Leadership
KELOMPOK 5
Diana Setiawati
(10)
Harfit Dimas Yogi Irianto (20)
Hiba Rahmad Budiman
(22)
Kms Muhammad Ardi Fikri (26)
Krestianto Aji Saputro
(27)
Peter Alexandro Hutagalung (30)
Transformational Leadership
Transformational leaders menciptakan hal
baru dengan mengubah dasar politik dan
sistem budaya. (tichy, Ulrich, 1984), berbeda
dengan transactional managers yang
membuat penyesuaian terhadap misi
organisasi, struktur dan sumber daya
manusia.
Transformational leadership mencapai hal ini
dengan menantang dan mengubah emosi
individu, nilai-nilai, etika, standard dan tujuan
jangka panjang melalui proses kepemimpinan
kharismatik dan visioner (Northouse,2007)
Perbedaan Transformasional vs
Transactional Leadership
Teori mengenai Transformational leadership pertama
dimunculkan oleh Downton (1973), namun tidak
begitu diperhatikan hingga diterbitkannya teori
kepemimpinan oleh James Burn (1978)
Burn menuliskan bahwa sebagian besar model dan
praktek kepemimpinan berdasarkan proses
transactional yang berfokus pada pertukaran antara
pemimpin dan bawahan, seperti promosi atas
pekerjaan yang hebat atau hukuman bagi yang
telat.
Lain halnya dengan transformational leaders,
dimana terjadi perikatan antara pemimpin dan
bawahan untuk menciptakan hubungan yang
meningkatkan motivasi dan moralitas bukan hanya
bawahan tapi juga atasan tersebut.
Leadership Continuum
Pada tahun 1985, Bass mengembangkan model
transformational dan transactional dimana kedua
hal tersebut merupakan serangkaian kesatuan,
bukan 2 hal yang terpisah.
Sebagai tambahan, konsep Leissez-Faire juga
termasuk dalam rangkaian kesatuan tersebut.
Transformational Leadership
Description
Process - Transformational Leadership adalah
proses yang merubah dan mentransformasikan
individu
Influence - Transformational Leadership melibatkan
bentuk yang luar biasa dari pengaruh yang
menggerakkan pengikut untuk untuk mencapai lebih
dari apa yang diharapkan
Core elements - Transformational Leadership
berkaitan dengan emotions, values, ethics,
standards, dan tujuan jangka panjang
Encompassing approach Transformational
Leadership menggambarkan berbagai pengaruh
kepemimpinan dimana pemimpin dan pengikut
terikat bersama dalam proses trasnformasi
Pemimpin memperhatikan
kebutuhan dan motif dari
pengikutnya dan mencoba untuk
membantu pengikutnya
mencapai potensi mereka
TRANSFORMATIONAL
Development of Thinking on
Leadership in the 20th Century (1)
Transformational Leadership
Factors The 4 Is
1. Idealized Influence
- Bertindak sebagai role model yang kuat
- Standar moral dan etika yang tinggi
- Membuat orang lain ingin mengikuti visi pemimpin
2. Inspirational Motivation
- Mengkomunikasikan ekspektasi yang tinggi
- Menginspirasi pengikut untuk berkomitmen dan terlibat dalam
visi bersama
- Menggunakan symbols & emotional appeals untuk
memfokuskan anggota dalam mencapai lebih dari kepentingan
pribadi
4. Individualized Consideration
- Mendengarkan kebutuhan pengikut
- Bertindak sebagai pelatih untuk membantu pengikut
mengaktualisasikan diri
- Membantu pengikut tumbuh melalui tantangan pribadi
Transformational Leadership
Focus of Transformational
Leaders
Overall Scope
memberdayakan dan
membina pengikut
menstimulasi perubahan
dengan menjadi role
model yang kuat bagi
pengikut
menciptakan visi
Membutuhkan pemimpin
untuk menjadi social
architects
Membangun
kepercayaan dan
Menjelaskan bagaimana
pemimpin dapat
menginisiasi,
mengembangkan, dan
melaksanakan
perubahan signifikan
dalam organisasi
Transformational Leadership
Fundamental Features
Group-Focused
Transformational
Leadership
Behaviour
Group
Identification
Group
Performance&
Collective Effiacy
Leader
Identification
Individual
Performance &
Psychological
Empowerment
Individual-
Individual Level
Focused
Transformational
Leadership
Behaviour
Transformational Leadership
(Lale Gumusluoglu & Arzu Ilsev-2009)
Capitalist Entrepreneur
1. Charistmatic/ Hero
(Transformer)
An individual personality set
apart form ordinary people
and endowed with
supernatural, superhaman
powers, and heroic
Charismatic leadership
qualities. In short part Hero,
and part
Superman/ Superwoman.
2. Bureaucratic
(Transactional)
Bureaucracy is "the exercise of
control on the basis of
knowledge: (p. 339). It is the
stuff of rational legal
hierarchical power, the
Bureaucratic leader.
3. Traditional (Feudal/
Prince)
Traditional is an arbitrary
exercise of Sultan power
bound to loyalty, favoritism,
and politics. It is stuff of
III.
IV.
V.
dalam 3 domain
kepemimpinan
Tidak ada satupun
dari five task of
leading
yang
terlewat (inspire,
focus,
enable,
reinforce, learn)
sangat terbuka
atas
kreatifitas
dan inovasi (wang
& Howell, 2012)
Tidak
selalu
dibutuhkan dalam
semua kondisi (?)
TFL
(gaya)
kepemimpinan
sempurna (?)
Additive Effect of
Transformational Leadership
Transformational Leadership
Approach
Strengths
Criticisms
Summary
Strengths
Broadly researched. Telah banyak dilakukan riset
terhadap TL, termasuk riset-riset kualitatif terhadap CEO
CEO populer di perusahaan-perusahaan besar
Intuitive appeal. Orang- orang tertarik pada TL karena
dianggap masuk akal bagi mereka
Process-focused. TL menerjemahkan kepemimpinan
sebagai sebuah proses yang muncul antara pengikut dan
pemimipin
Expansive leadership view. TL membuka pandangan
yang luas tentang kepemimpinan, yang mendukung
model kepemimpinan lain
Emphasizes follower. TL memberikan penekanan pada
kebutuhan, nilai dan moral pengikut.
Effectiveness. Bukti menunjukan bahwa TL adalah
bentuk kepemipinan yang efektif.
Criticisms
Tidak memiliki kejelasan conceptual
Dimensinya tidak dibatasi dengan jelas
Parameter TL tumpang tindih dengan konsep
kepemimpinan yang mirip
Measurement-nya dipertanyakan
Validitas MLQ tidak sepenuhnya ada
Beberapa faktor TL tidak unik khusus untuk
model TL
Simpulan
Menyediakan cara umum berpikir tentang
kepemimpinan yang menekankan cita-cita,
inspirasi, inovasi, dan kekhawatiran individu
Dapat diajarkan kepada individu pada semua
tingkatan organisasi
Mampu memberikan dampak positif kinerja
perusahaan
Dapat digunakan sebagai alat bantu dalam
perekrutan, seleksi, promosi, dan
pengembangan pelatihan
Dapat digunakan untuk meningkatkan
pengembangan tim, kelompok pengambilan
keputusan, inisiatif kualitas, dan reorganisasi