Anda di halaman 1dari 2

EMOTIONAL RECONCILIATION

Mereka yang lemah tidak dapat memaafkan. Memaafkan adalah tanda bagi mereka
yang kuat. Jika terus mempraktekkan mata ganti mata gigi ganti gig, dunia kita akan
dipenuhi oleh mereka yang buta dan tak bergigi (Mahatma Gandhi)
MENGAMPUNI
Mengampuni
Adalah membiarkan rasa sakit berlalu, serta menerima apa yang telah terjadi, sebab
apa yang terjadi, takkan lagi bisa diubah.
Mengampuni
Adalah menghilangkan keinginan menyalahkan, pilihan kitalah yang membuat kita
semakin terluka, sebenarnya, kita dapat membuat pilihan yang lebih baik, tapi kita tak
mau melakukannya.
Mengampuni
Adalah melihat pada kepedihan yang ada, namun belajar dan pelajaran yang diberikan
oleh pengalaman itu juga memahami kembali apa yang telah kita pelajari darinya.
Mengampuni
Memungkinkan kita bergerak menuju pada pemahaman yang lebih baik, tentang cinta
universal serta tujuan sejati kehidupan kita.
Mengampuni
Berarti memahami bahwa cinta adalah jawaban dari semua masalah, dan kita
semuanya terhubungkan satu dengan yang lain melalui cara tertentu.
Mengampuni
Memulai kembali dengan pengetahuan yang kita peroleh bahwa, saya memaafkan
kamu, saya memaafkan diri saya sendiri. Saya berharap, kamu pun melakukan yang
sama (Judith Mammay)

MULAI DARI MEMAAFKAN DIRI SENDIRI


Tidak ada pil, losion, obat, minuman, makan, kekuatan, ramalan ataupun penguatan
yang dapat mengubah apa yang telah terjadi.
Sebagaimana cinta menyinari kegelapan, begitu pula cinta memberi kehangatan dan
kedamaiaan ke daerah hitam yang paling dalam. Pada dirimu terdapat kelemahan itu,
setiap orang memiliknya.
Memaafkan dirimu adalah kunci meraih terang.
Memaafkan diri orang lain adalah sangat mulia.
Namun memaafkan diri sendiri harus dimulai terlebih dahulu.
MUHAMMAD BIN BASYIR BERKATA :
Semua hal ketika mendapatkan jalan buntu, maka kesabaran akan menguak semua
yang terkunci. Jangan putus asa kendati jauh apa yang dicari, apabila kamu gunakan
kesabaran maka kamu akan melihat jalan yang lapang. Betapa indah orang yang
bersabar, ia akan memperoleh apa yang dibutuhkan dan orang yang mengetuk pintu ia
akan masuk jua.
IBNU ABBAS R.A. MERIWAYATKAN DARI NABI MUHAMMAD SAW.,
Ketika kamu mampu beramal untuk Allah swt, dengan kerelaan dalam keyakinan,
maka lakukanlah. Namun, ketika kamu tidak mampu maka bersabarlah. Sesungguhnya
bersabar terhadap apa yang kamu benci, terdapat kebaikan yang banyak. Ketahuilah
sesungguhnya kemenangan bersama kesabaran, kelapangan bersama kesusahan dan
kemudahan datang setelah kesukaran.
Di catat di kosan Rawamangun Kec. Pulogadung Jakarta Timur
Hari kamis jam. 09.00 s.d 09.15 wib, Tgl. 11 Februari 2016
By : Yaya Sunaryo Suryalaga, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai