Anda di halaman 1dari 4

Bab 5

Analisis
5.1. Analisis beban fisik dan mental
5.1.1. Analisis pengaruh beban fisik
Pada pengolahan beban fisik didapat data perbandingan waktu membuatan produk pada keadaan
fit dan pada keadaan lelah, analisis basal metabolic rate (BMR) dan aktivitas denyut jantung.
Berikut ini merupakan analisis dari data tersebut :
a) Analisis perbandinga waktu operasi
Setelah praktikan melakukan uji beban fisik dengan berlari di treadmill lalu membuat produk
kotak pensil, didapat waktu pembuatan kotak pensil selama 12570 detik sedangkan pembuatan
produk dalam keadaan fit diperoleh waktu pembuatan selama 16266 detik, dan selisihnya 3696
detik. Dari data tersebut didapat waktu pembuatan pada keadaan lelah lebih singkat daripada
pembuatan dalam keadaan fit. Secara logika waktu pembuatan dalam keadaan fit seharusnya
lebih singkat daripada pembuatan dalam keadaan lelah, tetapi dari hasil percobaan praktikan
malah sebaliknya. Hal ini dikarenakan pada saat membuat produk dalam keadaan lelah,
praktikan sudah mengetahui langkah-langkah pengerjaannya secara menyeluruh tidak seperti
pada saat pembuatan dalam keadaan fit yang praktikan belum paham dan ahli dalam membuat
produk kotak pensil tersebut.
b) Analisis basal metabolic rate (BMR)
Berdasarkan analisis perhitungan basal metabolic rate (BMR) didapatkan jumlah kalori yang
ada pada tubuh seseorang berdasarkan BMR sebanyak 1573,93 kal, jumlah kalori yang
dikonsumsi didapat dari komposisi makanan yang dimakan sebelum uji beban fisik sebanyak
875 kal, dan total jumlah kalori yang ada pada tubuh operator sebanyak 2448,93. Nilai dari
hasil BMR tersebut merupakan kalori yang dibutuhkan oleh seseorang untuk setiap harinya.
Fungsi kalori sendiri adalah sebagai sumber tenaga pada manusia, apabila seseorang tersebut
tidak bisa memenuhi kalori yang dibutuhkan oleh tubuh maka akan mengakibatkan
berkurangnya kondisi fisik dan performansi kerja karena kebutuhan kalori yang tidak terpenuhi
sehingga energi yang ada pada seseorang tersebut jumlahnya sedikit.
c)

Analisis denyut nadi


Data denyut nadi sebelum lari sebanyak 71 bpm, denyut nadi 5 menit setelah lari sebanyak 120
bpm sedangkan denyut nadi 15 setelah lari sebanyak 99 bpm. Berdasarkan data tersebut maka
denyut jangtung mengalami peningkatan pada saat lari dan mengalami penurunan pada saat
setelah lari. Hal ini disebabkan karena pada saat lari tubuh praktikan membutuhkan oksigen
lebih banyak sehingga jantung bekerja ekstra untuk memompa darah keseluruh tubuh
membawa hasil olahan oksigen dari paru-paru. Sedangkan pada saat masa rehat (15 menit
setelah berlari) praktikan mengalami penurunan denyut jantung karena kerja jantung sudah
mulai kembali stabil yang diakibatkan oleh beban kerja tubuh yang berkurang.

5.1.2. Analisis pengaruh beban mental


Berdasarkan data hasil perhitungan dan perbandingan jawaban antara keadaan netral dengan
beberapa bau-bauan seperti apel, rose, jeruk, lemon dan beberapa jenis musik seperti jazz, klasik
dan rock praktikan mulai menganalisis seperti berikut:
a) Analisis pengaruh bau-bauan terhadap jawaban benar
Analisis pengaruh bau-bauan dilakukan dengan perbandingan kondisi keadaan netral-bau apel,
kondisi netralbau rose, kondisi netral-bau jeruk dan kondisi netral-bau lemon. Berikut ini
adalah analisisnya:
1) Keadaan netral terhadap bau apel
Keadaan netral terhadap bau setelah dihitung dengan SPSS data degree of freedom dengan
nilai 784, pearson chi-square dengan nilai 843.389a dan chi-square tabel dengan nilai
850,25. Dari data tersebut maka data pearson chi-square (843.389a) lebih kecil dari chisquare tabel (850,25), setelah dianalisis maka diambil keputusan bahwa H0 (Tidak terdapat
perbedaan signifikan antara perlakuan bau netral dengan perlakuan bau apel) diterima
karena pearson chi-square lebih besar dari chi-square tabel dan tidak terdapat perbedaan
yang cukup signifikan antara keadaan netral dengan bau apel. Probabilitas (Asymp.Sig =

241

242

0,069) > 0,05. Berdasarkan hasil tersebut bahwa H0 diterima atau tidak terdapat perbedaan
signifikan antara perlakuan bau netral dengan perlakuan bau apel.
2) Keadaan netral terhadap bau rose
Keadaan netral terhadap bau rose setelah dihitung dengan SPSS data degree of freedom
dengan nilai 784, pearson chi-square dengan nilai 850.944a dan chi-square tabel dengan
nilai 850,25. Dari data tersebut maka data pearson chi-square (850.944a) lebih besar dari
chi-square tabel (850,25), setelah dianalisis maka diambil keputusan bahwa H0 (Tidak
terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan bau netral dengan perlakuan bau rose)
diterima karena pearson chi-square lebih besar dari chi-square tabel dan tidak terdapat
perbedaan yang cukup signifikan antara keadaan netral dengan bau rose. Probabilitas
(Asymp.Sig = 0,048) < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut bahwa H 0 ditolak atau terdapat
perbedaan signifikan antara perlakuan bau netral dengan perlakuan bau rose.
3) Keadaan netral terhadap bau lemon
Keadaan netral terhadap bau lemon setelah dihitung dengan SPSS data degree of freedom
dengan nilai 840, pearson chi-square dengan nilai 895,333a dan chi-square tabel dengan
nilai 908,54. Dari data tersebut maka data pearson chi-square (895,333a) lebih kecil dari
chi-square tabel (908,54), setelah dianalisis maka diambil keputusan bahwa H0 (Tidak
terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan bau netral dengan perlakuan bau lemon)
ditolak karena pearson chi-square lebih besar dari chi-square tabel dan terdapat perbedaan
yang cukup signifikan antara keadaan netral dengan bau lemon. Probabilitas (Asymp.Sig =
0,091) > 0,05. Berdasarkan hasil tersebut bahwa H0 diterima atau tidak terdapat perbedaan
signifikan antara perlakuan bau netral dengan perlakuan bau lemon.
4) Kondisi netral terhadap bau jeruk
Kondisi netral terhadap bau jeruk setelah dihitung dengan SPSS data degree of freedom
dengan nilai 840, pearson chi-square dengan nilai 895,333a dan chi-square tabel dengan
nilai 908,54. Dari data tersebut maka data pearson chi-square (895,333a) lebih kecil dari
chi-square tabel (908,54), setelah dianalisis maka diambil keputusan bahwa H0 (Tidak
terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan bau netral dengan perlakuan bau jeruk)
ditolak karena pearson chi-square lebih besar dari chi-square tabel dan terdapat perbedaan
yang cukup signifikan antara keadaan netral dengan bau jeruk. Probabilitas (Asymp.Sig =
0,091) > 0,05. Berdasarkan hasil tersebut bahwa H0 diterima atau tidak terdapat perbedaan
signifikan antara perlakuan bau netral dengan perlakuan bau jeruk.
b) Analisis pengaruh musik terhadap jawaban benar
Analisis pengaruh musik dilakukan dengan perbandingan kondisi keadaan netral-musik klasik,
kondisi netral musik jazz, kondisi netral-musik rock. Berikut ini adalah analisisnya:
1) Kondisi netral terhadap musik klasik
Kondisi netral terhadap musik klasik setelah dihitung dengan SPSS didapat nilai degree of
freedom dengan nilai 812, pearson chi-square dengan nilai 865,111a dan chi-square tabel
dengan nilai 879,40. Dari data tersebut maka data pearson chi-square (865,111a) lebih kecil
dari chi-square tabel (879,40), setelah dianalisis maka diambil keputusan bahwa H0 (Tidak
terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan keadaan netral dengan perlakuan musik
klasik) ditolak karena pearson chi-square lebih kecil dari chi-square tabel dan terdapat
perbedaan yang cukup signifikan antara keadaan netral dengan musik klasik. Probabilitas
(Asymp.Sig = 0,096) > 0,05. Berdasarkan hasil tersebut bahwa H 0 diterima atau tidak
terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan kondisi netral dengan perlakuan musik
klasik.

2) Kondisi netral terhadap musik jazz


Kondisi netral terhadap musik jazz setelah dihitung dengan SPSS didapat nilai degree of
freedom dengan nilai 840, pearson chi-square dengan nilai 895,333a dan chi-square tabel
dengan nilai 908,54. Dari data tersebut maka data pearson chi-square (895,333a) lebih kecil

243

dari chi-square tabel (908,54), setelah dianalisis maka diambil keputusan bahwa h0 (Tidak
terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan keadaan netral dengan perlakuan musik
jazz) ditolak karena pearson chi-square lebih kecil dari chi-square tabel dan terdapat
perbedaan yang cukup signifikan antara keadaan netral dengan musik jazz. Probabilitas
(Asymp.Sig = 0,091) > 0,05. Berdasarkan hasil tersebut bahwa H 0 diterima atau tidak
terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan kondisi netral dengan perlakuan musik jazz.
3) Kondisi netral terhadap musik rock
Kondisi netral terhadap musik rock setelah dihitung dengan SPSS didapat nilai degree of
freedom dengan nilai 756, pearson chi-square dengan nilai 793,333a dan chi-square tabel
dengan nilai 821,08. Dari data tersebut maka data pearson chi-square (793,333a) lebih kecil
dari chi-square tabel (821,08), setelah dianalisis maka diambil keputusan bahwa h0 (Tidak
terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan keadaan netral dengan perlakuan musik
rock) ditolak karena pearson chi-square lebih kecil dari chi-square tabel dan terdapat
perbedaan yang cukup signifikan antara keadaan netral dengan musik rock. Probabilitas
(Asymp.Sig = 0,168) > 0,05. Berdasarkan hasil tersebut bahwa H 0 diterima atau tidak
terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan kondisi netral dengan perlakuan musik rock.

244

Halaman ini sengaja dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai