Gis

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

Laporan

GIS (GEOGRAFIS INFORMASI


SISTEM)
OLEH:
Kelompok 4 : Chairunnisak (1204108010003)
Desi hanida (1204108010010)
Noviya zaini (1204108010077)

Dosen Pembimbing: Mulkal Razali,M.Sc

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


UNIVIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH 2014

DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR ................................................................................
............................!
DAFTAR
ISI ..............................................................................................
.............................!!
BAB
I
PENDAHULUAN............................................................................
...............................
1.1
Latar
Belakang...........................................................................................
...................
1.2
Tujuan.........................................................................................
..................................
BAB
II
DASAR
TEORI .........................................................................................
...................
2.1
Sistem
Proyeksi ............................................................................................
...............
2.2
Sistem
Koordinat
Geografi...........................................................................................
2.3
Sistem
Perhitungan
Kartesian......................................................................

Koordinat

2.4
Pembuatan
Peta.............................................................................................................

BAB
III
RANGKUMAN
KESIMPULAN...................................................................
LAMPIRAN
(HASIL
PERHITUNGAN
PETA)...........................................................

ATAU
DAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemetaan merupakan proses pengukuran, perhitungan dan
penggambaran
permukaan
bumi
(terminologi
geodesi) dengan
menggunakan cara atau metode tertentu sehingga didapatkan hasil
berupa softcopy maupun hardcopy peta yang berbentuk vektor maupun
raster. Pembuatan peta secara konvensional secara terestris dapat
dipermudah dengan bantuan komputer mulai dari pembacaan data di
lapangan yang dapat langsung didownload ke komputer untuk
pelaksanaan perhitungan poligon, perataan penghitungan (koreksi) dan
lain - lain, bahkan sampai pada proses pembuatan pemisahan warna
secara digital sebagai bagian dari proses pencetakan peta.

Pembuatan peta lebih mudah dikembangkan melalui pemanfaatan


citra satelit. Hal ini disebabkan karena dengan orbit satelit yang
setiap saat mengitari bumi termasuk wilayah Indonesia, satelit bisa
sewaktu-waktu mengambil gambar muka bumi Indonesia dan
membuat cakupan rekaman data tentang kenampakan permukaan bumi
wilayah Indonesia dapat direkam semuanya dan dapat dipetakan sesuai
periode waktu yang ditetapkan.
Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggris lebih dikenal
dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis
komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau
informasi yang bereferensi geografis (Aronof, 1989).
Bentuk bumi sangat kompleks dan tidak teratur. Karena bentuk bumi sangat
kompleks, dibutuhkan satu model yang sedarhana sehingga dapat dilakukan perhitungan
matematis. Pengukuran bentuk bumi dapata dilakukan secara sistematis yaitu Geoid adalah
salah satu bentuk pendekatan bumi dengan suatu bidang yang mempunyai nilai potensial yang sama.
Geoid digunakan sebagai acuan untuk pengukuran sipat Bentuk bumi sangat kompleks dan tidak
teratur
1.2 Tujuan
1. Sistem koordinat geografi digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi
berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
2. Untuk menunjukkan posisi atau letak suatu tempat di permukaan bumi, memperlihatkan
atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya bentuk benua, atau
gunung) sehingga dimensi dapat terlihat dalam peta, menyajikan data tentang suatu
daerah, untuk memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah
dan jarak-jarak di atas permukaan bumi.
3. Menentukan posisi Koordinat/Geodetis Point of Interest (POI) dengan metode Google
Earth
4. Dapat menghitung Koordinat Kartesian (X, Y, Z) dalam datum Clarke 1866 dan Bessel
1841
5. Dapat menghitung perbedaan Koordinat Kartesian
6. Dapat menghitung pergeseran dan rata-rata pergeseran Koordinat Kartesian
7. Membuat peta dalam format Google Earth (KML/KMZ)

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Sistem Proyeksi
Proyeksi peta berarti cara untuk menggambarkan bumi yang berbentuk bulat ke atas
media yang datar, seperti kertas. Dari segi bentuk, mungkin representasi terbaik bagi bumi
adalah globe. Pada globe, arah, bentuk, luas, serta jarak memiliki nilai perbandingan yang
benar dengan kondisi sesungguhnya.

Namun globe memiliki keterbatasan di sisi dimensi, sebab tak mungkin membuat globe
yang berisi informasi secara detil karena skalanya terlalu kecil. Lagipula, globe tidak nyaman
untuk dibawa-bawa, disamping ongkos pembuatan dalam skala massal yang relatif mahal.
Proyeksi diartikan sebagai metoda/ cara dalam usaha mendapatkan
bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang
sistematik. Analoginya adalah sama dengan saat kita akan menghitung
luas kulit jeruk. Untuk menghitungnya kita harus mengupasnya dan
meletakkannya pada bidang datar. Karena awalnya kulit jeruk tersebut 3
Dimensi dengan dikupas dan di letakkan mendatar maka dipaksakan
menjadi 2 Dimensi maka sebagai akibatnya terjadi perubahan dari bentuk
awal yang dikarenakan adanya sobekan, mengembang atau berkerut.
2.2 Sistem Koordinat Geograf
Sistem koordinat geografi digunakan untuk menunjukkan suatu titik atau lokasi di
Bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
Garis lintang yaitu garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan garis
katulistiwa. Titik di utara garis katulistiwa dinamakan Lintang Utara, disingkat LU
sedangkan titik di selatan katulistiwa dinamakan Lintang Selatan, disingkat LS.
Garis bujur yaitu garis horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan titik
nol di Bumi. yaitu Greenwich di London Britania Raya yang merupakan titik bujur 0 atau
360 yang diterima secara internasional. Titik di barat bujur 0 dinamakan Bujur Barat,
disingkat BB sedangkan titik di timur 0 dinamakan Bujur Timur, disingkat BT.
Suatu titik di Bumi dapat dideskripsikan dengan menggabungkan kedua pengukuran
tersebut.
Misal : 6 10 12.9 Lintang Selatan (LS) 106 49 27.0 Bujur Timur (BT) adalah
lokasi dari Banda aceh
Pembacaan : Enam derajat, sepuluh menit, dua belesa koma sembilan detik Lintang
Selatan. Seratus enam derajat, empat puluh sembilan menit, duapuluh tujuh koma nol, Bujur
Timur
Setiap 60 detik, nilai menit naik satu angka, begitu juga setelah nilai menit berjumlah
60, nilai derajat naik satu angka. begitu seterusnya.
Jika membicarakan proyeksi kita sering membicarakan Sistem
Koordinat, Sistem koordinat merupakan suatu parameter yang
menunjukkan bagaimana suatu objek diletakkan dalam koordinat. Ada
tiga system koordinat yang digunakan pada pemetaan yakni :

Sistem Koordinat 1 Dimensi : satu sumbu koordinat

Sistem Koordinat 2 Dimensi.


Dapat didefinisikan dengan dua sumbu yang saling tegak lurus antar satu
dengan yang lain, yang keduanya terletak pada satu bidang (bidang xy). Sumbu
horizontal diberi label x, dan sumbu vertikal diberi label y.
Titik pertemuan antara kedua sumbu, titik asal, umumnya diberi label 0.
Setiap sumbu juga mempunyai besaran panjang unit, dan setiap panjang tersebut
diberi tanda dan ini membentuk semacam grid.
Untuk mendeskripsikan suatu titik tertentu dalam sistem koordinat dua
dimensi, nilai x ditulis (absis), lalu diikuti dengan nilai y (ordinat). Dengan
demikian, format yang dipakai selalu (x,y) dan urutannya tidak dibalik-balik.

Sistem Koordinat 3 Dimensi.


Pada sistem koordinat tiga dimensi, ditambahkan sumbu yang lain yang
sering diberi label z. Sumbu-sumbu tersebut ortogonal antar satu dengan yang
lain. (Satu sumbu dengan sumbu lain bertegak lurus.)

http://dennycharter.wordpress.com/2008/05/02/pemetaan-proyeksi-dan-sistemkoordinat/
Cara menentukan koordinat dari google earth :
1. Buka google earth, kemudian tentukan wilayah yang akan kita pilih.
Kelompok kami memilih museum tsunami sebagai contohnya.
Desi
2. Langkah selanjutnya tentukan koordinat dengan menandai daerah tersebut.
Kami menandainya dengan menggunakan (puspin). Pada langkah tersebut
akan mucul table yang berisi nama titik kordinat garis lintang dan garis bujur. Simpan
titk kordinat tersebut klik ok.

Desi
3. kemudian simpan gambar dengan menekan tombol printscreen. Setelah itu,
gambar akan tersimpan.
Desi

4. Setelah kita printscreen, gambar disimpan kedalam powerpoint.


Desi
5. Setelah semua langkah kita lakukan, maka langkah selanjutnya disimpan
dalam bentuk file
Desi
2.3 Sistem Perhitungan Koodinat Kartesian
Sistem koordinat Kartesian digunakan untuk menentukan tiap titik
dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut
koordinat x dan koordinat y dari titik tersebut. Dengan menggunakan
sistem koordinat Kartesius, bentuk-bentuk geometri seperti kurva dapat
diekspresikan dengan persamaan aljabar. Sebagai contoh, lingkaran yang
berjari-jari 2 dapat diekspresikan dengan persamaan x + y = 4
Cara Menghitung Koordinat kartesius, dengan cara sbb :
1. Derajat Lintang dan Bujur yang kita dapat dari Google Earth
dimasukkan kedalam format excel untuk kita hitung.
2. Setelah itu, menghitung nilai Radian dari setiap Lintang dan
Bujur setiap titiknya.
3. Masukkan ketinggian (h) dari setiap titik-titik koordinatnya.
Desi
4. Setelah itu masukkan titik-titik kedalam datum Clarke 1866 dan
Bessel 1841.
5. Carilah nilai N dari setiap datum.
Desi
6. Kemudian carilah perbedaan, pergeseran serta rata-ratanya dari
setiap datum.
2.4

Pembuatan Peta

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan


skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam
berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak
hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Pembuatan peta
menggunakan
link
http://bappeda.bandaacehkota.go.id/excel2kml/
merupakan aplikasi yang mengubah data excel mengubah data excel
yang berisi informasi lokasi (koordinat) beserta keterangan lainnya ke
dalam format KML/KMZ.

Dikembangkan juga konversi untuk informasi polygon, yaitu informasi


dalam data excel untuk diikatkan ke dalam kecamatan dan desa di Kota
Banda Aceh.
Petunjuk Aplikasi
Untuk menggunakan aplikasi ini format file excel harus dalam xls
dengan jumlah baris maksimum 1000 baris. Agar dapat dilakukan konversi
maka data excel tersebut harus mengikuti aturan sebagai berikut:
1.
2.
3.

Data harus memiliki kolom Nama Objek, Lintang, Bujur, dan


Deskripsi. (Setiap kata dalam kolom dimulai dengan huruf kapital)
Untuk kolom Nama Objek, karakter & TIDAK BOLEH dimasukkan.
Contoh "Rumah Sakit Ibu & Anak"
Koordinat Lintang dan Bujur harus dalam decimal degree. Contoh
Lintang: 5.555 Bujur 95.555.

Desi
4.

Bentuk icon dapat disesuaikan dengan menambahkan kolom Icon,


dan mengisikan nomor icon. Gambar icon beserta nomornya dapat
dilihat pada gambar.

Desi
5.

Jika file excel sudah dalam format yang ditentukan. Upload file
tersebut dengan memilih tombol "Choose File" kemudian "Upload
File".

Desi
5.
6.
7.
desi

Jika proses konversi sudah selesai akan muncul tombol "Download


KMZ".
Apabila sudah selesai di download, maka file kml/kmz hasil konversi
tersebut akan masuk ke dalam folder download Anda.
Bukalah file kml/kmz tersebut dengan aplikasi Google Earth.

BAB III
KESIMPULAN
Sistem geografris merupakan suatu sistem yang terdiri dari perangkat lunak, perangkat
keras, data dan manusia yang bekerja untuk mengakusisi data, mengolah data, mengevaluasi,
dan menyajikan informasi geospasial
Pemetaan merupakan proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran
permukaan bumi (terminologi geodesi) dengan menggunakan cara atau metode tertentu
sehingga didapatkan hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta yang berbentuk vektor
maupun raster.
Perpetaan juga di sebut sebagai suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk
mengolah dan menyimpan data atau informasi yang bereferensi geografis (Aronof, 1989).
Bentuk bumi sangat kompleks dan tidak teratur. Karena bentuk bumi sangat kompleks,
dibutuhkan satu model yang sedarhana sehingga dapat dilakukan perhitungan matematis.
Pengukuran bentuk bumi dapata dilakukan secara sistematis yaitu Geoid dan Ellipsoid.
Seiring berjalannya waktu, terdapat bermacam-macam ellipsoid referensi dan digunakan
disini berupa Datum WGS 1984 dan Datum Bessel 1941.
Dari hasil perhitungan didapat bahwa:

Nilai Latitude dan Longitude tidaklah konstan, sehingga sangat berpengaruhi setiap
perhitungan.

koordinat yang diambil dari Google Earth memiliki perbedaan


dengan koordinat pencitraan yang berupa pixel.
Besarnya RMS Error dipengaruhi oleh titik kontrol koordinat citra

BAB IV
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai