Anda di halaman 1dari 6

1.

Menuntut Ilmu memduduki peranan yang vital dalam kontek beragama

islam karena islam mewajibkan pemeluknya agar menjadi orang yang berilmu,
berpengetahuan, mengetahui segala kemashlahatan dan jalan kemanfaatan,
menyelami hakikat alam, dapat meninjau dan menganalisa segala pengalaman
yang didapati oleh umat yang lalu, baik yang berhubungan dangan 'aqaid dan
ibadat, baik yang berhubungan dengan soal-soal keduniaan dan segala kebutuhan
hidup. Bahwa dengan ilmu manusia akan mendapatkan kebahagiaan didunia
maupun diakherat. Orang yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu sama
dengan orang yang sedang menempuh perjalanan menuju surga. Hal ini
merupakan kemuliaan yang diberikan Allah kepada orang yang mencari ilmu.
Allah memberikan keuatamaan kepada para pencari ilmu melebihi
keutamaan yang diberikan kepada para ahli ibadah, ibarat cahaya bulan purnama
yang mampu mengalahkan cahaya seluruh bintang. Dilihat dari segi ibadat,
sungguh menuntut ilmu itu sangat tinggi nilai dan pahalanya.
Nabi Muhammad SAW bersabda ; Artinya : "Sungguh sekiranya engkau
melangkahkan kakinya di waktu pagi (maupun petang), kemudian mempelajari
satu ayat dari Kitab Allah (Al-Quran), maka pahalanya lebih baik daripada ibadat
satu tahun.
Kedudukan ilmu dalam islam ialah ilmu menempati kedudukan yang sangat
penting dalam agama islam, hal ini terlihat dari banyakny ayat al-quran dan hadis
Rasullullah yang memandang orang berilmu dalam posis yang tinggi dan mulia
serta memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu. Salah satu ciri
yang membedakan Islam dengan yang lainnya adlah penekanannnya terhadap
masalah ilmu, al-quran dan Al-Sunnah mengajak kaum muslimin umtuk mencari
dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan orang-orang yang
berpengetahuan pada derajat tinggi.

Allah S.W.T berfirman dalam al-quran surat al-Mujadilah ayat 11 yang


artinya :


Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:
Berlapang-lapanglah dalam majlis. maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu. maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. al-Mujadilah: 11)
Ayat ini menunjukkan bahwa orang yag beriman dan berilmu aka
mendapatkan kedudukan yang tinggi. Keimanan yang dimiliki seseorang akan
menjadi pendorong untuk menuntut ilmu dan ilmu yang dimiliki seseorang akan
membuat dia sadar betapa kecilnya manusia dihadapan Allah, sehingga akan
tumbuh rasa kepada Allah bila melakukan hal hal yang dilarangnya, hal ini sejalan
dengan firman Allah :

Sesungguhnya hanyalah para ulama yang memiliki khasyyah kepada Allah.


(QS. Fathir: 28)
Hukum memuntut ilmu ada dua :
a. Farduain
Farduain adalah suatu pekerjaan atau kewajibankan yang dibebankan
kepada setiap umat islam yang baligh dan berakal sehat. Jika ditinggalkan
maka mendapat dosa. Al Ghazali menjelaskan bahawa Ilmu farduain.
Ilmu tentang cara amal perbuatan yang wajib, maka orang yang
mengetahui ilmu farduain
Contoh dari hukum farduain ini sendiri ialah menuntut ilmu yang
berkaitan tentang sholat, puasa,zakat,dan haji.
b. Fardu Kifayah

Fardu Kiafayah ialah suatu pekerjaan atau tugas yang dibebankan kepada
orang banyak, apabila ada salah satu dari orang banyak tersebut ada yag
mengerjakannya yang lain gugurlah untuk mengerjakannya.
Contoh ilmu fardu kifayah antara lain ilmu kedokteran,ilmu berhitung
untuk jual beli, ilmu pertanian, yang pada asarnya ilmu ilmu yang dapat
membantu dan penting bagi usaha untuk menegakkan urusan dunia

2.

Prinsip ajaran islam yang pertama ialah aqidah. Aqidah adalah ikatan atau

kepercayaan yang kokoh. Jadi aqidah adalah kepercayaan yang kokoh yang
meresap kedalam hati dengan penuh keyakinan tidak bercmpur syak dan ragu dan
memberi pengaruh bagi pandangan hidup tingkah laku perbuatan sehari hari
(Yusuf Qardlowi,1977.Iman dan Kehidupan.Jakarta.Bulan Bintang.25)
Rasullallah bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori.
Artinya: Akan ada segolongan dari ummatku yang tetap atas kebenaran, sampai
hari kiamat dan mereka tetap atas kebenaran itu. (Hadis Sahih Riwayat Bukhari,
lihat Fathul Bari juz XVII, 56)
Hadis tersebut menjelaskan umat islam yang mempraktikan ajaran islam
tidak sesuai dengan tuntunan rasulallah maka yang demikianlah bukan termasuk
umat Muhammad S.A.W.
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah:285

Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan): Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang

lain) dari rasul rasul-Nya, dan mereka mengatakan: Kami dengar dan kami
taat. (Mereka berdoa): Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah
tempat kembali.
Ruang Lingkup pembahasan aqidah meliputi:
1. Ilahiyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
ilah (Tuhan, Allah), seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat
Allah,perbuatan-perbuatan (afal) Allah dan sebagainya.
2. Nubuwat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
nabi dan Rasul, termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah, mukjizat,
karamat dan sebagainya.
3. Ruhaniyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
alam metafisik seperyi Malaikat, Jin, Iblis, Setan, Roh dan lain sebaginya.
4. Samiyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui
lewat sama, yaitu dalil naqli berupa al-quran dan as-sunnah, seperti alam
barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga, neraka dan sebaginya.
Prinsip ajaran islam yang kedua adalah syariah. Syariah secara bahasa
mempunyai pengertian sumber mata air (syaraatil ibilu) telah datang unta itu
untuk meminumnya. Syariah juga memiliki pengertian jalan yang terang,jelas
dan luas sebagaimana firman Allah surat Al-Jaatsiyah:18

Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan
(agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orangorang yang tidak mengetahui.

Ayat ini terdapat istilah yang kemudian diterjemahkan oleh ahli


hukum islam menjadi hukum-hukum yang diciptakan Allah untuk semua
hambanya yang sehat dan sempurna akalnya dengan tujuan agar semuahambanya
mendapatkan kebahagiaan didunia maupun diakhirat. Dengan demikian maka
hukum slam adalah kumpulan hukum-hukum allah, peraturan peraturan,
perbuatan-perbuatan yang diciptakan Allah buat hambanya.
Para ulama membagi hukum-hukum tersebut adalah :
a. Perintah atau hukum Allah yang bersifat keras,diklasifikasi menjadi
b.
c.
d.
e.

hukum wajib atau fardhu


Perintah atau hukum yang bercorak lunak,disebut sunnah
Larangan yang keras disebut haram
Larangan yang lunak disebut makruh
Netral disebut mubah

Prinsip ajaran islam yang ketiga adalah akhlaq. Akhlaq sering diterjemahkan
sebagai kode etik, karakter,perangai. Akhlaq dalam islamadalah esensi ajaran
islam yang bersifat fisik dan bathin sebagai penyempurna totalitas manusia.Yang
memberikan perbedaan dengan mahkluk Allah yang lain.Karena itu seakan-akan
Allah mengutus Muhammad sebagai nabi dan rasul hanyalah membengkal etika
manusia dari keserakahan,kebejatan,kebinatangan seperti sabdanya:

Hubungan Aqidah, Syariah dan Akhlak, ketiganya merupakan 3 pokok


ajaran Islam. Ketiganya harus selalu bersamaan dengan aqidah berjalan di depan.
Aqidah, syariah dan akhlak dalam Al-Quran disebut iman dan amal saleh. Iman
menunjukkan makna aqidah, sedangkan amal saleh menunjukkan pengertian

syariah dan akhlak. Istilahnya akhlaq dan syariah mencantol pada aqidah. Adapun
filosofi lain, aqidah, syariah, dan akhlak bagaikan suatu pohon, di mana aqidah
merupakan akar, syariah merupakan batang dan akhlak adalah dedaunan. Syariah
dan akhlak akan tumbang tanpa adanya aqidah yang mengakarinya. Aqidah
mendasari hukum, hukum tanpa akhlak menjadi kezaliman.
3.

Anda mungkin juga menyukai