Anda di halaman 1dari 4

Nama : Irfansya Utama

NIM : 1106124190

ANALISIS E-BUSINESS AIRASIA


E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan
memanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet. E-business
memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan
data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. Contoh dari ebusiness misalnya pembelian tiket secara online melalui www.airasia.com. Dari
proses pemesanan tiket, konfirmasi pembayaran, hingga konfirmasi bahwa
pengiriman tiket tersebut sudah sampai kepada customer dilakukan secara
elektronik melalui e-mail.
Indonesia Air Asia sebelumnya bernama AWAIR; Air Wagon
International) adalah sebuah maskapai penerbangan berbiaya rendah yang
berbasis di Indonesia. Indonesia AirAsia adalah rekan maskapai AirAsia,
maskapai penerbangan berbiaya rendah dari Malaysia, di Indonesia.
Indonesia AirAsia didirikan pada September 1999 dengan nama PT.
AWAIR International. Mereka memulai penerbangan berjadwal ke beberapa kota
di Indonesia pada tahun 2000, yang kemudian diikuti pembukaan penerbangan ke
luar negeri (Singapura). Persaingan yang ketat di sektor penerbangan di Indonesia
membuat AWAIR menghentikan operasinya sekitar setahun kemudian.
Pada tahun 2004, AWAIR diambil alih AirAsia, dan mengalihkan orientasi
pasarnya ke penerbangan berbiaya rendah. Penerbangan pertamanya dimulai pada
Desember tahun itu. Mulai 1 Desember 2005, AWAIR berganti nama menjadi PT.
Indonesia AirAsia.
Posisi Bisnis Airasia.com dalam value chain terdiri dari Primary activities yaitu :
1. Inbound logistik:
Dalam industri Airline benar-benar penting untuk memiliki informasi
yang cukup dan akurat tentang pesaing lainnya seperti strategi mereka,
menemukan jalan terpendek, bagaimana perusahaan lain mengatur industri
efisiensi bahan bakar, bagaimana mereka memotong harga mereka, dll.
2. Outbound logistik:
Pemesanan tiket di Air Asia yang online. Pelanggan dapat dengan mudah
memesan langsung melalui website dari airasia. Mereka dapat dengan
mudah mencetak kartu boarding mereka.
3. Penjualan dan pemasaran:
saat ini iklan adalah salah satu bagian penting dalam bisnis maka AirAsia
mensponsori beberapa tim olahraga seperti olahraga sepakbola pada klub
QPR di liga inggris.

4. Layanan:
Dalam setiap industri ada pilihan yang berbeda bagi pelanggan, sehingga
setiap industri berusaha memberikan layanan khusus, fasilitas lebih untuk
mempertahankan pelanggan mereka. Air Asia juga memiliki beberapa
fasilitas atau layanan khusus, misalnya pelanggan dapat memesan di
bagasi diperiksa untuk tingkat yang lebih rendah atau mereka dapat
melihat daftar hotel secara online atau menyewa taksi dan juga AirAsia
memiliki voucher untuk menunda penerbangan.
Selain itu Airasia juga memiliki supporting value yaitu :
1. Infrastruktur perusahaan:
Air Asia berfokus pada tujuan mereka, memberikan harga termurah bagi
pelanggan. Mereka memperluas layanan ke berbagai negara.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia:
AirAsia mempekerjakan beberapa pekerja keterampilan. Kebijakan ini
akan meningkatkan kualitas dan efisiensi dan mengurangi dan
menyeimbangkan biaya bagi perusahaan.
3. Pengembangan teknologi:
Teknologi yang dikembangkan oleh Air Asia untuk mengurangi biaya
secara efisien :
Sistem reservasi komputer (CRS) sebagai web-base untuk
reservasi.
Air Asia menggunakan sistem manajemen hasil yang
memperhitungkan biaya operasional dan pendapatan sesuai dengan
yang diharapkan.
Sistem perencanaan sumber daya perusahaan untuk mempercepat
pelaporan dan proses pengambilan data
Analisis 5 Competing Force :
a. Ease of entry of Competitor
Untuk masuk kedalam industri penerbangan ini kesulitannya
sangat tinggi. Hal utama yang menyebabkan sulitnya untuk masuk dalam
industri penerbangan ini adalah modal (capital requirement ) yang
dibutuhkan sangat tinggi untuk mengatur semuanya seperti pembelian atau
sewa pesawat udara, mendirikan kantor, menyewa staf, dan lain-lain.
Selain itu, kesadaran merek sangat penting dalam industri ini, untuk
memasuki industri ini tidak hanya modal yang tinggi dibutuhkan tetapi
juga harus mengambil beberapa waktu untuk menciptakan brand
awareness. Konsumen selalu memilih produk atau layanan yang benarbenar dipercaya. Selain itu adalah mengenai product differentiation dan

kebijakan pemerintah, Air Asia sendiri masih kesulitan untuk mendapatkan


rute penerbangan karena terhalang oleh kebijakan pemerintah. Jadi tingkat
kesulitan untuk masuk dalam industri ini sangat tinggi.
b. Thread of Substitutes
ancaman barang substitusi dalam industri penerbangan ini cukup
tinggi dimana substitusi atau pengganti dari jasa angkutan penerbangan
atau udara ini bisa diganti dengan angkutan darat ( baik bus maupun kereta
api ) atau angkutan laut.Dalam hal ini pengganti (angkutan darat dan laut)
masih kalah atau tidak sebaik produk yang ditawarkan (angkutan udara),
hal tersebut terletak pada kemudahan dan kecepatan jasa angkutan
tersebut. Selain itu karena harga yang ditawarkan dari masing masing
angkutan tersebut tidak berbeda jauh. Maka kecenderungan pelanggan
akan tetap menggunakan jasa transportasi angkutan udara.
c. Power of buyers
Dalam hal ini, bahkan Air Asia selalu memberikan harga terendah
kepada pelanggan, namun pembeli masih akan membuat perbandingan
antara maskapai penerbangan. Untuk beralih ke layanan lain sangat
sederhana karena Air Asia tidak satu-satunya yang menyediakan layanan
penerbangan. Pelanggan masih bisa memilih layanan penerbangan lain
seperti Lion Air, Garuda dan lainnya. Selain itu, Air Asia juga terkadang
sering menunda penerbangan. Oleh karena itu, sebagai orang investor atau
bisnis, pembeli akan memilih maskapai lebih dapat diandalkan (dalam
ketepatan waktu) daripada Air Asia. Dalam hal ini, kekuatan pembeli
cukup tinggi untuk Air Asia.

d. Power of supplier
Dalam industri penerbangan, kekuatan pemasok cukup tinggi
karena hanya ada dua pemasok utama yaitu Airbus dan Boeing sehingga
tidak ada banyak pilihan untuk industri penerbangan. Namun demikian,
krisis ekonomi global telah membatasi pendatang baru dan juga
mengurangi upgrade dari pesawat dalam waktu dekat. Namun, kedua
pemasok menyediakan pesawat standar yang hampir sama dan karenanya
kemungkinan beralih bagi Air Asia jadi rendah. Karena itu kekuatan
pemasok tinggi pada industri penerbangan ini.

e. Rivalry among the existing player


Air Asia telah mencuri pangsa pasar dari para pesaingnya. Air Asia
memimpin medan perang utama dalam harga antara pesaing karena biaya
operasi yang rendah, namun Air Asia tidak satu-satunya yang

menyediakan layanan penerbangan. Ada beberapa cost carrier rendah


seperti Lion Air diIndonesia, Tiger Airway dikawasan Asia Tenggara dan
lainnya. Jadi, itu menjadi ancaman bagi Air Asia. Dalam hal ini,
persaingan di antara pesaing yang ada cukup tinggi untuk Air Asia.

Selain itu terdapat Model Bisnis dan Model Revenue pada perusahaan AirAsia
yaitu:
Model bisnis AirAsia mengikuti model bisnis LCC pada umumnya.
Pertama, AirAsia menggunakan tipe pesawat yang hampir serupa untuk setiap
penerbangannya. Dengan cara ini AirAsia dapat menghemat biaya untuk suku
cadang, perawatan, dan pelatihan awak pesawat.
Kedua, AirAsia melakukan kegiatan layanannya dengan sistem
penerbangan transit daripada sistem penerbangan langsung. Dengan cara ini
AirAsia meningkatkan produktifitas pesawat dan awak kabin.
Untuk layanan kepada penggunanya, AirAsia menggunakan layanan kabin
tunggal, dimana tidak ada kelas premium yang ditawarkan. Hal ini disebabkan
karena AirAsia dan LLC fokus pada biaya rendah dan penggunanya yang relatif
sensitif terhadap harga.
Selain itu Airasia juga melakukan Bisnis dengan 2 model yaiu Business to
Business (B2B) yang mana model ini merupakan bisnis antara maskapai
penerbangan dengan agen penjualan seperti traveloka.com dan tiket.com dan
Business to Customer (B2C) yaitu penjualan tiket langsung dari website airasia ke
calon penumpang (Customer).

Anda mungkin juga menyukai