Anda di halaman 1dari 10

Modul Method Engineering: Operation Process Chart (OPC)

Praktikum Ganjil 2013/2014

OPERATION PROCESS CHART (OPC)


A. DESKRIPSI
Operation

process

chart

(OPC)

merupakan

suatu

diagram

yang

menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai


urutan-urutan operasi dan pemeriksaan sejak dari awal sampai menjadi produk jadi
utuh maupun sebagai komponen, dan juga memuat informasi-informasi yang
diperlukan untuk analisa lebih lanjut. Jadi dalam suatu operation process chart,
dicatat hanyalah kegiatan-kegiatan operasi dan pemeriksaan saja, kadang-kadang pada
akhir proses dicatat tentang penyimpanan (Sutalaksana, 2006).

Tujuan Praktikum
1. Memahami proses pembuatan dan perakitan produk.
2. Mahasiswa dapat memperkirakan kebutuhan bahan baku.
3. Mahasiswa mampu menentukan tata letak pabrik.
4. Mampu menentukan Urutan kerja/proses produksi dan merancang Operation
Process Chart (OPC) dari sebuah produk.

B. INPUT DAN OUTPUT


Input:
a) Data raw material yang dibutuhkan untuk produksi
b) Data proses produksi
c) Data urutan perakitan produk
Output:
a) Diagram Operation Process Chart (OPC)

C. REFERENSI
Sutalaksana, Iftikar.Z, Teknik Perancangan Sistem Kerja, Edisi Kedua, ITB,
Bandung, 2006.
Barnes, Ralph M., Motion and Time Study Design and Measurement of Work, Seventh
Edition, University of California, Los Angles, 1990, 61 pages.
Maynard, B H., Industrial Engineering Handbook, Third Edition, McGraw-Hill Inc.,
1971.

Modul Method Engineering: Operation Process Chart (OPC)


Praktikum Ganjil 2013/2014

D. LANDASAN TEORI
1. Peta Kerja
Peta kerja merupakan salah satu alat sistematis dan jelas untuk berkomunikasi
secara luas dan sekaligus melalui peta-peta kerja ini kita bisa mendapatkan informasiinformasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja (Maynard, 1971).
Studi terhadap suatu peta kerja dalam usaha memperbaiki metode kerja dari suatu
proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin dilakukan,
antara lain: menghilangkan operasi yang tidak perlu, menggabungkan suatu operasi
dengan yang lainnya, menemukan sistematika kerja/proses produksi yang lebih baik,
menentukan mesin yang lebih ekonomis, menghilangkan waktu menunggu antar
operasi, dan sebagainya. Pada dasarnya semua perbaikan tersebut ditujukan untuk
mengurangi biaya produksi secara keseuruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan
alat yang baik untuk menganalisis suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam
perencanaan perbaikan kerja.
2. Macam-macam Peta Kerja
Pada dasarnya peta-peta kerja yang ada sekarang bisa dibagi dalam dua
kelompok besar berdasarkan kegiatannya (Sutalaksana, 2006), yaitu:
A. Peta Kerja Keseluruhan
Peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan secara keseluruhan.
a) Peta Proses Operasi (OPC)
b) Peta Aliran Proses (Flow Process Chart)
c) Peta Proses Kelompok Kerja
d) Diagram Aliran
B. Peta Kerja Setempat
Peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja setempat.
a) Peta Pekerja, dan Mesin
b) Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

Modul Method Engineering: Operation Process Chart (OPC)


Praktikum Ganjil 2013/2014

3. Lambang yang Digunakan


Pada tahun 1947, American Society of Mechanica Engineer (ASME) membuat
standar lambang yang terdiri dari:
Tabel 7.1 Simbol Jenis Aktivitas Produksi
SIMBOL

DEFINISI KEGIATAN

NAMA KEGIATAN

kegiatan operasi yang terjadi apabila


benda kerja mengalami perubahan sifat,
baik fisik maupun kimiawinya. Operasi
OPERASI

merupakan kegiatan yang paling banyak


terjadi dalam suatu proses yang biasanya
terjadi di suatu mesin atau stasiun kerja.
kegiatan pemeriksaan terhadap benda
kerja atau peralatan, baik dari segi
kualitas maupun kuantitas. Lambing ini

INSPEKSI

digunakan

untuk

pemeriksaan

terhadap

melakukan
suatu

objek

tertentu agar sesuai dengan standar yang


telah ditetapkan.
Kegiatan transportasi terjadi jika sebuah
objek dipindahkan dari satu lokasi ke
lokasi

lain.

Bilamana

gerakan

perpindahan itu merupakan bagian dari


TRANSPORTASI

operasi/inspeksi seperti halnya dengan


loading/unloading material maka hal
tersebut

bukan

termasuk

kegiatan

transportasi.
Proses menunggu terjadi jika material,
benda kerja, operator atau fasilitas kerja
MENUNGGU

dalam keadaan berhenti atau tidak


mengalami kegiatan apapun. Biasanya
obyek

terpaksa

menunggu

atau

Modul Method Engineering: Operation Process Chart (OPC)


Praktikum Ganjil 2013/2014

SIMBOL

DEFINISI KEGIATAN

NAMA KEGIATAN

ditinggalkan sementara sampai suatu


saat dikerjakan/diperlukan kembali.
kegiatan menyimpan benda kerja untuk
waktu yang cukup lama. Jika benda
MENYIMPAN

kerja tersebut akan diambil kembali


biasanya melakukan prosedur perizinan
tertentu.
kegiatan yang terjadi apabila aktivitas

AKTIVITAS
GANDA

operasi

dan

pemeriksaan

dilakukan

secara bersamaanatau pada satu tempat


benda.

Sumber: Ralph M. Barnes, 1990


4. Operation Process Chart (OPC)
4. 1. Pengertian Operation Process Chart (OPC)
Operation Process Chart adalah alat untuk merekam sebuah proses dengan
cara yang bersamaan, sebagai sarana untuk lebih memahami dan meningkatkan
suatu proses tersebut. Operation chart biasanya dimulai dengan bahan baku
memasuki pabrik dan mengikutinya melalui setiap langkah, seperti penyimpanan
transportasi, inspeksi, operasi mesin, dan perakitan sampai menjadi sebuah unit
atau bagian dari sebuah unit yang akan dirangkai (Ralph M. Barnes,
1990).Adapun Informasi-informasi yang bisa didapatkan dalam peta proses
operasi adalah sebagai berikut:

Bahan baku dan bahan penunjang yang dibutuhkan (dipresentasikan


dengan garis panah horizontal)

Operasi yang dibutuhkan pada masing-masing komponen atau bagian dari


bahan baku (direpresentasikan dalam lingkaran)

Waktu yang dibutuhkan dalam proses

Mesin atau alat yang digunakan dalam operasi

Scrap (geram) yang dihasilkan (dibuang) dalam proses

Modul Method Engineering: Operation Process Chart (OPC)


Praktikum Ganjil 2013/2014

4. 2.

Kegunaan Operation Process Chart (OPC)

Dengan adanya informasi yang bisa dicatat melalui Peta Proses Operasi, dapat
diperoleh manfaat sebagai berikut:

Dapat mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.

Dapat memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan


mempertimbangkan efisiensi ditiap operasi/pemeriksaan)

Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik

Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai

Sebagai alat untuk latihan kerja

4. 3.

Prinsip-prinsip Pembuatan Operation Process Chart (OPC)

Untuk bisa menggambarkan OPC dengan baik, ada beberapa prinsip yang
perlu diikuti sebagai berikut:

Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya Peta Proses


Operasi yang diikuti oleh identifikasi lain seperti: nama objek, nama
pembuat peta, tanggal dipetakan cara lama atau cara sekarang, nomor peta
dan nomor gambar.

Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horizontal, yang


menunjukkan bahwa material tersebut masuk kedalam proses.

Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan


terjadinya perubahan proses.

Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan


ssuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk
tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.

Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara


tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.

Agar diperoleh gambar Peta Operasi yang baik, produk yang biasanya paling
banyak memerlukan operasi, harus dipetakan terlebih dahulu, berarti dipetakan
dengan garis vertikal disebelah kanan halaman kertas. Menurut Sutalaksana
(2006) prinsip-prinsip pembuatan Operation Proces Chart (OPC) dapat
deskripsikan pada gambar 7.2.

Modul Method Engineering: Operation Process Chart (OPC)


Praktikum Ganjil 2013/2014

Gambar 7.2 Prinsip pembuatan OPC


Keterangan:
W =Waktu yang dibutuhkan untuk suatu operasi atau pemeriksaan, biasanya
dalam jam
O-N= Nomor urut untuk kegiatan operasi tersebut
I-N = Nomor urut untuk kegiatan pemeriksaan tersebut
M = Menunjukkan mesin atau tempat dimana kegiatan tersebut dilaksanakan
Hasil dari OPC dapat digunakan untuk menganalisis dan memperbaiki proses
produksi suatu produk karena dari peta kerja tersebut didapatkan:
a. Aliran proses secara kronologis yang dialami oleh bahan baku dan bahan
penunjang serta jenis komponen hingga proses packaging.
b. Susunan logis dari urutan seluruh proses operasi dan inspeksi.
c. Kebutuhan mesin sehingga dapat dibuat penganggarannya.
d. Kebutuhan bahan baku dengan memperhitungkan efisiensi dari setiap operasi.
e. Keterkaitan produksi antar komponen produk.
f. Waktu pengerjaan/ operasi tertinggi dari komponen-komponen

Modul Method Engineering: Operation Process Chart (OPC)


Praktikum Ganjil 2013/2014

5. Contoh Pengerjaan Operation Process Chart (OPC)

Gambar 7.3 Produk Kursi Jati

Tentukan material utamanya

Gambarkan proses produksi terhadap material tersebut mengikut simbol ASME


(operation / transportation / inspection / delay / storage)

Berikan nomor operasi (N-O) di dalam simbol operation

Berikan nomor inspeksi (I-O) di dalam simbol inspection

Cantumkan nama mesin dan waktu permesinan (jika ada)

Modul Method Engineering: Operation Process Chart (OPC)


Praktikum Ganjil 2013/2014

6. Contoh Pengerjaan OPC

SANDARAN PAPAN JATI

ALAS PAPAN JATI

KAKI PAPAN JATI

BESI PROPIL

Gambar 4.2. Produk Kursi Jati


Gambar 4.3. Contoh Operation Process Chart

Gambar 7.4 Peta Proses Operasi (Sutalaksana, 2006)

Modul Method Engineering: Operation Process Chart (OPC)


Praktikum Ganjil 2013/2014

Komponen :
1. Komponen rangka, terbuat dari profil besi
2. Komponen tempat duduk kursi, terbuat dari kayu jati
3. Komponen sandaran kursi, terbuat dari kayu jati
4. Komponen alas tempat menulis, terbuat dari kayu jati
Dalam hal ini, komponen rangka merupakan komponen utama, sehingga dalam
peta proses operasi dipetakan disebelah kanan halaman kertas. Waktu yang
dihabiskan di masing-masing kegiatan, biasanya dinyatakan dalam jam, walaupun
tidak mengikat.
Untuk pemeriksaan tidak diberikan waktu tertentu. Dalam hal ini para pemeriksa
dianggap sudah mampu bekerja secara tetap/biasa. Keterangan yang lebih lengkap
tentang operasi dan pemeriksaan untuk pembuatan kursi kuliah adalah sebagai
berikut :
Operasi 1. Besi propil yang panjangnya rata-rata 6 meter diukur sesuai ukuran
rangka-rangka untuk kursi tersebut.
Operasi 2. Setelah ukurannya sesuai, kemudia profil besi tersebut dipotongpotong dengan menggunakan gergaji besi.
Operasi 3. Untuk keperluan penggabungan nanti, ada beberapa bagian dari profil
tersebut yang perlu dilubangi sesuai dengan ukuran baut, dengan menggunakan
mesin bor.
Operasi 4. Bagian profil yang dipotong dan yang dilubangi, dihaluskan oleh
gerinda dan secara keseluruhan profil tersebut disisihkan dari kotor-kotoran
karat oleh amplas.
Pemeriksaan 1 Profil-profil yang telah dipotong diperiksa ukurannya sekali lagi
agar pada saat disambung-sambungkan dengan las tidak merubah keseimbangan
(comfortable) kursi tersebut.
Operasi 5. Profil-profil yang telah dipotong disambung-sambungkan dengan las
karbit, membentuk rangka kursi.
Pemeriksaan 2 Hasil pengalasan diperiksa, mungkin ada bagian yang belum
tersambung dengan baik atau sebaliknya ada bagian hasil las yang berlebih,
sehingga perlu dikikir/dibuang.
Operasi 6. Setelah rangka kursi selesai dibuat, kemudian rangka tersebut dicat
dengan menggunakan penyemprot cat.

Modul Method Engineering: Operation Process Chart (OPC)


Praktikum Ganjil 2013/2014

Operasi 7. Kayu jati yang dibentuk papan diserut sehingga mencapai ketebalan
yang sesuai dan cukup halus.
Operasi 8. Papan yang sudah cukup halus digambar dengan menggunakan mal
untuk membuat tempat duduk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Operasi 9. Setelah diukur (digambar dengan alat tulis), kemudian dipotong
dengan gergaji.
Pemeriksaan 3 Hasil pemotongan diperiksa ukurannya agar kita yakin bahwa
proses pengukuran dan pemotongan kita sudah baik.
Operasi 10. Agar kursi tersebut enak (nyaman) dipakainya, maka tempat duduk
tersebut harus dibentuk sesuai dengan keadaan tubuh manusia dengan
menggunakan serutan.
Operasi 11. Setelah membentuk, kemudian dihaluskan dengan amplas dan dempul
berulang-ulang sampai betul-betul halus.
Operasi 12. Tempat duduk yang sudah halus, dibersihkan dari kotor-kotoran,
kemudian dipernis sampai mengkilap sambil diperiksa baik warna maupun
kualitas hasil pernisnya.

Anda mungkin juga menyukai