Heuangan Negara
K
Keuangan Negara
&
Pengelolaannya
Kelompok 8 :
Valdhe Karundeng, Susanti Assa, Stilie Rangian,
Syutriska Palar, Triyusfin Salemburung
PENDAHULUAN
untuk
meningkatkanj
efisiensi
dan
efektifitas
PEMBAHASAN
5) Penerimaan negara
6) Pengeluaran daerah
7) Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak
lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain
yang dapat di nilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan
pada perusahaan negara/perusahaan negara.
8) Kekayaan pihak lain yang dkuasai oleh pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintah dan atau kepentingan umum.
9) Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang
diberikan pemerintah.
Bidang pegelolaan keuangan negara yang demikian luas dapat dikelompokkan
dalam sub bidang pengelolaan fiskal, sub bidang pengelolaan moneter dan sub
bidang penglolaan kekayaan negera yang dipisahkan.
Dalam
rangka
mendukung
terwujudnya
good
governance
dalam
Hak-hak negara dalam hal ini adalah segala hak atau usaha yang dilakukan
oleh pemerintah dalam rangka mengisi kas negara. Hak-hak itu antara lain
meliputi :
a) Hak Mencetak Uang
Pelaksanaan hak ini, sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang
Pokok Perbankan, diselanggarakan oleh Bank Indonesia, yang dalam
hal ini bertindak selaku Bank Sentral. Sedang proses pencetakan
uangnya dilaksanakan oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang
Republik Indonesia (Perum Peruri).
b) Hak Mengadakan Pinjaman
Hak pemeritah untuk mengadakan pinjaman ini meliputi baik pinjaman
dalam negeri maupun pinjaman luar negeri. Pinjaman dalam negeri
dalam hal ini dapat dibedakan atas pinjaman jangka panjang dan
pinjaman jangka pendek.
c) Hak Menarik Pajak
Penyelenggaraan negara tidak bisa dipisahkan dari penarika pajak.
Sehubngan dengan itu, pajak adalah sumber penerimaan negara yang
paling penting
d) Hak Menarik Iuran dan Pungutan
Berbeda dengan pajak, yang tidak memiliki hubungan lagsung dengan
barang atau jasa yang diterima masyarakat dari pemerintah, hak
pemerintah menarik iuran dan pungutan ini memiliki kaitan langsung
dengan barang atau jasa yang diberikan pemerintah kepada
Kewajiban Negara
Kewajiban-kewajiban negara, dalam garis besarnya, dapat dkelompokan
atas dua bentuk kewajiban sebagai berikut (a) Kewajiban menyelengarakan
tugas-tugas negara dan (b) kewajiban membayar tagihan-tagihan yang datang
dari pihak ke tiga. Kewajiban menyelengarakan tugas-tugas negara,secara
yuridis,sepenuhnya
didasarkan
atas
amanat
yang
terkandung
dalam
kewajiban-kewajiban negara dalam hubungnya dengan penyelengaraan tugastugas negara,meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah
indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
c. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
adalah
negara
komponen
yang
keuangan
pengelolaannya
negara
yang
melayani
kepentingan
umum,
namun
juga
perusahaan
perseroan
Negara
(persero)
adalah
a) allocation branch
b) distribution branch
c) stabilization branch
4. fungsi negara menurut John Stuart Mill
a) necessary function of government
b) optional function of government
5. fungsi negara menurut UUD 1945, yaitu:
a) melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah
indonesia
b) memajukan kesejahteraan umum
c) mencerdaskan kehidupan bangsa
d)
ikut
melaksanakan
ketertiban
dunia
berdasarkan
kemerdekaan,
2.
3.
penyelenggaraan
tugas
pemerintah
daerah
dan/atau
kepentingan umum.
Lebih lanjut Pengelolaan keuangan daerah yang dimaksud disini
meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
atau
satuan
kerja
untuk
perwujudan
kewajiban
mempertanggungjawabkan
keseimbangan
distribusi
kewenangan
dan
PENUTUP
Sistem informasi Keuangan secara nasional adalah sarana bagi
pemerintah untuk mengolah, menyajikan dan mempublikasikan informasi dan
laporan pengelolaan keuangan baik di daerah maupun di pusat sebagai sarana
penunjang tercapainya tata pemerintahan yang baik melalui transparansi dan
akuntabilitas.
Pengelolaan yang efektif dan tetap sasaran menjadi kunci utama
keberhasilan pemerintah dalam menyajikan keuangan bagi masyarakat agar
kepercayaan masyarakat terhadap transparansi dan akuntabilitas pemerintah
bisa bertahan lama.
Untuk itu bagi pemerintah, dalam pengelolaan keuangan haruslah
transparan kepada publik agar rakyat juga tahu bahwa dalam pengelolaan
keuangan, bukan untuk kepentingan pemerintah saja yang dipenuhi,
kepentingan rakyat juga harus ditingkatkan, bukan malah melorot.
REFERENSI
Hapsoro
Dody,
2001,
AKUNTANSI
PEMERINTAHAN.
Gunadarma, Yogyakarta.
UU No. 17 Tahun 2003. Tentang Keuangan Negara.
www.google.com
Penerbit