Agensi Dan Kekuasaan Politik Uts
Agensi Dan Kekuasaan Politik Uts
DISUSUN OLEH:
LOLO SILVANA
(071112035)
atau instansi pemerintah atau menteri yang berwenang. Kedua, Kelompok elit adalah
kelompok yang terorganisisr yajgn anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan
cita-cita yang sama. Tujuannya yaitu untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut
kedudukan politik, biasanya dengan cara konstitusional. Ketiga, kelompok birokrasi Suatu
kelompok yang memiliki peranan dalam prroses terciptanya suatu kebijakan umum yang
diambil dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah yang keputusan itu sangat bermanfaat.
Keempat, Massa merupakan sekumpulan orang yang berpatisipasi dalam proses pemilihan
pemimpin-pemimpin politik dan turutn serta secara langsung atau tidak langsung dalam
pembentukan kebijakan umum yang merupakan tujuan dari terbentuknya partai politik
(Budiardjo, 1985).
Dalam pemerintahannya Indonesia menerapkan system pemerintahan demokrasi pancasila,
sebagai satu kesatuan di dalam system politik pancasila. Demokrasi dapat dikatakan sebagai
pemerintahan dari bawah, pemerintahan yang dikendalikan oleh rakyat, pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat untuk rakyat atau pemerintahan oleh banyak orang. Walaupun
tentunya tidak semua rakyat atau setuiap orang ikut memerintah. Adalah merupakan sesuatu
yang mustahil, atau justru merupakan bentuk anarki (tanpa pemerintahan) jika setriap orang
ikut menjalankan kekuasaan. Sedangkan struktur politik adalah tata susunan kelembagaan
(lembaga dan organisasi) dalam kehidupan politik suatu bangsa dan suatu Negara. Struktur
politik terdiri dari supra-struktur dan infra struktur. Supra-struktur mencakup:1. Pemerintah.
2. Lembaga tinggi Negara.3.Lembaga-lembaga Negara (di pusat dan di daerah) serta aparatur
pelaksana pemerintah. Sedangkan Infra-struktur mencakup saluran organisasi untuk
penyaluran aspirasi rakyat, yaitu: 1.Orsospol/parpol (partai-partai politik) 2.Kelompok
kepentingan (interest group)3. Kelompok penekan/pendesak (pressure group) 4.Pendapat
umum (public opinion) bersama-sama media massa) (Cipto, 2000).
Di Indonesia sendiri memiliki struktur politik sebagai berikut: pada tingkat SUPRASTRUKTUR POLITIK (tingkat pusat) meliputi: 1.Pemerintah (eksekutif) (tingkat pusat)
yaitu presiden, perdana menteri, cabinet (dewan menteri). 2.Lembaga tertinggi Negara (MPR)
dan 3.lembaga-lembaga tinggi Negara (DPR,DPA,MA,BPK) (tingkat daerah) Pemerintah
daerah (pemda propinsi dan pemda kabupaten/kota) Musyawarah pimpinan daerah
(Muspida), pemda propinsi, kabupaten/kota, kodam/korem koramil, pengadilan tinggi/negeri,
kejari. Badan legislative (DPRD propinsi & DPRD kabupaten/kota). Sedangkan INFRA
STRUKTUR POLITIK (tingkat pusat) Partai-partai politik (PPP,PDI, PAN, PKB, dll)
Kelompok- kelompok kepentingan, misalnya KADIN, KNPI dll) Pendapat umum (opini
public) dan media massa. (tingkat daerah) DPW & DPC partai-partai politik Kelompok
kepentingan & kelompok penekan di daerah atau pada tingkat daerah. Pendapat umum &
media massa daerah
Dari penjabaran historis diatas beberapa pengamat mengatakan bahwa reformasi tidak
mengubah sama sekali struktur dan fungsi-fungsi politik. Indonesia memiliki Struktur politik
formal yang mana merupakan mesin politik yang dengan abash mengidentifikasi segala
masalah, menentukan dan melaksanakan segala keputusan yang mempunyai kekuatan
mengikat pada seluruh masyarakat. Dalam system politik, struktur ini dibedakan atas
kekuasaan legislative, eksekutif, yudikatif. Namun perlu digarisbawahi terdapat perubahan
yang paling nyata adalah semakin menguatnya peran partai politik dalam melakukan
rekrutmen terhadap pemimpin pemimpin politik. Ini jelas berbeda dengan masa orde baru.
Pada masa ini, partai politik hanya mempunyai peranan yang sangat kecil saja dalam
mempengaruhi recruitment pemimpin politik.
dll. Partai juga memudahkan atau menyederhanakan pemilu. Fungsi lainnya yakni sebagai
suatu grup mereka berusaha untuk berpartisipasi dan mempengaruhi jalannya pemerintahan,
dengan kandidat anggota terpilih yang mempunyai posisi di pemerintahan. Partai politik ini
juga berfungsi untuk membentuk dan mempengaruhi opini public, tujuannya agar public
mendukung serta memberikan vote pada partai tersebut. Di bidang legislative partai juga
mempunyai fungsi yakni sebagai partai mayoritas atau minoritas, anggota memberikan vote
berdasarkan kepentingan partai. Partai juga turut mempengaruhi keputusan hukum, hal ini
berkaitan dengan posisi, apabila hakim tersebut adalah seorang democrat, maka ia akan
berpikiran dengan cara democrat, sebaliknya apabila hakim tersebut seorang republic, maka
ia akan berpikiran dengan cara republik.
Selain fungsi, partai juga mempunyai peran yakni diantaranya mencapai kekuatan
politik di pemerintahan, biasanya melalui kampanye pemilihan berusaha untuk mencari basis
pendukung dengan penyampaian ide-ide mereka. Partai tentunya memiliki suatu ideology dan
visi yang berbeda-beda namun tidak tertutup kemungkinan partai tersebut berkoalisi dengan
partai lainnya. Partai juga berperan sebagai wadah bagi orang-orang yang memiliki interest
terhadap dunia politik dan ingin berpartisipasi dalam mewujudkan kesamaan kepentingan
mereka. Selain dua partai besar yang menguasai Amerika yakni democrat dan republic, ada
pula suatu partai yang disebut sebagai third party (Lijphart, 1995). Partai ketiga ini
berfungsi sebagai wadah bagi orang-orang yang memiliki visi lain diluar republic dan
democrat. Partai ketiga ini cenderung mengambil simpati orang-orang dengan mengangkat
suatu isu yang spesifik misalnya tentang lingkungan yang diusung oleh Green Party. Partai
ketiga ini juga memiliki kedudukan di kongres, dua partai besar yakni republic dan democrat
biasanya membentuk aliansi dengan para pendukung partai ketiga agar dua partai besar ini
mendapatkan suara dari partai ketiga.
Referensi:
A Rahman H.I. 2007.Sistem Politik Indonesia. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Budiardjo, Miriam. 1985. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia
Cipto, Bambang. 2000. Partai, Kekuasaan, Dan Militerisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Lijphart, Arend. 1995. Sistem pemerintahan parlmenter dan presidensial. Terjemahan.
Jakarta: Rajawali Pers
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sekretariat Jenderal dan
Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI. Jakarta.