Lokasi Studi
Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan dapat dihitung menggunakan
rumus sebagai berikut :
DS = Q / C
Dimana:
DS
: Derajat Kejenuhan
Q
: Arus lalu lintas (SMP/jam)
C
: Kapasitas (SMP/jam)
2.2 Peramalan
Metode yang digunakan untuk melakukan
peramalan pertumbuhan jumlah kendaraan yaitu
metode regresi linier (liniar regression).
Y=axX+b
Dimana:
Y
= Variabel terikat (jumlah kendaraan)
a,b
= konstanta regresi
X
=Variabel
bebas
(faktor-faktor
berpengaruh)
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jalan Perkotaan
Daerah perkotaan atau semi perkotaan
adalah karakteristik arus lalu lintas puncak pada
pagi dan sore hari, secara umum lebih tinggi dan
terdapat perubahan komposisi lalu lintas (dengan
persentase kendaraan pribadi dan sepeda motor
yang lebih tinggi, dan persentase truk berat yang
lebih rendah dalam arus lalu lintas). (MKJI,
1997)
Dimana:
Ti-j
=
Oi dan Dj =
Kapasitas
Kapasitas dihitung dengan menggunakan rumus :
C = C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
Dimana:
C : Kapasitas sesungguhnya (smp/jam)
C0 : Kapasitas Dasar untuk kondisi tertentu
(ideal) (smp/jam)
FCW : Faktor penyesuaian lebar jalan
FCSP : Faktor penyesuaian pemisahan arah
d^ni-j
Dimana:
Y = jam montir per 1000km
Y= Yxupah kerja per jam (Rp/1000km)
5. Depresiasi
Formula:
Golongan I
Y = 1/(2.5V+125)
Golongan IIa Y = 1/(9.0V+450)
Golongan IIb Y = 1/(6.0V+300)
Dimana:
Y = depresiasi per 1000 km
Y = Yxsetengah nilai kendaraan (Rp./1000km)
Dimana:
P =prosentase kendaraan yang menggunakan
jalan rencana
d = jarak yang dihemat bila mengunakan jalan
rencana (mil)
t = waktu yang dihemat bila menggunakan
jalan rencana (menit)
6. Bunga Modal
Formula:
INT = 0.22% x Harga kendaraan baru
(Rp/1000k)
Dimana:
AINT =Rata-rata bunga modal tahunan dari
kendaraan yang diekspresikan sebagai
fraksi dari harga kendaraan baru = 0.01 x
(AINV/2)
AINV = Bunga modal tahunan dari harga
kendaraan baru
AKM = Rata-rata jarak tempuh tahunan (Km)
kendaraan
7. Asuransi
Formula:
Golongan I Y = 38/(500V)
Golongan IIa Y = 60/(2571.42857V)
Golongan IIb Y = 61/(1714.28571V)
Dimana: Y = Asuransi per 1000 km
Y = Yxnilai kendaraan (Rp/1000km)
4. Pemeliharaan
Formula:
B Benefit ( manfaat )
C
Cost ( biaya )
Dimana:
benefit B.O.K
B.O.K existing B.O.K kondisi baru
2. Trip Assignment
Trip assignment dalam Tugas Akhir ini
digunakan untuk menghitung jaringan jalan
yang telah ada sebelumnya ke jaringan jalan
baru (fly over). Perhitungan mnggunakan trip
assignment dapat mengetahui prosentasi
kendaraan yang membebani tiap-tiap ruas
jalan. Dalam Tugas Akhir ini digunakan
rumus pendekatan divertion curve.
3. Peramalan pertumbuhan jumlah kendaraan
Dalam Tugas Akhir ini data-data yang
dipakai untuk peramalan adalah jumlah
kendaraan yang bertujuan untuk menentukan
jumlah kendaraan pada masa yang akan
mendatang agar dapat mengetahui volume
lalu lintas yang akan melewati Jalan Layang
Non Tol Kampung Melayu Tanah Abang
sampai umur rencana 30 tahun.
4. Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan
(BOK)
Daftar BOK yang telah diperoleh maka
dilakukan perhitungan Biaya Operasional
Kendaraan (BOK) dengan menggunakan
metode jasa marga.
5. Perhitungan Nilai Waktu
Perhitungan nilai waktu menggunakan nilai
waktu minimum dikarenakan menurut jenis
kendaraan besarnya nilai waktu berbedabeda. Perhitungan nilai waktu ini
menggunakan metode jasa marga.
3. METODOLOGI
3.1 Diagram Alir
MULAI
IDENTIFIKASI MASALAH
DATA PRIMER
Volume Lalu
Lintas
DATA SEKUNDER
Gambar Lay
out
Volume Lalu
Lintas
Peramalan Pertumbuhan
Kendaraan
Data Jumlah
Kendaraan
Kota Jakarta
Daftar BOK
Perhitungan Biaya
Operasional Kendaraan
(BOK)
Nilai
Konstruksi
PENGOLAHAN DATA
Volume
Kapasitas
Derajat Kejenuhan
Kecepatan
Travel Time
BOK
Volume
Kapasitas
Derajat Kejenuhan
Kecepatan
Travel Time
BOK
ANALISIS EKONOMI
Syarat Kelayakan
BCR > 1
NPV > 0
SELESAI
- volume ( LV )
= 139558 kend/hari
- Volume aktual ( LV ) = 23477.7 kend/hari
Sehingga didapatkan ( LV ) = 23477.7 / 139558
= 0.17
- volume ( HV )
= 91557 kend/hari
- Volume aktual ( HV ) = 8533.33 kend/hari
Sehingga didapatkan ( HV ) = 8533.33 / 91557
= 0.09
Perhitungan pada Ruas Satrio (B) dan Ruas
Satrio (C) dapat dilihat pada lampiran,
selanjutnya nilai faktor yang didapat dari
pembagian antara volume aktual dan volume
hasil perhitungan pemodelan diambil nilai rata6
Dimana :
P = Volume kendaraan yang melewati jalan Fly
Over
= Jarak yang dihemat bila dilewati bila
melewati jalan Fly Over (mil)
= Waktu yang dihemat bila menggunakan
jalan Fly Over (menit)
Dalam Tugas Akhir ini jalan yang ditinjau
untuk mengetahui prosentasi jalan lama dan jalan
baru dengan diasumsikan zona 1, 2, 3 menuju 9,
10,11 dan arah sebaliknya. Rencana jalan Fly
Over kampung melayu - tanah abang
Upah Crew
Supir : Rp. 50.000,-/jam
Pembantu : Rp. 35.000,-/jam
3. TrukBesar 3 Sumbu
o TipeKendaraan Fuso FN 527 ML 220 PS
10 Ban 6X4 : Rp. 690.000.000,(www.produkdalamnegri.com)
o Tipe Ban BS DUELER (235/70 HR16D687T)
:
Rp.
1.856.000,(www.situsotomotif.com)
o BahanBakar Solar : Rp. 4.500,o Harga Oli Mesin Cartago Multigrado EP
80W-90W
:
Rp.
45.000,(www.pasaronderdil.com)
o Upah Mekanik : Rp. 15.000,-/jam
o Upah Crew
Supir : Rp. 50.000,-/jam
Pembantu : Rp. 35.000,-/jam
= 257.14 detik
Maka prosentasi kendaraan yang masuk ke Fly
Over adalah :
= 3.017 3.000 = 0.017 km = 0.011 mil
= 257.14 226.3 = 30.8detik=0.514 menit
= 50.5 %
Jadi volume kendaraan yang melewati Fly Over
adalah 50.5% dan yang melewati jalan lama
adalah 49.5%.
Gol I
=0.0027x1.5xRp51,500x1000=
Rp208,575,Gol IIa =0.0054x1.5xRp51,500x1000=
Rp364,500,Gol IIb =0.0043x1.5xRp51,500x1000=
Rp290,250,9
2. Konsumsi Ban
Formula yang digunakan
Gol I =(0.0008848(48.5)-0.0045333)x
Rp1,156,000x4= Rp177,467,Gol IIa =(0.0012356(48.5)-0.0064667)x
Rp1,043,000x6= Rp334,552,Gol IIa =(0.0015553(48.5)-0.0059333)x
Rp1,050,000x10= Rp526,154,Dimana : Y = pemakaian ban per 1000km
3. Pemeliharaan
a. Suku Cadang
Gol I =
0.0000064(48.5)+0.0005567xRp180,200,000
= Rp156,251,Gol IIa =
0.0000332(48.5)+0.0020891xRp239,700,000
= Rp886,722,Gol IIb =
0.0000191(48.5)+0.0015400xRp690,000,000
= Rp1,701,782,Dimana:Y=Pemeliharaan suku cadang per
1000km
Y = Yxharga kendaraan (Rp/1000 km)
6. Asuransi
Formula yang digunakan:
Gol I = 38/(500x48.5) x Rp180,200,000 =
Rp282,375,Gol IIa =60/(2571.42857x48.5) x
Rp239,700,000 = Rp115,320,Gol IIb =61/(1714,28571x48.5) x
Rp690,000,000 = Rp506,237,Dimana: Y = Asuransi per 1000 km
Y = Y x nilai kendaraan (Rp/1000 km)
Selanjutnya
komponen-komponen
biaya
operasional kendaraan diatas dijumlah. Sehingga
biaya operasional kendaraan dengan kecepatan
48.5 km/jam pada segmen satu sebesar
Rp25,335,165,- maka biaya operasional per
tahun sebesar Rp25,335,165,- x 365hari =
Rp9,247,335,276,- Untuk jenis kendaraan MC
nilai BOK adalah 18% dari kendaraan pribadi
(PC). Besarnya BOK akan ditinjau setiap
segmen.
4. Depresiasi
Formula yang digunakan:
Gol I=1/(2.5(48.5)+125)x(0.5xRp180,200,000)
= Rp365,888,Gol IIa=1/(9.0(48.5)+450)x
(0.5 xRp239,700,000) = Rp213,446,Gol IIb =1/(6.0(48.5)+450)x
(0.5 x Rp690,000,000)= Rp583,756,Dimana: Y = Depresiasi per 1000 km
Y = Y x setengah nilai kendaraan
(Rp/1000 km)
5. Bunga Modal
Formula yang digunakan:
INT = AINT / AKM
INT = 0.22% x Harga kendaraan baru (Rp/1000
km)
10
4.6 Penghematan
Tabel 4.21. Penghematan Total
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis kelayakan
jalan layang non tol kampung melayu-tanah
abang yang ditinjau dari segi ekonomi
pembangunan
tersebut
dinyatakan
layak
dibangun. Dan analisis kinerja jalan mencapai
DS<1 sehingga dapat mengurangi kemacetan
terhadap rencana bawah tetapi untuk forcasting
tahun ke depan masih ada hasil DS>1 oleh sebab
itu sebaiknya kapasitas jalan diperbesar agar
mobilitas pada ruas jalan tersebut tidak
mengalami kejenuhan .
DAFTAR PUSTAKA
Bina Marga, 1997. Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI), Yayasan Badan
Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
Fidel, Miro. 1985. Perencanaan Transportasi,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kantor Statistik Jakarta. 2009. Statistik
Perhubungan 2009, Jakarta.
Kartika, A. A. G. 2006. Ekonomi Jalan Raya
(PS-1300), Diktat Kuliah, Program S-1
Jurusan Teknik Sipil FTSP, Surabaya.
Khisty, C. J. dan Lall, B. K. 2003. Dasar-Dasar
Rekayasa Transportasi (Jilid 1. Edisi
Ketiga), Penerbit Erlangga, Jakarta.
Rizki, R. 2011. Studi Kelayakan Pembangunan
Ruas Jalan Diatas Box Culvert Banyu
Uri-Benowo Dari Segi Lalu Lintas Dan
Ekonomi Jalan Raya, Tugas Akhir,
Program S-1 Jurusan Teknik Sipil FTSP,
Surabaya.
Tamin, O. Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan
Transportasi, Edisi Kedua, Penerbit ITB,
Bandung.
= 1.13
4.8 Analisis Net Present Value (NPV)
Net present value merupakan parameter
kelayakan yang diperoleh dari selisih semua
manfaat dengan semua pengeluaran.
NPV = Rp892,797,275,202 Rp788,000,250,000
= Rp104,797,025,202,5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan perhitungan pada
bab-bab sebelumnya dari sebelum pembangunan
sampai umur rencana pembangunan, sehingga
didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Saving
yang
terjadi
pada
proyek
pembangunan Jalan Layang Non Tol
Kampung Melayu Tanah Abang sebesar
Rp892,797,275,202,-
11
12