Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Tahun Akademik
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Pengaruh Media Massa terhadap Sikap
Masyarakat tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada Dosen Mata Kuliah Teori dan Etika Berkomunikasi .
Atas segala bantuan, bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan kepada penulis
selama melakukan Penulisan hingga selesainya penyusunan Makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik membangun dari berbagai pihak untuk
kesempurnaan Makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang Pendidikan IPS.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang
informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda terhadap setiap individu. Hal
ini disebabkan karena adanya perbedaan pola pikir, perbedaan sifat yang berdampak pada
pengambilan sikap, hubungan sosial sehari-hari, dan perbedaan budaya. Perubahan sosial
dimasyarakat berorientasi pada upaya untuk meninggalkan unsur-unsur yang mesti
ditinggalkan, berorientasi pada pembentukan unsur baru, serta berorientasi pada nilai-nilai
yang
telah
ada
pada
massa
lampau.
Tanpa sadar media massa telah membawa masyarakat masuk kepada pola budaya yang baru
dan mulai menentukan pola pikir serta perilaku masyarakat. Perubahan pola tingkah laku
yang paling terasa ialah dari aspek gaya hidup dan aspek ini paling kelihatan dalam
lingkungan generasi muda. Dampak yang ditimbulkan media massa beraneka ragam,
diantaranya: terjadinya perilaku menyimpang dari norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya
yang mana perilaku menyimpang tersebut dianggap sebagai bagian dari trend masa kini.
Dampak lainnya yaitu kecenderungan makin meningkatnya pola hidup konsumerisme yang
menuntut gaya hidup serba instant serta membuat menurunnya minat belajar dikalangan
generasi muda.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Media Massa
Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada tahun 1920-an untuk
mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang
sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media.
Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap
media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena
pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih
banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau
ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu.
Media massa menyampaikan berbagai informasi seputar perkembangan ekonomi saat ini
Secara ekonomis, media massa adalah akses untuk mempermudah transaksi suatu barang
atau proses jual beli antara penyedia barang dan pembeli dalam hal ini konsumen
Mempercepat informasi mengenai perkembangan bursa efek maupun masalah
perkembangan saham di pasar.
D. Peran media massa terhadap psikologi, agama, & moral:
Nilai positif terhadap perkembangan psikologi, agama, & moral
Media sebagai sarana penghubung dalam menyampaikan berbagai informasi dan
pembahasan mengenai moral dan etika serta hal hal yang bersifat reliji kepada orang lain
atau masyarakat luas
Media massa khususnya televisi dapat dijadikan alat untuk menampilkan nilai nilai etika
moralitas agama
Media massa berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan seseorang, hal ini berarti media
dapat merubah kondisi psikologis seseorang untuk selalu konsisten melakukan hal hal yang
bernilai positif.
Dampak negatif media massa mengenai psikologi, agama, & moral
Bagi remaja maupun anak anak, pada dasarnya masih mempunyai jiwa yang labil, tidak
mempunyai pendirian yang teguh dan biasanya susah dalam hal pengendalian diri sehingga
pengaruh pengaruh negatif seperti perilaku perilaku menyimpang akibat dari pergeseran
nilai mudah mempengaruhi jiwa remaja dan menimbulkan gejala baru berupa krisis ahlak.
E. Media massa di dalam persaudaraan & persahabatan:
Media massa diartikan sebagai medium atau saluran yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan orang lain dalam hal mempererat tali persaudaraan
Mempermudah akses untuk berinteraksi dengan orang lain
Sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada teman lain, dll.
F. Bagi orang tua:
Peranan orang tua tidak terlepas dalam mengontrol sikap anak anaknya sehingga tidak
terjerumus untuk melakukan hal hal yang negatif. Orang tua sangat berperan dalam
mendukung dan mewaspadai segala hal yang bisa menjerumuskan masa depan anaknya.
3.Konsep Massa
Massa memiliki unsur-unsur penting, yaitu:
1.
Terdiri dari sekelompok masyarakat dalam jumlah yang sangat besar, yang
menyebar dimana-mana dan satu dengan lainnya tidak saling mengenal atau
pernah bertemu atau berhubungan secara personal.
2.
Jumlah massa yang besar menyebabkan massa tidak dapat dibedakan satu dengan
lainnya. Misalnya penonton RCTI dengan Anteve. Karenanya konsep massa dari
segmentasi sulit diprediksi dengan angka-angka pasti (akurat).
3.
Karena jumlah yang besar maka massa juga sukar diorganisir. Jumlah massa yang
besar itu cenderung bergerak sendiri-sendiri berdasarkan sel-sel massa yang dapat
dikendalikan oleh orang-orang dalam sel itu. Gerakan-gerakan massa akan
semakin besar apabila sel-sel itu bertemu dan bergerak berdasarkan kondisi sesaat
yang terjadi di lapangan. Interaksi yang terjadi biasanya bersifat emosional.
4.
Massa merupakan refleksi dari kehidupan sosial secara luas. Setiap bentuk
kehidupan sosial merefleksikan suatu kondisi masyarakat secara keseluruhan.
melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi proses
komunikasi massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala
yang besar, sekali siaran atau pemberitaan jumlahdan lingkupnya sangat luas dan
besar.
2.
proses komunikasi massa cenderung dilakukan melalui model satu arah yaitu dari
komunikator kepada komunikan atau media kepada khalayak. Interaksi yang
terjadi sifatnya terbatas.
3.
4.
proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal atau non pribadi dan
anonim.
5.
proses komunikasi massa juga berlangsung didasarkan pada hubungan kebutuhankebutuhan di masyarakat. Misalnya program akan ditentukan oleh apa yang
dibutuhkan pemirsa. Dengan demikian media massa juga ditentukan oleh rating
yaitu ukuran di mana suatu program di jam yang sama di tonton oleh sejumlah
khalayak massa.
5.Budaya Massa
Komunikasi massa berproses pada level budaya massa sehingga sifat-sifat komunikasi massa
sangat dipengaruhi oleh budaya massa yang berkembang di masyarakat di mana proses
komunikasi itu berlangsung. Dengan demikian, maka budaya massa dalam dalam komunikasi
massa memiliki karakter sebagai berikut:
1.
2.
budaya massa juga bersifat merakyat, tersebar di basis massa sehingga tidak
mengerucut pada tingkat elit, namun apabila ada elit yang terlibat dalam proses ini,
maka itu bagian dari proses dari basis massa itu sendiri.
3.
4.
budaya massa sangat berhubungan dengan budaya populer sebagai sumber budaya
massa. Bahkan secara tegas dikatakan bahwa bukan populer kalau bukan budaya
massa, artinya budaya tradisional juga dapat menjadi populer apabila menjadi
budaya massa. Misalnya srimulat, campursari atau ludruk. Pada mulanya
kesenian tradisional ini berkembang di masyarakat tradisional dengan karakterkarekter tradisional, namun ketika kesenian ini dikemas di media massa maka
sentuhan-sentuhan populer mendominasi seluruh kesenian itu baik cerita, kostum,
latar dan tidak lagi menjadi sebatas konsumsi masyarakat pedesaan.
5.
budaya massa terutama diproduksi oleh media massa dengan biaya yang cukup
besar dengan harapan menghasilkan keuntungan yang lebih besar sebagai
kelanjutan budaya massa itu sendiri. Karena itu budaya massa diproduksi secara
komersial agar tidak saja menjadi jaminan keberlangsungan budaya massa namun
juga menghasilkan keuntungan bagi kapital yang diinvestasikan pada kegiatan
tersebut.
6.
budaya massa juga diproduksi secara eksklusif dengan simbol-simbol kelas sosial
atas sehingga terkesan modern dan prestisius, namun sebenarnya budaya massa
untuk siapa saja yang ingin menikmatinya. Syarat utama dari ekslusifitas budaya
massa ini adalah keterbukaan dan kesediaan terlibat dalam budaya secara massal.
a) Fungsi pengawasan
Media massa merupakan sebuah medium di mana dapat digunakan untuk pengawasan
terhadap aktivitas masyarakat pada umumnya. Fungsi pengawasan ini bisa berupa peringatan
dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol sosial dapat
dilakukan untuk aktivitas preventif untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Seperti, pemberitaan bahaya narkoba bagi kehidupan manusia yang dilakukan melalui media
massa dan ditujukan kepada masyarakat, maka fungsinya untuk kegiatan preventif agar
masyarakat tidak terjerumus dalam pengaruh narkoba. Sedangkan fungsi persuasif sebagai
upaya memberi reward dan punishment kepada masyarakat sesuai dengan apa yang
dilakukannya. Medai massa dapat memberi reward kepada masyarakat yang bermanfaat dan
fungsional bagi anggota masyarakat lainnya, namun sebagainya akan memberikan
punishment apabila aktivitasnya tidak bermanfaat bahkan merugikan fungsi-fungsi sosial
lainnya di masyarakat.
b) Fungsi social learning
Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah melakukan guiding dan
pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan
pencerahan-pencerahan kepada masyarakat di mana komunikasi massa itu berlangsung.
Komunikasi massa itu dimaksukan agar proses pencerahan itu berlangsung efektif dan efisien
dan menyebar secara bersamaan di masyarakat secara luas. Fungsi komunikasi massa ini
merupakan sebuah andil yang dilakukan untuk menutupi kelemahan fungsi-fungsi paedogogi
yang dilaksanakan melalui komunikasi tatap muka, di mana karena sifatnya, maka fungsi
paedogogi hanya dapat berlangsung secara eksklusif antara individu tertentu saja.
c) Fungsi penyampaian informasi
Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, emiliki fungsi utama, yaitu menjadi
proses penyampaian informai kepada masyarakat luas. Komunikasi massa memungkinkan
informasi dari institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu
cepat sehingga fungsi informasi tercapai dalam waktu cepat dan singkat.
d) Fungsi transformasi budaya
Fungsi informatif adalah fungsi-fungsi yang bersifat statis, namun fungsi-fungsi lain yang
lebih dinamis adalah fungsi transformasi budaya. Komunikasi massa sebagaimana difat-sifat
budaya massa, maka yang terpentin adalah komunikasi massa menjadi proses transormai
budaya yang dilakukan bersama-sama oleh semua komponen komunikasi massa, terutama
yang dilakukan oleh media massa.
Fungsi transformasi budaya ini menjadi sangat penting dan terkait dengan fungsi-fungsi
lainnya terutama fungsi social learning, akan tetapi fungsi transformasi budaya lebih kepada
tugasnya yang besar sebagai bagian dari bidaya global. Sebagaimana diketahui bahwa
perubahan-perubahan budaya yang disebabkan karena perkembangan telematika menjadi
perhatian utama semua masyarakat di dunia, karena selain dapat dimanfaatkan untuk
pendidikan juga dapat dipergunakan untuk fungsi-fungsi lainnya, seperti politik,
perdagangan, agama, hukum, militer, dan sebagainya. Jadi, tidak dapat dihindari bahwa
komunikasi massa memainkan peran penting dalam proses ini di mana hampir semua
perkembangan telematika mengikut-sertakan proses-proses komunikasi massa terutama
dalam proses transformasi budaya.
e) Hiburan
Fungsi lain dari komunikasi adalah hiburan, bahwa seirama dengan fungsi-fungsi lain,
komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama karena komuniasi
massa menggunakan media massa, adi fungsi-fungsi hiburan yang ada pada media massa
juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa.
Transformasi budaya yang dilaksanakan oleh komunikasi massa mengikut-sertakan fungsi
hiburan ini sebagai bagian penting dalam fungsi komunikasi massa. Hiburan tidak terlepas
dari fungsi media massa itu sendiri dan juga tidak terlepas dari tujuan transformasi budaya.
Dengan demikian, maka fungsi hiburan dari komunikasi massa saling mendukung fungsifungsi lainnya dalam proses komunikasi massa.
berpikir
praktis.
Dampak lainnya yaitu adanya kecenderungan makin meningkatnya pola hidup
konsumerisme. Dengan perkembangan media massa apalagi dengan munculnya media massa
elektronik (media massa modern) sedikit banyak membuat masyarakat senantiasa diliputi
prerasaan tidak puas dan bergaya hidup yang serba instant Gaya hidup seperti ini tanpa sadar
akan membunuh kreatifitas yang ada dalam diri kita dikemudian hari.
Rubrik dari layar TV dan media lainnya yang menyajikan begitu banyak unsur-unsur
kenikmatan dari pagi hingga larut malam membuat menurunnya minat belajar dikalangan
generasi muda. Dari hal tersebut terlihat bahwa budaya dan pola tingkah laku yang sudah
lama tertanam dalam kehidupan masyarakat mulai pudar dan sedikit demi sedikit mulai
diambil perannya oleh media massa dalam menyajikan informasi-informasi yang berasal dari
jaringan nasional maupun dari luar negeri yang terkadang kurang pas dengan budaya kita
sebagai bangsa timur.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Media massa pada umunya merupakan sektor pranata modern, yang sampai batas tertentu
adalah asing untuk negara dan kebudayaan negara ketiga. Untuk memasukkannya diperlukan
baik oleh alih teknologi maupun kemampuan adaptasinya terhadap kebutuhan dunia ketiga
( Tharpe, 1992). Secara umum media massa merupakan sarana penyampaian informasi dari
sumber
informasi
(komunikator)
kepada
penerima
informasi
(komunikan).
Masuknya informasi oleh media massa membawa dampak perubahan sosial dalam kehidupan
masyarakat. Dengan demikian Informasi memiliki kekuatan baik yang membangun dan
merusak ( Wahyudi, 1992). Artinya media massa dalam hal ini berwajah ganda. Informasi
yang sampai kemasyarakat dapat ditanggapi berbeda-beda oleh setiap individu tergantung
pada kepentingannya masing-masing serta tergatung dari kemampuan masyarakat dalam
memanfaatkan
informasi
yang
datang
secara
proporsional.
Dampak yang paling kontras dirasakan dikalangan masyarakat ialah perubahan gaya hidup
dan pola tingkah laku yang menuntut masyarakat bersikap serba instant sehingga
menyebabkan terjadi pergeseran nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat. Media
massa mempengaruhi gaya hidup masyarakat untuk menjadi serupa dengan apa yang
disajikan oleh media. Sadar atau tidak masyarakat pun masuk kedalamnya bahkan menuntut
lebih dari itu. Kehadiran media massa dirasakan lebih berpengaruh terhadap generasi muda
yang
sedang
berada
dalam
tahap
pencarian
jati
diri.
Informasi-informasi yang diterima dari media tersebut mempengaruhi kehidupan sosial
budaya suatu masyarakat baik dalam persepsi sikap serta perilaku hidupnya. Dari pejelasanpenjelasan diatas, secara tersirat kehadiran media massa telah memunculkan suatu budaya
baru yang menginginkan masyarakat dapat menyesuaikan diri terhadap budaya tersebut.
Budaya ini dikenal dengan sebagai budaya populer atau budaya pop (Sugihin, 1991).
Penyesuaian sikap masyarakat terhadap budaya populer ini menyebabkan terjadinya
perubahan sosial dalam seluruh dimensi kehidupan masyarakat dan menuntut masyarakat
untuk beralih dari masyarkat tradisional menuju ke masyarakat dengan pola hidup modern.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Agustriono, et.al. 1996. Dampak Globalisasi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Kehidupan
Sosial Budaya Masyarakat Di Daerah Sumatera Utara. Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan
Mappiare, Syahrir, et.al. 1996. Dampak Globalisasi Informasi Dan Komunikasi Terhadap
Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Pedesaan Di Sulawesi Tengah. Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan
Murniatmo, gatut, et.al. 1997. Dampak Globalisasi Informasi Terhadap Kehidupan Sosial
Budaya Masyarakat Pedesaan Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan: Yogyakarta
Pratikto, Riyono. 1997. Komunikasi Pembangunan Edisi I. Bandung.
Purwasito, Andrik. 1993. Pengaruh TV dan Cara Menyikapinya. Kedaulatan Rakyat: Sabtu, 6
november