Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Sebelum kita membahas mengenai diskriminasi di Indonesia, sebaiknya kita melihat definisi dari
itu sendiri terlebih dahulu. Definisi menurut kamus Bahasa Indonesia pengertian dari kata
diskriminasi adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna
kulit, golongan, suku, ekonomi, agama dan sebagainya).
Sedangkan dalam pasal 1 ayat 3 Undang-undang Tentang Hak Asasi Manusia No 39 tahun 1999
mendefinisikan bahwa diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang
langsung ataupun tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras,
etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan
politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan
atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individu maupun
kolektif dalam bidang politik, ekonomi,hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya.
Berikut ini merupakan pengertian diskriminasi menurut para ahli:

Stereoptip: menurut Matsumoto (1996) adalah generalisasi kesan yang kita miliki
mengenai seseorang terutama kepribadian. Stereotip mempengaruhi apa yang kita
rasakan, dan kita ingat berkennan dengan tindakan orang-orang kelompok lain. Stereotip
dapat menimbulkan pengkambinghitaman.
Diskriminiasi sosial: menurut Sears, Feedman & Peplau (1999) mengungkapkan bahwa
disriminalisai merupakan prilaku menerima atau menolak seseorang semata-mata
berdasarkan keanggotaannya dalam kelompok.
Diskriminasi bisa terjadi tanpa adanya prasangka dan sebaliknya seseorang yang
berprasangka juga belum tentu akan mendiskriminasikan (Duffy & Wong, 1996) . Akan
tetapi selalu terjadi kecenderungan yang kuat bahwa prasangka melahirkan diskriminiasi .
Artinya prasangka yang dimiliki terhadap keompok tertentu menjadi alasan untuk
mendiskriminasikan kelompok tersebut

Jadi dapat disimpulkan bahwa diskriminasi itu adalah suatu pembedaan perlakuan yang berasal
dari agama, ras, suku, status sosial, status ekonomi, etnis, golongan dan lain sebagainya yang
berakibat kepada rasa ketidakadilan akibat perlakuan yang dibedakan, dibatasi dan dikucilkan.
2.2. Contoh Diskriminasi di Indonesia
Berdasarkan fakta yang terjadi di Indonesia masih banyak perlakuan diskriminasi terhadap warga
negara Indonesia, dengan berbagai macam sebab, seperti perbedaan agama, bahasa, golongan,
apa etnis, ras dan status sosial. Berikut ini adalah beberapa contoh diskriminasi sosial
berdasarkan :

A. AGAMA
ada seorang anak yang beragama Islam bersekolah disekolah yang berbasis agama
Kristen, karena mayoritas teman-temannya beragama Kristen, maka sikap temantemannya terhadap dia cenderung mengucilkan, tidak banyak dari teman-teman yang mau
berteman dengannya
B. RAS
Ada seorang anak mempunyai seorang teman yang berkulit hitam. Teman yang berkulit
hitam ini cenderung diperlakukan berbeda dibanding teman-temannya yang berkulit
putih, karena dia dikucilkan dan dilecehkan oleh teman-temannya. Jika anak yang
berkulit hitam itu berjalan, dia selalu dijadikan bahan pembicaraan bahkan dijadikan
bahan olok-olokan. Akibat dari pengucilan, pembatasan perilaku oleh temantemannya tersebut menyebabkan dia menjadi orang yang tidak percaya diri, dia merasa
tidak diperlakukan secara adil, dan dia juga merasa tertindas dan kehilangan kebebasan.
C. JENIS KELAMIN
Banyaknya anggapan yang mengatakan bahwa Tugas perempuan hanya di dapur
rumah. Padahal di zaman emansipasi wanita, justru semakin terbukanya kesempatan di
luar sana untuk wanita berkarir dan mendapatkan posisi tinggi atau setara dengan lakilaki dalam sebuah mitra.
D. STATUS SOSIAL
Banyak terjadi di Negara Indonesia yaitu kebutuhan akan pendidikan, kesehatan dan hal
krusial lainnya selalu mendahulukan orang yang lebih berkuasa atau yang mampu dalam
segi materi. Sehingga orang yang tidak berkuasa dan kurang mampu seringkali telantar
atau kebutuhannya tidak terpenuhi, sehingga menimbulkan kecemburuan sosial.
E. POLITIK
Adanya propaganda yang membuat Negara menjadi tepecah belah karena bedanya
keyakinan politik sehingga terjadinya pengucilan baik di dunia nyata dan dunia maya.
Dan propaganda tersebut saling mempengaruhi masing-masing kubu sehingga tidak
jarang menimbulan kekerasan.
Sebagai manusia sosial yang menjunjung tinggi HAM, seharusnya kita bisa mengesampingkan
perbedaan-perbedaan yang ada dengan sikap toleransi terhadap perbedaan yang ada. Karena kita
harus meyakini bahwa dalam kehidupan masyarakat selalu ada perbedaan untuk saling
menghargai bukan untuk terpecah belah. Sikap tenggang rasa juga dibutuhkan untuk saling
menghormati dan menghargai perbedaan yang ada sehingga mencegah terjadinya penolakan atau
pengucilan terhadap perbedaan tertentu.
2.3. Pasal-Pasal
Pada dasarnya negara kita Indonesia itu adalah suatu negara yang kaya dengan suku-suku,
agama, budaya, ras dan golongan. Seharusnya semua warga negara Indonesia itu tanpa
terkecuali harus saling menghargai dan menghormati karna walau bagaimanapun mereka tetap
satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Selain karna persamaan bangsa yang menyebabkan warga

negara Indonesia untuk saling menghargai dan menghormati, ada pula alasan lain yang dapat
memperkuat larangan untuk saling mendiskriminasi, yaitu bahwasanya semua warga negara
Indonesia itu adalah sama-sama makluk ciptaan Allah. Manusia adalah makhluk paling
sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah swt. Kesempurnaan yang dimiliki manusia
merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka dumi ini
sehingga mereka mempunyai hak kebebasan yang sama antara manusia yang satu dengan yang
lain.
Dalam Undang-Undang tentang Hak Asasi Manusia No 39 tahun 1999 pasal 3 dan
menyatakan bahwa :
Pasal 3
(1) Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia yang sama dan sederajat
serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam
semangat persaudaraan.
(2) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan hokum yang adil
serta mendapat kepastian hukum dalam semangat di depan hukum.
(3) Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan manusia, tanpa
diskriminasi.
Pasal 4
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani,
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan di
hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun dan oleh siapapun.
2.4. Penyebab Terjadinya Diskriminasi

Anda mungkin juga menyukai