Anda di halaman 1dari 3

Material Nano Anorganik

08.14 nanomaterials No comments


Istilah material nano anorganik biasanya digunakan untuk menunjukkan struktur nano
yang hanya tersusun dari material selain Carbon, atau jika terdapat unsur atom
Carbon, maka atom-atom Carbonnya tidak dikombinasikan dengan unsur lain. Material
nano yang termasuk dalam kelompok nano anorganik diantaranya adalah fullerene,
karbon nanotube, nanowire, nanoporous, semikonduktor nanokristal atau nano
partikel.
Fullerene merupakan struktur nano yang tersusun dari 60 buah atom Carbon (C60)
dan memiliki simetri seperti bola. Fullerene secara formal dikenal sebagai
buckministerfullerene atau disingkat buckeyballs. Penemuan terhadap fullerene ini
memberikan harapan baru untuk diterapkan dalam berbagai bidang, terutama untuk
bidang elektronika dan kedokteran.

Gambar struktur fullerene


Nanotube adalah material berbentuk silinder dengan ketebalan kulit silinder kurang
dari 100 nm. Contoh yang terkenal adalah carbon nanotube dengan kulit silinder
berupa satu atau beberapa lapis atom carbon. Struktur material nanotube dapat
dipandang sebagai jalinan selapis carbon yang bergulung membentuk tabung
berukuran nano. Jika lapisannya tunggal maka disebut SWNT (single wall nanotube)
dan jika lapisannya lebih dari satu maka disebut MWNT (multi wall nanotube). Baik
SNWT maupun MWNT memiliki sifat listrik, mekanik, dan termal yang unik. Sebagai
contoh, sifat listriknya dapat berlaku sebagai penghantar listrik maupun
semikonduktor tergantung pada bentuk dan ukuran serta orientasi gulungan carbon.
Material nano ini dapat memiliki kapasitas penghantaran listrik hingga satu milyar
amps/cm persegi. Sedangkan sifat mekaniknya mencapai 20 kali lebih kuat dari sifat

mekanik baja alloy yang berkualitas tinggi. Nanotube lain yang berhasil dibuat adalah
boron nitrida (BN) nanotube yang kulitnya terdiri dari beberapa atom boron dan
nitrogen.

carbon nanotube jenis SWNT

carbon nanotube jenis MWNT


Nanowire atau dikenal juga sebagai nanorods (batang nano) atau nanowhisker
(rambut janggut nano) merupakan blok pembangun anorganik yang memiliki potensi
aplikasi yang tinggi. Nanowire merupakan material padatan anorganik berbentuk
seperti kabel yang dapat dibuat dari silikon, oksida seng (ZnO), dan berbagai logam
lain. Meskipun diameternya hanya dalam skala nanometer, namun panjang nanowire
dapat mencapai ribuan kali diameternya atau hingga puluhan mikrometer. Nanowire
memiliki sifat optik dan listrik yang sebagaimana nanotube. Sebagai contoh, nanowire
dapat mengemisikan sinar laser berlaku sebagaimana fiber optik.

SEM image of nanowire


Nanoporous, adalah material yang mengandung sejumlah poros (pori) dan ukuran tiap
poros kurang dari 100 nm. Contoh material ini adalah zeolite dan MCM-41 (silikon
dioksida yang mengandung poros yang tersusun secara heksagonal).
nanoporous pada sebuah magnet
Nanokristal semikonduktor (nanopartikel) atau dikenal juga dengan nanodots atau
quantum dots (QDs) merupakan material semikonduktor berukuran nano meter (nm).
Biasanya ukuran QDs berkisar antara 3 hingga 25 nm. Bisa dibandingkan dengan jarak
antar atom dalam sebuah susunan Kristal adalah 1 2 Amstrong (atau 0,1 0,2 nm).
Ini artinya bahwa sebuah quantum dot (QD) hanya terdiri dari kurang lebih 1000 atom.
Karena jumlahnya yang sudah bisa terbilang (countable) maka QDs kini dinobatkan
sebagai material terkecil buatan manusia yang setara dengan satu atom (artificial
atom). Material yang digunakan untuk membuat QDs adalah material semikonduktor,
seperti GaN (Gallium Nitride), CdSe (Cadmium Selenide), CdTe, GaAs (Gallium
Arsenide) dan lain-lainya. Karena bahan dasarnya adalah semikonduktor, maka QDs
bisa diapplikasi untuk alat-alat optic yang berbasis semikonduktor seperti LED (light
emitting diode), Laser diode, Solar Cell, dll. Kedua, karena ukurannya yang mendekati
Amstrog, maka mudah untuk dilekatkan pada element-element biologi, seperti
protein, DNA, atau sel. Dalam hal ini QDs digunakan sebagai label yang bisa
memancarkan cahaya sebagai deteksi keberadaan element bio. Ketiga, karena
ukurannya yang kecil dan mendekati sebuah atom, maka akan sangat berpotensi untuk
bidang komunikasi dan transfer informasi. Cahaya saat ini sudah bisa menggantikan
peran electron sebagai penghantar informasi.

Anda mungkin juga menyukai