ASPEK KEHIDUPAN
OLEH :
WASIS ANGGRAITA REZKI BASKORO
XII TKJ 2 / 32
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini diajukan dan disahkan untuk memenuhi syarat tugas mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
Hari
Tanggal :
Menyetujui ,
Pembimbing
JEMIYATI,
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Pengertian Globalisasi........................................................................................................
Tanda-Tanda Globalisasi....................................................................................................
Aspek Globalisasi...............................................................................................................
Dampak Globalisasi...........................................................................................................
Ancaman Pengaruh Globalisasi..........................................................................................
Perilaku Masyarakat di Era
Globalisasi...............................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
G. Sikap Merespon Dampak Globalisasi.................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................................
C. Daftar
Pustaka...........................................................................................................
........................................................................................................................
D. LampiranLampiran....................................................................................................
........................................................................................................................
ii
2.1Pembahasan
2.1.1
Pengertian
Istilah globalisasi secara sempit sering dikaitkan dengan fenomena
aktivitas ekonomi berskala global. Sesungguhnya ada banyak dimensi
dalam
fenomena
globalisasi.
Dalam
lingkup
ekonomi,
globalisasi
kerjasama
ekonomi
regional
(Uni
Eropa,
NAFTA,
GATT,dsb),
Dari sudut
pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang
paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan
mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak
berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung
berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh
terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte
merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi
pada tahun 1985.
Globalisasi merupakan sebuah istilah yang berhubungan dengan
peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antar
manusia
di
dunia
yang
meliputi
bidang
perdagangan,
investasi
2.1.2
Ciri-ciri globalisasi
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya
fenomena globalisasi di dunia,
Hilir
mudiknya
kapal-kapal
keterkaitan
antar
demikian
cepatnya,
sementara melalui
pergerakan
massa
bahwa
dunia
adalah
satu.
Giddens
menegaskan
bahwa
kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil
bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang
ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan
dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan
dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman
transformasi sosial.
2.1.3
Dampak Globalisasi
Arus globalisasi memengaruhi selera, ekspresi, kepercayaan, media,
sisi
lain,
globalisasi
dapat
menimbulkan
tantangan
bagi
Arus
Globalisasi
Pasar Bebas
Peluang
Suatu kesempatan untuk
mengekspor hasil produksi
ke luar negeri
Tantangan
Produk yang dipasarkan
harus berkualitas dan
kompetitif dengan harga
dijangkau oleh pasar global
Iptek
Perkembangan iptek
menjadi mudah dan cepat
diterima
Budaya
Bisnis dan
pemerintah
Membuka selebar-lebarnya
agar investor dapat
menanamkan investasinya
Lapangan
kerja
Thomas
L.
Friedman
dan
beberapa
tokoh
lainnya,
berbagai
sistem
ekonomi
yang
menjadi
rival
karena globalisasi
dengan
liberalisasi
dan
perdagangan
kelompok
yang
sering
disebut
sebagai
elite-elite
internasional.
Kecenderungan-kecenderungan globalisasi dalam
bidang
ekonomi
perusahaan
juga
terlihat
multinasional
dan
dari
munculnya
perusahaan-
transnasional.
Perusahaan-
memengaruhi
aplikasi
kekuasaan,
hubungan
berselisih
paham
karena
masalah
TKI
illegal,
globalisasi
di
bidang
politik
lainnya
adalah
Dingin
dan
runtuhnya
komunisme,
dambaan
akan
dengan
perkembangan
tekhnologi
tempur
yang
keseimbangan
dalam
masyarakat
merupakan
yang
merasakan
demikian,
adanya
suatu
individu-individu
ketentraman,
secara
sebab
psikologis
tidak
ada
Afghanistan
setelah
rezim
Taliban
terguling.
Menjamurnya
produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD/VCD atau DVD
di berbagai kota di dunia, telah menunjukkan gaya hidup yang
diciptakan oleh kaum kapitalis menjadi gaya hidup global.
Kehidupan seks bebas (free sex), sekuralisme, individualisme,
konsumerisme, gaya hidup mewah, sudah menjadi gaya hidup
global pula. Oleh karena itu, kita harus bersikap waspada dan
selektif dalam menghadapi keragaman budaya dunia tersebut.
2.2Globalisasi dalam dunia pendidikan Indonesia
Dalam proses globalisasi tidak terlepas dari suatu perubahan, yaitu
perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Apabila
kebudayaan secara umum merupakan suatu rangkaian kepercayaan, nilai-nilai,
dan gaya hidup dari suatu masyarakat tertentu didalam eksistensi kehidupan
sehari-hari, maka dewasa ini didalam era globalisasi mulai muncul apa yang
disebut
kebudayaan
global.
Kebudayaan
global
bisa
diartikan
sebagai
gaya
hidup
modern,
ekonomi
modern,
budaya
modern,
dan
pendidikan modern.
Proses
globalisasi
merupakan
suatu
rangkaian
proses
yang
berkembang
dengan
pesat
yang
merupakan
dasar
dari
globalisasi ekonomi dan politik di dunia ini. Namun demikian suatuknowledgebased society yang didasarkan kepada ilmu pengetahuan akan terus-menerus
berubah dan merupakan subyek untuk revisi. hal ini memerlukan apa yang
disebutnya sikap refleksif dari manusia yaitu kemampuan untuk merenungkan
mengenai kehidupannya berdasarkan rasio.
Untuk itu pendidikan sangat penting didalam mewujudkan masyarakat
masa depan yang berdasarkan ilmu pengetahuan, melalui pendidikan proses
transmisi serta pengembangan ilmu pengetahuan akan terjadi.
Lahirnya globalisasi, yang kemudian disusul dengan penetrasi teknologi
yang sangat canggih, menjembatani bangsa-bangsa didunia ini menjadi global
village. Globalisasi berkembang melintasi batas-batas keelokan. Dalam kondisi
seperti ini dunia mengarah pada proses integrasi dan homogenisasi budaya.
Akan tetapi proses integrasi dan homogenisasi ini menimbulkan reaksi yang
beragam.
Lahirnya
masyarakat,
budaya
justru
global
globalisasi
bukan
telah
berarti
hilangnya
merangsang
identitas
kesadaran
suatu
individu,
akademik
maupun
non-akademik,
dan
memperbaiki
menejemen
pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluasluasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.
Ketidaksiapan bangsa Indonesia dalam mencetak SDM yang berkualitas
dan bermoral yang dipersiapkan untuk terlibat dan berkiprah dalam kancah
globalisasi, menimbulkan dampak negative yang tidak sedikit jumlahnya bagi
masyarakat, paling tidak ada tiga dampak negative yang akan terjadi dalam
dunia pendidikan Indonesia, yaitu:
Pertama, dunia pendidikan akan menjadi objek komoditas dan komersil
seiring dengan kuatnya hembusan paham neoliberalisme yang melanda dunia.
Paradigma dalam dunia komersil adalah usaha mencari pasar baru dan
memperluas bentuk-bentuk usaha secara terus menerus. Globalisasi mampu
memaksa liberalisasi berbagai sektor yang dulunya non-komersial menjadi
komoditas dalam pasar yang baru. Tidak heran apabila sekolah masih
membebani orang tua murid dengan sejumlah anggaran berlabel uang komite
atau uang sumbangan pembangunan institusi meskipun pemerintah sudah
menyediakan dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Kedua, mulai melemahnya kekuatan kontrol pendidikan oleh Negara.
Tuntutan untuk berkompetisi dan tekanan institusi global, seperti International
Monetary Fund (IMF) dan World Bank, mau atau tidak, membuat dunia politik
dan pembuat kebijakan harus berkompromi untuk melakukan perubahan.
Lahirnya UUD 1945 yang telah diamandemenkan, UU Sisdiknas, dan PP no 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) setidaknya telah
membawa perubahan paradigma pendidikan dari corak sentralistis menjadi
disentralistis.
Ketiga, globalisasi akan mendorong delokasi dan perubahan teknologi
dan orientasi pendidikan. Pemanfaatan teknologi baru, seperti komputer dan
internet, telah membawa perubahan yang sangat revolusioner dalam dunia
pendidikan yang tradisional. Pemanfaatan multimedia yang portable dan
menarik sudah menjadi pemandangan yang biasa dalam praktik pembelajaran
didunia sekolah Indonesia. Disinilah bahwa pendidikan menjadi agenda
prioritas kebangsaan yang tidak bisa ditunda-tunda lagi untuk dilakukan
seoptimal mungkin.
Selain dampak negatif, pengaruh globalisasi juga membawa dampak
yang positif. Sebagian pakar telah melihat betapa besar impact/ imbas yang
disebabkan
oleh
pengaruh
global
ini
sebagai
suatu global
revolution.
Globalisasi telah menimbulkan gaya hidup baru yang tampak dengan jelas
dan
berstandar
internasional
dalam
bidang
pendidikan.
c. Globalisasi
akan
membawa
dunia
pendidikan
Indonesiabisa
perubahan
struktur
dan
system
pendidikan
yang
bagi
dunia
pendidikan,
melainkan
globalisasi
memiliki
yang
sangat
berpengaruh
dalam
pendidikan
mampu
bersikap
responsive dalam menghadapi arus globalisasi yang tidak bisa kita hindari,
artinya dalam menghadapi arus globalisasi ini kita tidak akan pernah
menemukan suatu penyelesaian dengancara menghindari dan berpura-pura
tidak tahu apa-apa.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh semua elemen diatas
tadi dalam menghadapi arus globalisasi dalam dunia pendidikan.
1) Pendidik (Guru)
guru
sendiri
dan
dunia
pendiidkan
yang
adalah
orang
yang
bertanggung
jawab
atas
kontrolling
pada
murid
kerap
membuatnya
Disamping
itu, dalam
menghadapi
era
globalisasi
guru
seperti: kompetisi,
transparansi,
efisiensi,
dan
diperhatikan
oleh
para
guru
untuk
menyelamatkan
profesinya.
Untuk itu dalam peningkatan kualitas pengajaran, guru harus
bisa
mengembangun tiga
intelegensi dasar
siswa.
globalisasi
terhadap
siswa akan
sangat mungkin
sesuatu hal yang dianggap baru. Hal ini yang perlu diperhatikan
bagi orang-rang dewasa yang ada disekitarnya.
Akses internet yang terbuka seluas-luasnya akan berdampak
buruk bagi siswa jika digunakan untuk mengakses video porno,
maupun gambar-gambar lainnya yang tidak sepantasnya mereka
akses. Namun akan sangat baik jika akses interet digunakan oleh
mereka untuk mencari informasi dan pengetahuan sebanyakbanyaknya karena dunia ini akan terasa sempit melaui dunia
maya.
Dua hal yang saling kontradiktif namun sangat dekat sekali,
sehingga tidak jarang yang menyalahgunkan dalam pemanfaatan
kemajuan teknologi bagi siswa. Maka dari itu tiga unsur dasar
bagi siswa, yaitu intelektual, emosional, dan moral sangat penting
untuk mereka miliki.
Intelektual murid harus luas, agar ia bisa menghadapi arus
globalisasi dan tidak ketinggalan zaman, apalagi sampai terbawa
arus. Selain itu, dimensi emosional dan spiritual siswa juga harus
terdidik dengn baik, agar bisa melahirkan perilaku yang baik dan
bisa bertahan diantara pengaruh demoralisasi di era globalisasi
dengan prinsip spiritualnya.
3) Orang tua (keluarga)
Orang
tua
pendidikan pertama
atau
bagi
keluarga
anak
dianggap
sebelum
mereka
sebagai
dikenalkan
seorang
anak,
karena
disamping
mempunyai
oleh
anak-anaknya
sangat
penting,
dimana
jika
setiap
dengan
memberikan
detik
dan
setiap
banyak
hal
dan
perhatian,
menanyakan
waktu.
cara,
Namun
seperti
dengan
siapa
bisa
dengan
teman
4) Lingkungan
Lingkungan tempat tinggal akan berdampak besar pada
perilaku dan kepribadian seseorang, karena seringkali pengaruh
teman sebayanya dapat mengalahkan pengaruh guru maupun
orang tua.
Gaya hidup lingkungan sekitar juga mampu merusak tatanan
yang sudah diajarkan disekolah, yaitu yang berkaitan dengan
moral seperti tingkah laku dan menghormati orang yang lebih tua
seringkali diabaikan karena pengaruh kebiasaan orang-orang
yang ada disekitar kita.
Untuk itu pemilihan lingkungan sangat penting dalam
menghadapi arus globalisasi yang akan berdampak pada dunia
pendidikan. Karena kewajiban kita adalah bagaimana berinteraksi
3.1Kesimpulan :
Globalisasi ini mempunyai dampak positif dan negatif bagi semua orang.
Sebagai dampak positifnya yaitu diantaranya kita bisa merasakan manfaat dari
kemajuan IPTEK dan menigkatkan kemampuan bangsa dan Negara untuk
berkompetisi secara internasional. Namun globalisasi juga memberikan dampak
negatif bagi bangsa kita yakni bangsa kita menjadi terpengaruh budaya luar
yang tidak sesuai dengan moral dan keperibadian bangsa kita.
Globalisasi sangat erat kaitannya dengan pendidikan yang didalamnya
terdapat proses mempengaruhi dalam segala bidang terutama dalam ranah
pendidikan, yang berimbas pada nlai-nilai moral, sosial, budaya dan kepribadian
yang dapat berdampak positif dan negatif. Pendidikan tidak mungkin menisbikan
proses globalisasi yang akan mewujudkan masyarakat global ini. Dalam menuju
era globalisasi, Indonesia harus melakukan reformasi dalam proses pendidikan,
dengan tekanan menciptakan sistem pendidikan yang lebih komperensif dan
fleksibel. Dan dalam merespon globalisasi, kita hendaknya tidak terjebak ke
dalam sikap-sikap ekstrem, mendukung dan menerimanya tanpa reserve atau
menolaknya mentah-mentah. Akan tetapi, hendaknya kita bisa bersikap lebih
kritis dan kreatif dengan melakukan penelaahan terhadap setiap sisi dari
globalisasi.
Dalam konteks Global, UU nomor 17 tahun 2007 merumuskan misi agar
Indonesia ikut berperan penting dalam pergaulan dunia Internasional. Misi ini
tidak mungkin bisa dicapai tanpa adanya sensitifitas global yang dimiliki oleh
Warga Negara Indonesia. Karena itu melalui pendidikan lah yang mampu
menumbuhkan sensitifitas atau kesadaran global ini. Bukan malah menjadikan
arus globalisasi yang menggrogoti pendidikan di Indonesia.
Pembentukan karakter bangsa yang memiliki kepedulian terhadap dunia
global menjadi cukup penting. Melalui karakter ini generasi muda diharapkan
mampu mengikuti perkembangan dunia global secara kritis. Tidak semata-mata
larut dalam berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi. Apalagi
sampai ikut sebagai pelaku berbagai kejahatan Internasional. Sebaliknya yang
diharapkan adalah generasi yang mampu memberikan solusi bagi masa depan
dunia yang lebih adil dan damai.
DAFTAR PUSTAKA
http://mozi-mozi-mozi-mozi.blogspot.com/2010/01/dampak-globalisasiterhadap-dunia.html
http://hanakristina.wordpress.com/2010/03/29/dampak-globalisasi-dalamdunia-pendidikan/
http://hidayatulula.blogspot.com/2011/06/globalisasi-design-kurikulumpendidikan.html
http://laillamardianti.wordpress.com/2011/10/22/globalisasi/
http://www.anneahira.com/pengertian-globalisasi.htm
http://www.anneahira.com/pengaruh-budaya.htm
http://destyapurwaningtyas.blogspot.com/2010/03/strategi-menghadapiperdagangan.html
http://edukasi.kompasiana.com/2011/06/08/globalisasi-pendidikan/
http://www.zag.7p.com/globalisasi_pendidikan.htm
http://hadirwong.blogspot.com/2009/12/peran-pendidikan-di-eraglobalisasi.html