Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ABULYATAMA ACEH


Skipsi Februari 2015
Afzalul Zikri
11171101
GAMBARAN PRILAKU MENGKONSUMSI KOPI PADA HIPERTENSIS DI
PUSKESMAS DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA TAHUN 2012
vi+

ABSTRAK

Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan


tekanan darah di atas normal, yaitu 140/90 mmHg. Hipertensi kini menjadi masalah global
karena prevalensinya yang terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup yang
meliputi kebiasaan-kebiasaan tidak sehat seperti merokok, konsumsi asin, konsumsi kopi,
kelebihan berat badan dan lain sebagainya. Selain itu hipertensi juga dapat dipengaruhi oleh
usia 40 tahun dan factor keturunan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran prilaku mengkonsumsi kopi pada hipertensi di Puskesmas Darul Makmur
Kabupaten Nagam Raya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Desain penelitian deskriptif cross-sectional.
Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat yang menderita hipertensi yang berobat ke
puskesmas Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Besar sampel pada penelitian ini adalah
30 responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuisioner. Dari hasil penelitian
terhadap 30 responden menunjukkan bahwa, 30 resonden (100%) sebelum didiagnosa
menderita hipertensi mengkonsumsi kopi, namun setelah didiagnosa 12 orang (40%) tidak
mengkosumsi kopi lagi. Sampel terbanyak pada rentang umur 44 52 tahun sebesar 26.7%,
sebagian besar sampel berjenis kelamin laki-laki sebesar 83% dan kebiasaan minum kopi

sampel sebagai peminum kopi tingkat berat yaitu sebesar 63,2% dan tingkat ringan yaitu
sebesar 36.8%. Perilaku pada hipertensi setelah didiagnosa mengalami hipertensi kondisi
yang mendorong mareka untuk mengkonsumsi kopi kini hanya dipengaruhi oleh 2 faktor
yaitu sebanyak 10 orang (33.3%) dipengaruhi oleh faktor keinginan untuk mencicipi kopi dan
sebanyak 20 orang (66.7%) dipengaruhi oleh kondisi dimana para hipertensi duduk diwarung
kopi/caf. Situasi seperti apa para hipertensi mengkonsumsi kopi setelah didiagnosa
hipertensi sebanyak 20 orang (66,7%) minum kopi disaat pagi hari. Frekuensi mengkonsumsi
kopi para hipertesi dalam seminggu mengkonsumsi kopi dalam seminggu mengkonsumsi
kopi dalam sehari menjadi 1-2 kali dalam sehari. URT yang biasa dipakai para hipertensi
sebanyak 22 orang (72.3%) menggunakan cangkir dan sebanyak 3 orang (10%) menggunkan
gelas kecil. Kekentalan kopi yang dikonsumsi para hipertensi sebanyak 15 orang (50%)
mengkonsumsi kopi kental dan 15 orang (50%) mengkonsumsi kopi encer. Jumlah takaran
kopi yang digunakan para hipertensi sebanyak 28 orang (93.3) jumlah takaran yang
digunakan adalah 1-3 sendok makan. Para hipertensi telah mengkossumsi kopi semenjak
umur 15 tahun -25 tahun sebanyak 20 orang (66.7%) dan setelah didiagnosa dipertensi
mareka masih mengkonsumsi kopi yaitu pada umur 36 tahun - 45 tahun sebanyak 15 orang
(50%). Lama para hipertensi mengkonsumsi kopi sebelum didiagnosa hipertensi sebanyak 10
orang (33.3%) selama 16 tahun- 25 tahun hal yang sama juga sebanyak 10 orang (33.3%)
selama 26-35 tahun. Jenis kopi yang dikonsumsi oleh hipertensi sebanyak 20 orang (66.7%)
mengkonsumsi kopi hitam.
Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa mengkonsumsi kopi merupakan salah
satu faktor pencetus seseorang mengalami hipertensi. Mengkonsumsi kopi dalam jumlah
yang banyak dan tingkat frekuensi mengkonsumsi kopi juga memberikan andil yang besar
bagi seseorang mengalami hipertensi.

Kata Kunci: Hipertensi, Gambaran, Mengkonsumsi Kopi

Abstract

Hypertension is a circulatory system disorder that causes an increase in blood pressure above
normal or 140/90 mmHg. Hypertension has become a global problem because of its
prevalence is increasing in line with lifestyle changes that include unhealthy habits such as
smoking, salt consumption, coffee consumption, overweight and so forth. Besides
hypertension can also be affected by age 40 years and heredity. This study aimed at
determining the most dominant risk factors of hypertension in men including age 40 years,
heredity, obesity, smoking, consumption of salt, and coffee consumption. The design of this
research was descriptive with cross sectional study. The population is all men suffering from
hypertension who come to Darul Makmur public health center in Nagan Raya. The number of
sample was 30 respondents and the data collection used instrument of questionnaire. The
result of study showed that from 30 respondents consumed coffee but after they diagnosed
hypertension 12 respondents (40%) did not consume coffee.

Anda mungkin juga menyukai