Pendahuluan
BAB
PENDAHULUAN
membutuhkan
H dan
13
Bab 1. Pendahuluan
Selanjutnya,
mereka
menakjubkan
menyaksikan
betapa
mudahnya
untuk
Suatu pendekatan yang demikian harus selalu menjadi titik awal elusidasi
struktur. Dengan cara ini, objektifitas yang diperlukan dipertahankan untuk
mempertimbangkan semua struktur alternatif yang mungkin.
Pada umumnya spektra dua dimensi mengandung informasi yang
banyak, yang kadang-kadang dapat menyebabkan mereka yang belum
berpengalaman menjadi keliru untuk menyimpulkan informasi-informasi itu.
Oleh karena itu argumentasi untuk menyelesaikan suatu problema haruslah
terstruktur. Mula-mula lebih baik dengan pengumpulan fragmen-fragmen
molekul, kemudian digabungkan menjadi rumus dasar atau biasa juga
disebut constitution formula. Setelah itu, jika dianggap perlu, stereokimia
senyawa itu dapat diselidiki. Dalam kebanyakan kasus strategi ini mengarah
ke solusi yang cepat dan aman, dan tujuan penting dari buku ini adalah
menolong para pembaca untuk mengembangkan suatu feeling jenis
pendekatan ini.
Pada metode NMR Dua Dimensi sering muncul artefak dan mereka
yang
belum
berpengalaman
cenderung
menginterpretasinya
secara
Bab 1. Pendahuluan
jelasnya hasil-hasil spektra dalam suatu laporan atau publikasi; penulis tidak
dapat menawarkan aturan-aturan yang khusus dalam hal ini. Tetapi pada Bab
4 penulis menyajikan cara-cara menyusun dokumentasi dalam bentuk grafik
dan tabel, yang menggunakan 2 contoh yang sangat sesuai (soal latihan 7 dan
8).
Bab 5 membahas tentang aplikasi FT NMR dengan metode Mosher
baru untuk penetapan konfigurasi absolut terpenoida bahari. Bab 6
membahas secara singkat tentang beberapa senyawa bioaktif dari Salvia
miltiorrhiza Bunge. Selanjutnya bab 7 sampai bab 10 membahas tentang
elusidasi struktur beberapa senyawa bioaktif dari Salvia miltiorrhiza.
Terakhir adalah kompilasi struktur dan data spektra serta aktivitas biologis
konstituen Salvia miltiorrhiza Bunge sejak tahun 1934 hingga tahun 2009.
Pada beberapa gambar, penulis mengabaikan tata cara penulisan
ilmiah, yaitu tetap menggunakan tanda titik pada penulisan angka yang
seharusnya menggunakan koma. Daftar pustaka tidak seluruhnya tersusun
menurut tahun terbitnya yang seharusnya yang paling awal didahulukan.