20 November 2015, BPBD Kabupaten Bandung Barat melakukan pengumpulan data terkait
bencana longsor di kecamatan tersebut. Data tersebut didapatkan dari Website DIBI (Data
Informasi Bencana Indonesia). Data yang dikumpulkan berupa letak geografis, data
demografi, serta data terkait korban. Sebagai upaya untuk pencegahan dan pengantisipasian
ancaman risiko longsor ulang, tim BPBD berencana melakukan manajemen pra bencana di
daerah terkait. Untuk melakukan manajemen tersebut, BPBD Kabupaten Bandung Barat
berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Dinas perhubungan, Dinas pertanian, Dinas
kesehatan, Dinas Pendidikan, PMI, LSM Tim SATGAS Poltekkes Bandung karena TIM
Satgas Poletekkes Bandung telah memiliki reputasi yang baik dalam bidang penanggulangan
bencana.
*Di telepon
Pembina Satgas
BPBD
Pembina Satgas
kami sudah menerima surat dari BPBD, dan kami pun sudah membalasnya. Kami sangat
antusias untuk ikut terlibt dalam kegiatan mengenai management par bencana tanah longsor
di daerah Cililin.
BPBD
internal bersama pihak yang terlibat dalam acara ini seperti Dinas perhubungan, Dinas
pertanian, Dinas kesehatan, Dinas Pendidikan, PMI, serta LSM. Tempatnya akan di
langsungkan di Gedung BPBD Bandung Barat. Dimohon kehadiran pihak Satgas Poltekkes
Bandung guna kelancaran acara ini.
Pembina Satgas
Terimakasih.
BPBD Kab. Bandung Barat pun telah menjalin kerjasama dengan Tim Satgas
Poltekkes Bandung dalam manajemen pra bencana ini. Untuk mempersiapkan kegiatan
tersebut maka BPBD Kab Bandung Barat, Tim Satgas Poltekkes Bandung dan berbagai
pihak yang terkait untuk melakukan rapat internal sebelum turun ke lapangan.
(Rapat Internal )
BPBD
Satgas
BPBD
terhadap lokasi dengan perbandingan data yang kami dapat dari DIBI kepada Toma ataupun
Toga setempat, Kemungkinan setelah melakukan validasi data, kita akan melakukan
pertemuan dengan Toma dan Toga tersebut.
BPBD
Sebelumnya saya lupa memnyampaikan bahwa saya sudah mengirimkan surat kepada
kepala desa setempat untuk pertemuan ini.
Satgas
BPBD
setempat dan kita mendapatkan hasil bahwa data terbeut memang valid, maka kita akan
melakukan kegiatan sesuai dengan yang di rencanakan. . Lalu kita melakukan kontrak waktu
untuk melakukan penyuluhan dengan masyarakat.
Satgas
pa...?
BPBD
dengan kontrak waktu yang telah disepakati dan setelah itu kita lakukan intervensi bersama
dengan masyarakat untuk membuat terasering, reboisasi, dan membuat 3 resapan. Lalu
kita juga siapkan sarana komunikasi, pos komando, lokasi evakuasi, dan sosialisasi
peraturan / pedoman penanggulangan bencana
Satgas
: baiklah pak kami sangat setuju. Lalu alat yang harus disiapkan untuk
kegiatan ini mungkin berupa alat-alat untuk melakukan proses pembuatan terasering dan
reboisasi itu seperti alat-alat kebun lainnya. Untuk selebihnya alat-alat penunjang teknis
seperti infokus, layar, dan tenda sebagai pendukung dalam proses penyuluhan nanti..
BPBD
setempat. Serta untuk reboisasi nanti kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhutanan
untuk pengadaan pohon yang akan ditanam nanti
Satgas
BPBD
berencana untuk melakukan manajemen pra bencana. Dimana kegiatan ini betujuan untuk
mencegah, mangantisipasi dan mengurangi resiko apabila terjadi bencan longsor lagi.
Bagaimana Pak..?
Kades
: Oh iya silahkan..
BPBD : Sebelumnya kami telah mengumpulkan data-data terkait daerah disini yaitu berupa
data demografi, dan geografis daerah. Namun kami perlu melakukan validasi data
sebelumnya dengan data yang dimiliki oleh bapak..
Kades
: Ok baik..
BPBD
*Terjadi validasi data, berupa keadaan geologi desa tersebut mempunyai bentuk
wilayah berupa datar sampai berombak 85%, berombak sampai berbukit 15 %, dan
wilayahnya berada pada ketinggian 600-700 meter diatas permukaan laut dan kemiringan
lahan 10-30%.Di desa tersebut terdapat 100 rumah yang dihuni oleh 650 jiwa penduduk
dimana terdiri dari 275 perempuan, 235 laki-laki, 95 lansia dan 45 anak serta balita.Rata-rata
penduduk yang menghuni daerah tersebut bekerja sebagai petani di sawah, berternak sapi
perah dan sisanya ada yang berkebun juga sebagian kecil ada bekerja di luar kota.
Menurut kepala desa setempat longsor tersebut hampir merusak seluruh permukiman
warga, 25 rumah rusak sedang dan 85 rumah hampir rata dengan tanah. Warga yang
mengungsi ada 458 jiwa, terdiri dari 209 laki-laki, 168 perempuan, 48 orang lansia dan
sisanya 33 orang terdiri dari anak dan balita.Selain itu 97 orang dinyatakan meninggal dunia
dan 95 orang dinyatakan hilang.
Kemudian tim menyampaikan data dan permasalahan itu kepada Kepala Desa. Dan
mendiskusikan solusi untuk mengatasinya. Kemudian mereka membuat kontrak dengan
Kepala Desa untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat desa.
Akhirnya, tersusunlah peraturan yang telah dibuat bersama dengan dan telah
disepakati.
*Kades menyampaikan kepada masyarakat desa bahwa akan ada penyuluhan dari
BPBD dan Tim Satgas Poltekkes Bandung untuk mencegah, mengantisipasi dan mengurangi
resiko apabila terjadi longsor lagi.
Kades