Pengaturan loop tebruka didasarkan atas suatu perkiaraam dan usaha yang
diperlukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pada dasarnya
pengaturan ini berdasarkan hasil dari suatu identifikasi terhadap sebuah
sistem. Dari hasil parameter-parameter yang didapatkan, maka dibuatlah
suatu program yang dapat memberikan suatu keluaran yang diinginkan
dengan masukan tertentu. Ketelitian sistem tergantung pada proses kalibrasi
yang dilakukan pada sistem kontrol loop terbuka ini.
2. Pengontrolan Loop Tertutup dengan Feed Forward
Pengontrolan loop tertutup dengan feed forward adalah sistem kontrol yang
keluarannya tergantung masukan yang melalui sistem dan juga dipengaruhi
oleh masukan secara langsung. Pengaturan ini dilakukan dengan mengukur
input yang lainnya dan dibandingkan dengan harga yang diinginkan.
Pengaturan feed forward biasanya mempunyai lebih dari satu masukan
dengan keluaran hanya satu.
3. Pengontrolan Loop Tertutup dengan Feed Back
Pada pengontrolan loop tertutup dengan feedback, aksi pengontrolan ini
keluaran sangat mempengaruhi proses pengontrolan sistem. Keluaran yang
dihasilkan sangat tergantung pada keluaran pada aksi pengontrolan
sebelumnya. Keluaran yang terjadi selalu diumpan balikkan sebagi
pembanding untuk keluaran selanjutnya. Apabila terjadi penyimpangan, maka
controller akan melakukan penyesuaian sendiri untuk meminimalisir
penyimpangan tersebut.
Feedforward Control
FEEDFORWARD CONTROL
Besaran aliran steam diatur oleh valve yang sebagai Actuator (Final
Control Element).
2.
Proses : adalah tatanan peralatan yang mempunyai suatu fungsi
tertentu.
4.
Controlled Variable atau Process Variable : adalah kondisi dimana
nilai yang kita dikendalikan diantara batasan-batasan tertentu atau
ditentukan .
5.
Set Point (SP) : adalah besaran process variable yang
dikehendaki. Sebuah controller akan selalu menyamakan controlled
variable dengan set point.
6.
Error (E) : adalah perbedaan antara besaran/variabel (process
variable) dengan set point.
7.
Controller : adalah elemen yang mengerjakan tiga dari empat
tahap langkah pengendalian , yaitu membandingkan set point dengan
process variable , menghitung berapa banyak koreksi yang perlu
dilakukan , dan mengeluarkan sinyal koreksi sesuai dengan hasil
perhitungan .
8.
Actuator/Elemen Kontrol Akhir : adalah Perangkat yang digunakan
untuk melakukan aksi kontroler berdasarkan sinyal kontrol
9.
Manipulated variable (MV)
: adalah input dari suatu proses
yang dapat dimanipulasi atau diubah-ubah besarnya agar controlled
variable besarnya sama dengan set point.
Pengendalian system
Karena suatu sistem tidak ada yang tertutup, supaya sistem dapat
terus melangsungkan hidupnya, maka sistem harus mempunyai daya
membela diri atau sistem harus mempunyai daya beli diri atau sistem
harus mempunyai sistem pengendalian. Pengendalian dari suatu
sistem dapat berupa pengendalian umpan balik (feedback control
system), dan pengendalian umpan maju (feed forward control system )
dan pengendalian pencegahan (preventive control system).
contoh :
Contoh penerapan sistem pengenadalian umpan maju yang paling
banyak diterapkan pada sistem akuntansi adalah pada sistem
perencanaan kas akan sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal
bilaman saldo kas suatu ketika saldo menjadi sangat kecil atau bahkan
menjadi defisit dan akan menyebabkan lekuiditas perusahaan rendah.,
sebagai akibatnya aktivitas perusahaan dapat terganggu. Untuk
mengatasi hal ini, meka penerapan sistem pengendalian umpan maju
diterapkan dengan meramalkan arus dari saldo kas dimasa mendatang
dengan membuat sistem anggaran kas. Kondisi yang dikendalikan
adalah semua proses kegiatan perusahaan dankeputusan - keputusan
yang memperngaruhi tingkat saldo kas. Proses ini diukur dari arus kas
yang terjadi melalui proses akuntansi dan dibandingkan dengan
batasan saldo kas yang diperbolekan dalam anggaran kas yang telah
dibuat. Bila saldo kas yang terjadi berada diluar batas saldo kas yang
telah dianggarkan, maka cepat - cepat dilakukan tindakan pengaturan
untuk memperbaiki saldo kas. Sebagai pengatur adalah manajer
keuangan yang akan melakukan tindakan penyesuaian terhadap saldo
kas . Bila setiap saat proses mempengaruhi saldo kas selalu diawasi
dan dikendalikan, diambil tindakan secepatnya sebelu terjadi hal yang
fatal, maka keluaran yang terjadi diharafkan akan sesuai dengan yang
diharafkan.
Cascade Control
Kemarin kita sudah membahas Feedback Control, nah pada sesi ini kita
akan membahas Cascade Control. Cascade Control adalah mengendalikan CV
dengan mengukur besaran MV dan CV itu sendiri. Disini saya tampilkan
Feedback Control sebelum masuk ke Cascade Control:
Seperti dijelaskan kemarin pada feedback control, temperature air dijaga konstan
dengan memasang thermocouple sebagai pendeteksi temperature air dengan
memasang valve untuk mengatur panas yang diunakan untuk memanaskan air
dengan steam sebagai Manipulated Variable, jika aliran uap mengalami perubahan
(berpengaruh pada temperature air) maka bukaan valve juga akan berubah karena
sensor mendeteksi perubahan suhu pada air.
Sistem ini memiliki tunda waktu yang besar karena mengendalikan suhu.
Perubahan suhu air tidak secara langsung terukur pada alat ukur (sensor) sehingga
proses koreksi yang dilakukan oleh valve (FCE) tidak secara langsung bekerja dan
pada saat itu valve masih membuka padahal aliran steam mengalami perubahan.
Jika gangguan ini terus menerus maka suhu otput air tidak mencapai setpoin
karena mengalami osilasi terus menerus. Untuk menanggulangi masalah ini maka
feedback control harus ditambakan sistem lagi agar bekerja dengan efektif dan
efisien.
Tekanan steam sebelum melalui valve diukur oleh PT (Pressure
Transmitter), kemudian output dari PT ditransmisikan ke PC (Pressure Control)
untuk dihitung dan dibandingkan dengan sinyal dari temerature control TC, (TC
ini sebagai setpoint dari FC. Sehingga sinyal error dari PC ditransmisikan ke
actuator untuk dikoreksi sehingga bukaan valve akan bekerja sesuai dengan sinyal
eror yang diterima.
Pada cascade control, penambahan sistem bertujuan untuk mengatasi
gangguan yang terjadi pada Manipulated Variable (MV) dan meminimalkan
keterlambatan proses pengukuran pada feedback control (loop primer), proses
pengukuran yang dilakukan PC (loop sekunder) dapat langsung mempengaruhi
actuator (valve).