Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

I.

Pengertian Evolusi
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat
terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga
proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang
menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada
keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu
populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan
mempunyai sifat-sifat yang baru.
Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen
akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies.
Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang
baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat
meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika
perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau
langka dalam suatu populasi.

PEMBAHASAN
I. Pencetus Teori Evolusi
I.1 Teori Darwin
Charles Darwin adalah seorang naturalis berkebangsaan
Inggris. Ia berkelana mengelilingi dunia menggunakan kapal
HMS Beagle. Pada tahun 1835 rombongan kapal ini mendarat
di sebuah pulau yang bernama Galapagos. Pada saat di sana
Darwin menemukan adanya burung-burung dari famili
Fringilidae yang memiliki paruh dengan bentuk yang beraneka
ragam. Variasi yang dimiliki burung tersebut ternyata tidak
hanya terlihat pada bentuk paruhnya saja tetapi juga dari jenis
makanannya
Setelah melakukan penelitiannya di pulau Galapagos
Darwin mengemukakan teorinya mengenai evolusi. Pokok
utama dari teori Darwin tersebut adalah sebagai berikut.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu organisme
disebabkan oleh seleksi alami (natural selection).
Survival of the fittest, artinya siapa yang paling kuat dia
akan bertahan. Darwin mengemukakan bahwa individu

yang kuat akan bertahan dan mewariskan sifat ke generasi


berikutnya.
struggle for existance, artinya berjuang keras untuk
bertahan hidup. Individu yang tidak dapat bertahan akan
mati dan terjadi kepunahan, sedangkan yang bertahan
akan melanjutkan hidupnya dan bereproduksi.
Selain itu, dengan ketiga pokok teorinya tersebut Dawin
menggambarkan dalam fenomena leher jerapah. Menurut
Darwin pada zaman dahulu kala ada populasi jerapah leher
panjang dan jerapah leher pendek . Namun, terjadi seleksi
alam dalam hal mendapatkan makanan, sehingga jerapah
leher pendek mati. Pada akhirnya yang bertahan hidup
sampai saat ini yaitu jerapah leher panjang.

I.2 Teori Lamarck

Jean Baktiste de Lamarck adalah seorang ahli dalam hal studi


pertandingan dan evolusi. Lamarck mengemukakan teori bahwa
perkembangan struktur suatu organisme berhubungan dengan
perubahan lingkungannya. Teori lamarck kemudian dikenal
dengan use dan disuse. Dalam pandangan Lamarck, evolusi
terjadi karena adanya organ yang dipakai dan tidak dipakai.
Secara sederhana, Lamarck mencontohkan bahwa evolusi leher
jerapah yang panjang disebabkan tingginya pohon yang menjadi
sumber makanan jerapah. Teori Lamarck ini sekaligus menentang
teori Darwin. Jerapah harus terus menerus menjulurkan lehernya

untuk menggapai makanan. Oleh karena itu, jerapah memiliki


leher yang panjang. Kemudian, struktur leher panjang ini
diturunkan pada generasi selanjutnya hingga kini.
I.2.1 Perdebatan Teori Darwin dan Teori Lamarck
Lamarck mengemukakan bahwa jerapah berleher panjang
karena kebiasan menjulurkan lehernya terus menerus untuk
mencari makanan di pohon yang tinggi. Darwin membantahnya
dengan mengemukakan bahwa jerapah yang berleher panjang
dan jerapah yang berleher pendek sudah ada sebelumnya. Seleksi
alam menyebabkan jerapah pendek punah dan menyisakan
jerapah yang berleher panjang.

I.3

Teori Weismann
August Weismann adalah seorang ahli biologi berkebangsaan

Jerman. Dalam teorinya di nyatakan bahwa evolusi terjadi karena


adanya

seleksi

alam

terhadap

faktor

genetis.

Weismann

menumbangkan teori Lamarck dengan memotong ekor tikus beberapa


generasi. Menurut teori Lamarck, hal tersebut akan menyebabkan
timbulnya jenis tikus yang tidak berekor. Namun, hasil percobaan
Weismann menjukan bahwa sampai generasi terakhir ekor tikus tetap
sama panjang.

II.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Evolusi

Ada tiga faktor utama yang mendorong evolusi dalam suatu


populasi:
1) Genetik variasi antara individu.
2) Seleksi alam.
3) Rekombinasi seksual.

II.1 Genetik Variasi antara Individu


Ada sejumlah besar variasi gen dalam suatu populasi.
Variasi genetik muncul dari mutasi acak pada DNA urutan.
Mutasi acak terjadi saat replikasi DNA.

Mutasi ini dapat

menyebabkan nukleotida dasar yang akan dimasukkan, dihapus


atau diganti dalam urutan DNA. Faktor-faktor di lingkungan
kita, seperti sinar UV, radiasi dan beberapa bahan kimia, dapat
meningkatkan jumlah mutasi acak.
Mutasi pada DNA suatu gen coding untuk suatu protein
dapat menyebabkan perubahan dalam asam amino urutan
protein. Protein yang dihasilkan mungkin fungsi berbeda.
Sebuah mutasi dalam DNA pengkodean gen suatu enzim
dapat membuat lebih baik atau lebih buruk di catalysing reaksi.
Sebagai enzim bertanggung jawab untuk reaksi kimia dalam sel,
hal ini akan mempengaruhi sel fungsi.

II.2 Seleksi Alam


Semua populasi menanggapi perubahan lingkungan mereka.
Individu akan merespon dengan cara yang berbeda tergantung
pada gen mereka. Orang-orang yang gen yang paling cocok

untuk lingkungan lebih cenderung untuk bertahan hidup dan


meneruskan gen mereka kepada generasi berikutnya. Ini adalah
seleksi alam. Secara bertahap, gen yang menguntungkan akan
mulai mendominasi pada populasi dan gen yang kurang
menguntungkan akan menurun.

II.3 Rekombinasi Seksual

Selama rekombinasi seksual, gen dari setiap orangtua


direkombinasi dan beringsut untuk menghasilkan kombinasi
baru pada keturunannya.
Rekombinasi

seksual

memiliki

tiga

langkah

meningkatkan variasi genetik dalam suatu populasi:


1) Menyeberang
2) Independen berbagai
3) Pemupukan.

KESIMPULAN

yang

1) Teori Darwin mengemukakan bahwa makhluk hidup mengalami


evolusi melalui mekanisme seleksi alam.
2) Teori Lamarck bahwa perkembangan struktur suatu organisme
berhubungan dengan perubahan lingkungannya. Teori lamarck
kemudian dikenal dengan use dan disuse.
3) Teori Weismann pada intin ya sama dengan teori evolusi yang
dikemukakan oleh Darwin.
4) Faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi yaitu :
Genetik variasi antara individu
Seleksi alam
Rekombinasi seksual.

Anda mungkin juga menyukai