KATA PENGANTAR
Halaman 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
BAB I.
6
6
6
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
8
8
13
17
21
25
28
32
35
LAMPIRAN
Tim Sosialisasi CREEL
Foto-foto kegiatan
Halaman 2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Gambar 9.
Gambar 10.
Gambar 11.
Gambar 12.
Gambar 13.
8
11
12
13
15
17
20
21
25
27
28
29
32
Halaman 3
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
Tabel 6.
Tabel 7.
Tabel 8.
Tabel 9.
Tabel 10.
Tabel 11.
Tabel 12.
Tabel 13.
Tabel 14.
Tabel 15.
Tabel 16.
Tabel 17.
Tabel 18.
Tabel 19.
Tabel 20.
7
9
10
11
14
15
16
18
19
19
20
22
22
23
24
26
27
27
30
Halaman 4
DAFTAR LAMPIRAN
CREEL
CREEL
CREEL
CREEL
CREEL
CREEL
CREEL
Di
Di
Di
Di
Di
Di
Di
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Biak
Raja Ampat
Sikka
Pangkep
Selayar
Buton
Wakatobi
Halaman 5
Halaman 6
BAB 1
Pendahuluan
Latar Belakang
Pemantauan berbasis masyarakat merupakan salah satu kegiatan yang
sangat penting dilakukan secara terus menerus. Tujuan dari pemantauan
ini adalah untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dari sudut
pandang masyarakat. Perubahan-perubahan itu meliputi : hasil tangkapan,
jenis-jenis yang tertangkap, penggunaan alat tangkap, penggunaan perahu
dalam setiap musim tangkap.
Hasil pemantauan ini sangat berguna untuk menetapkan kebijakan
pengelolaan perikanan ke depan, khususnya di lokasi COREMAP. Misalnya :
pengaturan penggunaan alat tangkap, pengaturan daerah penangkapan
serta melihat pengaruh Daerah Perlindungan Laut (DPL).
Survey CREEL ini merupakan kegiatan yang dilakukan lintas komponen.
Komponen CBM seperti fasilitator lapangan, motivator, anggota LPSTK atau
nelayan yang sudah dilatih bertindak sebagai pengambil data di lapangan.
Komponen CRITC Daerah bertindak sebagai pengumpul data dan
memasukkannnya ke dalam format data entry yang telah diberikan oleh
CRTIC Pusat. CRITC Daerah dapat juga menganalisa data kondisi perikanan
secara sederhana, menampilkannya dalam bentuk table atau grafik untuk
disebarluaskan melalui Pondok Informasi. Sebagai langkah awal koordinasi
antar komponen CRITC dan komponen CBM maka telah dilakukan sosialisasi
di 7 lokasi COREMAP II World Bank. Dari sosialisasi ini diharapkan personel
daerah (CRITC dan CBM) dapat melakukan tugasnya masing-masing dalam
kegiatan Pemantauan Perikanan Berbasis Masyarakat.
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan buku manual Pemantauan
Perikanan Berbasis Masyarakat kepada PIU Daerah melalui CRITC Daerah.
Luaran
Peserta/personel yang terlibat dalam kegiatan CREEL diharapkan dapat
mengetahui tahapan survey CREEL dan dapat melakukannya.
Halaman 7
BAB 2
Metodologi
Sosialisasi mengenai Pemantauan Perikanan Berbasis Masyarakat (CREEL) di 7
Kabupaten lokasi World Bank telah dilaksanakan pada bulan November
Desember 2007. Sosialisasi diikuti oleh Staff CRITC Daerah, Senior Fasilitator
dan motivator desa. Pada sosialisasi ini para peserta sekaligus melakukan
praktek bagaimana melakukan survey CREEL, mulai dari
studi awal,
pengambilan data di lapangan sampai pengisian data dalam format data entry
(Tabel 1.)
Tabel 1. Kegiatan Sosialisasi CREEL di 7 Lokasi COREMAP II WB
Kegiatan
Sosialisasi tata cara pelaksanaan
Creel
Studi awal & penentuan lokasi
pendaratan ikan
Pengambilan data di lapangan
Entry data
1
X
Hari
3
4
X
X
X
X
Halaman 8
BAB 3
Hasil Dan Bahasan
Kabupaten Biak
A. Studi Awal
Lokasi Penangkapan
Di Kabupaten Biak hanya dikenal 2 musim, yaitu musim Barat dan
musim Timur. Pada musim Barat umumnya tangkapan nelayan
tidak sebanyak pada musim Timur.
Lokasi penangkapan
masyarakat umumnya hanya di perairan sekitar pulau (gambar
1.), yaitu di gugusan pulau Meoswarek, pulau Asap, pulau Yummi,
Yenbeba dan Bindoreo-Karmonsare.
Hal ini karena umumnya
nelayan hanya menggunakan perahu dayung dan alat tangkap
yang terbatas.
Halaman 9
Pulau
Posisi
Geografi
Wilayah
Perairan
Biak Daratan
Biak
daratan
Pulau
Pulau
Pulau
Pulau
Pulau
Pulau
Pulau
Pulau
Pulau
Pulau
Padaido
Bawah
Wundi
Wundi
Auki
Auki
Pasi
Pasi
Bromsi
Bromsi
Bromsi
Bromsi
Padaido
Atas
Halaman 10
Tanggal
Jumlah
Responden
2 nov-07
9 orang
Hasil
Tangkapan
(kg)
278
3 nov-07
17 orang
332,1
4 nov-07
1 orang
9,7
5 nov
1 orang
27
Keterangan
Pasar
ikan
Biak
Pasar Bosnik
(Hari pasar)
Pasar
Ikan
Biak
Pasar Bosnik
Dari tabel diatas terlihat bahwa pada hari biasa atau bukan hari
pasar, sangat sulit untuk mendapatkan responden. Memang pada
hari-hari biasa suasana pasar, baik di pasar Biak dan Bosnik sangat
lengang.
Tangkapan nelayan diperoleh dengan alat tangkap yang berbedabeda.
Dalam
gambar
di
bawah
ini
terlihat
bahwa
nelayan/responden yang menjual ikannya di Pasar Biak banyak
menggunakan jaring dan pancing, sedangkan responden di Pasar
Bosnik menggunakan alat tangkap jaring
Halaman 11
Gambar 2.
Jenis Tangkapan
Ikan-ikan yan di daratkan nelayan di Pasar bosnik dan Pasar ikan
jumlahnya sekitar 78 jenis, yang terdiri dari ikan karang dan ikan
pelagik. Sepuluh jenis ikan terbanyak yang dicatat disajikan dalam
Tabel 4.
Tabel 4. 10 jenis Ikan
Kabupaten Biak.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jenis Ikan
Nama lokal
Nama Ilmiah
Lolosi
Tuba
Julung
Lencam
Saku
Samandar
Siganus sp
Inggar
Kakap Merah Lates sp
Belanak
Mugil sp
Ikan Batu
Jumlah(Kg)
100
40
30
23.5
20
16.2
15
13.5
11.1
10.5
C. Perahu
Penduduk yang mendiami Kampung Auki terdiri dari 33 KK. Dari ke
tiga pulu tiga KK, 30 KK memiliki mata pencaharian sebagai
nelayan.
Walaupun nelayan, mereka memiliki aktivitas lain
sebagai petani kopra (12 KK), sedangkan sisanya mempunyai kios,
buruh bangunan dan membuat kerajinan tangan. Dari semua
nelayan menggunakan perahu dayung, 24 KK memiliki perahu, 11
Halaman 12
Gambar 3.
Jenis perahu yang digunakan nelayan
di Kampung Auki, Kabupaten Biak
D. Alat Tangkap
Alat tangkap yang digunakan dikampung Auki terdiri dari jaring,
pancing dan tombak. Ukuran mata jaring bervariasi antara 2 5
inci. Besar tali pancing antara 40 60, dengan mata pancing
nomor 11 sampai 17.
Halaman 13
Halaman 14
Kabupaten Rajaampat
Skala
Pendaratan
Lokasi Pendaratan
WAIGIO SELATAN
1
Kampung Saonek
2
Kampung Saporkren
3
Kampung Yenbesser
4
Kampung Friwen
5
Kampung Waisai
MIOS MANSAR
1
Kampung Yembekwan
2
Kampung Yenbuba
3
Kampung Yenwopnor
4
Kampung Kapisawar
5
Kampung Sawinggrai
6
Kampung Arborek
7
Kampung Kurkapa
WAIGIO BARAT
1
Kampung Mutus
2
Kampung Waisilip
3
Kampung Selpeley
4
Kampung Messmanggara
5
Kampung Menyaifuin
6
Kampung Bianci
7
Kampung Pam
8
Kampung Soukabu
DISTRIK BATANTA
1
Kampung Refi
2
Kampung Yensawai
Pinggir pantai
Kios
sedang
sedang
Kios(pengumpul) sedang
Pengumpul
Kios
(pengumpul)
Kios
(pengumpul)
kecil
kecil
sedang
LokasiPendaratan ikan
Pendataran ikan di lokasi COREMAP di Desa Saporkren dilakukan di
pesisir pantai desa Saporkren. Hampir semua nelayan di desa ini
menjual hasil tangkapannya di Waisai ibukota Kabupaten Raja
Ampat. Pendaratan ikan dilakukan setiap hari kecuali hari Minggu
Sebelum dibawa ke Waisai, ikan-ikan tersebut di didaratkan di
pinggir pantai dan nelayan yang tidak memiliki mesin untuk
perahunya, akan menitipkan ikan hasil tangkapannya kepada
nelayan yang perahunya bermesin.
Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II
Halaman 15
Tanggal
Jumlah
Responden
30 Oct-07
10 orang
Hasil
Tangkapan
(kg)
49 kg
2
3
31 Oct-07
1 Nov-07
2 orang
8 orang
27,3 kg
59,7 kg
Keterangan
Nelayan
sdh
ke Waisai
Hujan lebat
Gambar 5.
Hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap
di tempat pendaratan ikan Kabupaten Rajaampat
Jenis Tangkapan
Ikan-ikan yan di daratkan nelayan di pantai Saporkren yang terdiri
dari ikan karang dan ikan pelagik. Beberapa jenis ikan karang
yang dominan dari hasil tangkapan nelayan.
Halaman 16
Jenis Ikan
Nama
Nama Ilmiah
lokal
Injaga
Lutjanidae
(kakap
merah)
Gutila
Lethrinidae
Bubara
Carangidae
Oci/incur
Clupeidae
Jumlah
Kg
ekor
88,5 kg
58
5,8
9
3,3
16
5
31
C. Perahu
Penduduk yang mendiami Kampung/desa Saporkren terdiri dari 98
KK. Yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan sebanyak 47
KK.
Walaupun nelayan, mereka memiliki aktivitas lain yakni
berkebun. Dari semua nelayan di desa tersebut, 12 KK memiliki
perahu dengan mesin tempel kecil (< 15 PK) dan 33 KK dengan
perahu tanpa mesin.
D. Alat Tangkap
Alat tangkap yang digunakan dikampung Saporkren pada
umumnya pancing dan hanya beberapa nelayan yang memiliki
senapan molo (semacam tombak) dan jaring.
Halaman 17
Kabupaten Sikka
A. Studi Awal
Lokasi Penangkapan
Kabupaten Sikka yang terletak di pulau Flores mencakup
kecamatan dan desa pesisir yang menghadap dari sisi utara ke laut
Flores dan selatan menghadap ke Samudera Hindia. Perairan yang
menghadap Utara merupakan perairan teluk yang cukup jernih. Di
Kabupaten Sikka dikenal 4 musim, yaitu musim Barat, Pancaroba,
Tenggara dan musim Timur. Terdapat perbedaan musim tangkap
untuk wilayah yang menghadap ke laut Flores dan Samudera
Hindia.
Halaman 18
LokasiPendaratan ikan
Di Kabupaten Sikka terdapat 34 desa COREMAP. Data sementara
yang didapat untuk Lokasi desa COREMAP adalah seperti tabel
berikut.
Tabel 8. Lokasi desa COREMAP.
No
Nama Desa
1
2
3
4
5
6
7
8
Kota Uneng
Kota Uneng
Kolisia
Kolisia
Paga
Paga
Nangahale
Nangahale
9
10
11
12
Sikka
Sikka
Sikka
Namangkewa
13
Namangkewa
Pendaratan
Ikan
Alok
Kampung Buton
Waturia
Nagarasong
Wewa Loe
Jala Ja
Teluk Pedang
Pantai
Nangahale
Sikka
Du
Wukur
Pasar Ikan
Geliting
Pantai
Namangkewa
Skala
Posisi
Pendaratan Geografi
Besar
Kecil
Sedang
Kecil
Kecil
Kecil
Sedang
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Halaman 19
Nama
Desa
Pendaratan
Ikan/desa
Alok
Pulau Uneng
Waturia
Kolisia
Posisi
Geografi
Wilayah
Perairan
Teluk
Maumere
Tanggal
31 okt 2007
1 Nov 07
2 Nov 07
Jumlah
Responden
9
8
8
Hasil
Tangkapan
(kg)
482
113,5
102
Keterangan
Tangkapan nelayan diperoleh dengan alat tangkap yang berbedabeda. Dalam gambar di bawah ini terlihat bahwa penggunaan alat
tangkap pancing lebih dominan dibandingkan dengan alat tangkap
lainnya terutama oleh nelayan/responden yang menjual ikannya di
Alok.
Halaman 20
Gambar 7.
Jenis Tangkapan
Ikan-ikan yan di daratkan nelayan di TPI Alok dan Waturia ikan
jumlahnya sekitar 6 jenis. Ikan Merah dan Kakap merupakan
tangkapan yang dominan dibandingkan jenis ikan lainnya.
Tabel 11. Jenis Ikan yang dominan di Lokasi pendaratan ikan,
kabupaten SIkka
No
1
2
3
4
5
6
Jenis Ikan
Nama lokal
Nama Ilmiah
Ikan Merah
Kakap
Sunuk
Kerapu
Ikan Batu
Kuwe
Jumlah
Kg
272
269,5
56,5
46,5
23.5
20
C. Perahu
Penduduk yang mendiami Desa Kota Uneng terdiri dari 58 KK. Dan
dari Desa Kolisia 75 KK memiliki mata pencaharian sebagai
nelayan.
D. Alat Tangkap
Para nelayan dari desa Kolisia umumnya menggunaka Alat tangkap
yang digunakan panah, pancing, pancing ulur dan dari desa kota
Uneng adalah pancing dan rawai
Halaman 21
Kabupaten Pangkep
A. Studi Awal
Lokasi Penangkapan
Kabupaten Pangkep terdiri dari 12 kecamatan yaitu 9 kecamatan di
daratan dan 3 kecamatan di kepulauan.
9 Kecamatan di daratan :
Pangkajene
Balloci
Bangoro
Labakkang
Marang
Segeri
Tondong
Tallasa
Mandalle
= lokasi yang paling direkomendasikan dengan pertimbangan skala
pendaratan ikan dan aksesibilitas.
Jadi dengan demikian paling tidak ada 5 desa atau kelurahan yang
akan menjadi perwakilan tempat pendaratan ikan di Pagkep. 2
lokasi mewakili wilayah pesisir dan masing-masing satu lokasi
untuk 3 kecamatan kepulauan.
Halaman 22
LokasiPendaratan
ikan hanya dikenal 3 musim, yaitu musim
Di Kabupaten Pangkep
Pancaroba, musim Barat, dan musim Timur, dengan urutan
sebagai berikut :
Musim Pancaroba (Oktober November )
Musim Barat (November Maret )
Musim Timur (Mei September )
Pada musim Barat umumnya tangkapan nelayan tidak sebanyak
pada musim Timur. Dari proses sosialisasi yang merujuk pada
Maccini Baji dan Limbangan di data beberapa tempat tangkapan
ikan dari para nelayan (tabel 12)
Tabel 12. Beberapa tempat tangkapan ikan dari para nelayan
Lokasi
Penangkapan Ikan
Muara S.Limbangan
Kasikebo
Mattiro Bambang
Mattiro Wailie
Mattiro Bulu
Mattiro Baji
Mattiro Uleng
Mattiro Kanja
Mattiro Lambangan
Kalibone *
Palampang *
Biring Kassi *
Maccini Baji
( Kel.Pundata Baji )
Limbangan
( Kel.Talaka)
Bawasalo
( Kel.Bawasalo )
Tekolabbua
(Kel.Tekolabbua )
* = daerah non COREMAP
Halaman 23
Kec.Tupabbiring ( 15 desa )
1. P.Sarapolompo *
2. P.Samatalu
3. P.Badi
Kec.Tangaya ( 9 desa )
1. P.Sapuka *
2. P.Tampahan
Kec.Kalmas ( 7 desa )
1. P.Kalukalukuang *
2. P.Pamantauan
Tanggal
29 Oktober 2007
30 Oktober 2007
31 Oktober 2007
Jumlah
Responden
19
17
8
Hasil
Tangkapan (Kg)
236
588
129
Halaman 24
Jenis Ikan
Nama lokal
Nama Ilmiah
Belanak
Pari
Asa
Baronang
Kakap merah
Kanja
Salamata
Jumlah
Kg
112
115
103
62
60
42
40
Halaman 25
Kabupaten Selayar
A. Studi Awal
Lokasi Penangkapan
Sampel yang diambil di lKabupaten Selayar terdiri dari:
Kec.Bontomanai dan Bontomatene: Desa Parak
dijadikan contoh pengambilan data)
Kec.Bontoharu dan Bontosikuyu: Desa Appatanah
Kec.Takabonerate I dan II: Desa Latondu
Kec.Pasimasunggu: Desa Tanamalala
Kec.Pasimasunggu Timur: Desa Bontobulaeng
Kec.Pasimaranmu: Desa lambego
Kec.Pasilambena: Desa Karumpa
(desa
ini
Halaman 26
No
Nama
Pendaratan
Ikan/desa
Pulau
Posisi Geografi
S : 06.04'537'
E : 120.27.270
Wilayah
Kec.
Bontomanai
dan
Bontomantene
Kec.
Bontoharu
dan
Bontosikuyu
Kec.
Takabonerate
II
Kec.
Pasimasunggu
Kec.
Pasimasunggu
Timur
Desa Parak
Kec.
Daratan
Desa
Appatanah
Kec.
Daratan
Desa Latondu
Kec.
Kepulauan
Desa
Tanamalala
Kec.
Kepulauan
Desa
Bontobulaeng
Kec.
Kepulauan
Desa lambego
dan Desa
Bonea
Kec.
Kepulauan
Kec.
Pasirmarannu
Desan Karumpa
Kec.
kepulauan
Kec.
Pasilambena
Halaman 27
Tanggal
1
2
3
4
3
4
5
6
nov
nov
nov
nov
2007
2007
2007
2007
Jumlah
Hasil
Responden Tangkapan
(kg)
5
27,5
18
84,5
7
30,9
15
90,5
Gambar 10.
Jenis Tangkapan
Ikan-ikan yang di daratkan nelayan di pendaratan ikan desa parak
jumlahnya sekitar 28 jenis, yang terdiri dari ikan karang dan ikan
pelagik. Jenis ikan dominan yang dicatat disajikan dalam Tabel 18
Tabel 18. Jenis Ikan karang dominan di Lokasi Pendaratan ikan
Kabupaten Selayar.
No
1
2
3
4
5
6
Jenis Ikan
Nama lokal
Nama Ilmiah
Tuna
Kue
Kakap
Lencam
Biji Nangka
Cumi-cumi
Jumlah
Kg
54,5
48,5
25,9
19
13,5
13
Halaman 28
Kabupaten Buton
A. Studi Awal
Lokasi Penangkapan
Di Kabupaten Buton dikenal 4 musim, yaitu musim Barat, Peralihan
Barat, musim Timur dan Peralihan Timur. Pada setiap musim
nelayan selalu menangkap ikan hanya pada saat-saat surut tinggi
biasanya pada saat bulan penuh (purnama) nelayan tidak
berangkat melaut karena kesulitan mengangkat perahunya. Lokasi
penangkapan masyarakat umumnya hanya di perairan sekitar
pulau (gambar 1.), yaitu di gugusan pulau Kabaena, pulau Muna,
pulau Kadatuang, pulau Siompu dan yang paling besar pulau
Button.
Hal ini karena umumnya nelayan hanya menggunakan
perahu dayung dan alat tangkap yang terbatas.
LokasiPendaratan ikan
Pendataran ikan di lokasi COREMAP Kabupaten Buton dilakukan di
masing desa yang ada tempat pendaratan ikannnya misalnya di
kecamatan Batauga mempunyai tempat pendaratan di pantai Jodo
yang terletak di desa Bola. Ikan-ikan yang rata-rata didapat dari
Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II
Halaman 29
Tanggal
29-okt-07
30-okt-07
01-nov-07
Jumlah
Responden
4
5
10
nelayan
Hasil
Tangkapan (kg)
42
14,2
8,2
di
tempat
Keterangan
Surut jauh
Surut jauh
Surut jauh
Gambar 12.
Halaman 30
Jenis Tangkapan
Ikan-ikan yang di daratkan nelayan di pendaratan ikan pantai Jodo
desa Bola jumlahnya sekitar 31 jenis, yang terdiri dari ikan karang
dan ikan pelagik. Sepuluh jenis ikan karang yang dicatat disajikan
dalam Tabel 20.
Tabel 20. 10 jenis Ikan karang
Pendaratan ikan Kabupaten buton.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
yang
dominan
Jenis Ikan
Nama lokal
Nama Ilmiah
Sunu
Cephalopolis miniata
losu
Lethrinus microdob
katambalencang
Lethtrinus lencam
Katamba
Lethtrinus lencam
kakap merah
gurita
Kakatua
Sumasi
Pogo
kerapu
Cephalopolis boenak
di
Lokasi
Jumlah
Kg
14,1
4
8
8
3
6
0,5
3
4
5
Halaman 31
Halaman 32
Kabupaten Wakatobi
A. Studi Awal
Studi Awal dilakukan pada hari Selasa tanggal 13 November 2007 dan
lokasi yang disepakati adalah Desa Mola Utara Kecamatan Wangi
Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi.
Studi Awal meliputi
pengambilan data kependudukan meliputi jumlak KK, KK nelayan dan
jumlah nelayan, informasi musim dan lokasi penangkapan serta lokasi
pendaratan ikan (form 1).
Pada Studi Awal juga dilakukan
pengambilan data investarisasi nelayan meliputi seluruh KK nelayan
yang ada di Desa Mola Utara.
Desa Mola Utara merupakan pemekaran dari Desa Mola terdiri dari 5
dusun dengan jumlah penduduk
mencapai 200 KK dan 90%
merupakan KK nelayan didominasi oleh Suku Bajo.
Pola waktu
penakapan ikan adalah harian dan mingguan dan sampai bulanan
dengan alat tangkap dominan adalah pancing, jaring dan bubu.
Penakapan ikan karang biasanya dilakukan harian dan kadang tidak
tergantung musim. Lama pengkapan ikan harian rata-rata 4-12 jam
mulai penagkapan dini hari (jam 03.00-05.00) sampai siang jam
12.00-13.00 dengan alat tangkap jaring dan pancing.
Penangkapan
mingguan atau bulanan biasanya difokuskan pada satu tempat dan
pada waktu tertentu pengumpul akan langsung menjemput untuk
dibeli.
Halaman 33
Lokasi Penangkapan
Secara umum penagkapan ikan karang tidak tergantung musim
namun pada musim tertentu diperoleh hasil yang melimpah terutama
pada musim barat. Musim yang cukup berpengaruh di Perairan
Wakatobi adalah Musim barat (ikan tuna) berlangsung dari bulan
November sampai bulan April dam Musim Timur dari bulan Mei
sampai bulan Oktober (ikan karang) dengan Ikan target utama adalah
beronang, ikan kakap, kerapu dan biota yang berassisasi dengan
terumbu seperti gurita, kima, bulu babi dan beberapa jenis moluska.
LokasiPendaratan ikan
Pendaratan hasil tangkap perikanan dilakukan pada beberapa tempat.
Hasil pendataan menunjukan pendaratan ikan dilakukan di pengumpul
(palele) dan TPI Pasar Mola. Pendaratan ikan di pengumpul terutama
oleh nelayan mingguan atau bulanan sedangkan di TPI Pasar Mola
lebih banyak dari nelayan Harian. Diperkirankan jumlah pengumpul
sekitar 20 orang dan tiga orang termasuk skala sedang.
Hasil
keputusan bersama menetapkan Pengumpul H. Kasim dan TPI Pasar
Mola sebagai lokasi survei CREEL di lokasi Desa Mola Utara.
Pemantauan Pendaratan Ikan
Survei pendaratan ikan dilakukan selam 3 hari berturut-turut pada
lokasi pendaratan ikan yang telah disepakati yaitu Pengumpul Haji
Kasim dan TPI Pasar Mola. Pengambilan data pendaratan ikan hanya
dapat dilakukan di TPI Pasar Mola. Sedangkan pada pengumpul H.
Kasim tidak dapat dilakukan, karena sebagain besar nelayaannya
menangkap mingguan dan terkadang pengumpul harus menjeput
langsung pada nelayan yang bersangkutan.
Pengambilan data survei pendaratan ikan baru bisa dilakukan sekitar
jam 12.00-13.00 dan sangat tergantung dengan air pasang. Karena
hampir sebagian besar transportasi nelayan lokal dilakukan lewat laut
menggunakan sampan.
Rata-rata yang mendaratkan dan
memasarkan ikan hasil tangkapan adalah kaum perempuan (gender
aproach).
Diperkirakan dalam satu hari ada sekitar 40-50 KK
nelayan yang melakukan pendaratan ikan di TPI Pasar Mola.
Hasil survei menunjukan bahwa sebagaian besar hasil tangkapan
ikan karang adalah dari kelompok Beronang (Siganidae) dan Kakap
(Lutjanidae) dan Kerapu (Serranidae) sebagian kecil ikan Kakak Tua
(Scaridae). Kelompok non ikan berassosiasi kuat dengan terumbu
karang antara lain Kima (Tridacna), Sotong (Sepia), Gurita (Occtopus)
dan Bulu Babi terutama dari Mespilia globulus dan Tripneustes
gratilla. Beberapa biota yang jarang dikonsumsi terlihat di daratkan
antara lain kelompok ikan hias Butterfly Fish (Chaetodontidae) dan
Ikan Buntel (Tetradontidae) dari jenis Diodon litorosus. Umum alat
Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II
Halaman 34
Halaman 35
BAB 4
Catatan
Dari hasil sosialisasi dan praktek pengambilan data di lapangan diperoleh
beberapa kegiatan yang harus dilanjutkan oleh CRITC Daerah adalah sebagai
berikut :
CRITC Daerah melengkapi posisi GPS lokasi pendaratan ikan yang telah
di sepakati
CRITC Daerah dan personel yang terlibat dalam kegiatan CREEL
melanjutkan pencatatan data di lokasi yang sudah disepakati.
CRITC Daerah melanjukan entry data lapangan, menganalisa secara
sederhana serta mengirimkan copy data ke CRITC Pusat.
Nama daerah untuk jenis-jenis ikan sangat berbeda, sehingga sangat
menyulitkan dalam proses analisa. Oleh karena itu pada saat pendataan
perlu dilakukan pengambilan gambar/foto ikan-ikan yang didaratkan.
Di beberapa daerah seperti Rajaampat dan Biak penjualan ikan tidak
menggunakan standart berat, akan tetapi ikan dikelompokkan, kemudian
dijual dalambentuk onggok, jingjing dan ekor. Oleh karena itu para
pendata perlu dilengkapi oleh timbangan praktis.
Halaman 36
LAMPIRAN 1
PENANGGUNG JAWAB:
WINARDI
KOORDINATOR LAPANGAN:
NURUL DHEWANI
PELAKSANA :
DEWIRINA ZULFIANITA
GIYANTO
PRITI SWASTI
SASANTI RETNO SUHARTI
DJUWARIAH
R. SUTIADI
AGUS DENDI R
WIDODO
MUHAMMAD ABRAR
Halaman 37
LAMPIRAN 2
Halaman 38
Halaman 39
Halaman 40
Halaman 41
Halaman 42
Halaman 43
Halaman 44