dan Coanda
Isaac Newton yang terkenal dengan ketiga persamaan
geraknya menyumbangkan hukum III Newton tentang
Aksi-Reaksi. Sayap pesawat merupakan bagian terpenting
dalam menghasilkan lift. Partikel-partikel yang menabrak
ini lalu dipantulkan ke bawah (ke arah tanah). Udara yang
menghujani tanah ini merupakan gaya AKSI. Nah, ini baru
aksi yang disebabkan proses yang terjadi di bagian
bawah sayap. Di bagian atas sayap, ada proses lain yang
juga menghasilkan aksi. Di sini Bernoulli dan Coanda
bekerja sama. Sewaktu udara akan mengalir di bagian
atas sayap, tekanannya sebesar P1. Ketika udara
melewati bagian lengkung pesawat, tekanan udara di
daerah itu turun menjadi P2. Menurut Coanda, udara
yang melewati permukaan lengkung akan mengalir
sepanjang permukaan itu (dikenal sebagai Efek Coanda).
Udara yang melewati bagian atas sayap ini mirip udara
yang bergerak sepanjang botol. Udara ini akan mengalir
sepanjang permukaan atas sayap hingga mencapai ujung
bawah sayap. Di ujung bawah sayap itu partikel-partikel
udara bergerombol dan bertambah terus sampai akhirnya
kelebihan berat dan berjatuhan (downwash). Siraman
udara atau downwash ini juga merupakan komponen
gaya AKSI. Tanah yang menerima gaya aksi ini pasti
langsung memberikan gaya REAKSI yang besarnya sama
dengan gaya aksi tetapi berlawanan arah. Karena gaya
aksinya menuju tanah (ke arah bawah), berarti gaya
reaksinya ke arah atas. Gaya reaksi ini memberikan gaya
angkat (lift) yang bisa mengangkat pesawat dan
mengalahkan gaya berat akibat tarikan gravitasi bumi.
Sumber gaya angkat (lift) yang lain adalah perubahan
tekanan udara di P2.
berikut:
1 . TURBOPROP ENGINE
Pada awal perkembangan engine, umumnya pesawat
komersial menggunakan sistem penggerak turbo
propeller atau yang biasa disebut dengan turboprop. Jenis
turbo prop memiliki system tidak jauh berbeda dengan
turbo jet, akan tetapi energy ( thrust ) dihasilkan oleh
putaran propeller sebesar 85 %, dimana putaran propeller
ini digerakkan oleh turbin yang menerima expansi energy
dari hasil pembakaran, sisanya 15 % menjadi exhaust jet
thrust (hot gas)
dan
Mengendalikan kestabilan pesawat.
1. AILERON
Terletak pada wing.
Merupakan bidang kendali pada saat pesawat
melakukan roll.
Bergerak pada sumbu longitudinal (sumbu yang
memanjang dari nose hingga ke tail).
Aileron dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan
stick control.
Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah
menyetabilkan pesawat dalam arah lateral.
Pergerakan aileron berkebalikan antara kiri dan kanan,
berdefleksi naik atau turun.
Bagaimana cara kerja aileron??
2. ELEVATOR
Terletak pada horizontal stabilizer.
Merupakan bidang kendali pada saat pesawat
melakukan pitch (pitch up or down).
Bergerak pada sumbu lateral (sumbu yang memanjang
sepanjang wing).
Elevator dikendalikan dari cockpit dengan
menggunakan stick control.
Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah
menyetabilkan pesawat dalam arah longitudinal.
Pergerakan elevator bersamaan antara kiri dan kanan,
berdefleksi naik atau turun.
Bagaimana cara kerja elevator??
3. RUDDER
Terletak pada vertical stabilizer.
Merupakan bidang kendali pada saat pesawat
melakukan yaw.
Bergerak pada sumbu vertical (sumbu memanjang
tegak lurus terhadap Center of gravity dari pesawat).
Rudder dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan
rudder pedal.
Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah
menyetabilkan pesawat dalam arah direksional.
Pergerakan rudder berdefleksi ke kiri atau kanan.
Bagaimana cara kerja rudder??
tersebut??
Untuk primary control surface,,,saya jawab YA
Karena primary control surface adalah bidang kendali
utama yang dapat menggendalikan pesawat dalam
movement (pergerakan), sumbu rotasi (axes) dan
kestabilanya (stability).
Tapi untuk secondary control surface itu adalah optional,
tergantung jenis pesawat yang di dasarkan pada MTOW.
Untuk pesawat-pesawat kecil umumnya yang digunakan
hanya spoiler atau trim tabs saja. Namun untuk pesawatpesawat besar memerlukan bidang kendali tambahan
untuk memudahkan pergerakan pesawat itu sendiri juga
untuk memudahkan pilot dalam mengendalikan pesawat
baik dalam kondisi terbang, takeoff, landing ataupun
pergerakan didarat.
Posted by yho fantasy at 12:37 0 comments
Reactions:
SABTU, 20 DESEMBER 2008
POWERPLANT
Yang dimaksud dengan powerplant atau engine adalah
tenaga penggerak pesawat dan atau penyuplai system
kelistrikan, dan derbagai perlengkapan pendukung yang
ada di pesawat misalnya airconditioning system (AC),
heating system, dll.
Untuk menjalankan fungsi tersebut, engine pesawat
perasi pada temperature, power, pressure (tekanan), dan
speed yang ekstrem. Untuk itu engine harus handal dan
aman dioperasikan dalam kondisi-kondisi tersebut.
Lightweight, kenapa harus ringan?? Karena berat
engine akan menambah berat kosong pesawat (empty
weight) yang artinya akan mengurangi payload pesawat.
Small and easily streamlined, yang berarti bahwa
enharus memenuhi kriteria : Reliable (handal), karena
penyusunnya.
Fuselage atau badan pesawat yang di dalamnya
termasuk cockpit, passangers cabin, cargo compartment,
accessories dan equipment compartment adalah bagian
utama dari pesawat yang menyangga beban crew,
passangers dan cargo juga engine (pada pesawat single
engine yang diletakan di nose).
Untuk itu fuselage harus kuat, handal, aerodinamis dan
mempunyai berat yang seringan mungkin. Kenapa
demikian??
Hal itu karena fuselage adalah bagian terbesar dari
pesawat, yang menerima beban dan menyerap gaya
yang terjadi baik akibat gesekan dengan udara maupun
gravitasi dan juga gaya-gaya lain yang bekerja akibat
pergerakan pesawat itu sendiri.
Fuselage suatu pesawat terdiri dari structural members,
yaitu struktur penyusun pesawat yang berupa frame,
bulkhead, former, stringer,dll.
MONOCOQUE TYPE
Umumnya kontsruksi monocoque hanya terdiri dari
former (pembentuk) dan bulkhead (penahan) yang
dilapisi oleh skin. Konstruksi ini memungkinkan terjadinya
konsentrasi gaya yang sangat besar pada skin. Dalam hal
ini skin harus dapat menyerap semua gaya yang terjadi
pada pesawat. Hal ini memungkinkan skin akan cepat
mengalami deformasi akibat gaya-gaya tersebut.
Oleh karena itu pesawat-pesawat saat ini menggunakan
komntruksi semi-monocoque.
SEMI MONOCOQUE
Seperti halnya konstruksi monocoque, hanya saja pada
konstruksi semi-monocoque diberi tambahan stringer.
Stringer yaitu berupa element penghubung antar