Anda di halaman 1dari 13

40

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

1.1 UMUM
Meningkatnya perkembangan kegiatan sosial dan ekonomi di
Kabupaten Indragiri Hilir, menjadikan aspek prasarana dan sarana
(infrastructure) wilayah merupakan hal yang sangat penting, mengingat
suatu wilayah tidak akan berkembang bila tidak didukung dengan sistem
prasarana dan sarana yang memadai. Secara umum, sistem prasarana
dan sarana dalam suatu wilayah, akan terdiri atas ruang dan bangunan
(space) dan jaringan (network) dengan bentuk sebagai berikut:
Yang berbentuk ruang dan bangunan (space)
Perlindungan, contoh : Perumahan
Pelayanan umum, contoh : Balai Pengobatan, Rumah Sakit,
Pemadam Kebakaran, dan lain-lain
Sistem pengolahan air
Kebudayaan, contoh : Sekolah, Museum, Perpustakaan, Pasar,
dan lain-lain
Yang berbentuk jaringan (network)
Sistem pengangkutan, contoh : jaringan jalan
Utilitas umum, contoh : jaringan air minum, drainase, listrik, dan
lain-lain
Sistem pengairan, contoh : saluran irigasi
Sistem komunikasi, contoh : jaringan telepon
Pengelolaan lingkungan dalam perencanaan sistem penyediaan
air bersih dapat diartikan sebagai usaha secara sadar untuk memelihara
dan atau memperbaiki mutu air agar kebutuhan dasar akan air minum
dapat terpenuhi dengan baik sesuai standar mutu air minum.
Pengelolaan lingkungan untuk sistem penyediaan air minum harus
bersifat dinamis karena persepsi manusia untuk kebutuhan air minum
berbeda-beda dan cenderung akan berubah dari waktu ke waktu.
Dengan demikian, kita berusaha untuk tidak menutup pilihan masyarakat
untuk mendapatkan kebutuhan dasarnya tersebut.

Manusia mempunyai daya adaptasi yang besar baik secara


hayati maupun kultural, misalnya bila keadaan memaksa manusia dapat
menyesuaikan diri pada penggunaan air yang tercemar. Ia membentuk
daya tahan terhadap penyakit dalam tubuhnya dan karena kebiasaan
menekan rasa jijik terhadap air yang tercemar tersebut, air minum tidak
lagi dirasakan sebagai kebutuhan dasar oleh kelompok manusia
tersebut.
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi Dua File)

41

Adaptasi yang demikian tersebut, walaupun mempunyai nilai


dalam mempertahankan kelangsungan hidup haruslah dianggap sebagai
mal-adaptasi atau penyesuaian diri yang tidak sehat. Mal - adaptasi tidak
dapat diterima dalam pengelolaan sistem penyediaan air minum, sebab
hidup dengan air tercemar harus dianggap sebagai faktor yang tidak
manusiawi. Kelenturan dalam pengelolaan sistem penyediaan air minum
harus tidak memberi rekomendasi pada mal-adaptasi.
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum di
Kabupaten Indragiri Hilir dalam bentuk public utility, secara dini perlu
dilakukan untuk dapat memberikan arahan dan petunjuk dalam
perencanaan dan pembangunan sistem air minum. Karena sifatnya dini,
maka kemungkinan terjadinya konflik antara lingkungan dengan
pembangunan dapat dikurangi atau dihindari dengan mencarikan
pemecahan secara dini.

1.2 LATAR BELAKANG KEGIATAN


Keberadaan air di muka bumi, apakah itu yang berada di sungai,
danau, laut atau yang tersimpan sebagai air tanah merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dan saling bergerak kontinyu membentuk suatu
siklus yang dikenal dengan istilah siklus hidrologi. Pengunaan air akan
berbeda dari satu wilayah dengan wilayah lainnya, tergantung dari
cuaca, ciri-ciri masalah lingkungan hidup, jumlah penduduk, kondisi
sosial ekonomi, jenis industri yang ada di wilayah tersebut serta faktorfaktor lainnya.
Perkembangan suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh
tersedianya sistem prasarana dan sarana yang menunjang untuk segala
aktifitasnya, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Apabila sistem
prasarana dan sarana yang ada tidak cukup memadai maka
perkembangan wilayah tersebut akan terhambat. Sistem prasarana dan
sarana air minum merupakan salah satu hal yang paling penting
diperlukan untuk menunjang perkembangan suatu wilayah. Dari segi
kuantitas, sistem penyediaan air minum harus mampu melayani seluruh
penduduk yang ada di wilayah tersebut terutama pada saat jam
puncak, dan aliran air harus bisa melayani penduduk secara terus
menerus (continued). Sedangkan dari segi kualitas air yang di
distribusikan kepada penduduk harus memenuhi standar yang telah
ditetapkan oleh pemerintah baik dari aspek fisik, kimia maupun
mikrobiologi.
Unsur-unsur yang membentuk suatu sistem penyediaan air modern,
akan meliputi:
Sumber-sumber penyediaan (sumber air baku).
Sarana penampungan.
Sarana penyaluran ke instalasi pengolahan.
Sarana pengolahan.
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha(dengan Prakualifikasi Dua File)

42

Sarana distribusi.
Dalam perencanaan sarana penyediaan air bagi masyarakat,
jumlah dan mutu air merupakan hal yang paling penting. Gambar 1.1
mengilustrasikan tentang hubungan antara unsur-unsur fungsional dari
suatu sistem penyediaan air minum.
Dalam gambar 1.1, tidak setiap unsur fungsional tersebut akan
masuk dalam perencanaan sistem penyediaan air minum. Sebagai
contoh, apabila kita memanfaatkan air tanah (ground water) sebagai
sumber air baku, maka pada perencanaan sistem penyediaan air minum
tidak memerlukan unsur
penampungan dan
penyaluran. Sedangkan
apabila kita memanfaatkan
air permukaan (surface
water) sebagai sumber air
baku, maka unsur
penampungan dan
penyaluran sangat
diperlukan dalam
perencanaan.
Seperti telah diulas
sebelumnya, bahwa air
minum merupakan salah
satu kebutuhan pokok dan
merupakan barang yang
diklasifikasikan sebagai merit
good, dimana keberadaanya
merupakan suatu kebutuhan,
Gambar 1.1
baik dimusim kemarau
Kaitan
Hubungan
Unsur-unsur Fungsional
maupun dimusim hujan.
dari
Dibeberapa tempat, baik
Sistem Penyediaan Air Bersih
diperkotaan maupun
diperdesaan, pemenuhan
kebutuhan air minum merupakan masalah yang tidak mudah
penyelesaiannya. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan sumber air
yang terbatas dan kebutuhan biaya serta teknologi pengolahan sebelum
air yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai kebutuhan
relatif mahal.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan air untuk masyarakat,
khususnya di Kabupaten Indragiri Hilir, maka harus dilakukan kajian
yang bersifat terus menerus dan menyeluruh agar permasalahan
kekurangan air tidak terjadi lagi dimasa yang akan datang. Salah satu
kajian tersebut diantaranya adalah dengan mengkaji potensi-potensi
sumber air yang dapat dijadikan sebagai air minum, atau air minum
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha(dengan Prakualifikasi Dua File)

43

baik air permukaan, air tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air di
sejumlah daerah yang terdapat dalam wilayah Kabupaten Indragiri Hilir.
Permasalahan lain yang sering timbul dalam penanganan air
minum adalah keterbatasan sumber daya, khususnya masalah
pembiayaan/keuangan. Untuk menghasilkan air dengan kualitas yang
layak, dan menghantarkannya kepada konsumen maka tidak sedikit
biaya yang harus dikeluarkan untuk konstruksi intake, Sistem transmisi,
pengolahan dan distribusi, juga untuk operasional dan perawatan,
apalagi jika air baku yang digunakan adalah air permukaan. Masalah
pembiayaan ini harus mendapat perhatian demi menjaga
kesinambungan sistem penyediaan air minum tersebut.
Pengelolaan yang baik, berawal dari perencanaan yang baik,
secara teknis, keuangan, kelembagaan, dan sosial budaya. Untuk itu
perlu dilakukan perencanaan dasar dan pedoman yang selanjutnya
disusun dalam bentuk Rencana Induk Air Minum di Kabupaten Indragiri
Hilir dengan harapan dapat menghasilkan butir-butir penting dalam
pengelolaan air minum di Kabupaten Indragiri Hlir.

1.3

MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


MDG merupakan kesepakatan global yang ditandatangani oleh
189 negara (termasuk Indonesia) pada September 2000 untuk
menjamin hak-hak dasar manusia. MDG berisi 8 sasaran, 18 target dan
48 indikator. Salah satu sasaran (sasaran ke-7C) dan target (target ke
10) adalah untuk peningkatan akses air minum dan sanitasi. Target
yang ingin dicapai pada tahun 2015 adalah proporsi penduduk yang
tidak memiliki akses pada air minum yang aman dan fasilitas sanitasi
yang layak sudah harus berkurang sampai setengahnya dibandingkan
dengan kondisi tahun 1990.
Bersadarkan uraian tersebut di atas, maka kegiatan penyusunan
Rencana Indukair minum di Kabupaten Indragiri Hilir ini dalam rangka
untuk menunjang peningkatan pelayanan air minum sejalan dengan
Program MDGs 2015 (Millenium Development Goals- setengah dari
penduduk yang belum memperoleh pelayanan air minum yang aman
dapat memperoleh akses pelayanan air minum pada tahun 2015),
dengan memanfaatkan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki
oleh Kabupaten Indragiri Hilir sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 16 Tahun 2005 bahwa air minum menjadi tanggung jawab
bersama.
Berdasarkan uraian tersebut, maka maksud dari kegiatan
Penyusunan Rencana Induk Sistim Penyediaan Air Minum di Kabupaten
Indragiri Hilir ini adalah:
1. Memperoleh data dan informasi mengenai kebutuhan air untuk
masyarakat dan keberadaan sumber air baku di 20 (dua puluh)
Wilayah Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir.
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha(dengan Prakualifikasi Dua File)

44

2. Mengetahui potensi sumber air baku bagi penyediaan air minum


yang bersumber dari air permukaan,

air tanah dangkal dan air

tanah dalam, embung serta mata air di Kabupaten Indragiri Hilir.


3. Menyiapkan perencanaan

dasar penyediaan dan pemanfaatan air

baku (sistem pengolahan yang sesuai sumber air baku).


4. Menganalisa kebutuhan investasi dalam penyediaan sarana air bersih
dan air minum.
Penyusunan Rencana Induk Sistim Penyediaan Air Minum
bertujuan :
1. Tersedianya pedoman bagi pengambilan air baku dan pemanfaatan
sumber air minum.
2. Terpenuhinya kebutuhan air minum dalam jumlah yang cukup
dengan mutu air yang memenuhi persyaratan air minum

bagi

masyarakat sepanjang tahun.


Berdasarkan maksud dan tujuan tersebut diatas, maka sasaran
kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran yang jelas dan
lengkap tentang upaya penyusunan Rencana Induk air minum yang
dapat mengelola sumber daya air secara terpadu, efisien dan
berkelanjutan (suistainable) yang dapat memenuhi kebutuhan air untuk
kegiatan manusia, meliputi:
1. Tersedianya sumber-sumber air baku yang bisa dimanfaatkan untuk
pemenuhan kebutuhan air minum yang bersumber dari air
permukaan, air tanah dangkal dan air tanah dalam, embung serta
mata air.
2. Tersedianya peta digital

potensi sumber-sumber air minum di

Kabupaten Indragiri Hilir dalam format Geographic Information


System (GIS) software ArcGIS skala 1 : 150.000.
3. Tersusunnya

rencana

induk

pengelolaan

air

minum

bagi

masyarakat.
4. Tersusunnya rencana anggaran investasi dalam penyediaan sarana
air minum.

1.4

RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha(dengan Prakualifikasi Dua File)

45

1.4.1 Lingkup Wilayah Perencanaan


Ruang lingkup wilayah perencanaan pekerjaan Penyusunan
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum ini adalah pada
20 (dua puluh) Wilayah Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir
berdasarkan peta Wilayah Administrasi Kabupaten Indragiri
Hilir.

1.4.2 Lingkup Substansi Pekerjaan


Ruang lingkup substansi pekerjaan penyusunan Rencana Induk
Air Minum di Kabupaten Indragiri Hilir adalah sebagai berikut :
1. Melakukan kajian kebutuhan air minum bagi masyarakat
untuk proyeksi 20 (dua puluh) tahun ke depan berdasarkan
tingkat pertumbuhan penduduk, karena merupakan dasar
perencanaan penentuan biaya investasi.
2. Melakukan kajian potensi sumber-sumber air baku dari air
permukaan, air tanah dangkal dan air tanah dalam, embung
serta mata air.
3. Menganalisa kualitas air baku.
4. Melakukan penataan zonasi air tanah.
5. Membuat peta potensi sumber-sumber air baku dalam
format GIS.
6. Melakukan kajian air tanah hasil pendugaan geolistrik
berdasarkan korelasi geologi dan geohidrologi.
7. Menyusun rencana pengelolaan air minum bagi masyarakat.

1.5

DASAR HUKUM
Dasar hukum yang berhubungan dengan kegiatan penyusunan
Rencana Induk Air Minum di Kabupaten Indragiri Hilir adalah langkah
kompilasi atau pengumpulan data produk statuter secara sistematis
terhadap peraturan perundang-undangan yang ada, dimulai dari tingkat
pusat dan seterusnya sampai tingkat daerah. Fokus utama identifikasi
ini akan terkait dengan produk-produk hukum yang telah ada selama
ini.
Namun demikian, bila dianggap perlu akan diidentifikasi juga
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha(dengan Prakualifikasi Dua File)

46

produk-produk hukum lainnya yang dianggap relevan. Di tingkat pusat,


produk hukum dimaksud akan meliputi Undang-Undang (UU), Peraturan
Pemerintah (PP), Keputusan Presiden (Keppres), Keputusan Menteri
(Kepmen) serta keputusan-keputusan lainnya pada tingkat yang lebih
rendah. Produk/dasar hukum tersebut adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomr 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang
Sumber Daya Air.
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990
tentang Pengendalian Pencemaran Air.
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1991
tentang Irigasi.
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991
tentang Sungai.
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1996
tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, serta Bentuk dan Tata
Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang (Lembaran
Negara Tahun 1996 Nomor 104).
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005
tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha(dengan Prakualifikasi Dua File)

47

13. Inpres Nomor 1/1969 tentang Pelaksanaan Pengelolaan Pengairan


(Pengaturan Air dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi).

1.6 CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Persiapan/pengumpulan data dasar perencanaan dan survey
Untuk efisiensi waktu dan efektifitas kegiatan, perlu persiapan
yang matang dan pengenalan kondisi awal lapangan, sehingga
memudahkan dan menyesuaikan dengan rencana kerja yang akan
dilaksanakan serta kegiatan pengumpulan data dasar perencanaan
sebagai data penunjang, meliputi :

Persiapan administrasi.

Persiapan personil.

Persiapan peralatan.

Pengumpulan laporan hasil studi yang ada.

Fungsi strategis kawasan (RTRW Kabupaten Indragiri Hilir).

Data keadaan fisik dasar dan peta yang meliputi topografi,


hidrologi,

geohidrologi,

klimatologi,

fisiografi,

geologi

dan

sumber-sumber air.

Sumber-sumber air baku yang bisa dimanfaatkan berupa air


permukaan, air tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air.

Data

Daerah

Pengaliran

Sungai

(DPS)

meliputi

topografi,

morfologi dan sifat tanah.

Data curah hujan dan tangkapan air.

Penggunaan lahan dan rencana tata guna lahan.

Data demografi saat ini dan 10 tahun terakhir, penyebaran


penduduk dan kepadatan.

Data sosial ekonomi-karakteristik wilayah dan kependudukan


ditinjau dari aspek sosial ekonomi (meliputi : perkembangan
PDRB, mata pencaharian dan pendapatan, adat istiadat, tradisi
dan budaya, perpindahan penduduk dan pengaruhnya terhadap
urbanisasi dan kondisi ekonomi masyarakat).

Data kesehatan-kondisi sanitasi dan kesehatan lingkungan


Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha(dengan Prakualifikasi Dua File)

48

(meliputi : statistik kesehatan/kasus penyakit, angka kelahiran,


kematian dan migrasi; data penyakit yang buruk dan sarana
pelayanan kesehatan).

Sarana dan prasarana kota yang ada/infrastuktur (meliputi : air


minum, drainase, sanitasi/sampah/limbah, kawasan strategis
/pariwisata /industri).

Melakukan survey pendahuluan.

Menyusun laporan pendahuluan dan memaparkan hasilnya.

2. Analisa Potensi Sumber Daya Air


Analisa ini untuk mengetahui besarnya kebutuhan air yang
ditentukan berdasarkan :

Proyeksi penduduk,

Pemakaian air (dengan angka pemakaian air perkapita per hari


berkisar untuk kota sedang : 150 ltr/orang/hari; kota kecil : 130
ltr/orang/hari, kota-desa : 100 ltr/orang/hari),

Tingkat pelayanan,

Kebutuhan air lainnya,

Kebutuhan air maksimum,

Kehilangan air dan

Kapasitas sistem.

Analisa ini dilakukan untuk berbagai keperluan yang dapat


dilayani

oleh

sumber-sumber

air

yang

bermanfaat

untuk

masyarakat, yang meliputi :


Potensi air yang tersedia, termasuk debit air dan curah hujan.
Kebutuhan air untuk domestik dan non domestik.
Kualitas air terhadap fisika (visual), kimia (warna, bau, rasa)
dan biologi (makhluk hidup).
Analisa laboratorium untuk menguji kualitas air sesuai dengan
standar baku mutu air minum atau air minum.
3. Kajian Geohidrologi
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha(dengan Prakualifikasi Dua File)

49

Kajian geohidrologi dilakukan terhadap :

Geohidrologi regional.

Geohidrologi lapangan.

4. Analisa Sosial
Analisa mengenai hal-hal yang terkait dalam Penyusunan
Rencana Induk Air Minum, antara lain:

Menganalisa proyeksi tingkat pertumbuhan penduduk.

Pola kebiasaan dalam mengkonsumsi air.

Persepsi masyarakat dalam pemanfaatan air.

Prosentase penggunaan jamban.

Kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air minum.

5. Analisa Ekonomi
Nilai ekonomi yang perlu dianalisa untuk potensi sumber air
minum sehingga mempunyai nilai manfaat, antara lain :

Melakukan

perhitungan

investasi

penyediaan

sarana

dan

prasarana air minum.

Menyusun program investasi tahunan untuk penyediaan sarana


dan prasarana air minum.

1.7 OUTPUT PEKERJAAN


Output Pekerjaan Penyusunan Rencana Induk Sistim Air Minum
Kabupaten Indragiri Hilir ini meliputi :
a. Kompilasi Data
Pekerjaan kompilasi data merupakan proses seleksi data, tabulasi
data dan pengelompokan/sistematika data sesuai dengan kebutuhan.
Hasil yang diharapkan adalah tersusunnya kompilasi data yang
disajikan secara sistematik dan siap dianalisa, dilengkapi dengan
tabel, angka-angka, diagram dan peta.
Jenis data dan sistematika kompilasi data yang disajikan adalah
semua data-data yang telah diperoleh pada tahap pengumpulan data
yang disesuaikan dengan kebutuhan.
b. Laporan
Laporan berisi himpunan semua data, informasi, hasil analisa dan
evaluasi yang telah disusun, dirangkum dan disimpulkan. Laporan
memuat pula tentang hasil kegiatan diskusi dan presentasi sebagai
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha(dengan Prakualifikasi Dua File)

50

bagian dari upaya mengoptimalkan hasil Penyusunan Rencana Induk


Air Minum. Laporan-laporan yang dibuat pelaksana pekerjaan adalah
:
1. Laporan Bulanan = 5 (lima) eksemplar
Disusun setiap 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkannya
Surat Perintah Kerja dan dilakukan selama pelaksanaan
pekerjaan.
Laporan berisi kemajuan pekerjaan yang dicapai setiap bulan.
Pada saat penyampaian laporan bulanan diasistensikan tentang
kemajuan pekerjaan yang telah dicapai, rencana kerja
selanjutnya dan hal-hal teknis lain yang berkaitan dengan
kegiatan pekerjaan.
2. Laporan Pendahuluan = 10 (sepuluh) eksemplar
Disusun paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Laporan berisi rencana kerja, metode dan jadwal penugasan
tenaga ahli dan personil pendukung lainnya dalam menyelesaikan
pekerjaan.
Laporan dipaparkan dalam rapat pembahasan yang
menghadirkan narasumber, tim teknis dan Dinas/SKPD terkait di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir.
3. Laporan Antara = 10 (sepuluh) eksemplar
Disusun paling lama pada hari ke 90 (sembilan puluh) hari
kalender sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Laporan berisi tentang hasil kajian literatur dan kompilasi data
hasil survey lapangan berikut analisanya yang meliputi potensi
sumber daya air, analisa sosial, analisa ekonomi dan analisa
ekologi.
Laporan dipaparkan dalam rapat pembahasan yang
menghadirkan narasumber, tim teknis dan Dinas/SKPD terkait di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir.
4. Draft Laporan Akhir = 10 (sepuluh) eksemplar
Disusun paling lama pada hari ke 120 (seratus dua puluh) hari
kalender sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Laporan berisi Draft Laporan Akhir yang memuat kajian final
tentang potensi sumber daya air (sumber air minum), analisa
sosial, analisa ekonomi, analisa ekologi, rekomendasirekomendasi yang berkaitan dengan Penyusunan Rencana Induk
Air Minum.
Laporan dipaparkan dalam rapat pembahasan yang
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha(dengan Prakualifikasi Dua File)

51

menghadirkan narasumber, tim teknis dan Dinas/SKPD terkait di


Lingkungan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir.
5. Laporan Akhir = 15 (lima belas) eksemplar
Disusun paling lama pada hari ke 150 (seratus lima puluh) hari
kalender sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja atau saat
berakhirnya kontrak kerja.
Laporan merupakan hasil akhir kerja konsultan setelah
mengakomodasi berbagai masukan dari narasumber, tim teknis
dan Dinas/SKPD terkait di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Indragiri Hilir.
Seluruh hasil pekerjaan konsultan dalam bentuk buku sebanyak
15 (lima belas) eksemplar, album peta 5 album (A1) dan peta
2xA0 1 buah, Executive Summary 15 (lima belas) eksemplar dan
data hasil survey, laboratorium sebanyak 3 (tiga) eksemplar;
seluruhnya diserahkan pada akhir pekerjaan.
Keseluruhan laporan dan Peta Digital sebanyak 15 (lima belas)
buah selanjutnya disimpan dalam bentuk Compact Disk (CD) dan
diserahkan bersamaan dengan waktu penyerahan Laporan Akhir
kepada PPK.

1.8 PELAKSANA KEGIATAN


Pelaksana kegiatan ini adalah kelompok-kelompok tenaga ahli yang
mem-punyai pengalaman di bidangnya serta memiliki pengalaman dalam
pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Tenaga ahli ini terdiri dari 5 (lima) keahlian dengan total penugasan
sebanyak 23 (dua puluh tiga) Man Month (MM) atau Orang Bulan
(OB), dengan kualifikasi sebagai berikut:
1. Tenaga Ahli Air Minum (Team Leader) dengan pendidikan minimal S1
Teknik Lingkungan Pengalaman 6 tahun di bidang air minum/bidang
sub bidang yang sesuai dan memiliki Surat Keterangan Keahlian (SKA)
yang sesuai. Tenaga Ahli Air Minum merangkap sebagai Team Leader
bertugas selama 5 (lima) Orang Bulan.
2. Tenaga Ahli Perencanaan Kota dengan pendidikan minimal S1
Planologi dan memiliki Pengalaman 2 tahun di bidang perencanaan
SPAM air minum/bidang sub bidang yang sesuai dan memiliki Surat
Keterangan Keahlian (SKA) yang sesuai. Tenaga Ahli Perencanaan Kota

Standar Dokumen Pengadaan


Jasa Konsultansi Badan Usaha(dengan Prakualifikasi Dua File)

52

bertugas selama 5 (lima) Orang Bulan.


3. Tenaga Ahli Akuntansi/Keuangan Sarjana Lulusan Ekonomi
dengan latar belakang Pengalaman 5 tahun di bidang investasi
infrastruktur/bidang sub bidang yang sesuai dan memiliki Surat
Keterangan Keahlian (SKA) yang sesuai, diutamakan dengan latar
belakang pengalaman profesional analisis keuangan di bidang air minum.
Tenaga Ahli Perencanaan Kota bertugas selama 5 (lima) Orang Bulan.
4. Tenaga Ahli Sipil (Hidrologi dan Geohidrologi) Sarjana Lulusan
Teknik Sipil (Hidrologi) dengan Pengalaman 3 tahun pada studistudi Hidrologi dan geohidrologi/bidang sub bidang yang sesuai dan
memiliki Surat Keterangan Keahlian (SKA) yang sesuai. Tenaga Ahli Sipil
(Hidrologi dan Geohidrologi) bertugas selama 5 (lima) Orang Bulan.
5. Tenaga Ahli Sosial Sarjana Lulusan Sosial dengan Pengalaman
Profesional

tahun

atau

lebih

pada

studi

penyusunan

masterplan/rencana induk kota/kawasan/ bidang sub bidang yang sesuai


dan memiliki Surat Keterangan Keahlian (SKA) yang sesuai, terutama
pada proyek-proyek penyusunan program pembangunan prasarana dan
sarana infrastruktur permukiman. Tenaga Ahli Sosial bertugas selama 3
(tiga) Orang Bulan.
Disamping itu, Konsultan dapat menyediakan asisten/pembantu tenaga ahli,
tenaga operator komputer, operator CAD, dan surveyor lokal sebagaimana
diperlukan guna mendukung pelaksanaan pekerjaan.

Hal-Hal Lain
23. Produksi dalam
Negeri

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK


ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara
Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.

24. Persyaratan
Kerjasama

Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi


lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa
konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi:

Standar Dokumen Pengadaan


Jasa Konsultansi Badan Usaha(dengan Prakualifikasi Dua File)

Anda mungkin juga menyukai