Anda di halaman 1dari 1

Mahasiswa sebagai agent of change?

Banyak orang yang meragukan kalimat


itu. Tidak sedikit pula orang yang mempunyai persepsi mana mungkin anak
dengan usia dibawah 25 tahun bisa berbuat hal-hal yang hebat. Mana mungkin
anak-anak yang baru dewasa ini bisa membuat perubahan-perubahan yang besar.
Tapi mereka semua lupa bahwa tidak ada yang bisa menggulingkan kekuasaan pak
Harto selama 30 tahun kecuali kita, kaum mahasiswa. Yang mana seakan-akan
pada saat itu semua kekuasaan baik langit dan bumi di tanah air kita tercinta
seolah-olah tunduk kepada pak Harto, tapi kita dengan restu tuhan dan orang tua
kita, dengan idealis yang kita junjung, dan dengan semangat yang diberikan tanah
air kita, kita sebagai mahasiswa mampu melengserkan kekuasaan yang seakanakan abadi itu dalam perjuangan yang akan terus dikenang. Ya pada tanggal 21
Mei 1998 kita berhasil memberikan Negara kita perubahan yang besar.
Apakah terlalu berat diawal sudah membicarakan betapa dahsyatnya
kekuatan kita sebagai mahasiswa? Ini hanya modal awal untuk memberikan
serminan terhadap keadaan kita sekarang ini sebagai mahasiswa. Apakah kita
mampu memberikan kontribusi perubahan yang begitu besar seperti itu? Tidak usah
muluk-muluk kita persempit arah pembicaraan kita kelingkup universitas saja,
Bahkan akan lebih menarik lagi bila kita persempit ranah pembicaraan kita ke
lingkup fakultas? Saya ulangi pertanyaan yang sama, apakah kita mampu
memberikan kontribusi kita terhadap fakultas FMIPA kita? Berat? Jika itu awal yang
kita pikirkan maka hancurlah semua idiologi yang dicontohkan pendahulu kita. Buat
apa? Jika itu yang muncul dihati kita maka tidak ada kata loyalitas yang terpatri
dalam diri kita. Untungnya? Apakah anda selalu menilai sesuatu dengan untung dan
rugi, tidakkah anda nila berdasarkan manfaatnya untuk kita dan orang lain. JIka
semua itu sudah kita buang jauh-jauh dari hati dan pikirang maka kita bisa sedikit
memberikan kontribusi untuk fakultas kita, FMIPA tercinta.
Bagai mana caranya? Mudah saja langkah awal kita harus menjadi jujur, jujur
terhadap diri kita, serta lingkungan FMIPA. Jujur untuk menyerukan kebenaran dan
jujur untuk membongkar kebohongan. Tidak hanya itu Jujur bisa berarti juga dalam
kegiatan akademik kita. Ya jujur untuk segala kegitan kademik, kita pasti paham
apa yang disebut jujur dalam kademik.

Anda mungkin juga menyukai