Chapter II
Chapter II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
dilakukan dengan cara yang tepat diantaranya cara titrasi, destilasi atau gravimetri
yang bertujuan memberikan batasan minimal atau rentang tentang besarnya
kandungan air dalam bahan, dimana nilai maksimal atau rentang yang
diperbolehkan terkait dengan kemurnian dan kontaminasi (Dirjen POM, 2000).
Penentuan kadar air dari bahan-bahan yang kadar airnya tinggi dan
mengandung senyawa-senyawa yang mudah menguap (volatile) seperti sayuran
dan susu, menggunakan cara destilasi dengan pelarut tertentu, misalnya toluen,
xylol, dan heptana yang berat jenisnya lebih rendah daripada air. Contoh (sampel)
dimasukkan dalam tabung bola (flask), kemudian dipanaskan.Air dan pelarut
menguap, diembunkan dan jatuh pada tabung aufhauser yang berskala.Air yang
mempunyai berat jenis lebih besar ada dibagian bawah, sehingga jumlah air yang
diuapkan dapat dilihat pada skala tabung aufhauser tersebut (Winarno, 1992).
Kadar air sangat mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari suatu bahan
pangan. Oleh karena itu, penentuan kadar air dari suatu bahan pangan sangat
penting agar dalam proses pengolahan maupun pendistribusian mendapat
penanganan yang tepat. Kadar air dalam suatu bahan pangan sangat berpengaruh
pada mutu produk pangan tersebut. Semakin banyak kadar air yang terkandung,
umur simpannya semakin sebentar, karena kalau suatu bahan banyak mengandung
kadar air, maka sangat memungkinkan adanya mikroba yang tumbuh. Oleh karena
itu kita harus mengetahui kandungan air dalam suatu bahan agar dapat
memprediksikan umur simpannya (Christian, 1980).
2.2
Destilasi Azeotrop
Destilasi adalah proses pemisahan termal yang digunakan secara luas
dibidang teknik untuk memisahkan campuran (larutan) dalam jumlah yang besar.
Pemisahan terjadi oleh penguapan salah satu komponen dari campuran, artinya
dengan cara mengubah bagian-bagian yang sama dari keadaan cair menjadi
berbentuk uap. Persyaratannya adalah kemudahan menguap (volatilitas) dari
komponen yang akan dipisahkan berbeda dari komponen satu dengan yang
lainnya (Handoyo, 1995).
Penguapan dan destilasi umumnya merupakan proses pemisahan satu
tahap. Proses ini dapat dilakukan secara tidak kontinue atau kontinue, pada
tekanan normal atau vakum. Pada destilasi sederhana, yang paling sering
dilakukan adalah operasi tidak kontinue. Dalam hal ini campuran yang akan
dipisahkan dimasukkan dalam penguap (umumnya alat penguap labu) dan
dididihkan (Handoyo, 1995).
Prinsip penentuan kadar air dengan destilasi adalah menguapkan air
dengan pembawa cairan kimia yang mempunyai titik didih lebih tinggi daripada
air dan tidak dapat bercampur dengan air serta mempunyai berat jenis lebih
rendah daripada air. Zat kimia yang dapat digunakan antara lain adalah toluena,
xylena, benzena, tetrakhlorethilen dan xylol. Cara destilasi ini baik untuk
menentukan kadar air dalam zat yang kandungan airnya kecil, yang sulit
ditentukan dengan cara termogravimetri. Penentuan kadar air dengan cara ini
hanya memerlukan waktu 1 jam (Sudarmadji, 1989).
Pemisahan dari campuran asal dapat dibantu dengan menambahkan pelarut
yang membentuk azeotrop dengan salah satu komponen kunci. Proses ini disebut
destilasi azeotropik (azeotropic distillation). Azeotrop itu membentuk destilat dan
hasil bawah dari kolom, yang lalu dipisahkan menjadi pelarut dan komponen
kunci.Biasanya bahan yang ditambahkan membentuk azeotrop bertitik didih
rendah dan keluar sebagai hasil atas, dan bahan pembuat azeotrop itu dinamakan
pembawa ikut (entrainer) (McCabe dkk, 1993).
Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang memiliki
titik didih yang konstan.Azeotrop dapat menjadi gangguan yang menyebabkan
hasil destilasi menjadi tidak maksimal.Komposisi dari azeotrop tetap konstan
dalam pemberian atau penambahan tekanan, akan tetapi ketika tekanan total
berubah, kedua titik didih dan komposisi dari azeotrop berubah. Sebagai
akibatnya, azeotrop bukanlah komponen tetap yang komposisinya harus selalu
konstan dalam interval suhu dan tekanan, tetapi lebih ke campuran yang
dihasilkan dari saling mempengaruhi dalam kekuatan intramolekuler dalam
larutan.Azeotrop dapat didestilasi dengan menggunakan tambahan pelarut
tertentu, misalnya penambahan benzena atau toluena untuk memisahkan air.Air
dan pelarut akan ditangkap oleh penangkap Dean-Stark.Air akan tetap tinggal di
dasar penangkap dan pelarut akan kembali ke campuran dan memisahkan air lagi
(Lando, 1974).
2.3
Serbuk
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan
demi sedikit dan dimulai dari bahan obat yang jumlahnya sedikit, kemudian
diayak, biasanya menggunakan pengayak No. 60, dan dicampur lagi.
1. Jika serbuk mengandung lemak, harus diayak dengan pengayak No. 44.
2. Jika obat bobotnya kurang dari 50 mg atau jumlah tersebut tidak dapat
ditimbang harus dilakukan pengenceran menggunakan zat tambahan yang
cocok.
3. Jika obat berupa serbuk kasar, terutama simplisia nabati, serbuk digerus
lebih dahulu sampai derajat halus sesuai yang tertera pada pengayak dan
derajat halus serbuk, setelah itu dikeringkan pada suhu tidak lebih dari 500.
4. Jika obat berupa cairan misalnya tingtur dan ekstrak cair, pelarutnya
diuapkan hingga hampir kering, dan diserbukkan dengan zat tambahan
yang cocok.
5. Obat bermassa lembek, misalnya ekstrak kental, dilarutkan dalam pelarut
yang sesuai secukupnya dan diserbukkan dengan zat tambahan yang
cocok.
6. Jika serbuk obat mengandung bagian yang mudah menguap, dikeringkan
dengan pertolongan kapur tohor atau bahan pengering lain yang cocok
(Depkes RI, 1979).
2.3.2
a. Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada sediaan yang
dipadatkan.
b. Anak-anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih
mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk.
c. Masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair, tidak
ditemukan dalam sediaan serbuk.
d. Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan air dapat dibuat dalam
bentuk serbuk.
e. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dapat
dibuat dalam bentuk serbuk.
f. Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan
penderita.
Kerugiaan bentuk serbuk, antara lain:
a. Tidak tertutupnya rasa dan bau yang tidak enak (pahit, sepet, lengket di
lidah, amis, dan lain-lain).
b. Pada penyimpanan kadang terjadi lembap atau basah (Syamsuni, 2006).
2.3.3
Syarat-syarat Serbuk
Secara umum syarat serbuk adalah kering, halus, homogen, dan memenuhi
2.4
Pulvis
Pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi-bagi dan dapat digolongkan
menjadi beberapa jenis, antara lain yaitu pulvis adspersorius (serbuk tabur/ bedak)
adalah serbuk ringan untuk penggunaan topikal, dapat dikemas dalam wadah yang
bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit.
Umumnya serbuk tabur harus melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh
agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka. Syarat-syarat pulvis
adspersoriusyaitu:
a. Harus halus tidak boleh ada butiran-butiran kasar (harus melewati ayakan
100 mesh).
b. Talk, kaolin dan bahan mineral lainnya harus bebas dari bakteri
Clostridium tetani, C. welchii dan Bacillus anthracis serta disterilkan
dengan cara kering.
c. Tidak boleh digunakan untuk luka terbuka (Syamsuni, 2006).
2.5
Pulveres
Pulveres (serbuk bagi) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih
kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang
cocok (Syamsuni, 2006).
Pulveres (serbuk terbagi-bagi untuk obat dalam) merupakan serbuk yang
dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus menggunakan kertas
perkamen atau bahan yang cocok untuk sekali minum. Untuk serbuk bagi yang
mengandung bahan yang mudah meleleh atau asiri harus dibungkus dengan kertas
perkamen atau kertas yang mengandung lilin kemudian dilapisi dengan aluminium
foil (Jas, 2007).
2.6
Bahan kimia
Nomor
Batas derajat
Nomor
Batas derajat
Klasifikasi
nominal
halus 2)
nominal
halus 2)
serbuk
serbuk
1)
Nomor
serbuk
pengayak
1)
Nomor
pengayak
Sangat kasar
20
60
Kasar
20
40
60
20
60
40
Setengah kasar
40
40
80
40
60
60
Halus
60
40
100
80
60
120
Sangat halus
80
100
80
120
100
120
Keterangan:
1) Semua partikel serbuk melalui pengayak dengan nomor nominal tertentu.
2) Batas persentase yang melewati pengayak dengan ukuran yang telah
ditentukan.
dengan
nomor
tersebut.Jika
dinyatakan
dengan
dua
nomor,
Jamu
Jamu adalah obat herbal tradisional Indonesia yang telah dikonsumsi
Penenang
Obat penenang berkhasiat untuk menenangkan penderita pada keadaan
pikiran gelisah atau kacau, menghilangkan perasaan takut dan sering kali pula
yang
termasuk
golongan
ini
antara
lain
diazepam,
yang
termasuk
golongan
ini
antara
lain
meprobamat,
Gatal
Gatal-gatal atau urticaria adalah suatu gangguan kulit yang umum sekali
dan biasanya akan sembuh dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.
Keluhan ini tidak bisa diatasi dengan hanya menggaruk-garuk dan merupakan
suatu gangguan yang sangat menjengkelkan bagi si penderita.
Mengenali dan mengobati penyakit gatal-gatal tidak begitu mudah karena
dari 70-80% kasus, penyebabnya tidak dapat dideteksi dengan jelas. Bila sudah
diketahui, baru dapat dilakukan pengobatan, antara lain dengan cara
disensibilisasi, alergi. Tetapi biasanya pengobatan hanya diarahkan terhadap
penanggulangan gejala gatal tanpa menghilangkan penyebabnya.Umumnya
digunakan
obat-obat
anti
gatal.Keluhan
gatal-gatal
pada
lansia
dapat
ditanggulangi dengan mengolesi kulit setiap hari dengan suatu krem hidratasi
guna menghindari pengeringan kulit lebih lanjut.Perlu pula diketahui bahwa obat
terhadap gatal-gatal seringkali bekerja karena sugesti.Karena itu obat yang disebut
plasebo sering kali berhasil dengan sukses (Tan dan Kirana, 2010).
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan gatal-gatal, yakni:
1. Gigitan atau sengatan serangga.
diatur oleh gerakan usus yang normal (peristaltik). Oleh satu dan lain sebab
gerakan usus ini bisa menjadi cepat, misalnya oleh rangsangan kepada usus yang
berlebihan karena keradangan, bahan-bahan yang merusak. Gejalanya terlihat
dalam bentuk sakit perut seperti diare (Anwar, 2000).
Sekitar 85%-90% sakit perut bersifat fungsional alias disebabkan faktor
psikis semata.Sakit perut bisa karena adanya kelainan organik atau didasari oleh
penyakit tertentu.Sakit perut jenis ini ada dua macam yaitu yang disebabkan