dari suatu wilayah dimana pengamatan itu dilakukan, untuk tujuan tersebut
diperlukan keterampilan dalam membuat peta.
Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran permukaan
bumi (terminologi geodesi) dengan menggunakan cara dan atau metode tertentu
sehingga didapatkan hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta yang berbentuk
vektor maupun raster (Anonim, 2010).
Berikut Prinsip Pemetaan dengan pengukuran secara sederhana seperti : kerja
Lapangan, unsur yang Perlu di ukur dalam pembuatan peta sederhana adalah
Pengukuran Jarak, Pengukuran Sudut Arah, Pengelolaan Data dan Penyajian Data.
Selain dengan pengukuran, peta dapat di buat dengan menggunakan yang sudah
ada. Berikut ini langkah Umum dalam membuat peta dari peta yang sudah ada
ialah: menentukan daerah yang akan di petakan, memilih peta dasar yang tepat,
membuat peta dasar baru, yaitu peta yang belum di beri simbol, mencari dan
mengklasifikasikan data sesuai kebutuhan, membuat simbol-simbol yang mewakili
data, menempatkan simbol pada peta dasar, melengkapi peta dengan komponen
yang lain (Hartana, 2009).
Keterampilan dalam pemetaan ini sangat mambantu dalam mempelajari
penyebaran vegetasi atau jenis tumbuhan tertentu di suatu area atau wilayah.
Berbagai metode dalam pemetaan telah banyak dikembangkan, dan khusus untuk
praktikum ini akan dipelajari metode-metode yang sangat sederhana.
Pemetaan dilakukan untuk menentukan letak suatu jenis tumbuhan di suatu area
dan mempelajari pola penyebaran vegetasi atau tumbuhan di wilayah tersebut
misalnya hutan tropis. Ada 3 macam pola penyebaran vegetasi dalam komunitas
yaitu :
1.Pola penyebaran secara acak (random distribution) yaitu pola penyebaran dimana
individu-individu menyebar pada beberapa tempat dan mengelompok pada tempat
tertentu. Pada tumbuhan pola penyebaran acak ini dapat terjadi karena
penghamburan benih oleh angin.
2.Pola penyebaran Seragam (uniform distribution) yaitu pola penyebaran dimana
individu-individu terdapat pada tempat tempat tertentu dalam komunitasnya
dengan jarak yang relatif sama. Penyebaran seperti ini dapat terjadi karena adanya
persaingan yang keras antar individu (jenis tumbuhan) untuk memperoleh
komponen pemenuh kebutuhan tumbuhan seperti cahaya, nutrisi, air dan
sebagainya, serta adanya antagonisme positif yang mendorong pembagian ruang
yang sama.
3.Pola penyebaran kelompok (clumped dispertion) yaitu pola penyebaran dimana
individu-individu selalu ada dalam kelompok-kelompok dan sangat jarang terlihat
terpisah atau sendiri. Pengelompokan ini terjadi karena pola reproduksi vegetatif,
susunan benih lokal dan fenimena lain dimana benihbanih cenderung tersusun
mengelompok.
Azimuth Dan Back Azimuth
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat.
Azimuth disebut juga sudut kompas. Bila kita berjalan dari satu titik ke titik lain
dengan sudut kompas tetap (potong kompas), maka harus diusahakan agar lintasan
perjalanan berupa satu garis lurus. Untuk itu digunakan tehnik Back Azimuth.
1.
Pita ukur
Pita ukur disebut juga sebagai meteran atau tape atau bisa disebut juga sebagai rol
meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jarak atau panjang. Meteran
juga berguna untuk mengukur sudut, membuat sudut siku-siku, dan juga dapat
digunakan untuk membuat lingkaran. Satuan yang digunakan dalam meteran
adalah mm atau cm, feet tau inch. Pita ukur atau meteran tersedia dalam ukuran
panjang 10 meter, 15 meter, 30 meter sampai 50 meter. Pita ukur biasanya dibagi
pada interval 5 mm atau 10 mm.
Ada tiga jenis meteran atau pita ukur yaitu :
1. Meteran atau pita ukur dari kain ( Metalic Cloth ) yaitu meteran atau pita ukur ini
terbuat dari kain linen dan anyaman kawat halus yang terbuat dari tembaga atau
kuningan.
2. Meteran atau pita ukur baja ( Steel Tape ) yaitu meteran atau pita ukut ini terbuat
dari bahan baja.
3. Meteran atau pita ukur baja aloy ( Stell Alloy ) yaitu meteran atau pita ukur ini
terbuat dari bahan campuran antara baja dan nikel.
Gambar Meteran :
2.
Kompas
Kompas adalah sebuah alat dengan komponen utamanya jarum dan lingkaran
berskala. Salah satu ujung jarumnya dibuat dari besi berani atau magnit yang
ditengahnya terpasang pada suatu sumbu, sehinngga dalam keadaan mendatar
jarum magnit dapat bergerak bebas ke arah horizontal atau mendatar menuju arah
utara atau selatan.
Berikut ini adalah arah mata angin yang dapat ditentukan kompas.
Selatan (disingkat S)
Kompas yang lebih baik dilengkapi dengan nivo, cairan untuk menstabilkan gerakan
jarum dan alat pembidik atau visir.
Kegunaan
Kompas dipakai dengan posisi horizontal sesuai dengan arah garis medan magnet
bumi. Dalam memakai kompas, perlu dijauhkan dari pengaruh benda-benda yang
mengandung logam, seperti pisau, golok, karabiner, jam tangan dan lainnya.
Kehadiran benda-benda tersebut akan mempengaruhi jarum kompas sehingga
ketepatannya akan berkurang.
Kegunaan utama atau yang umum dari kompas adalah untuk menentukan arah
mata angin terutama arah utara atau selatan sesuai dengan magnit yang
digunakan. Kegunaan lain yang juga didasarkan pada penunjukkan arah utara atau
selatan adalah (1) penentuan arah dari satu titik/tempat ke titik/tempat lain, yang
ditunjukkan oleh besarnya sudut azimut, yaitu besarnya sudut yang dimulai dari
arah utara atau selatan, bergerak searah jarum jam sampai di arah yang dimaksud,
(2) mengukur sudut horizontal (3) membuat sudut siku-siku.(4) untuk menentukan
letak orientasi. (5) mencari arah utara magnetis.(6) Untuk mengukur besarnya
sudut peta
Jenis Kompas
Secara garis besar dapat dikelompokan kedalam 2 jenis, yaitu :
(1). Kompas tangan, yaitu kompas yang pada saat digunakan cukup
dipegang dengan tangan