk belajar dan terus belajar adalah orang yang berada
pada jalur yang benar.
tugas kita, akan diperoleh waktu luang, untuk tugas lainnya yang mungkin belum terjadwal.
Inilah strategi menabung waktu, namun penggunaannya tidak bisa ditunda seperti uang.
Sehingga dari konsep waktu di atas pada dasarnya waktu bagi manusia adalah ada tiga bagian,
yaitu masa lalu, dimana seorang telah melewatinya dalam kesusahan atau kebahagiaan. Masa
mendatang yang segera menjelang, kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi dan apa yang
akan kita alami di masa datang ini. Masa sekarang, yang harus dihadapi dengan segala
kesadaran dan perjuangan untuk memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
2. Tentukan sasaran
Dengan menentukan sasaran, maka kita tahu arah dan tujuan kemana langkah diayunkan. Tanpa
sasaran, kita akan kurang fokus untuk melangkah dan bisa jadi kita akan kehilangan arah dan
bereaksi terhadap kesempatan-kesempatan dan persoalan-persoalan yang tidak pasti. Yang harus
digarisbawahi adalah sebaiknya kita melakukan segala hal yang harus kita lakukan bukanlah
melakukan segala hal yang dapat kita lakukan.
D - DEVIDE
0 = ORGANIZE
I = IGNORE
Abaikan
gangguan-gangguan
yang
dapat mengalihkan
N = NOW
0 = OPPORTUNITY
W = WATCH-OUT
Waspada
terhadap kemungkinan
1. Instropeksi diri
Instropeksi diri atau menilai diri sendiri adalah suatu cara untuk mengenal diri sendiri sekaligus
mengetahui kelemahan dan kekuatan yang ada pada diri kita sendiri. Kekuatan dan kelemahan
yang sudah diketahui, kemudian dipadukan secara seimbang akan menghasilkan kualitas suatu
pekerjaan di kantor yang lebih baik. Menilai diri sendiri, dimaksudkan agar tidak keluar jalur
yang semestinya. Selain itu menilai diri sendiri juga berfungsi untuk mengevaluasi apakah
pekerjaan yang selama ini telah dikerjakan semakin mudah, semakin sulit, semakin cepat atau
malah semakin lama.
Menilai diri sendiri ini bisa dikembangkan dengan menerapkan beberapa pertanyaan, apakah
saya punya waktu luang? Bagaimana selama ini saya mengerjakan pekerjaan rutin kantor saya?
Apakah saya punya kebiasaan buruk terhadap pemanfaatan waktu di kantor? Apabila kita dapat
secara jujur menjawab rangkaian pertanyaan tersebut sebenarnya kita sudah menerapkan proses
menilai diri sendiri tersebut.
Baik atau tidaknya penggunaan waktu sekarang dapat diketahui dari hasil yang kita capai sampai
saat ini. Namun hal ini bukan berarti bahwa orang yang sudah sukses telah menggunakan
waktunya dengan optimal. Tapi kalau selama ini kita masih dalam posisi sama, kita belum
menggunakan waktu kita dengan baik. Selalu menganalisis kelebihan dan kekurangan terhadap
waktu yang telah digunakan, merupakan ajakan belajar mendapatkan "CERUK" waktu yang bisa
menyelamatkan pekerjaan Saudara di kantor dan terbebas dari kerja lembur.
h) Adanya gangguan
- lampu padam tiba-tiba
- telepon
- air
i) Pelimpahan tugas yang berbalik
- diserahkan kepada bawahan, tapi akhimya malah jadi beban atasan yang
bersangkutan
3. Mengubah kebiasaan
Pada dasarnya setiap kebiasaan bisa diubah dengan keinginan dan latihan yang kuat. Terlebih
apabila kebiasaan tersebut adalah kebiasaan buruk, maka perubahan terhadap kebiasaan tersebut
adalah suatu keharusan. Salah satu kebiasaan yang kurang baik adalah pemborosan waktu. Ada 4
(empat) langkah perubahan untuk menolong upaya mengubah kebiasaan lama kita, yang selama
ini dianggap sebagai sumber pemboros waktu.
1. Tuliskan apa saja yang menjadi sumber pemboros waktu
Setelah Anda tuliskan seluruh sumber pemboros waktu maka pilahlah pemboros waktu
yang menurut Saudara segera dapat diatasi, dan susunlah pemboros lain yang
membutuhkan strategi untuk diatasi.
2. Buatlah daftar masalah yang ditimbulkan oleh kebiasaan yang memboroskan waktu
(penundaan waktu)
3. Visualisasikan kebiasaan yang menghemat waktu. Membayangkan Anda dengan cepat
dapat menyelesaikan segala pekerjaan dengan singkat, dengan demikian akan
mempermudah untuk melakukan pekerjaan selanjutnya.
4. Kembangkan kebiasaan menghemat waktu yang meliputi:
a) Saya akan merinci rencana kerja ke dalam tugas-tugas yang dapat dilaksanakan
b) Saya akan menghentikan berdalih dengan alasan yang dibuat-buat. Contoh: "Saya
perlu menunggu informasi lain sebagai informasi tambahan". "Nanti sajalah saya
akan ikut bila sudah lihat hasilnya."
c) Saya harus merencanakan waktu luang hari-hari saya untuk melaksanakan kegiatan
yang lebih bermanfaat
d) Saya akan mengabaikan tawaran-tawaran atau godaan yang dapat menyita waktu saya
untuk menganalisisnya
e) Saya akan menyelesaikan pekerjaan yang tidak menyenangkan terlebih dahulu, dan
kemudian mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang menyenangkan menurut versi saya
DAFTAR PUSTAKA
Al Qosam, Abdul Malik, Waktu Nafas yang Takkan Kembali, Pustaka Alkautsar, Jakarta, 2000
Brecht, Grant, Sorting Out Goals , Mengenal dan Meraih Sasaran Hidup, alih bahasa Tim
redaksi Mitra Utama, Penerbit PT Prenhallindo, 2000.
Gunadi, Manajemen Waktu, Buku Elektif Kepemimpinan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV,
Pusdiklat Pegawai, Jakarta, 2007
Ping, Hartono, Think and Success With Golf, Membangkitkan Motivasi Diri untuk Mencapai
Sukses Melalui Filosofi Golf, Penerbit Elex Media Komputindo, 2004
Royan, Frans, M, Waktu Luang Menghasilkan Uang, Strategi memilih Karier, Bisnis &
Mendapatkan Uang Melalui Pengelolaan Waktu luang, Penyunting bahasa, Imron
Samsuharto, Penerbit Effar Semarang, Edisi pertama, cetakan kedua,2003.
Treacy, Deelan, 1992, Successful Time Management In a Week. Houden & Stoughton.
Yager, Yan, Dr, Creative Time Management, Tujuh prinsip DR. Yager untuk meningkatkan
Produktivitas Bisnis dan Pribadi Anda, Alih bahasa Bambang Soemantri, Penerbit PT.
Bhuana Ilmu Populer, Edisi Pertama, 2004